Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BENER MERIAH, KOMPAS.TV - Wilayah Bener Meriah menjadi salah satu lokasi yang sulit untuk mendapatkan bantuan karena aksesnya terbatas.

Untuk berbincang tentang hal ini, kami akan berbincang dengan seorang warga Aceh yang juga berprofesi sebagai guru, Win Zailani.

Baca Juga Cerita Pilu Korban Banjir: Tidur Beralas Semen, Terancam Keluar dari Pengungsian, Tak Punya Papan di https://www.kompas.tv/nasional/635924/cerita-pilu-korban-banjir-tidur-beralas-semen-terancam-keluar-dari-pengungsian-tak-punya-papan

#benermeriah #aceh #korbanbanjir #bbm #acehutara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635931/full-guru-di-bener-meriah-ungkap-kondisi-stok-makanan-habis-kami-sudah-tak-andalkan-pemerintah
Transkrip
00:01Wilayah Benar Meriah menjadi salah satu lokasi yang sulit untuk mendapatkan bantuan karena aksesnya terbatas.
00:07Dan untuk membicarakan tentang hal ini, kami akan berbincang dengan seorang warga Aceh yang juga berprofesi sebagai guru, Win Zailani.
00:16Selamat siang Pak Win.
00:20Selamat siang Mbak, selamat siang.
00:22Baik Pak Win bisa diceritakan bagaimana kondisi di tempat tinggal Anda di Benar Meriah.
00:26Bisa dengar suara saya dengan baik.
00:28Ya, terdengar Pak Win.
00:30Pak Win lantas kondisi di tempat tinggal Anda saat ini benar-benar seperti apa Pak?
00:34Di mana tempatnya bisa disampaikan?
00:40Kediasan Udolung, Kabupaten Benar Meriah yang di mana posisinya itu isolasi terbatas.
00:45Terbatas sekali terisolasi, sulitnya untuk mendapatkan logistik, bahan bakar dan listrik.
00:50Sampai hari ini juga belum ada.
00:52Bahkan internet kita harus antri yang berjarak berkilo-kilo dari rumah.
00:58Akses internet berbayar 10 menit dengan batas waktu 10 menit untuk mendapatkan informasi, Mbak.
01:06Keadaan sekarang, kemarin baru saja ada pembagian beras.
01:09Yang setahu saya beras banyak sekali masuk ke Benar Meriah, tapi perorga hanya dapat 1 kilo.
01:15Itu yang sudah saya alami sendiri sekarang, Mbak.
01:17Tadi masih terbatas untuk listrik, BBM, kemudian juga bahkan akses internet dan juga pangan.
01:28Begitu lantas apa saja yang saat ini paling dibutuhkan warga?
01:31Artinya begini Pak, apakah bantuan yang sudah diberikan saat ini masih belum memenuhi kebutuhan dari masyarakat di sana?
01:36Tidak memenuhi, Mbak.
01:40Karena dalam satu keluarga hanya dapat 1 kilogram beras.
01:43Dan warga di sini malah lebih mempunyai ide sendiri mereka berjalan kaki berpuluh-puluh kilometer
01:49untuk mendapatkan bahan bakar dan juga beras, Mbak.
01:53Tidak lagi mengandalkan pemerintah.
01:55Maaf, saya berbicara seperti ini karena 3 hari kebelakang masyarakat sudah berbondong-bondong
01:59bahkan membawa anak umur 10 tahun untuk ikut pergi berjalan kaki ke daerah Aceh Utara
02:06untuk mendapatkan logistik yang memadai.
02:09Bahkan di daerah saya sudah ada orang menjual bahan bakar seperti Fertalit
02:14dengan 1 liternya 50 ribu untuk membeli beras pergi ke daerah yang jauh.
02:22Bahkan yang lebih mirisnya, Mbak, untuk memperbaiki akses jembatan
02:25masyarakat lebih mengandalkan bergotong-royong
02:27karena sampai sejauh ini belum ada sama sekali, Mbak, bantuan untuk itu.
02:34Oke, Pak Win, tadi soal akses internet yang tadi terbatas
02:39bahkan harus berbayar hanya untuk 10 menit.
02:41Ini tiap warga harus membayar berapa, Pak?
02:43Apakah ini akses internetnya itu memang bantuan atau bantuan?
02:47Ini bantuan, Mbak. Bentuknya Starlink.
02:49Dan kami sangat terbantu dengan ini.
02:5110 menit sampai 15 menit dibayar per 10 ribu.
02:54Tapi antrian seperti Mbak lihat nanti kita bisa akses kamera.
03:02Ini saya sedang berada di masyarakat yang sedang antrik
03:05untuk mendapatkan internet berbayar 10 menit 10 ribu.
03:11Oke, listrik di sana juga masih terbatas ya, Pak?
03:14Dan tidak ada.
03:17Tidak ada bahkan untuk yang mempunyai genset kita bisa menggunakan
03:21membayar 5 ribu untuk sekali device, untuk satu charger.
03:23Tapi, Mbak, kami lebih merasa terbantu seperti ini daripada tidak ada sama sekali.
03:29Karena kami butuh mengabarin keluarga, butuh tahu di mana ada logistik yang bisa kami beli.
03:33Karena ini sudah hari ke-13 kalau saya tidak salah, tapi masih jalan di tempat, Mbak.
03:38Itu saya alami pribadi.
03:40Oke, Pak Win, ini kan tadi sudah ada bantuan sebetulnya, ada beras.
03:45Lantas untuk memasak berasnya tentu kita butuh air bersih.
03:48Nah, akses air bersih seperti apa, Pak?
03:51Pemenuhannya di sana.
03:55Kalau saya, alhamdulillahnya ada sumur di belakang, Mbak, yang di mana dikuras.
03:59Kalau tetangga, mereka sudah mencari air, kita sumur tetangga,
04:03dengan angkut yang dari pagi sampai sore bergantian.
04:06Kalau daerah air, ya seperti itu, Mbak, keadaannya.
04:10Bahkan saya perlu garis bawahi, masyarakat lebih punya ide untuk bertahan hidup menurut saya.
04:17Itu hal yang sangat miris saat ini.
04:19Bahkan misalnya kita mau ngambil duit pun di ATM, Sabtu Minggu tutup, Mbak, karena enggak ada listrik.
04:24Itu di daerah saya sampai sekarang.
04:27Oke, Pak Win, ini sudah beberapa hari pasnya terjadinya bencana tersebut.
04:32Lantas bagaimana masyarakat di sana, bahkan Pak Win sendiri,
04:35sampai dengan selama ini bisa bertahan.
04:37Apa yang ingin disampaikan, Pak?
04:40Yang untuk bertahannya kami hanya makan satu hari sekali, Mbak.
04:43Itu sudah umum, walaupun kami bukan korban, tapi kami berdampak, Mbak.
04:47Bahkan di bawah rumah itu daerah perkebunan,
04:49tanah sudah putus, harga kopi juga tidak ada lagi di sini.
04:53Kebetulan masyarakatnya dari kopi, Mbak.
04:56Jalan putus, mereka jalan berjam-jam, malam, siang malam di sini kayak lebaran, Mbak.
05:01Semua jalanan pun untuk orang berjalan bertahan hidup.
05:04Dan untuk makan kami menjaga misalnya sehari sekali.
05:07Itu untuk makan supaya bisa bertahan hidup.
05:11Dan tolong, Mbak, saya lihat kemarin di bandara bantuan Hercules sampai empat kali dalam satu hari.
05:17Tapi kenapa sampainya tidak merata?
05:19Itu menurut saya, Mbak.
05:19Saya tidak membencin pemerintah, tidak menganggap itu salah.
05:22Tapi tolong, kita semua di sini korban.
05:25Baik dampak, dampaknya terasa kali kepada kami yang di daerah-daerah yang terisolasi.
05:31Kami tidak inginkan mendapatkan yang lebih gitu, Mbak.
05:34Tapi tolong, kami di sini semua, membutuhkan semua.
05:37Dan saya ingin seperti listrik, PLN khususnya, dan juga internet untuk cepat bergerak.
05:44Bahkan sampai sehari ini belum ada pergerakan yang signifikan, yang bisa kami rasakan.
05:48Itu saja, Mbak.
05:49Oke, Pak Win.
05:50Jangan tambah keadaan semakin mencekam, jangan tambah keadaan semakin mencekam.
05:55Itu saja.
05:56Kami sudah terbiasa hidup biasa, tapi jangan buat lagi semakin mencekam.
06:00Itu saja, Mbak.
06:00Harapan saya.
06:01Ya, baik. Pak Win Zailani, tentu keprihatinan kami sampaikan.
06:07Dan kita harapkan juga tentu bantuan bisa segera merata di sana.
06:11Dan juga bisa memenuhi bagaimana kebutuhan dari masyarakat yang terdampak banjir dan lansor di sana.
06:15Terima kasih, Pak Win Zailani. Sehat selalu, Pak Win.
06:17Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan