ACEH UTARA, KOMPAS.TV - Di Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di Desa Riseh Teungoh, Kecamatan Sawang, 47 rumah hilang tanpa jejak dihantam banjir. Kini wilayah itu menjadi daerah aliran sungai.
600 warga yang terdampak coba bertahan dengan menumpang di rumah saudara, atau Balai Tani yang dijadikan posko.
Informasi terkini kita tanyakan Jurnalis KompasTV, Zikri Maulana di Aceh Utara, Aceh.
Baca Juga Bencana Banjir di Aceh, Menkes: Kita Kekurangan Dokter, Karena Dokter Disana Jadi Korban Juga di https://www.kompas.tv/regional/635954/bencana-banjir-di-aceh-menkes-kita-kekurangan-dokter-karena-dokter-disana-jadi-korban-juga
#banjirsumatera #banjir #acehutara
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635966/rumah-dan-fasilitas-umum-hilang-tersapu-banjir-warga-aceh-utara-tinggal-di-tenda-yang-tak-layak
00:00Dan kita akan update bagaimana kondisi terkini di Aceh Utara Aceh bersama jurnalis Kompas TV Zikri Maulana.
00:07Selamat pagi Zikri, bagaimana kondisi di desa tempat Anda melaporkan, bagaimana kondisi rumah warga dan juga infrastruktur di sana?
00:18Baik, selamat pagi bagaimana dan juga saudara dapat kami kabarkan kondisi terkini di Keutara.
00:25Nah, tepatnya di Kabupaten Aceh Utara, di desa Bang Priya, di Kecamatan Samudera ini, memang hingga hari ini kondisi rumah warga masih tergenang lumpur.
00:36Itu sangat sulit dibersihkan, namun sebagian masyarakat sudah mulai bersih-bersih begitu, dan juga sebagian ada yang sudah kembali ke rumah.
00:45Namun, masih banyak dari warga di desa ini, ada sekitar seribu lebih jiwa, namun setengahnya masih berada di lokasi pengusian.
00:56Bahkan mereka masih menempati tenda-tenda pengusian yang dibuat secara mandiri dengan terpalsadanya, tanpa tenda yang lebih layak.
01:05Untuk diketahui memang, untuk infrastruktur di Aceh Utara sendiri, ada ratusan infrastruktur ataupun fasilitas umum yang rusak, yaitu ada sekolah, puskesmas, dan juga perkantoran itu masih lumpuh total sebagian.
01:21Namun, untuk di kondisi sendiri di pedalaman Aceh Utara, terutama di Kecamatan Langkahan ataupun Kecamatan Sawang, itu kondisi masyarakat sangat memprihatinkan.
01:33Terutama bagi mereka yang tidak memiliki lagi tempat tinggal, dikarenakan ada beberapa desa itu di Kecamatan Langkahan, rumah mereka itu tersapu bersih oleh banjir bandang,
01:42dikarenakan perkampungan mereka berada di kawasan bandaran sungai Langkahan dan juga di Kecamatan Sawang.
01:50Nah, ini yang menjadi dilema hingga saat ini, mereka belum memiliki fasilitas yang layak seperti tenda yang lebih baik, juga selimut, dan obat-obatan lainnya.
02:02Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal. Nah, ini jadi dilema bagi masyarakat, kemana mereka akan tinggal.
02:08Nah, sebagian masyarakat mungkin bisa tinggal di rumah-rumah sonak saudaranya mungkin.
02:13Nah, bagi yang tidak punya sonak saudara yang dekat dengan daerah itu, mungkin mereka akan tinggal di mana.
02:19Nah, ini yang masih menjadi pertanyaan kami. Dan pemerintah pun belum ada komentar apapun terkait bagaimana cara menanggulanginya pada masyarakat-masyarakat yang tidak memiliki rumah. Begitu bagaimana?
02:31Sudahkah ada bantuan ataupun upaya pembersihan di sana yang dilakukan oleh pemerintah setempat?
02:36Ya, untuk pembersihan sendiri memang terkait perumahan warga itu belum ada.
02:43Namun, kalau untuk pembersihan jalan yang ketimbun longsor, jembatan, itu terus dilakukan pembersihan.
02:51Seperti mungkin ada jalan raya, ini yang sangat berdebu, ini di kawasan jalan Medan Bandar Aceh, terutama di Kecamatan Samudera.
02:58Nah, ini sangat berdebu, itu terus dilakukan pembersihan.
03:02Namun, untuk perumahan warga ataupun membantu masyarakat untuk menjedot lumpur, memberikan fasilitas alat menjedot lumpur,
03:09agar memudahkan masyarakat untuk membersihkan rumah, itu belum ada. Begitu bagaimana?
03:13Kemudian, bantuan. Tadi Anda sampaikan banyak yang kemudian mereka harus tinggal seadanya, bahkan tidak punya tempat tinggal sama sekali.
03:21Misalnya, apakah sudah ada bantuan tenda ataupun air bersih misalnya yang diberikan pemerintah untuk mereka yang belum punya tempat tinggal hingga saat ini?
03:30Nah, terkait bantuan, jika dilihat bantuan logistik terus disuruhkan.
03:36Nah, meskipun ada sebagian tempat, terutama di kawasan pedalaman, itu belum membadai.
03:41Seperti tenda, tenda yang lebih layak, dapur umum yang lebih layak, itu sangat minim begitu, Bremana.
03:46Terlebih lagi di kawasan pedalaman yang sebelumnya sempat terisolasi.
03:51Bahkan mereka sangat kekurangan selimut, perlengkapan tidur, tenda yang layak, dan juga obat-obatan.
03:57Nah, seperti air bersih sendiri memang terus disalurkan, namun belum merata.
04:02Dan juga hingga saat ini belum mencukupi. Begitu, Bremana.
04:05Kemudian, masih adakah juga upaya pencarian korban yang mungkin belum ditemukan di Aceh Utara sendiri?
04:13Nah, hingga saat ini upaya pencarian itu sangat terfokus oleh pemerintah dan juga tim relawan, itu pencarian dan juga obat-obatan dan juga air bersih.
04:24Itu sangat difokuskan saat ini, pencarian terus dilakukan pagi, siang, dan malam untuk menemukan korban-korban yang hilang. Begitu, Bremana.
04:34Baik, Zikrik, jika saya lihat di belakang Anda ini sudah ada warga yang mungkin kembali ke rumahnya masing-masing.
04:41Bagaimana dengan mungkin mereka yang masih tinggal di tempatnya, masih bisa ditempati rumahnya, apakah pasokan listrik ataupun air bisa diberikan?
04:51Nah, baik. Untuk bagi masyarakat yang telah kembali ke rumah, memang untuk listrik, terutama di Kecamatan Samudera ini, di jalan kawasan lintas Bandar Aceh Medan ini,
05:05ini pasokan listrik mulai berlangsung normal, namun di Aceh Utara belum semua titik normal airan listrik, terutama di kawasan-kawasan pedalaman.
05:13Begitu, untuk bagi masyarakat yang telah kembali ke rumah, memang untuk saat ini yang kesulitan itu air bersih,
05:20dikarenakan mereka tidak bisa menggunakan air sumur yang sangat bau dan tidak layak pakai. Begitu, Bremana.
05:28Baik, ada yang sudah kembali ke rumah tapi masih kesulitan air bersih, kemudian bagaimana dengan kondisi kesehatan mereka secara umum, apakah bisa mengakses layanan kesehatan di Aceh Utara?
05:40Ya, untuk di, terutama di desa tempat saya melaporkan saat ini, untuk masyarakat di sini, untuk mengakses layanan kesehatan itu bisa, terutama di Pukes Mas, Kecamatan Samudera.
05:52Ini tidak jauh dari lokasi tempat saya melaporkan saat ini. Di situ, Pukes sudah berjalan dengan normal.
06:00Jika masyarakat pun tidak ingin berobat di Pukes terdekat, masyarakat juga bisa mengakses layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Cut Mutia.
06:11Itu juga hanya sekitar 15 menit dari desa ini. Di situ, perawatan dan pelayanan sudah mulai dilakukan. Begitu, Bremana.
06:19Namun, yang sangat disayangkan di kawasan pedalaman Aceh Utara, terutama di Kecamatan Langkahan maupun Kecamatan Sawang,
06:26mereka hingga saat ini masih susah akses layanan kesehatan. Terutama di Kecamatan Langkahan, dikatakan Pukes Mas pun rusak marah, diterjang banjir.
06:36Bahkan mereka, jika ingin mengakses posisi kesehatan, harus keluar jauh dari kecamatan tersebut. Begitu, Bremana.
06:43Tapi sebenarnya, kalau di Aceh Utara sendiri total ada berapa posko pengungsian yang besar yang bisa ditempatkan oleh warga, Sikri?
06:52Ya, baik. Bremana dan juga, Saudara, jika kita lihat posko pengungsian maupun posko kesehatan, ini ada beberapa titik.
07:03Namun, terpusat itu di pusat kabupaten, di Lok Sukun.
07:07Nah, untuk posko kesehatan di masing-masing pengungsi ataupun masing-masing kecamatan, ini belum ada.
07:14Dan itu sangat, hingga saya ini masih mingin, dan jikapun ada layanan kesehatan untuk mengunjungi para pengungsi itu,
07:23yang dilakukan oleh relawan secara sukarela. Begitu, Bremana.
07:27Oke, untuk relawan sendiri, ini biasanya mereka apakah punya jadwal yang tetap atau mereka hanya datang sesekali saja?
07:35Nah, untuk jadwal, jika kita bicara tentang jadwal, ini relawan kesehatan ataupun relawan medis untuk melayani pengungsi dampak banjir ini,
07:49ini masih sangat minim hingga saat ini, Bremana.
07:51Nah, ada beberapa relawan itu pun harus berkeliling ke lokasi-kokasi terdampak yang lebih parah,
07:57sehingga relawan itu tidak bisa terfokus kepada satu tempat.
08:01Nah, ini yang sangat dibutuhkan saat ini, bahwa harus adanya melayanan tambahan dari lelawan siapapun itu yang mau sukarela menjadi relawan,
08:12dan juga yang dibutuhkan saat ini penambahan persediaan obat-obatan. Begitu, Bremana.
08:18Oke, kemudian Zikri, kalau Anda melihat mungkin di sekitar Anda dan juga informasi yang Anda dapatkan,
08:24ini kan ada yang disampaikan oleh Gubernur Aceh bahwa dia khawatir bahwa pengungsi ataupun korban banjir ini bisa meninggal karena kelaparan.
08:33Daerah mana atau ada tidak yang Anda sempat temukan gitu ya, kejadian seperti itu, warga hingga kelaparan pasca banjir ini?
08:41Ya baik, Bremana. Untuk di Kabupaten Aceh Utara ini, mungkin sebelumnya, di 4 hari sebelumnya mungkin ada.
08:50Itu dikarenakan di kecamatan langkahan masih sulit diakses, dan bahkan jalan darat pun tidak bisa ditempuh.
08:56Untuk saat ini, akses menuju langkahan itu sudah berlangsung nomor, mungkin agak sulit.
09:02Agak sulit di pihak-pihak tertentu yang ingin menembus ke kawasan dengan cara airdrop, dengan helikopter,
09:10dikarenakan memang tidak ada akses darat sama sekali.
09:13Sampai di sejati utara, hingga hari ini memang bantuan masih minim, namun untuk makanan sehari-hari,
09:21terutama logistik, itu mencukupi.
09:24Yang sangat dibutuhkan dan sangat kekurangan hingga saat ini, yaitu air bersih dan juga obat-obatan.
09:30Begitu, Bremana.
09:30Air bersih dan obat-obatan masih kurang.
09:33Kemudian, Zikri, untuk aktivitas ekonomi sendiri, apakah masih lumpuh?
09:37Di mana memang warga pasti butuh untuk beli kebutuhan pokok untuk sehari-hari,
09:42untuk bagi mereka yang tidak mendapat bantuan.
09:43Bagaimana kalau dari pantauan Anda, Zikri?
09:46Nah, untuk perekonomian sendiri, terutama di kecamatan Samudera ini, di pusat kecamatan, di pasar Samudera ini,
09:56belum ada aktivitas sama sekali, begitu Bremana.
09:59Nah, ini kondisi pasar ini masih mati total, dikarenakan masih banyaknya tergenang lumpur di kawasan jalan menuju pasar,
10:07dan juga pertokohan di situ, Bremana.
10:09Nah, ini sudah terjadi sejak hampir dua pekan, begitu.
10:13Belum ada pembersihan apapun dari pihak terkait, untuk kembali bisa dilalui jalan tersebut, Bremana.
10:20Ini juga menjadi dilema masyarakat di kecamatan Samudera ini.
10:26Mereka jika ingin membeli sesuatu, atau ingin belanja, begitu Bremana,
10:31mereka harus menuju ke kecamatan tetangga, untuk belanja, membeli, apapun itu.
10:38Dikarenakan memang di kecamatan Samudera ini, aktivitas perekonomian masih lumpur total, gitu.
10:42Bremana.
10:43Kemudian, jika mereka bisa mengakses pasar, ataupun kegiatan jual-beli di kecamatan lain,
10:49bagaimana dengan harganya? Apakah kemudian harganya melonjak tinggi, atau seperti apa sebenarnya?
10:55Nah, terkait harga memang mulai melonjak, begitu Bremana, terutama seperti cabai,
11:01dan juga telur.
11:02Itu cabai yang biasanya harga Rp60.000, kini sudah lebih dari Rp100.000,
11:06dan juga telur, dari harga normal Rp60.000, kini sudah lebih dari Rp80.000.
11:13Itu memang sudah terjadi beberapa hari yang lalu,
11:19semenjak stok pangan di KINI Langka, akibat terputusnya jalur, begitu.
11:25Baik, harga bahan pokok juga melonjak di sana.
11:28Terima kasih.
11:29Zikri Maulana melaporkan langsung dari Aceh, Utara Aceh.
Jadilah yang pertama berkomentar