Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SUMATERA BARAT, KOMPAS.TV - Di tengah duka pascabencana di Sumatera, kisah inspiratif datang dari Kota Padang, Sumatera Barat.

Sekelompok guru SLB turun tangan membersihkan lumpur sisa banjir bandang di rumah salah seorang murid yang terdampak.

Untuk menggali lebih jauh kisah para guru yang membantu membersihkan rumah muridnya, kami sudah terhubung dengan Guru SLB Aslam Kids Padang, Ibu Mei Gusrita.

#guru #slb #padang

Baca Juga [FULL] Pemerintah Siapkan Rp51 Triliun untuk Rehabilitasi Sumatera | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/nasional/636307/full-pemerintah-siapkan-rp51-triliun-untuk-rehabilitasi-sumatera-kompas-siang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636308/full-guru-slb-di-padang-bantu-bersihkan-rumah-murid-terdampak-banjir-bandang-kompas-siang
Transkrip
00:00Di tengah duka pasca bencana di Sumatera, kisah inspiratif datang dari kota Padang, Sumatera Barat.
00:06Sekelompok guru SLB turun tangan membersihkan lumpur sisa banjir bandang di rumah salah seorang murid yang terdampak bencana.
00:21Beginilah aksi guru-guru SLB Aslam Kids di kota Padang, Sumatera Barat.
00:26Dengan peralatan seadanya, mereka membersihkan lumpur setebal hampir satu meter di rumah salah seorang murid yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Nanggalu, kota Padang.
00:42Aksi ini tentu saja membutuhkan tenaga besar, namun para guru tak ragu sedikitpun.
00:48Bersama sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang, mereka bahu-membahu menghabiskan waktu berjam-jam demi membantu siswanya kembali memiliki tempat tinggal yang lebih layak.
01:08Uluran tangan dari para guru ini tentu sangat berarti bagi sang murid yang tengah berjuang untuk bangkit pasca dilanda bencana.
01:18Rumah rusak, barang hilang, dan harapan seolah ikut terkubur lumpur.
01:26Namun kehadiran guru-guru yang ikhlas membantu membuat semuanya terasa lebih ringan.
01:33Ini menjadi bukti bahwa guru bukan hanya sahabat anak-anak di sekolah, tapi juga sahabat para murid di saat sulit.
01:41Dan mengikutan Kompas TV, Padang, Sumatera Barat.
01:51Dan saudara, untuk menggali lebih jauh kisah para guru yang membersihkan lumpur sisa banjir di rumah muridnya,
01:57kami sudah terhubung dengan guru SLB Aslam Kids Padang, Ibu May Gusrita.
02:03Selamat siang, Assalamualaikum Ibu May.
02:05Ibu May, ini benar-benar suatu kisah atau aksi yang begitu inspiratif.
02:14Sebenarnya dari awal itu apa yang mendorong para guru untuk terjun langsung untuk membantu membersihkan rumah murid yang terdampak bencana?
02:20Apakah hanya guru saja atau juga ada siswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini, Ibu?
02:25Awalnya kan kejadian banjir itu kan hari Kamis pas tanggal 7 November.
02:34Jadi ketika setelah banjir kami melakukan pengalaman dana kepada semua guru di sekolah SLB Aslam Kids
02:42dan dengan donasi bersama orang tua, jumlah donasi yang tertumpul itu kami salurkan pada hari Selasa tanggal 6 Desember.
02:53Iya, tidak.
02:56Hari Selasa tanggal 2 Desember kami pergi ke rumah siswa tersebut menyalurkan bantuan, memberikan bantuan untuk Pak Sembako.
03:09Setelah sampai di sana kami terkejut melihat begitu tingginya lumpur yang memenuhi rumah siswa tersebut dan rumah warga sekitar.
03:19Sehingga di situ kami sangat sedih Pak, di mana posisi rumah siswa tersebut adalah di pinggiran sungai.
03:29Di belakangnya hanya berjarak 5 meter dari sungai.
03:31Di sungai tersebut, di belakang tersebut banyak sekali kayu-kayu besar yang menghentam rumah warga di sekitar
03:39dan meninggalkan lumpur yang begitu tinggi sampai ke rumah-rumah warga sehingga rumah tidak bisa ditempat lagi.
03:47Setelah satu minggu kemudian, hari Sabtu kemarin, tanggal 6 Desember 2025, kami ke sana lagi melihat polisi rumah siswa tersebut.
03:58Masih belum ada bantuan untuk membersihkannya Pak.
04:01Sehingga tergeraklah hati kami para-para dulu untuk membersihkannya berkotong royong bersama-sama
04:06agar rumah tersebut bisa ditempat lagi.
04:09Tidak mungkin kan Pak, murid tersebut tinggal terus di posko, sementara keluarganya banyak dan banyak anak-anak.
04:19Dari situlah kami berinisiatif bersama teman-teman lain di sekolah untuk membersihkan rumah siswa tersebut.
04:28Tapi di sekolah ini kami tidak punya lelaki-lelaki Pak, kami hanya perempuan, semuanya 8 orang.
04:33Dan kalau dibantu dengan siswa, kami juga enggak, karena siswa kami semuanya masih kecil, masih berumur 12 tahun paling besar Pak.
04:42Demikian Pak.
04:44Bu May, tadi Ibu katakan lokasi atau titik rumah dari murid Anda ini dekat dengan sungai Bu.
04:51Pada saat pertama kali Anda tiba di lokasi, seperti apa kondisi rumahnya Bu?
04:55Lumpurnya seperti apa?
04:56Kemudian kami lihat juga alat-alat yang digunakan itu alat-alat swadaya sendiri sebegitu ya Bu?
05:01Dikumpulkan sendiri atau milik dari guru-guru atau seperti apa?
05:05Alat-alat yang seadanya kami gunakan dan dibawa dari rumah guru-guru dan enggak ada yang lebih jauh ke warga sekitar Pak.
05:12Kalau untuk bantuan alat berat belum masuk ke sana Pak, karena mungkin mendahulukan fasilitas umum atau jalan raya yang di depan.
05:20Karena lokasi murid ini masuk ke dalam Pak, agak jauh dari jalan itu.
05:25Butuh waktu berapa lama Bu, sampai akhirnya bisa benar-benar membersihkan sisa lumpur dari banjir?
05:30Apakah cukup sehari kemudian dilanjutkan di hari selanjutnya sampai bersih atau seperti apa Bu May?
05:37Kalau kami karena semuanya wanita Pak, kami mulai bekerja membersihkan waktu itu pukul 7 pagi sampai jam 1 siang.
05:44Sanggup kami hanya satu ruangan dan satu kamar Pak.
05:47Dan setelah itu, hari Senin kemarin tanggal 6-8 Desember kemarin, ada bantuan dari jenis hidup Kota Padang yang membersihkan rumah tersebut.
06:00Alhamdulillah sudah ada bantuan alat berat untuk mengangkut rumpur tersebut Pak.
06:05Bu, hanya rumah satu murid ini saja yang terdampak begitu parah, lumpurnya setinggi itu kami lihat di visual atau ada juga rumah guru atau siswa yang lainnya Bu?
06:15Kalau di sekitar situ, cuma satu orang siswa kami Pak, kalau rumah guru yang terdampak lagi ada di Kelurahan Surogadang namanya Pak.
06:24Itu rumah gurunya juga tinggal di sekitar pinggiran sungai, jarak 5 meter juga ada di pinggiran sungai.
06:33Rumah guru tersebut terendam banjir sampai ke atas atap dan rumpurnya tinggal sampai ke pinggang Pak.
06:39Rumpurnya ditinggalkan sepinggang kita Pak, di dalam rumahnya.
06:43Tapi saat ini berarti tadi Ibu katakan sudah ada bantuan alat berat begitu ya dari otoritas terkait untuk membantu proses pembersihan begitu Bu Mey ya?
06:53Ya udah Pak, kemarin.
06:56Bu Mey tadi Anda katakan juga sebelum ada inisiatif untuk melakukan pembersihan salah satu rumah, rumah salah satu murid ini juga ada donasi Bu.
07:04Donasi itu dikumpulkan dari mana saja Bu? Dari lingkungan sekolah kemudian maksudnya dari para orang tua murid atau wali siswa atau dari luar juga Ibu Mey?
07:12Baru dari sekitar lingkungan sekolah saja Pak, orang tua dan guru-guru kita Pak.
07:21Itu pun enggak seberapa yang berkumpul nasinya semoga bisa membantu diberingkankan memang situasi yang berurutan.
07:27Terakhir Bu Mey, adakah pesan yang ingin Ibu atau pesan dari guru-guru yang lain disampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya untuk saling membantu dalam kondisi bencana yang terjadi Bu?
07:40Ya Pak, mungkin warga-warga sekitar karena juga bernampak semua Pak, sekitar juluh.
07:47Jadi warga sibuk membersihkan rumah masing-masing dulu Pak.
07:51Semuanya terkena dampak banjir di sekitar area rumah siswa tersebut Pak.
07:54Jadi pesan saya mungkin untuk kedepannya lebih menjaga kelestarian lingkungan agar tidak adanya melalui air sungai ke daerah tempat tinggal masyarakat.
08:07Atau pemerintah lebih memperhatikan membuat bendungan di sekitar sungai yang lebih kuat sehingga aliran sungai tidak menerjang rumah-rumah penduduk Pak.
08:16Baik, Ibu Mey Gusrita, guru SLB Aslam Kids Padang, tentu saja kami mengapresiasi apa yang Anda lakukan berserta dengan ibu guru yang lain.
08:26Terima kasih sudah memberikan atau meluangkan waktunya di Kompas yang hari ini.
08:29Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan