00:00Polisi berhasil menangkap pelaku penembakan terhadap seorang hansip di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
00:15Pelaku ditangkap di pelabuhan Bagahuni saat hendak kabur ke Lampung.
00:19Penangkapan pelaku penembakan berlangsung dramatis di atas kapal Raput Rajaya yang baru bersandar di pelabuhan Bagahuni, Lampung.
00:35Pelaku tak bisa berkutik saat mobil yang ditumpanginya dikepung polisi.
00:39Polisi masih memburu pelaku lainnya serta mencari barang bukti senjata api yang digunakan dalam penembakan tersebut.
00:45Membekuk inisial R pelaku utama pada saat hendak melarikan diri ke wilayah Lampung, jadi diamankan di Bagahuni.
00:56Dari keterangan saudara R, ini akan penyidik saat sekarang masih mencoba untuk melakukan penangkapan kepada pelaku kedua,
01:04termasuk untuk menggali informasi senjata api ini berasal dari mana.
01:08Usai diotopsi di rumah sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, jenazah Atim disemayamkan dan disolatkan di masjid yang tak jauh dari kediaman almarhum.
01:19Selanjutnya jenazah dimakamkan di TPU Buni, Tipar, Caku.
01:23Aksi berani Hansip Atim mendapat perhatian Menteri Sosial Sehfullah Yusuf yang melayat ke rumah duka pada minggu siang.
01:33Mensos berjanji akan memberikan santunan, bantuan rehabilitasi, dan pemberdayaan bagi keluarga korban.
01:40Besok tanggal 10 November, dalam suasana peringatan hari pahlawan, saya ingin menyampaikan bahwa almarhum ini salah satu contoh pahlawan hari ini.
01:55Yang melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain.
02:00Ada rehabilitasi, mungkin beliau juga masih ada traumanya, nanti kita teruskan dengan pemberdayaan.
02:08Jadi kita tampingi sampai betul-betul pulih dan bisa bekerja sebagaimana sebelumnya.
02:17Sementara dua petugas keamanan yang bertugas bersama korban mengaku masih trauma atas peristiwa yang merenggut nyawarkannya.
02:24Menurut rekan korban yang selamat, saat berduel dengan pelaku, usai terdengar tembakan, ia segera menghindar dan meminta pertolongan warga.
02:33Duel, saya duel mah yang satu, si korban duel mah yang satu.
02:36Nah, setelah itu, pas dengar suara letusan, itu saya refleks.
02:43Saya langsung melompat, kabur.
02:48Terus, saya teriak minta tolong ke warga.
02:51Nah, warga itu pada dateng dah, pada rame dah itu.
02:58Nah, itu saya langsung menuju ke rumah RT-8, laporan.
03:04Setelah itu dah, saya harus cari dia.
03:06Setelah dia ada, baru saya cari bantuan sama warga-warga setempat.
03:11Akhirnya, ya, baru-baru udah gak kecolong lagi.
03:12Sebelumnya, seorang hansip tewas ditembak saat mencoba gagalkan aksi pencurian sepeda motor di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Sabtu Dinihari.
03:30Korban sempat berduel dengan pelaku.
03:33Kemudian pelaku menembak korban dan melarikan diri.
03:36Korban tewas di lokasi akibat luka tembak.
03:38Polisi masih mengejar satu pelaku lain, termasuk barang bukti senjata yang digunakan untuk menembak korban.
03:46Tim Liputan, Kompas TV
03:47Kasus pencurian sepeda motor seakan tidak kunjung lekang.
03:56Para pelaku merebut paksa motor milik orang lain hingga melukai atau bahkan merenggut nyawa korbannya.
04:02Salah satunya, petugas pertahanan sipil atau hansip di Cakung, Jakarta Timur meninggal saat menggagalkan pencurian sepeda motor.
04:10Korban meninggal akibat ditembak pelaku.
04:12Apa yang patut disikapi dari peristiwa ini?
04:15Dan bagaimana meredam aksi kejahatan bersenpi yang makin kejam?
04:20Tak segan membahayakan nyawa korban.
04:23Akan kita bahas bersama kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala.
04:27Selamat pagi, Prof.
04:27Selamat pagi, Mas Mario.
04:31Terima kasih, Prof. Sudah bergabung di Sapa Indonesia Pagi Dialog.
04:34Dan Kapolda, Jawa Barat 2016-2017, Irjen Purnawirawan Anton Carlian.
04:39Selamat pagi, Pak Anton.
04:41Selamat pagi, Bang Mario.
04:43Terima kasih juga.
04:44Selamat pagi, Prof. Adrianus.
04:46Pak Anton, Prof. Adrianus, terima kasih sudah bergabung di Dialog Sapa Indonesia Pagi pada hari ini.
04:50Saya ke Prof. Adrianus terlebih dahulu.
04:53Prof, bagaimana Anda melihat bahwa eskalasi kejahatan kita
04:57ini kalau kita bilang menurut Anda
05:00semakin meninggi atau tidak dengan penggunaan senjata api?
05:02Salah satu contoh kasusnya yang terjadi di Caku beberapa hari lalu.
05:09Secara data sih sebetulnya konstan saja ya.
05:12Ya.
05:13Memang kejahatan jalanan menempati posisi tertinggi.
05:18Mengapa? Karena banyak sekali variasinya.
05:21Curah, curah, begal, begitu ya.
05:24Demikian juga dapat dilakukan oleh siapa saja.
05:27Dengan kata lain, modusnya sederhana.
05:31Dilakukan oleh siapa saja tidak perlu harus ahli atau spesialis ya.
05:37Sepanjang punya keberanian, maka kemudian mampu melakukan kejahatan jalanan.
05:41Ya, ya.
05:42Namun dalam hal ini memang ada indikasi,
05:45walaupun tadi saya katakan konstan,
05:46minimal tidak bertambah,
05:48seiring dengan pertambahan penduduk maupun juga pertambahan ekonomi.
05:52Ya.
05:52Mengapa?
05:53Minimal ada dua hal.
05:54Pertama, dalam hal ini berbagai elemen pengamanan,
06:00termasuk diantaranya adalah keberadaan handship,
06:02keberadaan CCTV.
06:03Nah, ini penting betul.
06:04Itu lalu kemudian membuat orang berhati-hati,
06:09berhitung dalam rangka melakukan kegiatan jalanan,
06:12agar tidak ketahuan.
06:14Nah, itu yang pertama.
06:15Yang kedua,
06:16kemampuan masyarakat untuk memproteksi diri juga sebetulnya makin tinggi.
06:21Minimal ketika bicara mengenai keberadaan di jalan raya,
06:24keberadaan di terminal, di stasiun.
06:27Maka biasanya masyarakat misalnya begini,
06:29tidak pergi sendiri-sendiri,
06:32tidak membawa perhiasan,
06:35juga tidak membawa uang banyak.
06:36Sekarang kan modelnya uang kartu itu ya.
06:39Dan itu lalu membuat banyak pelaku kejahatan
06:42yang lalu kemudian memilih untuk pindah ke perubahan.
06:47Karena di perubahan umumnya orang asumsinya aman dengan sendirinya ya.
06:51Di situ ada tetangga, ada pagar.
06:54Maka kalau kita bicara mengenai kejahatan curanmor,
06:56mereka tidak lagi melakukannya di, misalnya di tempat-tempat parkir umum.
07:00Nah, di situ misalnya sudah ada penjaga, ada CCTV,
07:04ada alat kontrol misalnya berupa stok parkir misalnya.
07:08Maka kemudian tempatnya dilarikan atau dipindahkan ke rumah-rumah
07:12yang lalu, nah di sini dia nih,
07:14ada saja masyarakat yang kemudian lalai ya,
07:17memarkirkan motornya di depan rumah
07:19dan itu yang kemudian lalu menjadi sasaran pelaku curanmor.
07:22Demikian.
07:23Oke, Prof, tapi kalau kita melihat dengan penggunaan senjata api khususnya,
07:28terutama dalam kasus yang terjadi di Cakung,
07:30menurut Anda intensitas kejahatan ini,
07:32kriminalitas ini semakin berbahaya, semakin tinggi
07:35dengan penggunakan senjata api yang dulu mungkin lebih tradisional,
07:38sekarang penggunakan senjata api.
07:42Pilihannya memang dua itu,
07:43antara melarikan diri secepat-cepatnya
07:46agar kemudian lalu terhindar dari masa,
07:49terutama karena kita bicara mengenai konteks jalanan kan memang
07:52yang paling mengerikan itu adalah kena masa,
07:55kalau misalnya bicara mengenai pelaku kejahatan.
07:56Mereka paling takut kena masa.
07:58Bukan paling takut ditangkap polisi,
08:00karena biasanya ditangkap polisi aman itu, gitu ya.
08:02Nah, yang kedua adalah
08:04daripada lari, mereka menyerang korbannya.
08:07Dan itu mereka melengkapi diri dengan senjata tajam
08:09atau senjata yang
08:11kalau misalnya kita bicara mengenai senjata rakitan,
08:14maka mudah sekali diperoleh.
08:15Apanya kalau kita bicara mengenai,
08:17ya kita sebut saja misalnya Lampung ya, tempat tujuan
08:20daripada pelarian si pelaku,
08:23maka lebih mudah untuk kemudian didapat di sana.
08:26Dan kalau kita bicara mengenai
08:28jarak tembak kurang dari lima meter,
08:31maka bisa letal ya,
08:35dalam arti mematikan korban ketika itu diledakan kepadanya.
08:38Demikian.
08:39Oke, saya ke Pak Anton.
08:41Pak Anton bagaimana sebagai mantan Kapolda,
08:43pastinya Anda sudah, ya, makan garam lah,
08:47makan asam garam dengan kejadian-kejadian seperti ini,
08:49terutama dengan kasus-kasus kriminalitas.
08:52Tapi kalau Anda melihat saat ini,
08:54dibandingkan dengan Anda waktu dulu,
08:56bagaimana Anda melihat eskalasi
08:58ataupun intensitas kejahatan yang
09:00dulu lebih tradisional, sekarang,
09:03ya, penggunaan senjata api nih?
09:04Kalau intensitas kejahatan tentu saja
09:10dengan banyaknya, ya,
09:14produksi kendaraan bermotor,
09:16artinya sasaran itu kan makin banyak.
09:20Ya.
09:20Dan memang di sini,
09:22tadi disampaikan Prop juga,
09:24ini curanmor ini merupakan street crime,
09:29jadi kejahatan jalanan,
09:31memang yang paling mendominasi
09:33dalam kehidupan bermasyarakat.
09:37Dan masalah eskalasi itu sendiri, ya,
09:41tergantung gitu kan,
09:43tetapi memang curanmor
09:45merupakan salah satu, ya,
09:48kejahatan yang sangat tinggi
09:49di kepolisian.
09:52Kenapa?
09:52Sebabnya,
09:54karena runmor ini
09:55gampang sekali di petiknya.
09:58Nah, biasanya,
10:00bagi pelaku-pelaku ini,
10:02ada istilah pemetik,
10:04ya, yang melakukan pencurian,
10:07dan ada istilah joki.
10:09Joki itu pengendaranya,
10:11dan biasanya yang memantau,
10:13dan nanti juga ada penada.
10:15Ini jaringannya.
10:17Dan jaringan Lampung ini memang,
10:20sejak zaman saya masuk
10:22sebagai polisi,
10:24sudah ada, mohon maaf,
10:25bukan mendiskritkan daerah.
10:27Daerah tertentu, ya, ya.
10:28Tapi memang dikenalkannya demikian.
10:31Kemudian masalah senjata api,
10:33senjata api ini juga tidak aneh.
10:36Namun, memang biasanya,
10:37untuk pemetik ini,
10:39tidak menggunakan senjata api.
10:40Ini biasanya,
10:41yang menggunakan senjata api itu,
10:44biasanya pelaku jatan ras.
10:46Jatan ras itu bajing luncat lah,
10:48kalau dari daerah Lampung.
10:50Dan senjata api ini memang bisa
10:52banyak sekali didapatkan,
10:55terutama di daerah Lampung,
10:56juga beredar.
10:57Oke, Pak.
10:57Tetapi,
10:58Pak Anton, berarti Anda mau bilang bahwa
11:00sebelumnya pelaku curan mor ini
11:02tidak menggunakan senjata api,
11:03tapi sekarang lebih meningkat, ya,
11:07penggunaan senjata api ini
11:08untuk curan mor?
11:12Ya, betul.
11:13Kemungkinan juga,
11:14dia juga bisa saja bajing luncat
11:17atau pelaku jatan ras.
11:19Karena pelaku ini bisa beralih.
11:22walaupun memang di dalam, ya,
11:25mungkin, apa, ya,
11:28struktur kejahatan mungkin Pak Adrianus,
11:31biasanya mereka ini spesialis.
11:33Kalau curan mor, curan mor saja,
11:36bajing luncat, bajing luncat saja.
11:38Dan wilayahnya pun juga
11:39mempunyai area masing-masing.
11:41Misalkan yang sudah punya area Jakarta,
11:44tidak boleh ke Bandung,
11:46tidak boleh ke jatim.
11:48Jadi, mereka pun juga seperti punya
11:51satu wilayah kekuasaan, begitu.
11:54Dan senjata api ini,
11:55tadi, di mana bisa didapatkan?
11:58Kalau organik,
11:59ini biasanya didapatkan banyak
12:02di daerah-daerah konflik.
12:03Kalau seperti dulu di Aceh,
12:05di Tim-Tim, di Papak.
12:07Pak, tadi Anda bilang,
12:08tadi Anda bilang bahwa
12:09kalau sudah di Jakarta,
12:10kalau sudah di Jakarta,
12:11ya di Jakarta saja,
12:12yang di Bandung, di Bandung saja.
12:13Apakah kalau ini kita bisa tangkap
12:15bahwa ini sebuah,
12:17ada sebuah komunikasi
12:18yang dilakukan
12:19antara pelaku kriminalitas ini
12:22untuk bisa melakukan aksi mereka
12:25dan membagi-bagi wilayah mereka
12:26terkumpul dalam sebuah organisasi besar
12:28atau bagaimana menurut Anda?
12:30Ya, memang
12:31ada organized crime-nya mereka itu sendiri.
12:34Saya, bahkan ya,
12:36kalau polisi yang pintar,
12:38kalau tahu datuknya,
12:39kita bisa nego,
12:41gitu kan, bisa nego ini.
12:42Saya,
12:43seperti di Suhosa,
12:44pokoknya selama saya jadi Kapolres,
12:46jangan sampai ada pencurian sapi.
12:48Alhamdulillah,
12:49tidak ada.
12:50Jadi memang datuk-datuknya itu,
12:52ya,
12:52di dalam dunia,
12:53dunia organized crime ini
12:55memang ada,
12:56begitu kan.
12:57Bernegosiasi dengan pelaku kejahatan itu,
12:59maksudnya?
13:00Ya, betul.
13:00Betul sekali.
13:01Oke.
13:02Kalau pelaku bajing luncat,
13:03bajing luncat.
13:04Ada datuknya.
13:05Datuk, misalkan,
13:06Jakarta.
13:07Ya,
13:08seperti semacam wilayah
13:10kekuasaan di,
13:12ya,
13:13kepolisian,
13:14tentara itu,
13:15mereka sudah
13:15mengkapling-kaplingkan itu.
13:18Kenapa harus bernego, Pak?
13:19Kenapa tidak langsung
13:19menangkapnya saja?
13:22Ya,
13:22kan untuk menangkap itu,
13:24ya,
13:25tidak sesuai.