Penderitaan warga Rohingya di Rakhine, Myanmar terus mengundang simpati masyarakat Indonesia. Di sejumlah daerah, mulai dari Aceh hingga Surabaya, warga turun ke jalan untuk mendesak perdamaian di Myanmar.
Aksi kekerasan yang dialami warga Rohingya mendorong sejumlah warga di Aceh menggelar aksi simpatik. Massa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Masyarakat Aceh Peduli Rohingya itu menuntut segera dihentikannya kekejaman militer Myanmar terhadap penduduk Rohingnya.
Sementara itu di Kebumen, Jawa Tengah, sejumlah tokoh lintas agama berkumpul di vihara terbesar di Kebumen, Vihara Tirta Dharma Loka. para tokoh agama ini bersama-sama mengutuk krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Seorang tokoh agama Budha Kebumen menyatakan peristiwa yang dialami warga Rohingya bukanlah persoalan agama, karena kekerasan dalam bentuk apapun tidak sesuai ajaran agama, termasuk ajaran Budha.
Aksi unik untuk Rohingya digelar di Surabaya, Jawa Timur. Seorang seniman menggelar aksi teaterikal di Taman Apsari untuk menunjukkan kepeduliannya pada warga Rohingya. Dengan mengenakan kain kafan berlumur darah serta bersanding dengan bendera merah putih, budayawan asal Surabaya ini melakukan aksinya. Sejumlah puisi tentang penderitaan pengungsi disuarakan kepada warga yang melintas. Lewat aksi ini, pelaku aksi berharap krisis di Rakhine segera berakhir dan Indonesia bersama negara lainya harus turun tangan mengembalikan perdamaian di Myanmar.
