Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Balita korban penculikan bernama Bilqis di Makassar, Sulawesi Selatan, ternyata tiga kali dijual dari orang berbeda. Terakhir, Bilqis dijual kepada salah satu suku di Jambi seharga Rp80 juta.

Dalam jumpa pers pada Senin (10/11/2025) pagi, Kapolda Sulsel Irjen Juhandani Rahardjo Puro mengatakan, dari hasil penyidikan diketahui korban tiga kali berpindah tangan.

Oleh para pelaku, Bilqis dijual mulai dari harga Rp3 juta sebelum akhirnya dijual Rp80 juta kepada salah satu kelompok suku di Jambi.

Salah satu pelaku, yakni perempuan berinisial NH, diduga menjadi penadah dalam jaringan penculikan Bilqis.

Setelah sepekan, balita yang hilang di Makassar telah kembali ke pelukan orang tuanya. Informasi terkini soal kasus penculikan ini akan disampaikan Jurnalis KompasTV, Gufran Lamataha dan Juru Kamera, Nila Rustam.

Baca Juga Fakta Pelaku Penculikan Siswa SD Minta Tebusan Rp50 Juta: Kirim Surat Hingga Positif Narkoba di https://www.kompas.tv/nasional/609054/fakta-pelaku-penculikan-siswa-sd-minta-tebusan-rp50-juta-kirim-surat-hingga-positif-narkoba

#makassar #jambi #polisi #penculikananak

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/629430/penculikan-balita-asal-makassar-dijual-rp80-juta-polisi-bongkar-jaringan-perdagangan-anak
Transkrip
00:00Balita korban penculikan bernama Bilkis di Makassar, Sulawesi, Satan ternyata tiga kali dijual dari orang berbeda.
00:07Terakhir, Bilkis dijual kepada sesatu suku di Jambi seharga 80 juta rupiah.
00:13Dalam jumpa pers pada Senin pagi, Kapolda Sulsel, Irjen Juhandani, Terharjo Puro mengatakan
00:19dari hasil penyidikan diketahui korban ketiga kali berpindah tangan.
00:22Para pelaku Bilkis dijual mulai dari harga 3 juta rupiah sebelum akhirnya dijual 80 juta rupiah di Jambi.
00:33Salah satu pelaku yakni berinisial NH diduga menjadi penadah dalam jaringan penculikan Bilkis.
00:40Sepekan hilang diculik seorang Balita berusia 4 tahun akhirnya kembali ke pelukan keluarga dalam kondisi selamat.
00:54Korban ditemukan di kawasan Jambi.
00:58Tangis saru dan rasa syukur dirasakan orang tua Balita yang berhasil diselamatkan dari penculikan.
01:13Sang putri akhirnya kembali ke pelukan dalam kondisi selamat setelah sepekan hilang.
01:19Korban ditemukan pada Sabtu 8 November 2025 di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi setelah hilang selama sepekan.
01:27Hasil pemeriksaan kesehatan, tak ada tanda kekerasan fisik maupun trauma psikologis pada korban.
01:34Ditemukan tadi malam dan bisa kembali ke Makassar pada hari ini.
01:39Tadi sudah dicek kesehatannya, Alhamdulillah tidak ada tanda-tanda penganiayaan.
01:45Dan kondisinya juga baik, secara psikologis juga sudah di cek, dari Bukadis juga sudah ngecek semuanya.
01:52Alhamdulillah dalam kondisi yang sangat baik, anaknya juga ceria, baru kita terima anaknya.
01:57Jadi akan kami dalami pelaku-pelakunya, jaringannya, bidananya.
02:03Korban dilaporkan hilang pada 2 November saat menemani sang ayah berolahraga di Taman Pakuisa yang kota Makassar, Sulawesi Selatan.
02:11Dalam rekaman CCTV, korban dibawa secara tergesa-gesa oleh seorang perempuan tak dikenal.
02:18Saat ini, para pelaku penculikan telah ditangkap dan tengah diperiksa di Polresta Bes Makassar.
02:24Tim Liputan, Kompas TV
02:27Setelah sepekan, balita yang hilang di Makassar telah kembali ke pelukan keluarganya.
02:34Informasi terkini soal kasus penculikan ini disampaikan oleh Jurnus Kompas TV, Gufron Lama Taha dan Jurukamera Nila Rustam.
02:41Gufron, untuk saat ini bagaimana kronologi akhirnya korban ditemukan di Jambi dan berapa orang yang ditangkap oleh pihak kepolisian?
02:50Ya, siang Juno dan juga saudara benar sekali hingga saat ini memang korban sudah berada di rumah keluarganya yang ada di kota Makassar
03:01untuk bagaimana hingga proses kronologi korban kemudian ditemukan di Jambi.
03:06Ini saudara memang berawal dari hilangnya korban di salah satu taman yang ada di kota Makassar pada 2 November lalu
03:14terus kemudian juga diculik atau yang menjadi tersangka utama di kota Makassar ini bernisial SIE
03:23yang kemudian menculik terus kemudian membawa korban ke kos pelaku dan menawarkan korban melalui sosial media.
03:32Sehingga tersangka lainnya dengan nisial NH ini tertarik yang berasal dari Jakarta
03:38ini kemudian ke Makassar dan berencana ataupun juga membeli korban ini dengan harga 3 juta rupiah.
03:46Nah, ini kemudian saudara dimenyerahkan lagi ataupun juga menawarkan korban lagi kepada MA dan AS dengan harga 15 juta rupiah.
03:59MA dan AS ini kemudian yang membawa korban ke Jambi dan menjual ke suku anak dalam yang ada di Jambi dengan seharga 80 juta rupiah.
04:08Memang kalau kita lihat kronologinya ini pindahnya korban dari kota Makassar terus kemudian ke Jawa kemudian ke Jambi
04:15ini memang terindikasinya adanya jaringan penculikan anak di bawah umur lintas daerah lintas provinsi yang ada di Indonesia seperti itu.
04:25Kita juga nanti masih akan sama-sama menunggu bagaimana hasil penculikan dari polisi apakah ini masuk dalam tindak perdagangan orang
04:33atau seperti apa jaringannya yang ada di Indonesia.
04:36Tapi saat ini bagaimana polisi melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan itu karena 4 orang tersangka ini
04:42juga terindikasi ingin menjual korban dan seperti apa pendalaman terkait dengan dugaan tindak pidana perdagangan orang ini?
04:49Betul sekali indikasi penculikan anak di bawah umur ini memang diduga merupakan jaringan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO yang ada di Indonesia.
05:01Kalau kita lihat memang ini sudah berjalan cukup baik ya mulai dari tersangka utama ESE yang ada di kota Makassar ini
05:08menggunakan ataupun juga menggunakan jilbab pada saat di taman terus kemudian melepas jilbabnya ketika membawa korban keluar dari taman
05:15sehingga memang ini sudah bukan pertama kali mereka lakukan.
05:20Dari rilis polisi tadi disebutkan bahwa NH yang kemudian mengambil dari korban ini
05:26sudah melakukan ataupun juga sudah melakukan ini sebanyak tiga kali dan juga motifnya adalah untuk
05:35berupaya memberikan bantuan kepada pasangan yang tidak mengadopsi anak.
05:40Untuk selengkapnya kita akan simak wawancara kami dengan Kapolda Sulawesi Selatan berikut ini.
05:48Kurestabes sudah mengamankan empat tersangka
05:52Ada pun tersangka adalah SJ perempuan 30 tahun pekerjaan PRT
06:04Kemudian tersangka kedua MH perempuan 29 tahun pekerjaan pengurus rumah tangga
06:15Kemudian yang ketiga MA perempuan 42 tahun pekerjaan PRT
06:24Kemudian AS laki-laki 36 tahun hari 8 bonore
06:32Kecamatan Bangko Maringin Provinsi Jambi
06:36Kenapa boleh dikatakan ini merupakan dugaan tindakan perdagangan orang atau TPPO yang ada di Indonesia
06:46karena memang menurut press release dari kepolisian tadi menyebutkan NH ini sudah melakukan tindakannya sebanyak tiga kali
06:53Sementara AS dan MA ini sudah melakukan tindakan pejualan ataupun juga penculikan anak di bawah umur ini
07:01Kemudian dijualkan ke orang lain ini sudah sebanyak sembilan kali
07:04Nah titik-titik penculikan yang sudah dilakukan mulai dari tiga kali sehingga ke sembilan kali inilah yang nantinya akan dilakukan penyildikan lebih lanjut
07:12Apakah memang titik-titik ini merupakan jaringan antar provinsi yang ada di Indonesia
07:18Dalam dugaan kasus TPPO seperti itu ataupun juga penculikan anak di bawah umur
07:24Atau seperti apa ini masih dalam penyildikan lebih lanjut
07:27Baik dari Kapolres Tabes Kota Makassar terus kemudian juga tentunya nanti akan dilakukan juga penyildikan lebih lanjut dibantu dengan Kapolres Sulawesi Selatan
07:38Seperti yang kita ketahui penangkapan empat tersangka ini merupakan operasi gabungan dari Kapolres Tabes Kota Makassar
07:45Dibantu dengan Polda Jambi dan juga Satres Krim, Polres Kerinci tentunya
07:51Koordinasi antar polisi di Indonesia ini juga bantu mensukseskan menangkapnya empat tersangka yang tersebar di beberapa daerah yang ada di Indonesia Juno
08:01Baik kita cermati bagaimana pengusutan tuntas terkait dengan perdagangan manusia khususnya menyasar terhadap anak balita dan korban yang saat ini berusia empat tahun
08:10Terima kasih atas laporan Anda Junos Kompas TV, Gufron Lamataha dan Nila Rustam dari Makassar Sulawesi Selatan

Dianjurkan