KOMPAS.TV TNI beri bantuan ke desa-desa terisolasi di Aceh, untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran bantuan melalui jalur laut ke lokasi bencana di Aceh.
Bantuan untuk Langsa berupa dua ribu dus Indomie dan serbu papan telur. Sementara di Aceh Tamiang, bantuan yang disalurkan adalah 10 ton beras.
Bantuan beras juga diberikan ke wilayah Lhokseumawe, Indirayek. Untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran bantuan melalui jalur laut ke lokasi bencana di Aceh, Kompas Petang sudah bersama dengan Komandan KRI Sutedi Seno Putra, Letkol Laut (P) Moechammad Soeryo.
#TNI #bantuan #korbanbanjir #aceh
Baca Juga [FULL] Tim SAR Gabungan Terus Berjuang, Misi Evakuasi Korban Banjir Bandang di Agam Belum Selesai di https://www.kompas.tv/regional/635973/full-tim-sar-gabungan-terus-berjuang-misi-evakuasi-korban-banjir-bandang-di-agam-belum-selesai
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635975/full-komandan-kri-sutedi-senoputra-378-ungkap-proses-distribusi-bantuan-korban-banjir
00:00Saudara Prajit Yonip 854 Dharma Kersaka mendistribusikan bantuan ke sejumlah desa yang masih teresolasi di kecamatan Rusip Antara.
00:09Kemukiman, pemukiman Pameo akibat banjir dan tanah longsor yang melanda daerah itu.
00:15Distribusi bantuan dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simancuntak merupakan upaya percepatan penanganan darurat pasca bencana di wilayah Aceh Tengah.
00:38Bantuan kemanusiaan tersebut terdiri atas makanan siap saji, perlengkapan bayi dan ibu hamil, obat-obatan, selimut, serta kebutuhan dasar lainnya.
00:47KRI Sutedi Senoputra 378 kembali mengirimkan bantuan untuk para korban banjir bandang di Langsa Aceh Tamiang, Langsa Luksemawi, dan IDI Rayuk.
01:16Bantuan untuk Langsa berupa 2.000 dus indomie dan 1.000 papan telur.
01:23Sementara di Aceh Tamiang, bantuan yang diseluruhkan adalah 10 ton beras.
01:27Bantuan beras juga diberikan ke wilayah Luksemawi, IDI Rayuk.
01:46TNI Angkatan Udara kembali melaksanakan misi airdrop untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi.
01:58Pesawat C-130 Hercules menerjunkan bantuan bagi masyarakat di drop zone, Balangkejaren, Aceh.
02:10Pesawat lepas landas dari Lanut Suwondo.
02:15Median membawa 36 bandel Low Coast Low Altitude yang berisi bantuan kebutuhan mendesak.
02:21Pada Junan dilakukan untuk memastikan bantuan dapat segera diterima masyarakat di daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
02:29Untuk membelikan akses yang terputus, TNI Angkatan Darat membangun jembatan Beli atau Jembatan Rangka Baja Portable
02:45untuk menggantikan jembatan penghubung yang terputus.
02:48Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan BPBD.
02:52Pembangunan jembatan ini dilakukan secara paralel di empat titik strategis.
02:56Salah satunya dilakukan di Kebupaten Beren.
02:59Di jalur jembatan atau PIN Reduk, jalur alternatif penghubung Beren Loksemawe yang pembangunannya sudah mencapai 50%.
03:08Tidak hanya di Beren, pembangunan jembatan darurat juga dilakukan di jalur penghubung PD Takengon.
03:15Pembangunan jembatan darurat diharapkan bisa mempercepat distribusi bantuan ke lokasi terdampak bencana di Aceh.
03:26Jembatan darurat dibangun anggota Polda Sumut di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
03:35Salah satunya jembatan yang menghubungkan Kebupaten Tapanuli Tengah dengan kota Sibolga.
03:40Jembatan darurat yang dibangun ini untuk menggantikan jembatan pandan yang jadi akses utama jalur logistik serta BBM.
03:48Pembangunan jembatan darurat menggunakan peralatan seadanya dan memanfaatkan tumpukan tanah yang dipadatkan ke dalam karung-karung goni sebagai fondasi utama.
04:00Sedangkan di bagian atas menggunakan kayu yang menjadi kerangka jembatan sementara dan kemudian ditutup menggunakan susunan papan.
04:08Selamat sore, Bu.
04:32Pak Suryo, jadi bantuan apa saja ini yang sudah didistribusikan di Aceh melalui jalur laut?
04:41Jadi bantuan di Aceh sudah dilaksanakan pertama dari Temiang, Langsal, Ibi, dan Loks Mawai.
04:53Kalau kita lihat ini kan bantuannya tidak hanya melalui jalur laut ya Pak Suryo, tetapi juga menggunakan jalur udara.
05:01Bagaimana pola-pola distribusi bantuan ini terutama kepada daerah-daerah terisolir?
05:07Berdasarkan pengalaman kami, kemarin selama pelaksanaan penanggulangan bencana melalui laut,
05:19seperti di Temiang, pada saat itu ada lima desa yang terisolir, betul-betul terisolir sehingga masyarakatnya memang butuh bantuan pada saat itu.
05:31Pada tanggal 1 Desember 2025, malam hari, kami mendapatkan perintah untuk pengiriman logistik bantuan sosial,
05:43sehingga kami langsung bergerak menuju ke Temiang, mulai dari jam 11 malam sampai dengan pukul 05.30 di hari.
05:54Ada 10 penberas dari Kementerian Transmigrasi, kami salurkan ke Temiang, ke lima desa sedikit.
06:03Pak Suryo tentu juga tidak mudah ya untuk menjangkau warga-warga terutama yang memang belum mendapatkan bantuan,
06:09yang kawasannya terisolir.
06:11Cerita apa Pak yang mungkin bisa disampaikan bagaimana perjuangan dari teman-teman, TNI, AL,
06:17untuk bisa menjangkau ke lokasi-lokasi yang sulit untuk bisa diakses karena jalanannya terputus akibat banjir dan longsor?
06:24Jadi, dari rekan-rekan, semua pada saat kami di wilayah Temiang,
06:33memang betul pada saat itu akses komunikasi yang pertama,
06:37kami memang susah terhukum karena memang betul-betul pemadaman dan akses komunikasi yang terputus.
06:44Pada saat itu, malam itu, kami melaksanakan konsolidasi dengan perwira,
06:51kami mencari, langkah pertama kami mencari nelayan-nelayan di sekitar, kami siapkan trip kami untuk mengangkomodir komunikasi dulu pada saat itu.
07:02Sehingga dari nelayan tersebut, kami minta bantuan untuk komunikasi dengan yang di darat.
07:09Karena kapal kami, terus terang, kapal kami memiliki draf yang dalam, sehingga kami berlabuh sekitar 3 mil dari daratan.
07:19Saat itu kami memang butuh akses untuk mendaratkan bantuan sosial ini ke darat.
07:23Sehingga kami maksimalkan akses-akses yang ada pada saat itu seperti kapal-kapal nelayan.
07:34Oke, jadi artinya pada saat memang dari TNI-AL untuk kapalnya sendiri memang tidak bisa terlalu sangat mendekat,
07:42begitu ya artinya membutuhkan kapal-kapal nelayan juga untuk bisa membantu menjangkau bantuan yang sudah disiapkan untuk bisa sampai ke warga gitu Pak?
07:51Betul, betul Ibu. Itu memang karena akses di perairan seperti Temiang, IDI, dan Langkah,
08:01tapi kapal kami memang untuk draf tidak memungkinkan untuk masuk.
08:05Apalagi wilayah Temiang tidak ada pelabuhan.
08:08Sehingga kami membutuhkan akses jalur laut itu untuk pergeseran logistik bantuan sosial dari pemerintah.
08:17Jadi kami kerahkan aset-aset yang ada.
08:20Kami minta bantuan kosal, minta bantuan kosin yang terdekat di wilayah tersebut.
08:28Oke, Pak Suryo untuk sehari-harinya sebenarnya KRI Sutedi Senoputra ini dipergunakan untuk apa?
08:37Sebelum kita bergabung di dalam operasi penanggulangan bencana ini,
08:42kami melaksanakan operasi pengamanan perbatasan Malagabu.
08:46Oke, untuk perbatasan ya Pak ya.
08:50Dan kemudian ini sudah berapa hari membantu,
08:54melakukan pelayanan, pendistribusian bantuan untuk warga?
08:57Kami untuk melaksanakan bantuan warga mulai tanggal 30 sampai saat ini, Bu.
09:05Terus kemarin kami berolah gerak itu dari tanggal 30 sampai dengan tanggal 3.
09:11Sekarang kami masih untuk pergeseran kembali.
09:15Oke, sudah berhari-hari membantu warga.
09:17Pada saat melalui jalur laut, Pak, ini tentu pasti mungkin sesuatu yang berbeda juga yang dihadapi Bapak dan kawan-kawan dan teman-teman begitu.
09:28Apa kendala yang utama dihadapi, Pak, pada saat membantu korban bencana banjir dan juga longsor terutama di Aceh?
09:35Kendala-kendala, saat kami menyalurkan bantuan sosial,
09:44yang pertama cuaca, Bu.
09:47Karena pada saat awal-awal memang cuaca tenang.
09:52Saat ini sudah mulai berombak sekitar setengah sampai dengan satu meter.
09:57Jadi, yang kami harapkan memang kalau cuaca memang mendukung akan lebih cepat proses penyaluran bahan-bantuan sosial.
10:09Oke, ada beberapa juga saya melihat, Pak, bukan hanya penyaluran bantuan makanan atau logistik,
10:16tetapi juga AL ini membuka posko kesehatan.
10:18Apa, Pak, yang disiapkan dan berapa banyak yang kemudian warga sudah mengeluhkan sakit untuk kemudian diperiksa kesehatannya?
10:27Terkait kesehatan, kapal-kapal kesehatan, sudah disiapkan angkatan laut menggunakan KRI Suhara Sobu.
10:37Dan kebetulan, kebetulan untuk markas kulpen laut berada di sana.
10:44Oke, berarti artinya setiap berbeda kapal, berbeda tugas gitu ya, Pak Suryo ya?
10:51Betul, betul, Ibu.
10:52Oke, Pak Suryo ini rencananya sampai kapan untuk memberikan bantuan dan kemana lagi?
10:56Selain di Aceh Tamiang ini, saluran bantuan?
11:00Karena nampaknya masih banyak warga yang masih belum mendapatkan bantuan.
11:06Betul, Ibu.
11:07Jadi, rencana ke depan, kita masih telah embarkasi barang kembali,
11:14kita akan melaksanakan perintah dari Satgas Gulpen.
11:19Dari Satgas Gulpen, rata-rata sudah ada mana-mana titik-titik yang akan dilaksanakan bantuan pergeseran,
11:27bantuan penanggulangan bencana terkait bantuan sosial.
11:33Sehingga untuk saat ini, KRI, Redisana Putra ini untuk beroperasi mulai dari Temiang, Langsa, Ibiraya, dan Loksemawe.
11:48Ada unsur yang lain lagi dan sudah dibagi di dalam Satgas tersebut.
11:53Demikian.
11:53Ya, tentu besar harapan juga bagi warga yang masih belum mendapatkan bantuan.
11:57Ini bisa dapat segera tertangani dan dibantu ya.
12:00Terima kasih, Let Call Laut Muhammad Suryo.
12:03Sudah berbagi cerita pada saat NIAL ini membantu warga terdampak banjir dan juga longsor,
Jadilah yang pertama berkomentar