Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Founder Indonesia Muda Preneur, Putra Aji Sujati, memilih menjawab kecemasan generasinya dengan gerakan nyata. Ia membangun Indonesia Muda Preneur, wadah yang menyiapkan siswa SMA menjadi wirausahawan muda sejak dini.

Gerakan ini dibuat dari pengalaman pribadinya yang sempat menganggur, susah cari kerja, dan kesulitan ekonomi untuk melanjutkan kuliah. Melalui gerakannya, Putra melatih pelajar kelas 1112 agar saat lulus mereka tak langsung masuk statistik pengangguran, melainkan sudah punya brand, usaha, dan jaringan kerja sendiri.

Menteri Tenaga Kerja Yassierli mengapresiasi langkah Putra dan berharap hal itu bisa ditumbuhkan di talent and innovation hub yang saat ini sedang dibangun. Pemerintah ingin membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya hingga perbaikan rekrutmen. Misalnya, tidak ada lagi jalur ordal alias orang dalam, diskriminasi hingga percaloan.

"Masih ada diskriminasi, masih ada isunya terkait dengan percaloan, ayo report dan kita akan turunkan. Pengawas itu ada pengawas dari provinsi yang kemudian mereka yang akan melakukan investigasi. Dan dalam stop percaloan itu kita merangkul aparat. Inilah upaya berbagai hal yang saya lihat negara itu amanat konstitusi. Setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan yang layak," katanya.

Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://www.youtube.com/watch?v=zpRUE4OyiKc



#prabowo #menaker #lapangankerja

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/625063/anak-muda-bangun-gerakan-mandiri-hadapi-kecemasan-gen-z-ini-solusi-menaker-yassierli-rosi

