Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu pemimpin negara yang berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB untuk penyelesaian damai masalah Palestina. Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina.

Konferensi Tingkat Tinggi PBB untuk penyelesaian damai masalah Palestina digelar di Gedung Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat, Senin waktu setempat. Presiden Prabowo mendapat kesempatan berbicara pada urutan ke-5 dari total 33 negara dan organisasi internasional yang diundang untuk memberikan pandangan.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo kembali menekankan bahwa Indonesia mendukung Palestina dan mendorong penerapan "solusi dua negara" sebagai jalan perdamaian di wilayah Palestina dan Israel.

Peran Indonesia di PBB dalam komitmen mendorong perdamaian di Palestina akan dibahas lebih lanjut bersama Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri RI periode 20092014.

Baca Juga Sorotan Soal Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB hingga Two State Solution Israel-Palestina di https://www.kompas.tv/internasional/619130/sorotan-soal-pidato-prabowo-di-sidang-umum-pbb-hingga-two-state-solution-israel-palestina

#prabowo #pbb #palestina #pidatoprabowo #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/619137/full-eks-menlu-soroti-pidato-presiden-prabowo-di-ktt-pbb-israel-palestina-two-state-solution

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Kita bahas peran Indonesia di PBB dalam komitmen untuk mendorong perdamaian di Palestina
00:05bersama dengan Marti Natalegawa, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia periode 2009-2014.
00:11Selamat petang Pak Marti dengan Maidob.
00:15Selamat petang.
00:17Pak Marti, tanggapan Anda soal peran Presiden Brabowo soal solusi dua negara untuk perdamaian di Palestina yang disampaikan kemarin?
00:26Peran Indonesia sebenarnya sudah semenjak tahun berpuluhan tahun lamanya di Palestina mengenai Palestina.
00:35Anda pahami bahwa ketika PLO pada saat itu mendeklarasikan kemerdekaannya pada bulan November tahun 1998,
00:48Indonesia pada hari yang sama sudah mengakui dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara Palestina.
00:58Jadi ini bukan sesuatu sikap dukungan Indonesia terhadap Palestina, bukan sesuatu yang baru diungkapkan.
01:05Tentunya juga bagian dari itu adalah sikap yang konsisten selama ini yang mendukung konsep two-state solution.
01:14Pada pertemuan di majelis BPP ini tentunya Bapak Presiden menegaskan kembali sikap Indonesia tersebut sebagai bagian dari masyarakat internasional.
01:27Sikap kita yang persisten, ini juga bukan hal yang baru, langkah baru, sikap baru dari Indonesia untuk Palestina.
01:34Pak Marty, 142 negara telah mengakui Palestina. Lalu apa kemudian tahapan selanjutnya?
01:40Mungkin kami tadi perlu menambahkan, meskipun betul selama berpuluhan tahun kita mendukung Palestina,
01:49mendukung juga bagi konsep two-state solution, konteksnya pada saat ini sangat berbeda.
01:55Dalam arti kata kita sedang melihat hari demi hari tindakan dari Israel yang sangat tidak dapat diterima oleh masyarakat internasional.
02:05Jadi mungkin senafas dengan penegasan kita terhadap konsep two-state solution,
02:12si yogianya juga ditekankan bahwa tidak akan ada impunitas pelanggaran hukum internasional,
02:19pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang saat ini sedang terjadi hari demi hari oleh Israel
02:27harus dipertanggungjawabkan oleh pemimpin-pemimpin negara entitas tersebut.
02:33Jadi kita harus hati-hati sementara di satu pihak menegaskan posisi prinsip tentang two-state solution.
02:43Tapi pada saat yang sama bukan berarti bahwa ada level playing field.
02:48Jelas di sini siapa yang occupying state, negara pihak yang menjadi negara penduduk,
02:55siapa yang tertindas dan menjadi korban.
02:57Jadi saya kira ada baiknya juga apabila Indonesia bukan saja menekankan konsep two-state solution,
03:06tetapi juga menggaris bawahi apa yang sedang kita saksikan pada saat ini sesuatu yang patut dikecam sekeras-kerasnya
03:16dan para pemimpin Israel yang bertanggungjawab harus mempertanggungjawabkan tindakan.
03:21Saya kira itu penting dalam suasana saat ini.
03:25Jangan sampai kita seolah-olah tampil ada semacam disamaratakan
03:30bentuk tanggungjawab negara rakyat Palestina yang ditindas
03:36dan pemimpin-pemimpin Israel yang menindas.
03:40Demikian.
03:41Apakah dengan pidato dari Presiden Prabowo Subianto di PBB kemudian Indonesia diperhitungkan di dunia Pak Marti?
03:51Indonesia selama ini bahwasannya beliau ada di New York saja sudah merupakan suatu kemajuan
03:59karena selama 10 tahun terakhir ini kita ketahui bersama
04:03tidak sekalipun Indonesia hadir pada tingkat kepala negara secara langsung.
04:10Kami ingat sekali melalui Zoom.
04:12Jadi bahwasannya beliau sudah present, hadir di PBB,
04:17yang sudah perlukan satu kemajuan yang positif dan baik sekali.
04:21Tentunya tapi being present, berada di sana adalah satu masalah, satu-satu capaian,
04:28tapi harus menyuarakan pandangan-pandangan yang nyata, yang konkret
04:34bagaimana kita bisa memajukan cita-cita yang kita harapkan berkaitan dengan Palestina ini.
04:40Oke. Pak Marti, jadi nanti ke depan selanjutnya apa yang akan kita lihat?
04:46Apakah nanti akan tercapai, Palestina akan diakui oleh semua negara yang ada di dunia?
04:53Dari hal yang kita mulai dari PBB hari ini?
04:55Ya, kita melihat memang dalam beberapa waktu terakhir ini ada momentum baru
05:00ke arah pengakuan negara Palestina, khususnya oleh negara-negara yang selama ini
05:05menganggap dirinya sebagai sekutu Israel.
05:09Ada Australia, ada Inggris, dan lain-lain.
05:12Jadi momentum baru sedang terbentuk, perlu dipelihara dan dipertahankan.
05:20Namun, sekali lagi, ini adalah meskipun itu patut disambut dengan baik,
05:26namun kita sudah menyaksikan adanya sikap satu entitas Israel yang betul-betul melawan masyarakat internasional.
05:36Karena Israel saat ini sudah terkucilkan, sikapnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.
05:43Mereka harus mempertanggungjawabkan sikapnya.
05:45Pemimpin-pemimpin Israel, saya menggunakan isilah itu, harus mempertanggungjawabkan sikapnya.
05:51Dan ke depannya diplomasi harus dikedepankan.
05:55Karena ini pertemuan satu minggu ke depan adalah hanya awal dari yang dinamakan sesi majelis PBB Hunan sifatnya.
06:04Dan mudah-mudahan diplomasi Indonesia bisa bekerja dengan efektif dan efisien
06:11untuk menindaklanjuti harapan-harapan kita semua, insya Allah.
06:15Oke, Anda melihat apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto garis-garis besarnya ya Pak Marty
06:21dalam Two-State Solution dan juga yang disampaikan nanti dalam sidang umum PBB,
06:26ini bakalan sama atau secara garis besar ada perbedaan begitu?
06:30Saya kira kalau yang dalam sesi yang kemarin kan sifatnya khusus terfokus pada masalah Palestina.
06:38Sedangkan general debate yang akan beliau, pidato yang akan disampaikan nanti malam waktu Indonesia,
06:44sifatnya lebih umum mengenai semua masalah internasional.
06:48Dan harapan kami tentunya, harapan kita semua mungkin adalah Indonesia kembali tampil di forum internasional,
06:56bukan saja menyampaikan pidato yang baik,
07:00tapi tidak kalah penting mendidaklanjuti peranan-peranan Indonesia yang selama ini
07:06sangat-sangat aktif di forum multilateral.
07:09Karena kalau Anda melihat, kita melihat hampir semua perkembangan penting dari peranan PBB
07:16selalu ada footprint atau peranan dari Indonesia di dalamnya.
07:21Dan saya kira Bapak Presiden Prabowo ada kesempatan untuk mengembalikan peranan Indonesia yang seperti itu.
07:29Baik, terima kasih atas perbincangannya.
07:32Marti Natalegawa, mantan Menteri Luar Negeri periode 2009-2014.
07:39Sehat selalu, Pak Marti.
07:41Terima kasih banyak.

Dianjurkan