KOMPAS.TV - Bencana banjir dan longsor di Sumatera membawa pesan tentang kerusakan alam yang tak bisa diabaikan.
Timbunan kayu gelondongan yang terbawa banjir menjadi bukti telanjang bahwa kerusakan hutan bukan isapan jempol belaka.
Dari mana asalnya? Mengapa begitu banyak? Pertanyaan-pertanyaan ini mengarahkan sorotan publik pada deforestasi yang kian brutal. Lantas, siapa yang harus bertanggung-jawab atas rentetan peristiwa yang merenggut nyawa ratusan warga?
Simak dalam video berikut ini.
Baca Juga Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah saat Bencana, Terancam Kena Sanksi Kemendagri? | BERUT di https://www.kompas.tv/nasional/636215/bupati-aceh-selatan-pergi-umrah-saat-bencana-terancam-kena-sanksi-kemendagri-berut
#banjirsumatera #longsorsumatera #hutan #menhut
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636216/full-deret-fakta-banjir-dan-rusaknya-hutan-sumatera-sejumlah-pejabat-disorot-ulah-siapa
07:25saya tidak bisa berhasil menegakkan hukum pada saat itu.
07:28Taman Nasional Tesonilo seharusnya tidak boleh ditanami atau alih fungsi apapun.
07:37Satgas Penertiban Kawasan Hutan atau Satgas PKH kini merebut kembali 81 ribu hektare kawasan hutan di Taman Nasional Tesonilo yang telah dialih fungsikan sebagai perkebunan kelapa sawit ilegal hingga permukiman.
07:52Dari total 81 ribu hektare lahang, hanya sekitar 12 ribu hektare hutan asli yang tersisa.
08:00Sementara 69 ribu hektare telah berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit ilegal hingga permukiman.
08:10Leluruh masuk kekuasaan hutan sudah kita juga verifikasi baik itu tidak saja sawit, tanaman lain.
08:18Ini juga sedang verifikasi tambang yang masuk kawasan.
08:22Tetapi perintah di perpresnya adalah kembalikan kawasan hutan menjadi sesuai apa yang ditapkan oleh undang.
08:32Walhi menyebut kayu-kayu besar yang hanyut bersama banjir adalah bukti pembalakan hebat dan mendesak dilakukan proses hukum terhadap pelanggaran lingkungan.
08:42Deforestasi atau hilangnya tutupan hutan di 3 provinsi ini, Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
08:51Kita lihat tingkat deforestasi masih tinggi.
08:54Masih di atas puluhan ribu, 30 sampai 80 ribu dalam 5 tahun belakangan untuk setahunnya.
09:01Ini tidak boleh juga disekadar disalahkan sebagai ulah manusia.
09:04Tapi ini ulah kapital kalau kita bilang.
09:07Nah kenapa dia?
09:08Karena kan kita bisa lihat ya, andai pun masyarakat melakukan aktivitas ilegal, tapi penampung kayunya.
09:12Tapi siapa penerima manfaat paling besar dalam proses-proses aktivitas ilegal ini, kita tahu siapa jawabannya.
09:19Tentu sepengusaha atau perusahaan-perusahaan yang menampung dari kayu-kayu di hutan alam ini.
09:25Bencana boleh datang tiba-tiba, tapi akar masalahnya tidak pernah tiba-tiba.
09:31Selama hutan dibuka tanpa kendali, maka potensi bahaya semakin meningkat.
09:36Ini menjadi alarm serius bagi semua untuk membenahi kerusakan lingkungan.
Jadilah yang pertama berkomentar