Ledakan keras disertai kobaran api mengguncang Kilang Pertamina RU II Dumai, Riau, pada Rabu (1/10/2025) malam. Insiden yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB itu sempat memicu kepanikan warga karena dentuman terdengar hingga radius beberapa kilometer dari lokasi. Api terlihat membubung tinggi sebelum akhirnya berhasil dikendalikan oleh tim darurat Pertamina bersama pemadam kebakaran.
Pertamina memastikan hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Meski begitu, investigasi masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Kilang Dumai merupakan salah satu penopang utama pasokan energi nasional, sehingga kejadian tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah dan publik.
00:02Ledakan keras disertai kobaran api mengguncang kilang Pertamina Ruh 2 Dumai, Riau, pada Rabu, 1 Oktober 2025, malam.
00:12Insiden yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB itu sempat memicu kepanikan warga karena dentuman terdengar hingga radius beberapa kilometer dari lokasi.
00:20Api terlihat membubung tinggi sebelum akhirnya berhasil dikendalikan oleh tim darurat Pertamina bersama pemadam kebakaran.
00:26Pertamina memastikan hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
00:32Meski begitu, investigasi masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
00:38Kilang Dumai merupakan salah satu penopang utama pasokan energi nasional, sehingga kejadian tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah dan publik.
00:46Berikut rangkuman fakta-fakta kebakaran tersebut.
00:491. Waktu Kejadian
00:50Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.30 WIB di Kompleks Kilang Pertamina, RU 2 Dumai.
00:57Ledakan yang cukup keras mengawali munculnya kobaran api dari salah satu unit kilang yang saat itu dalam kondisi baru selesai menjalani pemeliharaan.
01:05Suara dentuman terdengar jelas oleh warga di sekitar lokasi.
01:09Banyak di antara mereka keluar rumah karena khawatir terjadi kebakaran besar yang bisa meluas hingga ke pemukiman.
01:142. Penanganan Cepat
01:16Tim Darurat Internal Pertamina segera menurunkan regu pemadam ke lokasi kebakaran.
01:22Bersama Dinas Pemadam Kebakaran Dumai, mereka berhasil mengendalikan api dalam waktu relatif singkat.
01:28Setelah api padam, proses pendinginan dilakukan di area terdampak.
01:32Pendinginan ini penting untuk memastikan tidak ada sisa panas atau percikan api yang bisa menimbulkan kebakaran susulan.
01:393. Status Korban
01:40Hingga Rabu malam, Pertamina menyatakan tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran ini.
01:47Pihak rumah sakit setempat juga belum menerima laporan adanya korban luka dari pekerja kilang maupun warga sekitar.
01:53Meski demikian, pemeriksaan internal masih dilakukan terhadap seluruh pekerja di unit terdampak.
01:59Hal ini untuk memastikan tidak ada korban yang luput dari pantauan saat evakuasi darurat dilakukan.
02:044. Penyebab Masih Diselidiki
02:06Penyebab Pasti Kebakaran Masih Dalam Proses Investigasi
02:10Area Manager Communication, Relation CSR Kilang Dumai Agustiawan menyampaikan tim masih melakukan penyelidikan meledaknya Kilang Pertamina Refinery Unit, RU, 2 Dumai, Riau, pada Rabu, 1 Oktober 2025, malam.
02:24Agustiawan juga menyampaikan permintaan maaf atas terganggunya kenyamanan masyarakat sekitar akibat peristiwa tersebut.
02:325. Reaksi Warga
02:33Ledakan dan kobaran api menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar.
02:39Banyak yang keluar rumah dan berkumpul di jalanan untuk menghindari potensi bahaya, apalagi getaran dari ledakan cukup kuat.
02:45Sebagian warga bahkan mengaku trauma karena mengingat insiden serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
02:51Mereka berharap Pertamina lebih serius dalam menjamin keamanan operasional kilang.
02:566. Riwayat Kebakaran Sebelumnya
02:57Insiden kebakaran di Kilang Dumai bukanlah yang pertama.
03:01Pada April 2023 lalu, kilang yang sama juga pernah mengalami ledakan dan kebakaran akibat kebocoran pipa hidrogen.
03:09Sejarah kebakaran berulang ini membuat publik kembali menyoroti aspek keamanan kilang.
03:14Pemerintah menilai evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan risiko di fasilitas tersebut mutlak diperlukan.
Jadilah yang pertama berkomentar