- 15 jam yang lalu
- #banjirsumatera
- #banjir
- #aceh
ACEH, KOMPAS.TV - Pasca banjir yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh, masih terdapat sejumlah wilayah terisolasi.
Tim relawan yang tergerak secara swadaya pun berjuang untuk menjangkau daerah pedalaman demi mendistribusikan bantuan dan pengobatan korban banjir.
Salah satunya dokter Nellyssayanti tenaga medis yang membantu warga di pedalaman yang terdampak banjir.
Relawan medis ini mendistribusikan sejumlah bantuan logistik dan obat-obatan hingga pemeriksaan kesehatan pengungsi korban banjir.
Selain di Sawang, tim relawan ini juga menembus keterisolasian untuk menjangkau sejumlah desa yang hilang di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Hingga kini persediaan obat-obatan tidak mencukupi.
Sementara layanan kesehatan lumpuh total di RS Aceh Tamiang. Salah satunya RSUD Muda Sedia.
Saat ini upaya pembersihan sedang dilakukan, ditargetkan dalam tiga hari ke depan Unit Gawat Darurat, di rumah sakit ini sudah mulai aktif kembali.
Sementara itu, tenaga kesehatan sudah dikirimkan untuk keliling ke posko-posko, dan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga, korban banjir.
Wakil Menteri Kesehatan, Benyamin Paulus Octavianus, menyebut bahwa banyak layanan kesehatan yang memang lumpuh, karena baik dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain ikut jadi korban bencana longsor dan banjir.
Namun Kementerian Kesehatan telah membentuk posko utama di setiap kota besar, seperti Banda Aceh, Medan dan Padang untuk berkoordinasi dengan daerah lain yang terdampak dalam memberikan bantuan secara cepat.
Lebih lengkap mengenai penanganan korban terdampak banjir, kita akan langsung berbincang dengan relawan medis Aceh Utara, Dokter Nellyssayanti melalui sambungan daring.
Baca Juga BNPB Beberkan Butuh Anggaran Rp51,81 Triliun untuk Pemulihan Bencana Sumatera di https://www.kompas.tv/nasional/635956/bnpb-beberkan-butuh-anggaran-rp51-81-triliun-untuk-pemulihan-bencana-sumatera
#banjirsumatera #banjir #aceh
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635964/cerita-relawan-medis-tembus-daerah-terisolasi-bantu-korban-banjir-di-aceh-utara-sapa-pagi
Tim relawan yang tergerak secara swadaya pun berjuang untuk menjangkau daerah pedalaman demi mendistribusikan bantuan dan pengobatan korban banjir.
Salah satunya dokter Nellyssayanti tenaga medis yang membantu warga di pedalaman yang terdampak banjir.
Relawan medis ini mendistribusikan sejumlah bantuan logistik dan obat-obatan hingga pemeriksaan kesehatan pengungsi korban banjir.
Selain di Sawang, tim relawan ini juga menembus keterisolasian untuk menjangkau sejumlah desa yang hilang di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara.
Hingga kini persediaan obat-obatan tidak mencukupi.
Sementara layanan kesehatan lumpuh total di RS Aceh Tamiang. Salah satunya RSUD Muda Sedia.
Saat ini upaya pembersihan sedang dilakukan, ditargetkan dalam tiga hari ke depan Unit Gawat Darurat, di rumah sakit ini sudah mulai aktif kembali.
Sementara itu, tenaga kesehatan sudah dikirimkan untuk keliling ke posko-posko, dan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga, korban banjir.
Wakil Menteri Kesehatan, Benyamin Paulus Octavianus, menyebut bahwa banyak layanan kesehatan yang memang lumpuh, karena baik dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain ikut jadi korban bencana longsor dan banjir.
Namun Kementerian Kesehatan telah membentuk posko utama di setiap kota besar, seperti Banda Aceh, Medan dan Padang untuk berkoordinasi dengan daerah lain yang terdampak dalam memberikan bantuan secara cepat.
Lebih lengkap mengenai penanganan korban terdampak banjir, kita akan langsung berbincang dengan relawan medis Aceh Utara, Dokter Nellyssayanti melalui sambungan daring.
Baca Juga BNPB Beberkan Butuh Anggaran Rp51,81 Triliun untuk Pemulihan Bencana Sumatera di https://www.kompas.tv/nasional/635956/bnpb-beberkan-butuh-anggaran-rp51-81-triliun-untuk-pemulihan-bencana-sumatera
#banjirsumatera #banjir #aceh
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635964/cerita-relawan-medis-tembus-daerah-terisolasi-bantu-korban-banjir-di-aceh-utara-sapa-pagi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Pasca banjir yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh masih terdapat sejumlah wilayah terisolasi.
00:08Tim relawan yang tergerak secara swadaya pun berjuang untuk menjangkau daerah pedalaman demi mendistribusikan bantuan dan pengobatan korban banjir.
00:16Salah satunya, Dr. Nelisa Yanti, tenaga medis yang membantu warga di pedalaman yang terdampak banjir.
00:22Relawan medis ini mendistribusikan sejumlah bantuan logistik dan obat-obatan hingga pemeriksaan kesehatan pengungsi korban banjir.
00:28Selain di Sawang, tim relawan ini juga menembus keterisolasian untuk menjangkau sejumlah desa yang hilang di Kecamatan Langkahan Aceh Utara.
00:36Hingga kini persediaan obat-obatan tidak mencukupi.
00:40Sementara layanan kesehatan lumpuh total di Rumah Sakit Aceh Tamiang, salah satunya di RSUD, mudah sedia.
00:46Saat ini upaya pembersihan sedang dilakukan, ditargetkan dalam 3 hari ke depan unit gawat darurat di Rumah Sakit ini sudah mulai aktif kembali.
00:53Sementara itu, tenaga kesehatan sudah dikirimkan untuk keliling ke posko-posko dan memberikan pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir.
01:00Tadi harapan dalam 2-3 hari ke depan ini sudah bisa bersih, maka segera kami buka UGD.
01:07Maka kami akan buka pelayanan di sini untuk penanganan emergensi di Kabupaten Aceh Tamiang.
01:13Dan ada juga di sini Direktur RSUD, Adam Malik, perpanjang tangan dari Kemenkes, nanti akan men-support alat-alat darurat seperti radiologi portable, alat-alat laboratorium untuk kami konsentrasikan di ruangan UGD yang sudah dipersihkan ini.
01:32Wakil Menteri Kesehatan Benyamin Paulus Octavianus menyebut bahwa banyak layanan kesehatan yang memang lumpuh karena baik dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain ikut jadi korban bencana longsor dan banjir.
01:43Namun, Kementerian Kesehatan telah membentuk posko utama di setiap kota besar seperti Banda Aceh, Medan, dan Padang untuk berkoordinasi dengan daerah lain yang terdampak dalam memberikan bantuan secara cepat.
01:53Kemenkes juga memastikan terus berupaya memberikan pelayanan maksimal kepada pasien yang masih dirawat.
02:00Faskes yang terdampak itu 31 rumah sakit, 156 puskesmas, dengan rincian Aceh 13 rumah sakit, puskesmasnya 122.
02:10Lalu Sumatera Utara 18 rumah sakit, dan 22 puskesmas, dan Sumatera Barat 9 puskesmas.
02:17Nah, ini yang ditugaskan kepada kami ke sana melihat agar segera fasilitas kesehatan itu mana yang bisa beroperasi,
02:28mana yang sama sekali tidak bisa beroperasi, mana yang bisa segera kita tolong segera.
02:34Itu jadi kita pusatkan di setiap provinsi, itu pusat krisisnya ada di Banda Aceh, ada di Medan, sama di Padang.
02:42Tugasnya apa? Kepala Dinas Provinsi itu mengatur alur kebutuhan di mana-mana.
02:51Korban terdampak banjir di Sumatera, baik Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh pun berharap,
02:56langkah cepat dari berbagai pihak untuk memperbaiki fasilitas kesehatan dapat meningkatkan beban mereka dari sisi kesehatan.
03:01Tim Liputan, Kompas TV
03:04Lalu bagaimana kemudian cerita dari relawan yang menangani langsung korban terdampak banjir,
03:16terutama mereka yang terganggu masalah kesehatan.
03:19Kita langsung berbincang dengan relawan medis Aceh Utara, Dr. Nelly Sayanti melalui sambungan daring.
03:24Selamat pagi ya, Assalamualaikum Dr. Nelly.
03:28Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
03:30Ya, Dr. Nelly sehat dok?
03:33Alhamdulillah sehat.
03:35Ya, Dr. Nelly, untuk lokasi sekarang Dr. Nelly bertugas, ini tempatnya di sebelah mana dok?
03:44Untuk lokasi saya bertugas sama daerah target pertama, hari pertama itu tanggal 4 Desember, kamis ke Langkahan.
03:53Tempat Langkahan.
03:55Itu lokasinya bagaimana ya kemudian mengakses ke sana? Apakah masih terkendala untuk menuju ke sana atau seperti apa dok?
04:02Sebenarnya aksesnya agak susah.
04:07Tapi kemudian ada jalan alternatif yang masih bisa kami jangkau, kami tempuh.
04:13Cuma masih juga ada tantangan dengan jalan yang menanjak, terus harus melalui kebun-kebun sawit.
04:24Tapi dengan tekad yang kuat, insya Allah, Alhamdulillah kami sampai ke tujuan titik pengungsian di beberapa desa di Ketamata Langkahan.
04:36Berarti saat ini Dr. Nelly bertugas di pengungsian, berarti ini puskesmas ataupun fasilitas lain belum beroperasi dok?
04:45Untuk sementara ini, kalau puskesmas yang Langkahan masih memang belum bisa beroperasi karena memang rusak ya, rusak total puskesmas Langkahan.
04:56Namun hari ini saya sudah kembali ke rumah karena kelangkahan kemarin di tempat pengungsian sampai jam 8 malam,
05:06jam 9 malam, setelah itu kami balik arah ke rumah.
05:12Saya, tempat tinggal saya di Simpang Keramat, Simpang Keramat.
05:17Kami inisiatif dari warga Simpang Keramat, apa yang pada awalnya memang untuk menyeluruhkan bantuan berupa pakaian, makanan.
05:28Terakhir, KPA Simpang Keramat mendukung kegiatan sosial ini dengan menambah untuk pengobatan gratis ke Ketamata Langkahan tersebut.
05:41Makanya saya bergerak dengan beberapa para medis yang lainnya ke Ketamata Langkahan dengan jangkauan tempat yang lumayan jauh,
05:51dengan jalan yang lumayan merintangannya.
05:58Tapi Alhamdulillah kami sampai ke tujuan yang memang kami ingin memberikan bantuan berupa pakaian dan pengobatan.
06:06Kemudian ketika dokter Nelly ke sana dok, ini bagaimana kondisi kesehatan dari para pengungsi secara umum dok?
06:15Kondisi kesehatan secara umum, banyak kasus yang kami temukan seperti halnya pada umumnya pasca banjir,
06:25dengan keadaan yang demam, batuk pilut, anak-anak di Kecamata Langkahan.
06:32Selanjutnya ada juga proses kendala di sana, banyak yang ketusuk dengan paku,
06:44kena eseng ke rumah-rumah yang di daerah langkahan.
06:47Memang sebahagia besar memang tidak ada lagi rata dengan tanah.
06:52Oke, kemudian ada tidak dok yang kemudian membutuhkan penanganan lebih serius,
06:58tidak hanya bisa untuk ditangani oleh relawan medis yang di sana, Bu?
07:04Pada saat itu kami dari tim medis, selain membawa obat-obatan,
07:10kami juga siap dengan peralatan untuk misalnya kami ada heitingnya,
07:17jadi penanganan untuk luka tusuk, luka kena eseng, itu tertangani terus malam itu.
07:24Malam itu tertangani dengan tim medis, para medis, perawat yang melakukan tindakan untuk pembersihan luka.
07:33Jadi, saya rasa untuk pengobatan lanjutannya,
07:40sementara sudah bisa karena luka sudah dibersihkan, dibantu dengan obat-obatan juga.
07:45Nah, bicara soal obat-obatan dok, bagaimana kemudian suplai obat-obatan di sana?
07:49Apakah masih mencukupi atau masih kurang dok sampai sekarang?
07:52Kalau sampai sekarang, kami masih kekurangan suplai obat-obatan,
07:58tapi Alhamdulillah pada saat kami bergerak ke Kecamatan Langkahan,
08:03di empat titik, yang titik pertama Aluluhop, titik kedua Bola Mas,
08:10titik ketiga Kecamatan A, Desa Langkahan, titik keempat Desa Gedombak,
08:16memang masih kekurangan dari sisi, dari obat-obatan,
08:20tapi Alhamdulillah, malam itu bisa kami penuhi walaupun tidak sempurna.
08:27Baik, kemudian kalau kondisi air bersih dan juga sanitasi dok,
08:31untuk kemarin Anda ketika di pengusian, seperti apa?
08:35Ya, untuk air bersih dan sanitasinya memang sangat memprihatinkan,
08:42karena memang kondisi ya, kondisi di tempat pengusian pun sangat tidak layak,
08:47tapi apapun kondisi yang terjadi, kita tetap harus mempertahankan
08:54untuk langsungan mereka yang di pengusian.
08:56Memang tidak layak sekali untuk kami melakukan pengobatan di pengusian tersebut
09:01dengan keadaan yang memang di daerahnya, tempat pengusiannya memang tidak layak
09:07dengan kekurangan air bersih, sanitasinya juga sangat memprihatinkan.
09:12Dok, kemudian bagaimana jarak antara pengusian yang terakhir Anda kunjungi
09:19dengan fasilitas kesehatan terdekat?
09:21Mungkin misalnya ketika ada pengungsi yang membutuhkan tindakan lanjutan
09:25yang lebih memadai seperti itu, berapa jarak yang harus ditempuh?
09:29Dan apakah memang ada yang terdekat dengan lokasi pengungsi?
09:32Untuk di Kecamatan Langkahan, tidak sampai yang kemarin kami kunjungi,
09:40mungkin pengungsian tidak bisa mengakses ya, untuk pengobatan
09:46karena puskesmas langkahan memang tidak bisa beroperasi,
09:51nakesnya mungkin juga ada yang terdampak banjir,
09:54tapi untuk Kecamatan Sawang, puskesmasnya memang masih bisa beroperasi,
09:59cuma jarak pengungsian ke Kecamatan Langkahan Sawang lumayan, lumayan jaraknya.
10:07Tapi yang di langkahan ini yang kurang ya Bu ya?
10:10Ya, di langkahan memang sama sekali, mungkin sampai sekarang belum bisa beroperasi
10:14karena puskesmasnya memang tidak layak pakai lagi,
10:19harus direnovasi dari awal mungkin ya, puskesmas memang tidak bisa beroperasi,
10:25tapi kalau puskesmas Sawang insya Allah masih bisa beroperasi,
10:28cuma pengungsian warganya yang di pengungsian itu agak susah mengaksesnya ke puskesmas Sawang.
10:35Tapi Alhamdulillah Pak Kesik bersama Ibu Kesiknya juga antusias untuk membantu pengungsian yang di Sawang.
10:45Baik, kemudian khusus untuk di Kecamatan Langkahan sendiri dok,
10:50bagaimana jumlah tenaga medisnya waktu itu, apakah masih kurang
10:54atau berapa sih yang ditangani oleh satu relawan, berapa dalam sehari menangani pengungsi?
11:00Kami melakukan pengobatan yang di Kecamatan Langkahan,
11:07kami mulai dari jam 3 sampai jam 9 malam dengan tenaga medis,
11:12saya sebagai dokternya, ada para medisnya berupa perawat dan bidan.
11:16Jadi kami cuma bertiga malam itu, pada hari itu di pengungsian di Kecamatan Langkahan tersebut.
11:24Masih kekurangan tim medisnya, tapi Alhamdulillah pasien yang kami terima di pengungsian tersebut
11:35tertangani walaupun tidak seluruhnya, tapi Alhamdulillah sudah memandai.
11:42Maksudnya pasiennya sangat berterima kasih karena dengan kedatangan tim medis
11:49mendapatkan pengobatan dan tindakan-tindakan yang seperti ada kena aseng
11:58dan tertusuk dengan baku.
12:00Alhamdulillah dengan anggota yang bertiga.
12:06Baik dok, kemudian untuk saat ini sendiri di Kecamatan Langkahan,
12:14masihkah ada petugas medis yang siaga di sana, Bu?
12:20Sejauh ini mungkin belum ada yang menjangkau ke sana,
12:26tapi terakhir untuk Kecamatan Langkahan belum ada yang masuk lagi ya tim medisnya.
12:33Oke, karena dokter Nelly juga harus berkeliling ke lokasi lain begitu ya.
12:38Kemudian dokter, untuk saat ini ataupun ke depannya,
12:41ini dokter Nelly akan ke wilayah mana lagi dok?
12:46Rencananya kami dari warga Kecamatan Simpan Ramad bergerak dengan tim medis.
12:55Insya Allah kami akan mengunjungi Kecamatan Langkahan lagi,
12:58karena memang ada satu titik lagi yang malam itu tidak sempat kami kunjungi
13:03karena mungkin keadaannya sudah jam 9 malam,
13:06dengan keadaan yang mati lampu,
13:08aksesnya, akses ke tempat pengusian itu pun agak sulit kita jangkau.
13:14Tapi kami akan membuat jadwal kembali untuk ke Kecamatan Langkahan
13:19dan Kecamatan di Baktia serta nanti ada tempat-tempat yang memang
13:24belum terjamah sama sekali,
13:27yang nanti kami akan membentuk tim kembali dan merumbuk ke titik-titik mana.
13:33Yang mincananya untuk ke depan, ke Kecamatan Langkahan dan Baktia insya Allah.
13:38Baik, berarti masih akan berkeliling lagi dok,
13:40tapi mungkin kita ke Kecamatan Langkahan lagi tadi dok,
13:44kemudian bagaimana dokter melangani para pengungsi,
13:47ini kan juga pasti ada anak-anak, kemudian ada balita,
13:50bagaimana kondisi mereka secara umum dok,
13:52apa yang kemudian diperlukan oleh mereka sekarang?
13:56Ya, secara umum,
13:58kayaknya memang yang anak-anak dengan kondisi batuk, pilut, demam,
14:06mungkin di sana mereka juga selain pengobatan,
14:10membutuhkan seperti kelampu,
14:13karena memang harus tidur di alam bebas ya,
14:17di bawah tenda seadanya,
14:20terus selanjutnya mereka juga membutuhkan seperti pemples ya,
14:26memang harus anak-anak dengan kondisi yang seperti itu,
14:32mungkin dengan lehatan tubuhnya,
14:35dengan alam bebas seperti itu,
14:36yang disahakan yang harus ada kelampu ya,
14:40untuk prioritas sekarang,
14:41dengan tenda yang seayaknya seharusnya ya,
14:45tapi ya dengan kondisi yang semalam hujan lagi kan,
14:48kita membayangkan gimana kondisi mereka di sana,
14:51yang memang meratapkan langit dengan hujan,
14:55selanjutnya di atas tanah,
14:59saya nggak bisa membayangkan gimana kondisi,
15:03mana-mana di sana di pengungsi ya,
15:04berserta dengan ansia-ansianya.
15:09Ya, sangat memprihatinkan ya dok ya,
15:11melihat bagaimana kemudian anak-anak yang masih kecil,
15:15yang seharusnya butuh tempat yang ideal untuk bisa hidup sehari-hari,
15:19kemudian harus menghadapi hal semacam ini,
15:22kita doakan semoga bantuan cepat datang,
15:26lengkap, kesehatan mereka juga terjaga,
15:28semoga juga membaikan fasilitasnya juga,
15:31tempat tinggal dikebut gitu dok ya,
15:33agar mereka bisa kembali seperti sedia kalah.
15:37Kami ucapkan apresiasi tertinggi juga untuk dokter Nelly,
15:40yang sudah bisa untuk memberikan tenaga dan juga ilmunya untuk kemanusiaan.
15:46Terima kasih dokter Nelly Sayanti,
15:49Relawan Medis Aceh Utara,
15:51sudah bergabung bersama kami di Sapa Indonesia Pagi.
15:53Assalamualaikum.
15:54Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Jadilah yang pertama berkomentar