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Lapan pekerjaan antara harapan dan kenyataan.
00:02Saya masih bersama Menteri Ketenaga Kerjaan Prof. Yasirli
00:05dan Founder Indonesia Muda Proner Putra Aji Sujati.
00:09Lapan pekerjaan antara harapan dan kenyataan.
00:12Di bagian terakhir ini, apa yang sebenarnya bisa Bapak jelaskan kepada mereka,
00:18terutama Genzi, yang selama ini selalu tersurvey,
00:22memberikan ekspresi begitu cemas tentang masa depan mereka,
00:25setelah lulus, setelah sekolah, mereka tidak punya pekerjaan.
00:30Ya, jadi balik lagi tadi, upaya pemerintah clear.
00:36Jadi ada upaya-upaya yang kemudian memberikan berbagai pilihan solusi.
00:41Termasuk sebenarnya kita juga apresiasi Mas Putra dengan entrepreneurial,
00:46kita berharap itu bisa ditumbuhkan di talent dan innovation hub kita tadi, kita bantu.
00:52Kami negara ingin memberikan tadi ya, kesempatan-kesempatan.
01:00Contoh terkait tentang investasi juga.
01:03Bagaimana upaya kami membangun hubungan industrial yang baik antara pekerja dengan manajemen.
01:10Itu juga suatu hal yang sekarang kita bangun.
01:12Karena di beberapa kasus, investasi itu kemudian terkendala ketika mereka melihat loh kok hubungan industrialnya kurang kondusif misalnya.
01:22Terkait dengan tadi apa tadi?
01:25Parodi ya.
01:27Ordal, ya itu kan cerita lama.
01:29Ayo kita lihat apa yang kita lakukan.
01:34Kami buat surat edaran, memang statusnya surat edaran.
01:39Kita sedang menuju kepada undang-undang ketenak kerjaan yang baru ini.
01:42Insya Allah segera gitu ya, inisiatif dari DPR.
01:45Bagaimana larangan diskriminasi, stop percalauan, termasuk deserang kita datangi itu.
01:51Pak, sorry maaf.
01:52Larangan diskriminasi itu termasuk tidak lagi mewajibkan soal umur ya Pak?
01:56Termasuk disitunya good looking yang kemudian sering jadi parodi juga mungkin gitu ya.
02:02Memang banyak parodi ya.
02:04Ini yang kemudian kita kuatkan.
02:06Ada, kita butuh dukungan dari semua pihak.
02:13Kami dari kementerian kita punya pengawas ketenak kerjaan.
02:16Jumlahnya terbatas gitu ya.
02:19Kita buka kanal informasi.
02:20Jadi ketika ada, masih ada diskriminasi.
02:23Masih ada isunya terkait dengan percalauan, ayo report.
02:28Report dan kita akan turunkan.
02:30Pengawas itu ada pengawas dari provinsi.
02:34Yang kemudian mereka yang akan melakukan investigasi.
02:36Dan dalam stop percalauan itu, kita merangkul aparat.
02:42Inilah upaya berbagai hal yang saya lihat.
02:47Negara itu amanat konstitusi.
02:50Setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan yang layak.
02:53Dan inilah yang sekarang kita sedang bangun.
02:56Sekali lagi tadi Pak Presiden menyampaikan ini tidak mudah gitu ya.
03:00Tidak mudah.
03:01Kita juga memberikan kesempatan Mas Putra.
03:04Dengan entrepreneurial, ada paket-paket wira usaha.
03:08Ada pelatihan wira usaha kita dengan kementerian UMKM,
03:11kementerian KomDigi.
03:13Kolaborasi yang ingin kita bangun.
03:15Kami melakukan pelatihan agroforestry dengan kementerian kehutanan.
03:18Kita melakukan pelatihan untuk pengelola kooperasi dengan kementerian kooperasi.
03:24Sekarang kita sedang MOU, membangun kerjasama dengan kementerian Diktasmen dan kementerian Diktisa Intek.
03:31Isu link and match tadi yang kita ingin kemudian kita duduk bersama.
03:35Jadi ada sebuah proses yang kemudian tadi ada yang sudah kita lakukan, ada proses.
03:42Dan tetap insya Allah kita harus bisa optimis ke depan.
03:44Kira-kira harapanmu apa bagi negara ketika tadi sudah ada inisiasi-inisiasi
03:50untuk penciptaan lapangan pekerjaan, lalu pelatihan.
03:53Apa harapan terbesarmu ketika Pak Menaker sudah memberikan,
03:58ini loh kita juga sudah punya langkah-langkah untuk memastikan
04:02generasimu dapat pelatihan, dapat magang,
04:07dan juga terlindungi sebenarnya atau di hubungan industrialnya
04:11kementerian tenaga kerja itu berada di balik hak-hak buruh atau tenaga kerja.
04:17Iya, berbicara harapan ya Pak Menaker ya Shirley.
04:22Ini berbicara juga berasal dari keresahan, berbicara juga tentang negara itu hadir.
04:28Oke sekarang kita sudah melihat negara pelan-pelan mulai hadir,
04:31mulai benar-benar ikut merasakan apa yang anak muda rasakan,
04:36dengan oke memberikan fasilitas magang, memberikan janji 19 juta lapan pekerjaan,
04:43yang pas dijanji itu akan terrealisasikan dalam lima tahun ke depan.
04:46Tapi nggak tahu kapan, harapan kita semoga segera gitu kan.
04:50Tapi di balik itu lagi-lagi salah satu hal gitu,
04:53keresahan anak muda sekarang di usia-usia 18, 24 tahun,
04:59yang memang ketika mereka lulus sekolah, mereka bingung,
05:03oke mereka sudah ikut pelatihan sampai BNSP,
05:05tapi lagi-lagi harus bersaing kembali, harus menunggu lagi gitu.
05:10Nggak benar-benar oke, selesai ikut pelatihan, selesai lulus,
05:13langsung dimasukkan ke ABCD segala macemnya.
05:16Itu juga yang Putra rasakan dari dua tahun terakhir Pak Yasir Lim.
05:20Makanya kenapa Putra bikin gerakan Indonesia Mudaprener,
05:23ini gerakan karena Putra pernah ketika lulus sekolah,
05:27Putra tuh ekonomi pas-pasan, mau daftar kuliah,
05:31ada uang embel-embel segala macem, nggak ada.
05:34Terus juga cari kerja, waktu itu tahun 2018-2019 masih sulit gitu,
05:38sama juga seperti sekarang.
05:39Akhirnya Putra bingung, makanya status Putra nganggur,
05:43kurang lebih setahun dua tahun.
05:45Dari situ Putra merasakan kecemasan anak muda yang semakin meningkat,
05:48bahkan setelah pasca pandemi COVID pun,
05:51ya pasar investasi di Indonesia mungkin masih gonjang-ganjing ya,
05:55ingin perbaikan ke arah modern, perbaikan normalisasi.
05:59Makanya wadah yang Putra bangun,
06:01Indonesia Mudaprener ini mencetak generasi muda,
06:04yang sekarang lulusan kelas 11-12, ketika mereka lulus sekolah,
06:09mereka itu statusnya nggak pengangguran,
06:10tapi mereka punya brand, usaha.
06:13Oke.
06:13Itu yang benar-benar Putra dorong,
06:16dan kita terbuka bersama gerakan kolaborasi,
06:21masyarakat, pemerintah, segala macemnya,
06:23kita nggak pakai anggaran APBD, APBN,
06:26kita benar-benar full,
06:27ingin supaya pemerintah itu melek, Pak Yaserli.
06:30Bahwasannya masyarakat, Putra,
06:33dengan teman-teman lain,
06:34kita bukan status PNS, pegawai negeri,
06:37atau apapun itu di pemerintah,
06:38kita bisa loh,
06:39melakukan gerakan,
06:41atau menciptakan minimal sebuah lapangan pekerjaan.
06:45Kenapa bisa Putra bilang lapangan pekerjaan, Pak Yaserli?
06:47Karena kita juga akan menggandeng,
06:49ada nanti narasumber,
06:51ada nanti stakeholder-stakeholder
06:53untuk berperan terjun ke tiap-tiap daerah.
06:56Makanya, ayo gitu,
06:58Putra bukannya ingin melangkai pemerintah
07:00dengan membangun program ini,
07:01tapi pemerintah itu minimal melek.
07:03Bahwasannya,
07:04anak muda aja udah mulai loh,
07:06ingin ngebantu Indonesia itu,
07:08minimal keluar deh dari hashtag kabur aja dulu,
07:10keluar deh dari stigma-stigma buruk,
07:12segala macamnya.
07:13Sesuatu yang harus kita apresiasi,
07:14Mbak Rosi,
07:15apresiasi.
07:16Dan saya yakin banyak Mas Putra-Mas Putra lain ya,
07:20yang ada,
07:21ada program-program juga,
07:24yang semoga ini nanti bisa dimanfaatkan ya.
07:26Kita ada program tenaga kerja mandiri,
07:29ada program kewirausahaan,
07:32program inkubasi di kampus-kampus.
07:35Ini suatu sekali lagi,
07:36memang kuncinya adalah,
07:37PR kita masih banyak,
07:40saya sadari itu,
07:41Mas Putra saya juga punya,
07:44berada di lingkungan akademisi,
07:46dulu gaulnya dengan mahasiswa,
07:48yang kemudian juga kebingungan mencari kerja,
07:50begitu ya.
07:51Ini suatu PR,
07:52dan tentu kita apresiasi,
07:54dan semoga ini nanti,
07:55harapan kita memang,
07:57dari sekian banyak solusi,
07:58ketenaga kerjaan itu salah satunya,
08:02itu adalah harus muncul,
08:03entrepreneurial-entrepreneur.
08:04Dan sebenarnya Prof,
08:07ketika negara tetangga,
08:08ada demografi,
08:10yang secara,
08:11angka penduduk,
08:12lansia itu jauh lebih besar,
08:14dan kekurangan,
08:15angka produktif,
08:17pemuda-pemudi Indonesia itu,
08:19punya peluang yang sangat besar,
08:20untuk bekerja,
08:21Jepang misalnya,
08:23itu Singapura misalnya,
08:24itu kalau tenaga kerja Indonesia,
08:28dengan skill,
08:29bisa masuk ke,
08:30sebagai tenaga profesional,
08:31di negara-negara tetangga,
08:33itu saya rasa juga,
08:34satu jawaban yang sangat baik,
08:36dan pelatihan itu,
08:37ada di Kementerian Tenaga Kerja.
08:39Salah satunya,
08:39Kementerian lainnya juga ada,
08:41kalau UMKM kan,
08:42mereka juga punya pelatihan,
08:43Komdiji Pelatihan,
08:44jadi saya juga menghimbau,
08:46Mas Putra dan teman-teman,
08:47bisa hadir di balai-balai kita,
08:50meramaikan balai kita,
08:51yang kita sebut tadi,
08:52Talent and Innovation Hub,
08:54di situ ada instruktur,
08:56yang siap untuk membantu,
08:59nanti kita juga linkkan,
09:00dengan industri-industri,
09:01yang kemudian,
09:02kita harapkan memang itu menjadi,
09:04pusat kreativitas,
09:05dan inovasi anak bangsa ke depan.
09:07Baik,
09:08sudah dengan Kementerian UMKM,
09:11sudah dengan Kementerian Koperasi,
09:13silakan juga link and match,
09:14dengan Kementerian Tenaga Kerja.
09:16Saya selalu senang mempertemukan,
09:18membuat kebijakan,
09:19dan Generasi Z,
09:20terima kasih Pak Yaserli,
09:21saya tahu Prof sedang tidak edak badan,
09:24tapi tetap mau ke Studio Menara Kompas,
09:26untuk memenuhi undangan saya,
09:27terima kasih,
09:28cepat sembuh.
09:29Terima kasih.
09:30Terima kasih Putra,
09:31terima kasih juga bagi Anda yang menyaksikan Rosy,
09:33kita jumpa kami setepan,
09:35selamat malam,
09:36dan tetaplah di Kompas TV,
09:38independen terpercaya.
09:39dan tetaplah di Kompas TV.
09:41Terima kasih.
09:41Terima kasih.
09:42Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan