Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAYAPURA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto meminta Kemenkes dan Kemendagri mengaudit rumah sakit di Papua pasca peristiwa seorang ibu hamil yang meninggal usia ditolak empat rumah sakit.

Mendagri Tito Karnavian bilang jika tim Kemendagri dan Kemenkes telah berangkat ke Jayapura. Audit dilakukan untuk mengetahui penyebab korban ditolak rumah sakit hingga nyawanya melayang.

Kementerian Dalam Negeri mengirim tim khusus untuk melakukan investigasi terkait kasus kematian ibu dan bayi usai diduga ditolak rumah sakit di Jayapura, Papua.

Tim khusus yang beranggotakan delapan orang tiba di Jayapura, Selasa (25/11/2025) siang. Tim akan mulai melakukan pemeriksaan ke RSUD Yowari dan RSUD Abepura pada Rabu (26/11/2025) besok.

Tim khusus akan meminta klarifikasi pemerintah daerah, termasuk pihak rumah sakit, serta menemui keluarga korban.

Baca Juga Ibu Hamil di Jayapura Meninggal Bersama Janinnya, Keluarga Ungkap Sederet Fakta Pilu di https://www.kompas.tv/nasional/633264/ibu-hamil-di-jayapura-meninggal-bersama-janinnya-keluarga-ungkap-sederet-fakta-pilu

#kemendagri #rumahsakit #jayapura #ibuhamil

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633511/investigasi-ibu-hamil-meninggal-setelah-ditolak-4-rumah-sakit-tim-kemendagri-kemenkes-diterjunkan
Transkrip
00:00Presiden Prabowo Subianto meminta Kemenkes dan Kemendagri mengaudit rumah sakit di Papua
00:05pasca peristiwa seorang ibu hamil yang meninggal, usai ditolak 4 rumah sakit.
00:11Kemendagri Tito Karnavian bilang jika tim Kemendagri dan Kemenkes telah berangkat ke Jaya Pura.
00:17Audit dilakukan untuk mengetahui penyebab korban ditolak rumah sakit hingga nyawanya melayang.
00:23Saya melapor pada beliau, jadi antaranya itu, minta beliau untuk segera lakukan perbaikan audit
00:34dan saya sudah menyampaikan, saya sudah komunikasi dengan Gubernur, sudah.
00:39Saya minta Gubernur, begitu saya dapat informasi Gubernur Pak Matias Fakiri sesegera mungkin ke rumah korban, luar korban, semua dibantu.
00:50Yang kedua melakukan audit internal, masalahnya di mana, dikumpulkan rumah sakit-rumah sakit itu.
00:58Termasuk juga pejabat-pejabat yang di jenis penelitian kesehatan dan lain-lain, baik provinsi, koopaten, dan juga yang swasta.
01:08Kementerian Dalam Negeri mengirim tim khusus untuk melakukan investigasi terkait kasus kematian ibu dan bayi
01:15usai diduga ditolak rumah sakit di Jayapura, Papua.
01:17Tim khusus yang beranggotakan 8 orang tiba di Jayapura pada selasa siang.
01:24Tim akan mulai melakukan pemeriksaan keresudi Yowari dan resudi Abedpura pada Rabu besok.
01:29Tim khusus akan meminta klarifikasi pemerintah daerah termasuk pihak rumah sakit, serta menemui keluarga korban.
01:36Tim dari Inspektorat ada 8 orang untuk melakukan pemeriksaan PDTT, pemeriksaan dengan judulan tertentu.
01:52Jadi ada objek yang harus kita lakukan pemeriksaan.
01:55Untuk itu kami minta informasi dari Inspektorat Provinsi, kami minta informasi dari Pak Gubernur dan OPD-OPD lainnya.
02:04Itu yang bisa. Memang sudah banyak informasi yang kami kabar, tapi untuk klarifikasi saja kepada Gubernur.
02:10Untuk besok kami baru melakukan pemeriksaan.
02:18Duka dan rasa kecewa masih menyelimuti keluarga Iren Sokoy.
02:22Iren dan bayi di dalam kandungan yang meninggal diduga usai ditolak 4 rumah sakit di kota Jayapura, Papua.
02:31Menurut keluarga, Iren Sokoy hendak melakukan persalinan di RSUD Yowari pada hari Minggu 16 November 2025.
02:41Namun ia tidak dilayani karena tidak ada dokter kandungan.
02:44Bayi dalam kandungan Iren saat itu mencapai 4 kilogram, sehingga harus menjalani operasi.
02:52Usai dari RSUD Yowari, kemudian mencoba ke RS Dian Harapan, RSUD Abepura, dan RS Payangkara.
03:01Namun karena tidak ada yang menerima, Iren meninggal pada Senin pagi 17 November 2025.
03:07Sudah mau keluar tapi jalan keluarnya sempit, anak badannya besar.
03:13Terus saya bilang, itu jalan keluarnya ada tau, paling operasi.
03:17Terus mereka bilang dokter yang operasi tidak ada.
03:20Ya kenapa dari tadi bilang, semuanya kita cari jalan untuk lanjut ke sana.
03:24Ini sudah jam 2 malam ini, sudah kami ribut dan bertindak.
03:28Sudah susah, cepat bikin rujukan.
03:31Katanya diorang telpon ke dokter, dokter dia keluar sudah 3 hari.
03:34Telpon begini, sudah bicara dengan dokter, dokter bilang, sudah ada rujukan ke Dian Harapan.
03:40Sudah kami lari ke Dian Harapan.
03:42Dengan petugas 3 orang.
03:442 orang, ya.
03:47Sampai Dian Harapan tidak diterima.
03:51Sudah kami cari jalan ke rumah sakit AB.
03:55Rumah kasih sakit AB sama juga tidak terima.
03:57Kami ribut di situ, petugas juga malas tahu.
03:59Ini kadang sudah, apa mereka, apa terlalu lama bertahan, atau akhirnya susah kenapas naik.
04:06Atas kejadian ini, Gubernur Papua Matius Fahiri minta maaf dan berjanji akan mencopot tenaga medis yang menolak pasien.
04:14Kejadian ini, ini kejadian yang menjadi keprihatinan saya mendalam.
04:19Dan saya pastikan rumah sakit yang singgap punya rujukan pemerintah, di pinggir rupanya saya copot semua.
04:24Sementara Pemkap, Jayapura mengeluarkan kebijakan untuk menggratiskan seluruh ibu yang melahirkan di RSUD Yowari Sentani.
04:33Pemkap juga berjanji menambah dokter kandungan agar kejadian serupa tidak terulang.
04:38Dan ke depan, dalam kebijakan saya, saya sudah minta pemerintah, semua ibu yang melahirkan di rumah sakit Yowari itu gratis.
04:47Tidak boleh kita, semua gratis.
04:51Khusus memenuhi Papua, melahirkan di rumah sakit Yowari itu harus gratis.
04:56Direktur RSUD Yowari Sentani menyambut baik usulan dari Bupati Jayapura Yunus Wonda.
05:02RSUD Sentani mengaku kejadian ini menjadi pembelajaran.
05:06Kedepan, pemerintah akan mengupayakan untuk menambah dokter spesialis kandungan yang bersiaga.
05:13Jadi dengan kejadian ini, seperti ini bahwa kita harus peka, kita melihat.
05:19Melihat pasien, apa yang bisa kita tangani di sini sesuai peralatan DSDM.
05:22Kalau memang lengkap dan bisa ditangani, maka ditangani.
05:25Yang tidak, maka dengan tindakan peka, cepat, itu kita lakukan rujukan dengan tetap memperhatikan sisrute.
05:30Kisah Iren dan bayinya menjadi cerminan bahwa akses dan jaminan kesehatan yang merata
05:37masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah.
05:42Findi Ragmeni, Kompas TV, Jayapura, Papua
05:46Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan