Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Prof. Gun Gun Heryanto pada momen bencana publik membutuhkan kepastian, kehadiran pemimpin, kebijakan serta manajemen komunikasi yang solid.

Ia juga menegaskan pentingnya struktur komunikasi yang jelas dan adanya sosok leader of information yang kredibel, terutama saat pemerintah mengklaim pemulihan listrik 93 persen, tetapi kondisi di lapangan menunjukkan sebaliknya.

"Kalau ucapan dan realitas tidak konsisten, akan muncul gap yang berbahaya bagi kredibilitas pemerintah," tegasnya.

Menjawab polemik mengenai komunikasi kebencanaan, Anggota Pengarah BNPB Puji Pujiono menjelaskan bahwa BNPB memiliki jurubicara resmi yang berperan menyampaikan informasi kepada publik, yakni Kepala Pusat Data dan Informasi.

Sebelumnya dalam rapat terbatas bersama para menteri dan kepala daerah di Aceh Minggu (7/12/2025), Presiden Prabowo menekankan bahwa tindakan meninggalkan tugas di kondisi genting itu merupakan disersi dan memerintahkan Mendagri Tito Karnavian untuk mencopot Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang berangkat umrah saat wilayahnya dilanda banjir longsor.

Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/EouVEOdKoqo?si=Xua5K05qsqyqHZBL



#banjir #sumatera #aceh




Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/636667/pengamat-tanggapi-prabowo-soroti-bupati-umrah-saat-bencana-hingga-bahlil-soal-listrik-di-aceh
Transkrip
00:00Hai memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan kalau yang mau lari-lari aja nggak
00:07apa-apa ya cobot-cobot mendegri bisa jadi proses itu kalau tentara itu namanya desersi
00:15itu adalah pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengingatkan perginya Bupati Mirwan Amir ke luar
00:37negeri Mas Gun Gun ini dari sisi kredibilitas menyampaikan pesannya kalau kemudian Pak Prabowo
00:43Presiden mengingatkan Bupati tidak pergi luar negeri tapi Presiden juga ke luar negeri itu
00:46kira-kira gimana ya Iya ini yang tentu publik juga menilai ya bahwa di situasi yang krisis seperti
00:56sekarang ini kan bencana ini menimbulkan situasi tidak nyaman dan tidak pasti uncertainty anxiety
01:01itu butuh manajemen ketidakpastian ketidaknyamanan salah satunya adalah Goodwill untuk berada dalam
01:09penanganan bencana ya dan itu kemudian optimal dilakukan baik oleh Presiden maupun jajarannya
01:16artinya kehadiran fisik kehadiran kebijakan dan kehadiran proses problem solving dari kebencanaan ini
01:26sangat diperlukan Bupati Presiden dan seluruh jajaran menurut saya harusnya berada dalam penanganan
01:34bencana secara optimal salah satunya adalah menumbuhkan semangat dari warga masyarakat
01:41misalnya kemarin ada ratas sudah bagus ya tapi kemudian kan pernyataan Presiden itu harus
01:48ada namanya ciri yang paling utama selain official itu direktif sampai ke bawah kayak misalnya ketika
01:56Menteri ISDM ditanya listrik gimana 97% nah itu turun ke bawah itu kan akan dicek oleh jurnalis oleh
02:05masyarakat dan itu dikonfirmasi sangat mudah mengkonfirmasinya dan ketika tidak konsisten antara
02:11apa yang dinyatakan ya dengan realitas yang diterima oleh masyarakat disitulah terjadi gap tuh kalau
02:18terjadi gap kira-kira apa dampaknya Mas dampaknya akan muncul ketidakpercayaan ketidakpercayaan dan
02:25meluasnya ketidakpercayaan itu membahayakan bagi kredibilitas pemerintah oke karena kan pemerintah
02:33wajib hadir dengan segala instrumen yang dimilikinya untuk menangani bencana ini nah kalau Mas Bud lihat
02:43dari sejak bencana ini muncul salah satu ruang yang bolong besar dalam penanganan bencana adalah soal
02:50komunikasi kebencanaan ya update misalnya informasi kemudian information rolenya seperti apa siapa
02:58sih the leader of information-nya gak ada ya dalam konteks dalam konteks misalnya penanganan bencana
03:05ini karena kan bencananya terjadi bukan hanya pada saat bencana di hari ha tapi pasca bencana ini
03:12oke menumbuh menumbuhkan kembali hope yang ada di masyarakat terus merevitalisasi banyak
03:19hal bukan hanya soal semata-mata mental tapi juga infrastruktur dan lain-lain dan itu menurut
03:25saya butuh kerja yang tidak cukup hanya di ucapan oke kalau ucapannya aja udah bermasalah
03:31apalagi kemudian kemudian menurunkan itu ke hal-hal yang sangat praksis di lapangan untuk
03:37memperbaiki situasi oke oke Mas Puji sebetulnya di BNPB siapa sih yang ditunjuk sebagai
03:45spokesperson dalam konteks kebencanaan ini siapa Pak Puji sebetulnya
03:51di kembali kepada yang diucapkan Pak Dekan tadi ya
03:57dari pihak BNPB sejak terjadinya bencana ini kepala BNPB dengan semua jajar
04:05dan semua eselon sudah berada di garis depan
04:11menggambingi semua unit pemerintahan
04:13nah dalam hal komunikasi
04:15BNPB mengadakan press conference
04:17setiap hari dengan recap yang dilakukan
04:19hari ini
04:21rencana ke depan ya isu yang dihadapi
04:23dan sebagainya
04:25kita mempunyai kepala pusat
04:27data dan informasi
04:29di BNPB yang menghimpun
04:31semuanya ini kemudian mengkomunikasikan
04:33kepada publik
04:35disamping juga tentunya menyampaikan kepada
04:37Bapak Presiden dan Bapak Menteri Koordinator dan sebagainya
04:41jadi ada jurubicaranya
04:43kepala pusat data dan informasi di BNPB Mas Budiman
04:47oh jadi sekarang jurubicara bencana ini adalah kapus datin BNPB ya?
04:53secara struktural beliau adalah orang yang mempunyai
04:57tugas pokok dan fungsi untuk mengkomunikasikan operasi
05:01tentunya Bapak Kepala
05:03ada di hari depan setiap hari
05:05menyampaikan briefing
05:07setiap jam 5 sore
05:09dan datanya ada di pusat pengendalian operasi
05:11baik di lapangan
05:13di pusat pendampingan nasional
05:15maupun di jalan permuka
05:17oke baik Mas Yanwar
05:19artikel Anda di Kompas justru mengkritik sebetulnya
05:21siapa sebetulnya
05:23spokesperson dari bencana ini?
05:25tadi Pak Buji mengatakan itu adalah kapus datin
05:27dari BNPB itu
05:29apa yang salah sebetulnya nih?
05:31begini ya Mas Bud
05:33yang saya lihat dan saya amati
05:36mengapa begitu pentingnya ada orang
05:39atau ada sentra
05:41untuk menyampaikan informasi
05:43karena menurut saya
05:45bisa jadi saya salah
05:47tapi kemudian dari bacaan dari berita segala macam
05:51bencana ini skalanya itu besar
05:55hari Sabtu kemarin
05:57kebetulan saya diminta menjadi
05:59fasilitator, moderator
06:01teman-teman yang dulu pernah menangani
06:03tsunami Aceh
06:05menurut cerita teman-teman
06:07ketika tsunami Aceh-Nias melanda
06:09itu yang kena itu pesisir
06:11Aceh, Pulau Nias dan pesisir
06:13sekarang
06:15luasannya itu semua kena sampai ke hulu
06:17bagi saya yang melihat dari kacamata pembangunan
06:21dari kacamata pembangunan
06:23skala semacam ini
06:25itu butuh waktu pemulihan yang panjang
06:27tentu tangga berorot ada
06:29tetapi kalau saya melihat
06:31langsung saya melihat dalam sebuah perspektif jangka panjang
06:33maksudnya jangka panjang itu
06:35pemerintahan ini
06:36pemerintah ini sedang gencar kan
06:38mendorong MBG
06:39mendorong cek kesehatan gratis
06:41mendorong kooperasi desa merah putih
06:43pendeknya semua astacita
06:45dan semua tenaga kesana
06:47dan dalam upaya itu
06:49tentu untuk mendapatkan legitimasi
06:51dari publik
06:52bahwa memang astacita itu
06:53mesti dikerjakan
06:54karena itu berorotas pemerintah
06:55di tengah-tengah ini terjadi bencana
06:59kalau bencana ini tidak di tangan nih Mas Budiiman
07:01apapun yang dikerjakan pemerintah ke depan
07:03itu dalam bahaya besar
07:05terdilegitimasi
07:07kita meningkatkan skala MBG
07:10ditanya Sumatera nggak diurusi
07:12kita meningkatkan cek kesehatan gratis
07:14Sumatera nggak diurusi
07:15kita mau meningkatkan
07:17semuanya lah
07:18artinya
07:19program-program pembangunan ini
07:21dengan sangat mudah terdilegitimasi
07:24ketika
07:25penanganan bencana Sumatera ini
07:27tidak memadai
07:29dan kita tahu
07:30implikasi politiknya
07:32ketika program pembangunan ini
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan