Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KUPANG, KOMPAS.TV - Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur kini jadi sorotan karena sidang kematian Prada Lucky Namo yang digelar di kota ini.

Kematian Prada Lucky Namo yang merupakan putra daerah, menjadi perhatian warga Kupang.

Rangkaian sidangnya juga diikuti masyarakat. Siaran langsung sidang Prada Lucky juga menjadi perhatian warga.

Dari tokoh agama, mahasiswa, hingga warga mengikuti proses sidang yang digelar secara terbuka di Pengadilan Militer Kupang.

Mereka punya harapan tersendiri terhadap jalannya persidangan yang masih berlangsung.

Persidangan kasus kematian Prada Lucky Namo yang dianiaya seniornya dimulai sejak 27 Oktober lalu dan masih berlangsung.

Sebanyak 22 terdakwa sudah diperiksa, saksi-saksi juga sudah dihadirkan, termasuk keluarga, kerabat dan dokter yang sempat merawat Prada Lucky.

Untuk mengetahui agenda sidang kasus kematian Prada Lucky yang digelar hari ini, Senin (10/11/2025), sudah ada jurnalis Kompas TV, Ni Putu Trisnanda dan Juru Kamera Roy Ilman.

Baca Juga Sahabat Beberkan Penganiayaan yang Dialami Prada Lucky | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/629246/sahabat-beberkan-penganiayaan-yang-dialami-prada-lucky-kompas-petang

#pradalucky #sidangpradalucky #kupang

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/629434/sidang-prada-lucky-2-dokter-saksi-akan-dihadirkan-untuk-terdakwa-lettu-ahmad-faisal-sapa-pagi
Transkrip
00:00Peradilan kasus kematian Prada Luki Namo, Dian Nyaya Seniornya, menarik perhatian masyarakat Kupang NTT.
00:07Dari toko agama, mahasiswa hingga warga, mengikuti proses sidang yang digelar secara terbuka di pengadilan militer Kupang.
00:14Lantas apa harapan masyarakat NTT?
00:16Berikut liputan Jurnalis Kompas TV, Niputu Trisnanda, Cita Senatun, dan Juru Kamera Roy Ilman dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.
00:23Kematian Prada Luki Namo menjadi sorotan, saudara.
00:28Bukan hanya oleh keluarga ataupun kerabat terdekatnya, tapi seluruh masyarakat.
00:33Lantas apa harapan yang ditaruh oleh masyarakat dalam proses hukum yang tengah berjalan?
00:39Ikuti saya.
00:47Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini jadi sorotan
00:50karena sidang kematian Prada Luki Namo yang digelar di kota ini.
00:54Kematian Prada Luki Namo yang merupakan putra daerah menjadi perhatian warga Kupang.
00:59Rangkaian sidangnya juga diikuti masyarakat.
01:02Secara langsung sidang Prada Luki Namo juga menjadi perhatian warga.
01:06Dari toko agama, mahasiswa, hingga warga ikuti proses sidang yang digelar secara terbuka di pengadilan militer Kupang.
01:13Mereka punya harapan tersendiri terhadap jalannya persidangan yang masih berlangsung.
01:17Kami dari masyarakat harapannya setidaknya yang menjadi pelaku terhadap kematian Almarum Prada Luki
01:28yang telah menentara minggu di sidang, harapannya sama dengan harapan keluarga.
01:34Bahwa pelaku atau terdakwa itu harus dihukum sesuai dengan ketentuan undang-undang
01:41dan harapan keluarga sama dengan masyarakat sampai harus dipecat.
01:45Dan ini saya harap TNI itu selalu memperhatikan.
01:50Ini presiden sangat-sangat.
01:52Jadi, saya secara pribadi menaruh harapan yang penuh pada hakim.
01:58Karena hakim akan menutuskan setelah melihat faktor persidangan.
02:03Dan saya percaya, saya melihat hakim yang memimpin sidang ini, mereka membetul mempunyai integritas,
02:10mereka betul menjaga marwah, dan juga saya lihat mereka adalah seorang manusia.
02:17Ya, dalam proses saya betul melihat ekspresi mereka.
02:20Mereka juga turut sedih, mereka juga turut marah.
02:23Dan saya melihat bahwa, ya, hakim menjadi benteng terakhir dalam mengambil keputusan.
02:30Berkaitan dengan dakwahannya ini, kami kembalikan pada proses persidangan
02:35dan harapan kami untuk bisa mengkali secara baik,
02:38sehingga kemudian bisa terang-menerang soal perga masalah ini.
02:41Dan juga berkaitan dengan tuntutannya itu.
02:46Harapan kami untuk bisa sesuai dengan perbuatan mereka dan sesuai dengan regulasi yang telah diatur.
02:54Persidangan kasus kematian Pradaluki Namo di Aniaya Seniornya dimulai sejak 27 Oktober lalu dan masih berlangsung.
03:0022 terdakwah sudah diperiksa, saksi-saksi juga sudah dihadirkan,
03:04termasuk keluarga, kerabat, dan dokter yang sempat merawat Pradaluki.
03:07Keputusan yang adil dari Majelis Hakim di Pengadilan Militer Kupang
03:15bukan hanya jadi jawaban bagi keluarga luki,
03:18tapi ini jadi satu kepastian hukum bagi seluruh masyarakat
03:21bahwa siapapun yang melanggar peraturan atau melanggar hukum
03:25akan diganjar dengan hukuman yang setimpal.
03:29Diputu Terus Nanda, Roy Ilman, Citos Natun, Kompas TV, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
03:37Untuk mengetahui agendasi dan kasus kematian Pradaluki yang digelar hari ini,
03:42Senin 10 November 2025,
03:45kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV ini,
03:47Putu Terus Nanda dan juru kamera Roy Ilman di sana.
03:50Putu, sindang hari ini untuk terdakwah siapa?
03:53Dan siapa saja saksi yang diperiksa?
03:55Ya, selamat pagi.
03:59Bagaimana dan juga saudara hari ini?
04:01Seperti jadwal yang sudah dilakukan begitu ya,
04:04selama beberapa pekan,
04:05di mana ini sudah memasuki pekan ketiga,
04:07bahwa setiap hari Senin,
04:09ini akan ada sidang pembuktian untuk terdakwah atas nama Ahmad Faisal.
04:14Jadi kalau kita lihat bagaimana pembagian pemberkasan,
04:17setiap hari Senin ini ada satu terdakwah,
04:19kemudian di hari Selasa ada 17 terdakwah,
04:21dan di hari Rabu ada 4 terdakwah,
04:23sehingga total ada 22 terdakwah yang disidangkan di pengadilan militer Kupang.
04:28Nah, hari ini rencananya ada saksi yang pada pekan lalu ini belum hadir ke muka sidang
04:33dan juga belum memberikan keterangan kepada majelis hakim,
04:37yakni dua dokter dari RS UDI Ramona GKO,
04:40yang di mana dua dokter ini sempat menangani Prada Lukinamo
04:44sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada bulan Agustus.
04:48Jadi kalau kita lihat di jadwal hari ini,
04:51ada dokter kandida Bibiana Uga,
04:53yang sebetulnya ini sudah memberikan keterangan,
04:55tapi untuk terdakwah yang lainnya,
04:56ini untuk 17 terdakwah dan juga 4 terdakwah.
04:59Sementara untuk terdakwah atas nama Ahmad Faisal,
05:03ini belum memberikan keterangan,
05:04sehingga kembali dihadirkan ke ruang sidang,
05:06tapi karena memang jaraknya yang cukup jauh,
05:10begitu dan juga yang bersangkutan,
05:12atau dokter ini masih bertugas di ARAMO,
05:15sehingga nanti proses persidangan dan juga mendengarkan keterangan saksi ini
05:19akan dilakukan secara daring.
05:21Kemudian yang kedua,
05:22ini ada dokter Gede Rastu Adi Maharta,
05:25ini merupakan dokter yang merawat Prada Lukinamo
05:30pada saat dirawat inap,
05:32dan juga pada proses ketika Prada Lukinamo ini sudah mulai masuk ke ICU.
05:36Jadi dua dokter ini akan kembali dihadirkan ke ruang sidang,
05:40tapi untuk terdakwah yang berbeda,
05:42yaitu Ahmad Faisal.
05:43Sebelumnya,
05:44untuk Ahmad Faisal sendiri ini sebetulnya sudah ada beberapa saksi yang dihadirkan,
05:47seperti dari pihak keluarga,
05:49kemudian juga ada beberapa anggota TNI yang dihadirkan ke muka sidang.
05:53Memang kalau berbicara soal Ahmad Faisal,
05:55ini sedikit berbeda begitu ya,
05:57dengan terdakwah-terdakwah lain,
06:00di mana auditor militer ini mendakwakan di awal sidang begitu,
06:04terkait dengan pasal-pasal kelalaian,
06:07di mana dinyatakan dalam pasal tersebut,
06:10baik itu di 131 dan juga 132,
06:13dari undang-undang militer begitu ya,
06:16kita undang-undang militer,
06:17ini berkaitan dengan kelalaian,
06:19di mana Ahmad Faisal yang merupakan atasan begitu,
06:22dan ki dari Prada Luki Namu,
06:24ini membiarkan adanya tindak kekerasan.
06:26Kemarin juga sebetulnya baik itu auditor militer,
06:29kemudian majelis hakim,
06:30ini sudah mencecar sejumlah saksi,
06:33terutama bagi anggota TNI begitu ya,
06:36terkait dengan kekerasan yang terjadi,
06:38dari mulai periode Juli,
06:40sampai dengan akhirnya Prada Luki dinyatakan meninggal dunia di bulan Agustus.
06:44Nah pada saat mencecar tersebut,
06:46pertanyaan-pertanyaan dari auditor militer,
06:48kemudian juga dari majelis hakim,
06:50berkaitan dengan mengapa pada saat kekerasan terjadi,
06:55begitu ya,
06:56dan dilakukan oleh para terdakwah,
06:57ini tidak ada pihak yang menghentikan,
07:00salah satunya adalah Ahmad Faisal,
07:01yang memiliki tanggung jawab kepada anak buah-anak buahnya,
07:05termasuk juga Prada Luki Namo yang baru bertugas atau berdinas di batalion tersebut selama satu bulan.
07:11Jadi pasalnya sedikit berbeda,
07:14tapi ancaman hukumannya kurang lebih sama,
07:16ya ini sembilan tahun kurungan penjara,
07:19tapi kembali lagi karena proses pembuktian ini masih berjalan,
07:23saksi-saksi masih terus dihadirkan,
07:25masih nanti ada lagi di pekan selanjutnya akan mendengarkan keterangan terdakwah,
07:29maka majelis hakim masih punya waktu yang juga cukup panjang,
07:32untuk menimbang apakah hukuman tersebut pantas atau tidak untuk terdakwah ini.
07:37Karena kalau kita lihat begitu ya,
07:39bukan hanya di ruang sidang saja,
07:42bukan hanya di pengadilan militer saja,
07:44tapi ini menjadi sorotan begitu ya,
07:46baik dari pihak keluarga, kerabat,
07:47dan juga masyarakat secara luas di daerah Kupang,
07:51di mana kemarin keluarga meminta bahwa hukuman yang layak adalah hukuman seumur hidup,
07:55atau bahkan hukuman mati,
07:57kemudian juga para terdakwah yang dianggap melakukan tindakan kekerasan secara langsung,
08:03dan juga memberikan perintah untuk memberikan atau melakukan kekerasan,
08:07ini juga mendapatkan hukuman yang lebih berat daripada dakwaan di awal sidang oleh auditor militer,
08:12kemudian juga masyarakat di satu sisi ini juga mengikuti begitu ya,
08:16karena proses peradilan ini digelar secara terbuka,
08:18dapat disaksikan oleh masyarakat umum,
08:21bukan hanya yang hadir di pengadilan saja,
08:23tapi juga melalui media,
08:26begitu ada juga siaran langsung dari Youtube pengadilan militer,
08:30sehingga mereka punya harapan,
08:32dengan adanya keputusan yang adil dari Majelis Hakim,
08:35ini akan menjadi satu kepastian hukum,
08:38bahwa siapapun yang melanggar peraturan,
08:40maka akan mendapatkan hukuman yang setimpal,
08:42tidak peduli apa profesinya,
08:43tidak peduli apa jabatannya,
08:45Bermanan, kembali ke Anda,
08:46Baik, dua saksi dokter RS Udri Airamo,
08:49dihadirkan untuk terdakwah Ahmad Faisal,
08:51terima kasih Niputu Trisnanda,
08:53dan juga Jurukamera Roy Ilman,
08:55dari Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dianjurkan