Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang hansip tewas ditembak saat mencoba menggagalkan aksi pencurian sepeda motor di kawasan Cakung, Jakarta Timur pada Sabtu (8/11/2025) dini hari.

Sebelum ditembak, hansip atau penjaga keamanan tersebut sempat berduel dengan pelaku pencurian motor. Polisi menyebut, dua pelaku yang menembak hansip sekaligus terlibat dalam aksi pencurian sepeda motor di Cakung kini telah berhasil ditangkap.

Pelaku pertama ditangkap di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, saat mencoba melarikan diri menggunakan kapal laut. Saat penangkapan, polisi menemukan beberapa pakaian milik pelaku yang dipersiapkan untuk kabur ke Lampung.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan: mengapa kini semakin banyak pencurian yang melibatkan penggunaan senjata api? Hal tersebut dibahas bersama kriminolog Haniva Hasna.

Baca Juga Senjata Api Dipakai Pelaku Penembakan Hansip di Cakung Jenis Rakitan, Polisi Dalami Asal-Usulnya di https://www.kompas.tv/regional/629481/senjata-api-dipakai-pelaku-penembakan-hansip-di-cakung-jenis-rakitan-polisi-dalami-asal-usulnya

#hansiptewas #cakung #pencurian #kriminal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629488/full-analisis-kriminolog-soal-kasus-hansip-tewas-ditembak-senjata-ilegal-makin-mudah
Transkrip
00:00Saudara lalu mengapa kasus pencurian kian banyak yang menggunakan senjata?
00:05Kita bahas bersama dengan kriminolog Hanifa Hasna yang telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:09Selamat petang Mbak Hanifa.
00:11Selamat petang Mas Yassir.
00:13Mbak Hanifa ini miris sekali dan tentu memprihatinkan begitu ya.
00:16Aksi kejahatan, pencurian sekarang sudah berani banget begitu menggunakan senjata.
00:21Apa yang Anda baca dari hal ini?
00:23Kalau kondisinya seperti ini berarti kita melihat dari apa yang digunakan yaitu senjata api.
00:29Ketika banyak kejahatan menggunakan senjata api berarti akses senjata ilegal sekarang semakin mudah gitu ya.
00:39Dan jaringan pasar gelap mulai aktif sehingga para pelaku dengan mudah mendapatkan senjata ini.
00:45Selain itu para pelaku kejahatan sepertinya mulai meningkatkan daya paksa terhadap korbannya
00:52sehingga dia membutuhkan benda-benda tertentu untuk menakuti-menakuti.
00:55Tidak hanya senjata tajam tetapi menggunakan senjata api.
00:59Ini yang harus menjadi perhatian dari penegak hukum dari mana mereka mendapatkan senjata ini
01:04karena bagaimanapun juga para penjahat itu mempelajari upaya-upaya terkait dengan kemudahan mereka untuk melaksanakan kejahatan.
01:13Jadi bisa dikatakan ada dua faktor ya dari internal pelaku sendiri yang memiliki keinginan lebih kuat dalam melakukan aksi kejahatan
01:21dan eksternal tadi ya senjata yang lebih gampang didapatkan oleh para pelaku begitu.
01:28Dari dua hal ini hal mana yang harus diprioritaskan atau dua hal ini harus betul-betul diantisipasi oleh polisi secara bersamaan?
01:35Iya, karena bagaimanapun juga sekarang itu kan pengetahuannya itu semakin mudah bahkan mendapatkan senjata itu juga semakin mudah.
01:46Mereka bisa merakit sendiri dengan tutorial dari yang ada di media sosial atau mereka bisa membeli secara online.
01:54Di samping itu karena ada kebocoran senjata yang terdapat di institusi tertentu
01:59sehingga ini memudahkan para pelaku itu untuk mendapatkan senjata ini untuk melakukan kekerasannya.
02:05Demikian, Mekasih.
02:06Kalau dari hemat Anda dari kasus ini, dari mana pelaku wakilnya mendapatkan senjata tersebut?
02:13Kalau saat ini kita belum bisa menelusuri dari mana ya karena banyak yang paling tahu adalah pihak kepolisian.
02:20Tapi kalau yang perlu dilihat adalah jenis senjatanya seperti apa, apakah itu keluaran dari institusi tertentu atau ini rakitan.
02:28Kalau rakitan berarti dia merakit dari mana, bahannya dari mana.
02:32Ketika bahan itu mudah didapat berarti ada pasar-pasar tertentu yang menyediakan bahan-bahan ini.
02:38Kalau ada pasar-pasar tertentu yang menyediakan bahan ini berarti ada keteledoran dalam hal regulasi terkait penyediaan barang-barang yang berbahaya.
02:46Demikian.
02:47Untuk penelusuran dari polisi, siapa sebenarnya yang menyetok senjata?
