Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Enam dekade sudah Harian Kompas menemani para pembaca dengan informasi yang disajikan. Di HUT ke-60 Harian Kompas, diselenggarakan ziarah makam perintis Harian Kompas.

Seperti yang diselenggarakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, dilakukan ziarah makam Jakob Oetama, salah satu perintis Harian Kompas.

Dalam ziarah makam ini akan dilakukan doa bersama dan prosesi tabur bunga. Selanjutnya, juga akan dilakukan ziarah makam P. K. Ojong di TPU Tanah Kusir yang juga merupakan perintis Harian Kompas.

28 Juni 1965 hingga hari ini, 28 Juni 2025, enam dekade sudah Harian Kompas konsisten mengisi ruang informasi para pembacanya. Dan hari ini, bertepatan dengan HUT ke-60 Harian Kompas, diselenggarakan ziarah makam perintis Harian Kompas, Jakob Oetama, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Kita sudah terhubung dengan jurnalis KompasTV, Swara Adzani dan Juru Kamera Bimo Wicaksana di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Baca Juga [FULL] Wapemred Harian Kompas Ungkap Transformasi di Usia 60 Tahun, dari Mesin Ketik ke Era Digital di https://www.kompas.tv/nasional/602644/full-wapemred-harian-kompas-ungkap-transformasi-di-usia-60-tahun-dari-mesin-ketik-ke-era-digital

#jakoboetama #pkojong #hariankompas

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/602647/harian-kompas-genap-60-tahun-kenang-jakob-oetama-p-k-ojong-lewat-ziarah-dan-doa
Transkrip
00:00Sebagai wartawan, pengalaman journalistik itu yang ditampilkan, terutama adalah tantangan terbesar sebenarnya, tantangan struktural.
00:14Karena di waktu itu ada sensor yang luar biasa, sehingga tidak setiap kebenaran itu bisa kita ungkapkan.
00:24Dan banyak hal yang menarik, yang terpaksa kita sembunyikan karena tidak sesuai dengan keinginan penguasa waktu itu.
00:33Itu tantangan terbesar sebenarnya.
00:35Soal pekerjaan, saya kira seperti teman-teman sekarang tidak ada masalah, karena kita diberi bekal juga untuk menulis dengan secara baik, secara benar.
00:45Apa yang ditulis itu harus benar, tapi tidak semua kebenaran waktu itu dapat ditulis karena ada macam-macam restriksi.
00:53Buku ini berisi tentang kewartawanan yang ditulis oleh wartawan.
01:00Jadi bagaimana seorang menjadi wartawan, lalu apa sih sebetulnya kegiatan wartawan itu kayak apa.
01:09Tujuan utamanya membedakan antara wartawan sesungguhnya dengan netizen.
01:16Orang sekarang mengira netizen itu ya wartawan, atau citizen journalism itu ya jurnalisme.
01:24Menurut saya beda, apalagi pada zaman saya menjadi wartawan di lapangan.
01:32Kita harus mencari data sampai di tempatnya.
01:38Orang harus hadir di peristiwa itu.
01:41Saya tidak punya harapan apa-apa.
01:42Saya cuma ingin menyajikan ini loh kewartawanan.
01:46Ini loh apa namanya cacatan tentang kewartawanan yang ditulis oleh para wartawan.
01:55Tidak punya harapan besar-besar.
01:5628 Juni 1965 hingga hari ini, 28 Juni 2025, 6 dekade, sudah Harian Kompas konsisten mengisi ruang informasi para pembacanya.
02:11Dan hari ini bertepat dengan hari ulang tahun ke 60 Harian Kompas, diselenggarakan ziarah makam perintis Harian Kompas,
02:18Jakob Utama di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
02:22Kita sudah bergabung dengan jurnalis Kompas TV, ada suara Adzani dan juru kamera Bimo Wicaksana di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
02:30Selamat pagi suara.
02:32Suara apa saja rangkaian agenda ziarah makam perintis Harian Kompas dalam rangka hari ulang tahun ke 60 Harian Kompas hari ini?
02:38Ya, memperingati hari ulang tahun ke 60 Harian Kompas.
02:47Ini serangkaian acara memang dilakukan dan memang tepatnya saat ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata
02:53sedang dilakukan ziarah ke salah satu perintis dari Harian Kompas, Jakob Utama.
02:58Dan ini memang sejak pukul 7 lewat 30 tadi sudah dihadiri langsung oleh keluarga, kemudian pemimpin dari Kompas Group.
03:07Dan ini termasuknya tadi Pak Lilik Utama, Pak Irwan Utama juga yang memberikan sambutan selaku perwakilan keluarga.
03:15Dan kemudian ada Direktur Bisnis Pak Luki, Banu Utama, juga Titus Kitot selaku GM Sirkulasi dan Distribusi.
03:24Kemudian tadi yang memberikan sambutan juga ini ada Bapak Andi Budiman selaku Wakil Pemimpin Umum Kompas.
03:30Dan memang saat ini memang diberlangsungkan doa, kemudian tabur bunga yang sebelumnya tadi sempat diberikan sambutan
03:39untuk memberikan motivasi dan perjalanan dari Pak Yaakob Utama.
03:44Untuk lebih lengkapnya ini saat ini kami sudah bersama dengan Bapak Paulus Triagung Kristanto,
03:50Mas Trah, selaku Wakil Pemimpin Umum Kompas dan kemudian juga bersama Mas Aloisius Budi Kurniawan.
03:57Mas Wawan ya, selamat pagi.
04:01Mas, boleh diceritakan ke Mas Trah dulu ini ya, mungkin bagaimana sih Mas rangkaian acara ini,
04:07kemudian ziarah ini bisa dimaknai oleh Mas Trah?
04:11Ya, ziarah memang sebuah kegiatan rutin.
04:14Tetapi dari kegiatan yang rutin itu kita belajar dari para pendiri Kompas, khususnya Pak Yaakob Utama pada pagi hari ini,
04:22bagaimana kita bekerja secara kolektif sebagai sebuah tim karena tidak mungkin sendirian,
04:27persoalan sudah terlalu berat dihadapi sendirian karena itu harus dihadapi bersama,
04:31kemudian harus jujur.
04:33Dan yang buat saya yang selalu mengenang adalah Pak Yaakob berpikir beyond pada jamannya,
04:41karena di luar jamannya, luar biasa di luar jamannya,
04:43karena pada waktu itu Pak Yaakob sudah mengingatkan kita untuk bekerja dengan 3M,
04:50multimedia, multiplatform, dan multichannel.
04:53Dan hari ini kita lihat betapa media harus bekerja pada ranah itu.
04:58Setelah digital, kemudian kita bertemu dengan perkembangan artificial intelligence AI.
05:05Jadi Pak Yaakob sudah mengajarkan pada kami semua,
05:08dan itu selalu diingatkan kepada kita untuk bekerja mengikuti perkembangan zaman,
05:13dan termasuk juga dalam teknologi suara.
05:16Artinya ini Pak Yaakob Utama memang pelajaran-pelajaran yang diberikan ini dari dulu sampai sekarang ini masih relatable gitu ya,
05:22masih bisa digunakan di perkembangan zaman.
05:24Tapi ada nggak Pak, Mas, yang pesan singkat yang mungkin bisa menjadi motivasi para masyarakat,
05:31khususnya yang masih menggunakan pesan-pesan dari Pak Yaakob Utama?
05:37Ada dua kata yang selalu diingatkan oleh Pak Yaakob.
05:40Yang pertama adalah keindonesiaan, dan yang kedua adalah kemanusiaan.
05:44Bagaimana kita memaknai kemanusiaan kita untuk memajukan Indonesia,
05:48bagaimana kita mengembangkan, turut mengembangkan Indonesia untuk memuliakan kemanusiaan.
05:54Jadi ini sesuatu yang luar biasa, karena Indonesia dan kemanusiaan itu sesuatu yang tidak bisa dipisahkan.
06:01Luar biasa sih, tapi artinya ini berarti ada dong harapan-harapan di 60 tahun harian Kompas,
06:08yang mungkin dari Masra sendiri, tidak hanya dari pesan dari Pak Yaakob, mungkin harapannya seperti apa?
06:13Ya, sampai hari ini harian Kompas dan dikembangkan juga dengan Kompas.id terus bertumbuh sebagai media terbesar di negara kita.
06:23Karena itu kemudian bagaimana sesuai dengan pesan Pak Yaakob, Kompas tidak hanya berpikir untuk dirinya,
06:29tetapi juga untuk Indonesia, kita membantu mendorong Indonesia menjadi lebih baik,
06:34dan tentu saja juga kita mendorong untuk manusia, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia,
06:39bisa juga kemudian semakin dimuliakan. Itu yang selalu membuat Kompas harus tetap ada dan tetap ada.
06:46Luar biasa banget. Oke, ngomong-ngomong ini bisa kita kami bergeser ya, saudara, ke Mas Wawan,
06:52selaku Ketua Panitia di hari ulang tahun 60 harian Kompas.
06:58Nah, ini bagaimana Mas rangkaiannya acara hari ini, apakah setelah ziarah di sini akan ada rangkaian acara lainnya atau seperti apa?
07:05Ya, rangkaian acara sudah, kita lalu sudah hari kemarin ya, kita ada kues bersama, kemudian tadi malam ada pekerjaan orang kulit,
07:13hari ini ada ziarah beserta syukuran, ya nanti ada pembagian turpres untuk seluruh karyawan.
07:18Kemudian hari Senin, nanti itu menjadi puncak seluruh rangkaian, kita nanti ada konser bersama 20-an artis nasional,
07:28luar biasa ada Adel Noah, ada Arman Maulana, Ruth Sanaya, dan sebagainya.
07:35Kemudian nanti ada pameran karya jurnalistik Masterpiece Kompas di Bentara Budaya,
07:39lalu dilanjutkan dengan gala dinner malamnya, dan juga acara puncak di Live Kompas TV nanti ya.
07:44Acara khusus untuk 60 tahun harian Kompas, kita akan mengadirkan para pejabat, para menteri, para mitra-mitra Kompas,
07:55juga ada pertunjukan monoluk sejarah Kompas dalam beberapa babak, ditutup dengan nanti kita akan berkomitmen bersama,
08:03mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan gerakan mencerahkan Indonesia. Demikian.
08:07Wah serius sekali sih Mas itu. Ada perbedaan nggak sih Mas dari tahun sebelumnya, perayaan hari ulang tahun ke 60 kali ini?
08:14Pasti, karena tahun ini adalah 6 dekade, 60 tahun, sehingga kita benar-benar memanfaatkan momen ini untuk berefleksi,
08:22kemudian kita mengarahkan visi ke depan, bagaimana Kompas menatap era baru sekarang ya. Demikian Mbak.
08:30Oke, terima kasih banyak Mas Tra dan Mas Lawan. Selamat melanjutkan aktivitasnya untuk memperingati hari ulang tahun ke 60 harian Kompas.
08:38Saudara, itu dia, tadi memang suasana haru, kemudian selain suasana haru disini juga terasa suasana kegembiraan untuk memperingati hari ulang tahun ke 60 harian Kompas,
08:50karena nantinya akan ada serangkaian acara yang lebih seru lagi, ada konser, kemudian mengundang pejabat-pejabat dan para menteri yang akan turut hadir untuk memperingati hari ulang tahun ke 60 Kompas.
09:00Setelah ini, setelah melakukan ziarah ke makamnya keputama, nanti selanjutnya akan bergeser, berziarah ke TPU Tanah Kusir untuk bersiarah ke salah satu perintis harian Kompas juga, yaitu PKO.
09:16Reza?
09:16Ya, suara, begitu banyak masyarakat dan juga karyawan harian Kompas yang juga hadir di Tanah Makam Pahlawan Kalibata.
09:25Lalu siapa-siapa saja sosok mungkin yang Anda ketahui yang hadir pagi hari ini di sana?
09:32Ya, Reza, memang di sini terutama di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta yang ikut bersiarah ke makam Pak Jakob Utama,
09:48ini khususnya keluarga dari Jakob Utama, ini yang kami soroti, ini ada Lilik Utama, kemudian ada Irwan Utama, Banu Utama,
09:57dan kemudian tadi juga Irwan Utama ini sempat memberikan sambutan untuk mengenang jasa dan hingga saat ini,
10:05dan kemudian juga yang kami sorotnya juga ada Andi Budiman yang juga memberikan sambutan, ini selaku CEO of Grup Media,
10:15kemudian selain itu juga ada Direktur Bisnis, Bapak Luki, kemudian CM Sirkulasi, Distribusi Titus Kitot,
10:23Wakil Pemimpin Umum Kompas, dan kemudian juga ada Wakil Direktur Utama Kompas TV, Ibu Rosya Nasilalahi,
10:31dan beberapa jajaran lainnya yang memang sangat banyak sekali yang hadir secara bersamaan tadi pada pukul 7 lewat 30,
10:40yang memang berkumpul di Bentara Budaya Jakarta, di Palmerah,
10:44dan memang sampai saat ini masih melakukan prosesi tabur bunga secara bergiliran untuk mengenang,
10:52kemudian memberikan penghormatan, dan khususnya pastinya memperingati hari ulang tahun ke-60 Harian Kompas.
10:59Selanjutnya juga akan berziarah, kemana lagi nanti yang setelah dilakukan rangkaian di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
11:10yang bisa Anda informasikan, dan nantinya apa saja agenda selanjutnya di Taman Makam selanjutnya?
11:18Suara?
11:18Ya, selanjutnya memang setelah melakukan ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata,
11:26ini akan bergeser ke Tepe Tanah Kusir, ini juga nantinya akan melakukan ziarah ke salah satu perintis Harian Kompas,
11:37Bapak P.K. Oyong, dan kemudian nantinya juga dilakukan sambutan, memberikan sambutan,
11:43kemudian doa bersama, kemudian menghendingkan cipta bersama, dan pastinya proses tabur bunga juga dilakukan di sana,
11:51dan kemudian juga doa masing-masing begitu ya, untuk selanjutnya nanti akan dilakukan doa bersama,
11:58dan pastinya setelah itu akan ada rangkaian acara masing-masing dari Harian Kompas,
12:04seperti foto bersama dan bersilatur rahmi bersama dengan wartawan-wartawan senior yang berada di Harian Kompas.
12:11Dan memang kami lihat ini semakin banyak yang menghadiri acara,
12:16dan di sini memang masih terbuka untuk wartawan senior maupun masyarakat yang ingin ikut melakukan prosesi
12:24atau penghormatan di makam Bapak Yaakob Utama, Reza.
12:29Baik, terima kasih suara Anzani, Jurnalus Kompas, tim, melaporkan bahwa setelah dari Taman Makam Pahlawan Kalibata,
12:34selanjutnya ziarah akan dilanjutkan di Tanah Kusir, kita doakan semoga semuanya lancar hari ini.
12:39Terima kasih suara Anzani, Jurnalus Kompas TV dari Kalibata, Jangarta Selatan.
12:45Dan saudara-saudara, kami akan hadirkan informasi referensi untuk mengisi liburan panjang akhir pekan Anda.
12:49Tetaplah di Sampai Indonesia, akhir pekan, sesaat lagi.
13:09Tetaplah di Sampai Indonesia, akhir pekan, sesaat lagi.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan