00:00Kita bahas peran Indonesia di PBB dalam komitmen untuk mendorong perdamaian di Palestina
00:05bersama dengan Marti Natalegawa, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2009-2014.
00:11Selamat petang Pak Marti dengan Maidob.
00:15Selamat petang.
00:17Pak Marti, tanggapan Anda soal peran Presiden Brabowo soal solusi dua negara untuk perdamaian di Palestina yang disampaikan kemarin?
00:26Peran Indonesia sebenarnya sudah semenjak tahun berpuluhan tahun lamanya di Palestina mengenai Palestina.
00:35Anda pahami bahwa ketika PLO pada saat itu mendeklarasikan kemerdekaannya pada bulan November tahun 1998,
00:48Indonesia pada hari yang sama sudah mengakui dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara Palestina.
00:58Jadi ini bukan sesuatu sikap dukungan Indonesia terhadap Palestina, bukan sesuatu yang baru diungkapkan.
01:05Tentunya juga bagian dari itu adalah sikap yang konsisten selama ini yang mendukung konsep two-state solution.
01:14Pada pertemuan di majelis BPP ini tentunya Bapak Presiden menegaskan kembali sikap Indonesia tersebut sebagai bagian dari masyarakat internasional.
01:27Sikap kita yang persisten, ini juga bukan hal yang baru, langkah baru, sikap baru dari Indonesia untuk Palestina.
01:34Pak Marty, 142 negara telah mengakui Palestina. Lalu apa kemudian tahapan selanjutnya?
01:40Mungkin kami tadi perlu menambahkan, meskipun betul selama berpuluhan tahun kita mendukung Palestina,
01:49mendukung juga bagi konsep two-state solution, konteksnya pada saat ini sangat berbeda.
01:55Dalam arti kata kita sedang melihat hari demi hari tindakan dari Israel yang sangat tidak dapat diterima oleh masyarakat internasional.
02:05Jadi mungkin senafas dengan penegasan kita terhadap konsep two-state solution,
02:12si yogianya juga ditekankan bahwa tidak akan ada impunitas pelanggaran hukum internasional,
02:19pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang saat ini sedang terjadi hari demi hari oleh Israel
02:27harus dipertanggungjawabkan oleh pemimpin-pemimpin negara entitas tersebut.
02:33Jadi kita harus hati-hati sementara di satu pihak menegaskan posisi prinsip tentang two-state solution.
02:43Tapi pada saat yang sama bukan berarti bahwa ada level playing field.
02:48Jelas di sini siapa yang occupying state, negara pihak yang menjadi negara penduduk,
02:55siapa yang tertindas dan menjadi korban.
02:57Jadi saya kira ada baiknya juga apabila Indonesia bukan saja menekankan konsep two-state solution,
03:06tetapi juga menggaris bawahi apa yang sedang kita saksikan pada saat ini sesuatu yang patut dikecam sekeras-kerasnya
03:16dan para pemimpin Israel yang bertanggungjawab harus mempertanggungjawabkan tindakan.
03:21Saya kira itu penting dalam suasana saat ini.
03:25Jangan sampai kita seolah-olah tampil ada semacam disamaratakan
03:30bentuk tanggungjawab negara rakyat Palestina yang ditindas
03:36dan pemimpin-pemimpin Israel yang menindas.
03:40Demikian.
03:41Apakah dengan pidato dari Presiden Prabowo Subianto di PBB kemudian Indonesia diperhitungkan di dunia Pak Marti?
03:51Indonesia selama ini bahwasannya beliau ada di New York saja sudah merupakan suatu kemajuan
03:59karena selama 10 tahun terakhir ini kita ketahui bersama
04:03tidak sekalipun Indonesia hadir pada tingkat kepala negara secara langsung.
04:10Kami ingat sekali melalui Zoom.
04:12Jadi bahwasannya beliau sudah present, hadir di PBB,
04:17yang sudah perlukan satu kemajuan yang positif dan baik sekali.
04:21Tentunya tapi being present, berada di sana adalah satu masalah, satu-satu capaian,
04:28tapi harus menyuarakan pandangan-pandangan yang nyata, yang konkret
04:34bagaimana kita bisa memajukan cita-cita yang kita harapkan berkaitan dengan Palestina ini.
04:40Oke. Pak Marti, jadi nanti ke depan selanjutnya apa yang akan kita lihat?
04:46Apakah nanti akan tercapai, Palestina akan diakui oleh semua negara yang ada di dunia?
04:53Dari hal yang kita mulai dari PBB hari ini?
04:55Ya, kita melihat memang dalam beberapa waktu terakhir ini ada momentum baru
05:00ke arah pengakuan negara Palestina, khususnya oleh negara-negara yang selama ini
05:05menganggap dirinya sebagai sekutu Israel.
05:09Ada Australia, ada Inggris, dan lain-lain.
05:12Jadi momentum baru sedang terbentuk, perlu dipelihara dan dipertahankan.
05:20Namun, sekali lagi, ini adalah meskipun itu patut disambut dengan baik,
05:26namun kita sudah menyaksikan adanya sikap satu entitas Israel yang betul-betul melawan masyarakat internasional.
05:36Karena Israel saat ini sudah terkucilkan, sikapnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
05:43Mereka harus mempertanggungjawabkan sikapnya.
05:45Pemimpin-pemimpin Israel, saya menggunakan isilah itu, harus mempertanggungjawabkan sikapnya.
05:51Dan ke depannya diplomasi harus dikedepankan.
05:55Karena ini pertemuan satu minggu ke depan adalah hanya awal dari yang dinamakan sesi majelis PBB Hunan sifatnya.
06:04Dan mudah-mudahan diplomasi Indonesia bisa bekerja dengan efektif dan efisien
06:11untuk menindaklanjuti harapan-harapan kita semua, insya Allah.
06:15Oke, Anda melihat apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto garis-garis besarnya ya Pak Marty
06:21dalam Two-State Solution dan juga yang disampaikan nanti dalam sidang umum PBB,
06:26ini bakalan sama atau secara garis besar ada perbedaan begitu?
06:30Saya kira kalau yang dalam sesi yang kemarin kan sifatnya khusus terfokus pada masalah Palestina.
06:38Sedangkan general debate yang akan beliau, pidato yang akan disampaikan nanti malam waktu Indonesia,
06:44sifatnya lebih umum mengenai semua masalah internasional.
06:48Dan harapan kami tentunya, harapan kita semua mungkin adalah Indonesia kembali tampil di forum internasional,
06:56bukan saja menyampaikan pidato yang baik,
07:00tapi tidak kalah penting mendidaklanjuti peranan-peranan Indonesia yang selama ini
07:06sangat-sangat aktif di forum multilateral.
07:09Karena kalau Anda melihat, kita melihat hampir semua perkembangan penting dari peranan PBB
07:16selalu ada footprint atau peranan dari Indonesia di dalamnya.
07:21Dan saya kira Bapak Presiden Prabowo ada kesempatan untuk mengembalikan peranan Indonesia yang seperti itu.
07:29Baik, terima kasih atas perbincangannya.
07:32Marti Natalegawa, mantan Menteri Luar Negeri periode 2009-2014.
07:39Sehat selalu, Pak Marti.
07:41Terima kasih banyak.