00:00Saudara lalu mengapa kasus pencurian kian banyak yang menggunakan senjata?
00:05Kita bahas bersama dengan kriminolog Hanifa Hasna yang telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:09Selamat petang Mbak Hanifa.
00:11Selamat petang Mas Yassir.
00:13Mbak Hanifa ini miris sekali dan tentu memprihatinkan begitu ya.
00:16Aksi kejahatan, pencurian sekarang sudah berani banget begitu menggunakan senjata.
00:21Apa yang Anda baca dari hal ini?
00:23Kalau kondisinya seperti ini berarti kita melihat dari apa yang digunakan yaitu senjata api.
00:29Ketika banyak kejahatan menggunakan senjata api berarti akses senjata ilegal sekarang semakin mudah gitu ya.
00:39Dan jaringan pasar gelap mulai aktif sehingga para pelaku dengan mudah mendapatkan senjata ini.
00:45Selain itu para pelaku kejahatan sepertinya mulai meningkatkan daya paksa terhadap korbannya
00:52sehingga dia membutuhkan benda-benda tertentu untuk menakuti-menakuti.
00:55Tidak hanya senjata tajam tetapi menggunakan senjata api.
00:59Ini yang harus menjadi perhatian dari penegak hukum dari mana mereka mendapatkan senjata ini
01:04karena bagaimanapun juga para penjahat itu mempelajari upaya-upaya terkait dengan kemudahan mereka untuk melaksanakan kejahatan.
01:13Jadi bisa dikatakan ada dua faktor ya dari internal pelaku sendiri yang memiliki keinginan lebih kuat dalam melakukan aksi kejahatan
01:21dan eksternal tadi ya senjata yang lebih gampang didapatkan oleh para pelaku begitu.
01:28Dari dua hal ini hal mana yang harus diprioritaskan atau dua hal ini harus betul-betul diantisipasi oleh polisi secara bersamaan?
01:35Iya, karena bagaimanapun juga sekarang itu kan pengetahuannya itu semakin mudah bahkan mendapatkan senjata itu juga semakin mudah.
01:46Mereka bisa merakit sendiri dengan tutorial dari yang ada di media sosial atau mereka bisa membeli secara online.
01:54Di samping itu karena ada kebocoran senjata yang terdapat di institusi tertentu
01:59sehingga ini memudahkan para pelaku itu untuk mendapatkan senjata ini untuk melakukan kekerasannya.
02:05Demikian, Mekasih.
02:06Kalau dari hemat Anda dari kasus ini, dari mana pelaku wakilnya mendapatkan senjata tersebut?
02:13Kalau saat ini kita belum bisa menelusuri dari mana ya karena banyak yang paling tahu adalah pihak kepolisian.
02:20Tapi kalau yang perlu dilihat adalah jenis senjatanya seperti apa, apakah itu keluaran dari institusi tertentu atau ini rakitan.
02:28Kalau rakitan berarti dia merakit dari mana, bahannya dari mana.
02:32Ketika bahan itu mudah didapat berarti ada pasar-pasar tertentu yang menyediakan bahan-bahan ini.
02:38Kalau ada pasar-pasar tertentu yang menyediakan bahan ini berarti ada keteledoran dalam hal regulasi terkait penyediaan barang-barang yang berbahaya.
02:46Demikian.
02:47Untuk penelusuran dari polisi, siapa sebenarnya yang menyetok senjata?
02:52Seperti kata Anda tadi sudah dijual bebas begitu di pasaran.
02:54Apakah lebih sulit bahan-bahan untuk merakit senjata itu?
03:01Kalau lebih sulit merakit senjata ini sebetulnya kan mereka sudah mempelajari.
03:05Entah mereka ada yang mengajarinya dari tempat lain.
03:08Misalnya ada residivis yang awalnya mereka sudah mempunyai ilmu ini atau mereka melihat dari tutorial-tutorial tertentu.
03:17Tapi ada hal yang lain mungkin ada dari penyelundupan.
03:20Kalau penyelundupan ini kan mungkin dari tempat-tempat lain yang biasanya digunakan penjahat misalnya dari GAM kalau yang zaman dulu ya.
03:27Kalau sekarang apakah dari daerah-daerah lain yang terbiasa menggunakan senjata-senjata ini.
03:33Sehingga ini dibawa ke tempat yang lebih umum dan tempat yang lebih besar.
03:38Maksudnya di kota gitu ya untuk kejahatan-kejahatan jalanan.
03:42Sehingga ini dikopi oleh para penjahat lain untuk melakukan kejahatan.
03:45Tentu saja adalah bagaimana menelusuri dari penyedok senjata ini ya.
03:51Kalau menurut hemat Anda sebagai kriminolog apa yang harus dilakukan oleh Polri begitu?
03:56Sehingga betul-betul bisa mencegah akses para pelaku pejahatan ini untuk mendapatkan baik senjata rakitan maupun non-rakitan.
04:04Oke.
04:04Kalau kita menjaga sebetulnya kita harus tahu ya arusnya dari mana.
04:08Kalau arusnya dari mana kan kita harus mengetahui informasi dari pelaku itu sendiri.
04:12Mereka dapat dari mana.
04:13Nah kalau mereka cara-cara menelusurnya kan bagaimana mereka berkomunikasi dengan pemasok senjata itu atau dia selama ini mengakses apa gitu ya untuk mendapatkan ilmu.
04:25Jadi kalau kita sudah melihat di handphone atau di media atau alat-alatnya yang dia gunakan kita tidak tahu dari mana arus senjata ini diperoleh.
04:33Kalau itu sudah diperoleh berarti kita stopnya dari situ.
04:39Demikianlah.
04:39Secara sederhananya seperti itu.
04:42Secara sederhananya seperti itu ya.
04:44Tadi selain dari faktor eksternal tadi juga dari internal dari pelaku kejahatan itu sendiri.
04:50Anda melihat ada pergeseran fenomena K ataupun hal seperti apa sehingga kejahatan seperti pencurian yang disertai dengan membawa senjata tajam ataupun senjata api ini kian marak.
05:03Oke.
05:04Sebetulnya begini mas.
05:05Kejahatan itu dipelajari.
05:07Kalau di kriminologi disebut dengan differential association.
05:10Bahwa setiap orang yang berpotensi melakukan kejahatan pasti dia akan melakukan kejahatan yang paling cepat dan paling menguntungkan.
05:18Kalau ketika dia mencari kejahatan yang paling menguntungkan berarti dia harus punya sumber daya yang tepat bagi dirinya sendiri dan dia memilih korbannya sesuai dengan kemampuan dia.
05:28Selain itu mereka juga mengukur bagaimana tingkat kesulitan dengan pengamanan dirinya sendiri.
05:33Kalau yang saya lihat semua orang atau semua penjahat ini mencari cara paling mudah.
05:40Nah cara paling mudah itu dengan mempelajari semuanya.
05:42Kalau dengan menggunakan tangan kosong itu kemungkinan ketahuannya lebih cepat.
05:46Tapi kalau menggunakan senjata api cara dia menguasai korban itu menjadi semakin besar.
05:52Karena dengan membawa senjata api tanpa meletuskan sebetulnya korban itu sudah sangat ketakutan.
05:57Yang menjadi masalah adalah kenapa terjadi terus-terusan.
06:00Berarti kan ada kondisi yang salah dalam penangkapan.
06:02Kalau saya lihat meningkatkan hukuman itu tidak lebih efektif dari memastikan bahwa pelaku itu tertangkap.
06:09Karena ketika pelaku itu tertangkap dan disampaikan kepada media, disampaikan ke masyarakat.
06:15Itu memberikan efek jera tersendiri terhadap orang-orang yang ada kemungkinan akan melakukan.
06:20Dan ini yang sebetulnya menjadi efektif dalam pemberantasan.
06:24Tetapi kalau tidak ada penangkapan yang tetap hanya menaikkan hukuman.
06:29Tapi tidak melakukan penangkapan.
06:31Sebetulnya ini yang membuat celah bagi pelaku kejahatan untuk meneruskan kejahatan ini lagi.
06:35Baik, terima kasih kriminolog dari Universitas Indonesia Mbak Hanifah Asna telah berbagi perspektifnya terkait dengan kasus ini di Kompas Petang.
06:43Terima kasih Mas Yastir, selamat sore.