Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Rusaknya Jembatan Teupin Mane akibat banjir bandang memutus akses vital warga dari Bireuen ke wilayah Aceh Tengah.

Nasib para warga kini bergantung pada seutas tali baja untuk kebutuhan menyebrang atau distribusi logistik.

Jurnalis KompasTV, Syahril, akan memperlihatkan bagaimana sulitnya menembus titik terparah banjir dan longsor di Bener Meriah, Aceh Tengah.

#acehtengah #banjir #benermeriah

Baca Juga Momen Pelari Siapkan Diri Ikuti "Tangerang 10K" | KOMPAS PAGI di https://www.kompas.tv/regional/635979/momen-pelari-siapkan-diri-ikuti-tangerang-10k-kompas-pagi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635981/full-cerita-jurnalis-kompastv-tembus-titik-bencana-di-bener-meriah-begini-kondisinya
Transkrip
00:00Saudara rusaknya jembatan Tupin Mane akibat banjir badang memutus akses vital warga dari Biren ke wilayah Aceh Tengah.
00:07Nasib para warga kini bergantung pada seutas tali baja untuk kebutuhan menyebrang atau distribusi logistik.
00:14Jurnalis Kompas TV Syahril akan memperlihatkan bagaimana sulitnya menembus titik terparah banjir dan longsor di Bener Meriah di Aceh Tengah.
00:22Seutas tali baja ini jadi satu-satunya harapan warga korban banjir dan longsor pasca jembatan Tupin Mane di Biren putus diterjang banjir bandang.
00:40Jalan darurat ini pula yang membantu saya menuju titik terparah banjir dan longsor di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah.
00:46Jalan darurat tadi sling penyebrangan sempat terhenti saat ini sudah beroperasi kembali cuman diutangakan untuk sembako terlebih dahulu baru nantinya akan dikonsumkan ke warga.
01:05Setelah menunggu antrian, tibalah giliran saya untuk menyebrang.
01:09Saya harus menggunakan keranjang besi yang hanya mampu mengangkut tiga orang dewasa.
01:13Talisling ini merupakan inisiatif warga di tengah situasi darurat akibat bencana banjir bandang.
01:23Hampir seluruh jalur menuju Bener Meriah rusak parah diterjang banjir bandang dan longsor.
01:28Mulai dari Krueng Simpo, Cotpang Lima, Minikulus, Weh Pesam.
01:35Oke saudara, tadi ini tiap berada di tempatan Weh Pesam.
01:38Ini merupakan butat longsor umar dan air bandang.
01:43Kita akan mencoba nantinya akan menerobot ke bawah ini hingga ke benar-benar.
01:49Bagaimana parahnya gunung, batu, dan kayu-kayu besar juga air.
01:57Ini adalah pengandakan bawasan di tempatan.
02:02Dan ini sebagian wilayah juga sedang dilakukan pembersihan oleh warga tempat.
02:07Di tengah perjalanan, saya bertemu warga yang menawarkan jasa ojek untuk menembus sulitnya medan menuju Kabupaten Bener Meriah.
02:17Sayangnya, tidak semua mampu menggunakan jasa ojek yang harganya mencapai 150 ribu rupiah.
02:24Tak jarang banyak warga yang memilih berjalan kaki untuk menjemput bantuan.
02:28Bantuan pemerintah sendiri sudah masuk, Pak, ke sini, Pak?
02:31Beras cuma 1 kg, 1 kg.
02:33Bukan 1 orang, Pak?
02:351 orang.
02:36Dijemput, dijemput, ukuran 20 kg.
02:40Cimangkajah dijemput.
02:41Dari sini jangan kaki.
02:42Artinya kita masih kekurangan bantuan kalau di sini, Pak?
02:45Insya Allah masih.
02:46Dilalui kendara ya kemarin?
02:48Kemarin.
02:48Kemarin.
02:48Kemarin suri.
02:49Oke.
02:50Artinya sebelum-sebelumnya nggak bisa, Pak?
02:51Sebelumnya nggak bisa lah.
02:52Kami pakai jembatan darurat, pakai tali, kan?
02:55Ini dibuat pemerintah atau warga sendiri, Pak?
02:57Warga sendiri.
02:57Warga sendiri.
02:58Suwadaya.
02:59Ini maksudnya relawan lah ya.
03:02Banyak korban banjir dan longsor yang berbagi cerita di tengah derita.
03:05Seorang perawat puskesmas di Bener Meriah bilang,
03:08stok obat-obatan sangat menipis, butuh pertolongan segera.
03:14Kendala di puskesmas obat sudah menipis, stok obat sudah menipis.
03:19Jadi untuk pasien perawat inap saja,
03:21kami hanya melayani yang benar-benar urgen, gitu.
03:26Kalau misalnya, kalau dulu ada yang pingsan, ada yang lemas,
03:30pasti kami rawat.
03:30Tapi kalau sekarang sudah kami prioritaskan dulu yang lebih diutamakan.
03:37Mengingat, listrik kan juga nggak ada.
03:42Harapan terbesar warga adalah percepatan perbaikan infrastruktur
03:45agar jalur logistik dan distribusi bantuan kemanusiaan segera pulih secepatnya.
03:51Syahril, Kompas TV, Bener Meriah
03:53Untuk mengetahui cerita perjalanan menembus titik terparah banjir dan longsor di Bener Meriah di Aceh Tengah,
04:03kita sudah bersama jurnalis Kompas TV, Syahril.
04:05Selamat malam, Syahril.
04:07Bagaimana kondisi saat Anda menembus titik terparah banjir dan longsor di Bener Meriah?
04:11Butuh waktu berapa lama Anda menembus ke sana?
04:15Bagaimana kondisi warga di sana?
04:16Dan seperti apa penanganannya hingga malam hari ini, Syahril?
04:19Mungkin bisa saya ceritakan sedikit, proses awal saya berangkat dari Biren,
04:26yaitu menggunakan jembatan penyeberangan keling dari jembatan Tepimane ke Bener Meriah.
04:33Nah, prosesnya tidak mudah seperti hari-hari biasanya sebelum terjadi di Jaminjana,
04:38di mana kalau hari-hari biasanya itu kilometer 60 di kawasan Belang Arah,
04:45di kecamatan Pintu Rimegayo,
04:52biasanya kita bisa lalui hanya dalam satu jam.
04:55Namun kemarin saat kami mencoba melengkasi,
04:58yaitu mencapai dua jam lebih.
05:00Dengan kondisi jalan yang memang amblas, longsor,
05:04bahkan juga kami ditempa hujan badai di perjalanan.
05:09Nah, saat ini jalur alternatif satu-satunya ya memang hanya jalur lintas ini yang kita gunakan.
05:17Namun karena kita tidak bisa membawa kendaraan,
05:19kita menggunakan ojek-ojek ini yaitu warga sempat yang suka relawan
05:25untuk mengantarkan kita ke tujuan palet.
05:30Namun di jalan juga bisa lihat bagaimana tutup tangki BBM ini
05:34masih berparkiran karena tidak bisa melewati jalan yang sudah amblas maupun longsor.
05:42Ada beberapa titik longsor yang sangat parah,
05:46seperti di Pinturi Megayo,
05:51serta di Enang-Enang,
05:54dan beberapa jembatan lainnya.
05:56Nah, disipatkan belang arah di 2 meter 60,
05:59di mana titik lokasi terakhir kami sampai,
06:02ini merupakan titik terparah,
06:04salah satu titik terparah di Kabupaten Manam Ria,
06:07yaitu korban jiwa mencapai tujuh orang.
06:10Dua orang meninggal,
06:12lima orang masih belum dihapkan.
06:14Banyak cerita-cerita warga sempat yang tidak menyangka akan terjadi bencana tersebut.
06:21Biasanya ledbar aliran sungai itu hanya 2 meter dengan air yang jenih,
06:27namun di pagi itu akibat hujan gerasi yang menggirkan.
06:31Syahril.
06:40Sayang sekali,
06:42informasi tidak seluruhnya bisa kita dengarkan bersama saudara,
06:46sambungan komunikasi terputus.
06:48Dan itu tadi adalah cuplikan cerita dari jurnalis Kompas TV Syahril,
06:57yang menembus lokasi banjir dan longsor terparah di Aceh,
07:03terutama di wilayah Bener Meriah.
07:05Tentu salam dari redaksi selalu,
07:07redaksi Jakarta,
07:08untuk Syahril,
07:10semoga sehat selalu.
07:11Terima kasih atas cerita Anda
07:12dan informasi segalanya yang telah dibagikan kepada kami dan pemirsa Kompas TV.
07:17Terima kasih.
07:19Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan