00:00Dan saudara ada informasi berikutnya dari Bank Indonesia yang memperdayakan UMKM di Sumatera Utara
00:07melalui kantor perwakilan Bank Indonesia Sibolga.
00:10Pemperdayaan UMKM dilakukan untuk mendorong UMKM bertransformasi ke tiga arah utama
00:15yaitu UMKM Go Digital, UMKM Go Export dan juga Hijau.
00:30Terdapat sekitar 50 UMKM binaan dari 16 kabupaten kota wilayah naungan Bank Indonesia Sibolga.
00:40Berdasarkan hasil riset Bank Indonesia, hasil dari UMKM di 16 kabupaten kota Sumatera Utara binan Bank Indonesia Sibolga
00:46baru menyumbang sekitar 16 persen untuk perekonomian Sumatera Utara.
00:52Untuk itu, Bank Indonesia melakukan pengembangan terhadap UMKM binaannya
00:55mulai dari pengembangan ekonomi digital, pengembangan komunitas unggulan, hingga teknik pemasaran.
01:02Bank Indonesia turut bekerjasama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait
01:06untuk mengatasi keterbatasan yang ada.
01:10Ya, tapi ini tantangan buat kita semua di Bank Indonesia Sibolga
01:13bagaimana di 16 kabupaten kota itu yang masing-masing punya kekuatan dan kelemahan masing-masing
01:22Bank Indonesia bisa hadir untuk membantu perekonomian daerah
01:29melalui pengembangan UMKM, pariwisata, komunitas unggulan,
01:35mendorong UMKM ke digital, termasuk juga digitalisasi perekonomian.
01:40Jadi memang itu cukup luas oleh kerja kita,
01:44sebarannya juga sangat besar, tapi itu tantangan buat kita semua.
01:49Tapi kami melihatnya kita nggak bisa sendiri.
01:54Jadi Bank Indonesia harus bekerjasama, mengajak pihak lain,
01:59berkoordinasi, sinkronisasi, komunikasi, dan sebagainya,
02:02sehingga sinergi kami dengan pihak yang terkait, termasuk juga dengan UMKM-nya,
02:07itu bisa terjalin dengan baik.
02:10Itu mungkin kuncinya itu.
02:11Untuk pengembangan ekonomi, Bank Indonesia melihat terdapat banyak komoditas unggulan di wilayah kerja Bank Indonesia Sibolga
02:20yang potensial untuk dikembangkan.
02:23Misalnya, seperti ulos dan kopi.
02:25Dame ulos yang terletak di Tarutung, Sumatera Utara menjadi UMKM binan Bank Indonesia Sibolga sejak 2019.
02:31Dalam setahun, Dame ulos bisa memproduksi hingga 1.400 kain ulos.
02:38Ada banyak perbedaan yang dirasakan sebelum Dame ulos setelah dibinan Bank Indonesia.
02:42Seperti misalnya pelatihan ekonomi digital,
02:45sehingga Dame ulos sangat aktif dalam penjualan melalui e-commerce
02:47dan sudah melakukan transaksi menggunakan kris.
02:50Melalui binan Bank Indonesia juga, Dame ulos akhirnya mampu membuka galeri
02:59dan berhasil ekspor produk hingga ke luar negeri.
03:02Digitalisasi, karena waktu itu kan Dame ulos sama sekali enggak ada e-commerce-nya,
03:08enggak ada website-nya, karena masih basic, masih konvensional.
03:13Kemudian ada namanya business matching juga,
03:16pembiayaan juga,
03:17kemudian sebenarnya seringnya yang namanya bonding bay itu
03:22bukan cuma di produknya,
03:24tapi di sisi misalnya marketnya sejauh mana,
03:27pembayarannya gimana,
03:29apa dibantu lewat misalnya pengadaan edisi, kris, segala macam,
03:32lewat perbankan, supaya aksesnya lebih gampang membayar ke sini.
03:36Seperti itu, dan masih banyak lagi yang enggak bisa saya sebutkan.
03:41Kopi menjadi salah satu bahan komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan.
03:45Si tablak kopi yang dikenal dengan biji kopi lintongnya kurang lebih sudah 5 tahun,
03:50menjadi UMKM Binaan Bank Indonesia Sibolga.
03:57Para petani kopi lintong di kecamatan Humbang, Hansudutan, Sumatera Utara,
04:02tergabung dalam Koperasi Kopi Lintong Humbang, Hansudutan,
04:04dalam Binaan Bank Indonesia untuk mendapatkan berbagai pelatihan dan edukasi.
04:09Tujuannya, agar petani paham cara mendapatkan untung yang lebih dari hasil tani kopi.
04:15Sehingga, dari semula hanya mampu menghasilkan 600 kg green bean per hektare setiap tahunnya,
04:20kini petani kopi Binaan Bank Indonesia mampu menghasilkan 2,5 ton green bean per hektare setiap tahun.
04:25Karena selama ini, kenapa petani kopi banyak menghindar, tidak mau menjadi petani,
04:33karena mereka tidak sejahtera.
04:35Kenapa tidak sejahtera?
04:36Karena mereka tidak memahami budidaya kopi yang sebenarnya.
04:39Jadi ini yang menjadi tugas kami di Koperasi.
04:42Akhirnya mereka kami kumpulkan, kami edukasi, kami bina,
04:46dan banyak pihak yang kami libatkan untuk bagaimana pengembangan kopi ini.
04:50Karena kita harus bergandengan tangan.
04:53Kita tidak bisa sendiri-sendiri untuk mengembangkan kopi ini.
04:56Ternyata setelah kami teliti, hasil dari kopi Humbang Sundutan tadinya,
05:01hanya 600 kg green bean per hektare per tahun.
05:05Saat ini, yang sudah terbina di petani kami,
05:08itu sudah bisa menghasilkan green bean 2,5 ton per hektare per tahun.
05:14Dan ini akan terus kami lakukan edukasi.
05:17Seperti yang saya bilang, kita tidak bisa sendiri-sendiri.
05:20Melalui berbagai strategi, Bank Indonesia harus berkomitmen
05:25untuk mendorong UMKM Indonesia untuk naik kelas
05:28agar bisa bersaing sehat di era digital masa kini.
05:31Kedepannya diharapkan UMKM dapat memperkuat
05:34fondasi ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.