02:52Seperti kata Anda tadi sudah dijual bebas begitu di pasaran.
02:54Apakah lebih sulit bahan-bahan untuk merakit senjata itu?
03:01Kalau lebih sulit merakit senjata ini sebetulnya kan mereka sudah mempelajari.
03:05Entah mereka ada yang mengajarinya dari tempat lain.
03:08Misalnya ada residivis yang awalnya mereka sudah mempunyai ilmu ini atau mereka melihat dari tutorial-tutorial tertentu.
03:17Tapi ada hal yang lain mungkin ada dari penyelundupan.
03:20Kalau penyelundupan ini kan mungkin dari tempat-tempat lain yang biasanya digunakan penjahat misalnya dari GAM kalau yang zaman dulu ya.
03:27Kalau sekarang apakah dari daerah-daerah lain yang terbiasa menggunakan senjata-senjata ini.
03:33Sehingga ini dibawa ke tempat yang lebih umum dan tempat yang lebih besar.
03:38Maksudnya di kota gitu ya untuk kejahatan-kejahatan jalanan.
03:42Sehingga ini dikopi oleh para penjahat lain untuk melakukan kejahatan.
03:45Tentu saja adalah bagaimana menelusuri dari penyedok senjata ini ya.
03:51Kalau menurut hemat Anda sebagai kriminolog apa yang harus dilakukan oleh Polri begitu?
03:56Sehingga betul-betul bisa mencegah akses para pelaku pejahatan ini untuk mendapatkan baik senjata rakitan maupun non-rakitan.
04:04Oke.
04:04Kalau kita menjaga sebetulnya kita harus tahu ya arusnya dari mana.
04:08Kalau arusnya dari mana kan kita harus mengetahui informasi dari pelaku itu sendiri.
04:12Mereka dapat dari mana.
04:13Nah kalau mereka cara-cara menelusurnya kan bagaimana mereka berkomunikasi dengan pemasok senjata itu atau dia selama ini mengakses apa gitu ya untuk mendapatkan ilmu.
04:25Jadi kalau kita sudah melihat di handphone atau di media atau alat-alatnya yang dia gunakan kita tidak tahu dari mana arus senjata ini diperoleh.
04:33Kalau itu sudah diperoleh berarti kita stopnya dari situ.
04:39Demikianlah.
04:39Secara sederhananya seperti itu.
04:42Secara sederhananya seperti itu ya.
04:44Tadi selain dari faktor eksternal tadi juga dari internal dari pelaku kejahatan itu sendiri.
04:50Anda melihat ada pergeseran fenomena K ataupun hal seperti apa sehingga kejahatan seperti pencurian yang disertai dengan membawa senjata tajam ataupun senjata api ini kian marak.
05:03Oke.
05:04Sebetulnya begini mas.
05:05Kejahatan itu dipelajari.
05:07Kalau di kriminologi disebut dengan differential association.
05:10Bahwa setiap orang yang berpotensi melakukan kejahatan pasti dia akan melakukan kejahatan yang paling cepat dan paling menguntungkan.
05:18Kalau ketika dia mencari kejahatan yang paling menguntungkan berarti dia harus punya sumber daya yang tepat bagi dirinya sendiri dan dia memilih korbannya sesuai dengan kemampuan dia.
05:28Selain itu mereka juga mengukur bagaimana tingkat kesulitan dengan pengamanan dirinya sendiri.
05:33Kalau yang saya lihat semua orang atau semua penjahat ini mencari cara paling mudah.
05:40Nah cara paling mudah itu dengan mempelajari semuanya.
05:42Kalau dengan menggunakan tangan kosong itu kemungkinan ketahuannya lebih cepat.
05:46Tapi kalau menggunakan senjata api cara dia menguasai korban itu menjadi semakin besar.
05:52Karena dengan membawa senjata api tanpa meletuskan sebetulnya korban itu sudah sangat ketakutan.
05:57Yang menjadi masalah adalah kenapa terjadi terus-terusan.
06:00Berarti kan ada kondisi yang salah dalam penangkapan.
06:02Kalau saya lihat meningkatkan hukuman itu tidak lebih efektif dari memastikan bahwa pelaku itu tertangkap.
06:09Karena ketika pelaku itu tertangkap dan disampaikan kepada media, disampaikan ke masyarakat.
06:15Itu memberikan efek jera tersendiri terhadap orang-orang yang ada kemungkinan akan melakukan.
06:20Dan ini yang sebetulnya menjadi efektif dalam pemberantasan.
06:24Tetapi kalau tidak ada penangkapan yang tetap hanya menaikkan hukuman.
06:29Tapi tidak melakukan penangkapan.
06:31Sebetulnya ini yang membuat celah bagi pelaku kejahatan untuk meneruskan kejahatan ini lagi.
06:35Baik, terima kasih kriminolog dari Universitas Indonesia Mbak Hanifah Asna telah berbagi perspektifnya terkait dengan kasus ini di Kompas Petang.
06:43Terima kasih Mas Yastir, selamat sore.

Dianjurkan