Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BANTEN, KOMPAS.TV - Sejumlah siswa di Pandeglang, Banten, harus bertaruh nyawa demi bisa bersekolah. Setiap hari mereka harus melewati jembatan bambu yang rusak dan rawan amblas sebagai akses satu-satunya ke sekolah.

Siswa-siswi SDN Cikandongdong 2, Cikeusik, Pandeglang, Banten, harus melewati jembatan bambu yang rusak dan rawan ambruk untuk menuju sekolah.

Tak ada jembatan beton, dan hanya jembatan bambu satu-satunya akses siswa untuk ke sekolah, demi tekad untuk menuntut ilmu sebagai bekal di masa depan.

Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun, namun belum ada perhatian dari pemerintah setempat.

Setiap pagi, anak-anak harus melintasi sungai menggunakan jembatan bambu yang rawan ambruk. Lebih miris lagi saat hujan turun, sejumlah siswa takut untuk menyeberangi sungai, khawatir jembatan terbawa derasnya arus.

Perjuangan anak-anak ini bukan karena pilihan, melainkan karena impian. Warga dan pihak sekolah berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah.

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal peristiwa ini? Komentar di bawah ya!

#pandeglang #banten #siswasd

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629903/miris-siswa-sd-di-pandeglang-harus-seberangi-jembatan-bambu-rawan-ambruk-demi-bisa-sekolah
Transkrip
00:00Sedara sejumlah siswa di Pandeglang, Banten harus bertaruh nyawa demi bisa bersekolah.
00:05Setiap hari, mereka harus melewati jembatan bambu yang rusak dan rawan amles sebagai akses satu-satunya ke sekolah.
00:17Siswa-siswi SDN Cikandongdong II Cikesik Pandeglang, Banten harus melewati jembatan bambu yang rusak dan rawan amruk untuk menuju ke sekolah.
00:26Tak ada jembatan beton dan hanya jembatan bambu satu-satunya akses siswa untuk ke sekolah demi tekad untuk menuntut ilmu sebagai bekal di masa depan.
00:39Kondisi ini sudah berlangsung puluhan tahun, namun belum ada perhatian dari pemerintah setempat.
00:45Jembatan tersebut sudah rusak selama kurang lebih 40 tahun.
00:50Kami telah beberapa kali mengajukan memohon bantuan pembangunan jembatan kami melalui Musrembang Desk, Musrembang Kecamatan.
01:05Saya selalu mengajukan, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.
01:13Setiap pagi, anak-anak harus melintasi sungai menggunakan jembatan bambu yang rawan amruk.
01:20Lebih miris lagi saat hujan turun, sejumlah siswa takut untuk menyeberangi sungai khawatir jembatan terbawa derasnya arus.
01:28Perjuangan anak-anak ini bukan karena pilihan, namun karena impian.
01:54Warga dan pihak sekolah berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah.
01:57Tim Liputan, Kompas TV

Dianjurkan