AGAM, KOMPAS.TV - 84 orang korban banjir di Kabupaten Agam masih dinyatakan hilang. Selain itu, listrik mati total dan jaringan internet juga terputus.
Inilah suasana Desa Kayu Pasak, Nagari Salari Air, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Puing-puing kayu besar dan material tanah yang cukup tebal menyapu sejumlah rumah. Puing kendaraan roda empat warga juga terlihat di tengah-tengah material banjir bandang.
Bupati Agam, Benni Warlis, mengatakan hingga saat ini korban banjir yang masih hilang berjumlah 88 orang. Selain itu, jaringan listrik dan telekomunikasi juga terputus.
Baca Juga [LIVE] Ria Ricis dan Kak Ojan Temui dan Hibur Anak-Anak Korban Banjir-Longsor di Padang di https://www.kompas.tv/regional/635411/live-ria-ricis-dan-kak-ojan-temui-dan-hibur-anak-anak-korban-banjir-longsor-di-padang
#agam #banjir #bencanaalam #korbanbanjir
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635415/84-orang-korban-banjir-di-kabupaten-agam-masih-belum-ditemukan
00:00Banyak 84 orang korban banjir di Kabupaten Agam dinyatakan hilang.
00:04Selain itu, listrik mati total dan jaringan internet juga terputus.
00:11Desa Kayu Pasak, Nagari Salari Air, kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat masih hancur.
00:19Puing-puing kayu besar dan material tanah yang cukup tebal menyapu rumah warga.
00:25Kendaraan roda 4 juga tertimbun tanah.
00:27Bupati Agam, Benny Warlis bilang,
00:30Hingga saat ini korban banjir yang masih hilang berjumlah 84 orang saudara.
00:36Selain itu, jaringan listrik dan telekomunikasi juga terputus.
00:44Kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV, Resa Pratama dan Juru Kamera Abdul Rohim di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
00:52Resa, bagaimana proses pencarian korban banjir di Kabupaten Agam yang masih dinyatakan hilang?
00:58Ya baik, Renata dan juga saudara.
01:03Proses pencarian tadi sempat terhenti sementara begitu ya karena faktor cuaca.
01:10Cuaca tadi sebelum kami melaporkan saat ini turun hujan begitu cukup deras hujannya.
01:16Namun saat ini hujan berasur-angsur merda begitu ya.
01:19Namun ketika hujan turun memang proses evakuasi ini dihentikan sementara karena menyangkut keselamatan dari tim SAR itu sendiri.
01:25Nah, kami akan mencoba mengajak Anda untuk berbincang bersama dengan Kapolres Agam.
01:31Ada Bapak AKBP Mohari.
01:33Kita akan mencoba berbincang untuk menanyakan lebih lanjut seperti apa proses pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan pada hari ini.
01:41Selamat sore Pak AKBP Mohari. Selamat sore Pak, apa kabar?
01:43Selamat sore Mas Resa. Alhamdulillah kabar baik.
01:47Pak, saya ingin menanyakan terkait proses pencarian hari ini.
01:50Apakah sudah mendapatkan hasil atau tidak karena tadi sempat hujan dan terhenti sementara, Pak?
01:54Baik, Pak Raja. Untuk hari ini kita tetap melakukan pencarian dan pada hari ini kita menemukan dua korban yang langsung kita bawa ke Rumah Sakit Lubuk Basuk untuk diidentifikasi.
02:09Hari ini ada dua korban ditemukan, Pak. Dari total yang belum ditemukan, yang belum ditemukan saat ini berapa, Pak?
02:18Dari laporan warga masih ada 66. Itu yang sudah melapor. Mungkin ada yang belum melapor.
02:24Sehingga kita masih menerima laporan bagi saudaranya, keluarganya yang hilang di musibah.
02:35Yang dua ditemukan tadi ini ada di daerah mana, Pak?
02:39Atau ditemukannya di desa mana, Pak?
02:42Di Salah Ayat Timur.
02:46Dua orang, kemudian kita langsung bawa ke Rumah Sakit Lubuk Basuk.
02:49Ini kurang hampir sudah satu minggu, Pak, sejak terjadinya bencana banjir bandang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam ini.
02:58Tentu mungkin dari tim sara sendiri apakah ada kesulitan dalam melakukan pencarian korban, Pak?
03:02Ya, Pak Rizia untuk pencarian di tempat kita ini, ini kan berlumpur.
03:09Berlumpur dan kayu-kayu balok itu juga cukup banyak.
03:14Kita kesulitan untuk menjangkau atau mengangkat kayu-kayu ini karena alat berat itu kurang.
03:20Kemudian di samping itu lumpur ini tingginya sekitar 60-70 cm, bahkan ada yang di tengah kali itu ada yang 2 meter.
03:33Makanya kami kesulitan secara manual untuk mengangkat material baik kayu maupun batu dan lumpur dari tempat tersebut.
03:42Ijin, Pak, kalau boleh tahu saat ini alat berat yang diunggalkan jumlahnya berapa dan mungkin tadi disebutkan ada kekurangan.
03:48Mungkin perlu tambahan alat berat berapa unit mungkin?
03:52Baik, untuk alat berat yang sekarang berapa sih itu ada 8.
03:565 di atas, kemudian 3 di bawah.
03:58Kami cukup banyak memerlukan alat berat, salah satunya adalah untuk membuka akses.
04:05Karena masih ada jalan yang terisolir, yaitu di Subrang Ai dan Sipinang.
04:11Kalau nagar Sipinang sudah terbuka, insya Allah yang lain juga terbuka.
04:15Kemudian untuk mengangkat material dan sebagainya, kami juga perlu banyak untuk alat berat.
04:21Kalau bisa, kalau misalkan dari relawan donatur bisa memberikan bantuan alat berat, kami butuh sekitar 20 alat berat.
04:34Informasinya, Pak, tadi Bapak juga menyebutkan ada sejumlah daerah yang masih terisolir, Pak.
04:39Ini upaya yang dilakukan timsar, terutama dari Polres Agam atau Polri, ini seperti apa, Pak?
04:45Kami sudah membuat jalan sementara, terutama yang dekat-dekat dengan lokasi, yaitu Jorong Sikabau atau Jorong Pasang Kayu Selatan.
04:59Kami telah membuat jembatan sementara dari Kayu Pinang.
05:05Itu ada dua jembatan, Alhamdulillah sudah terbuka dan masyarakat sudah bisa menggunakan jalan tersebut dengan roda dua.
05:15Kemudian, di sebelahnya juga kami sudah membuka jalan yang tanpa menggunakan jembatan Pohon Pinang.
05:23Jadi, untuk di bawah kami bisa membuka dua jalan alternatif atau jalan buatan.
05:29Kemudian, di atas kami sudah banyak, ada sekitar empat titik yang sudah kami buat jalan sementara.
05:35Artinya, Pak, ketika sudah ada jembatan sementara yang menghubungkan akses yang tertutup, ini bantuan ke tempat yang terisolir ini sudah bisa masuk, Pak, ya?
05:46Betul. Kami sudah beberapa kali masuk ke tempat-tempat tersebut dan masyarakat pun ada yang menjemput, meminta bantuan ke pos kami.
05:56Kemudian, informasinya juga ada dikerahkan anjing pelacak, Pak, ya?
05:59Mungkin bisa dijelaskan ada berapa ekor mungkin yang diterjunkan untuk membantu pencarian korban, Pak?
06:06Baik, Mas Raja. Untuk anjing pelacak yang diterjunkan di Palembayan ini, ada dua.
06:13Dua unit, dua ekor dari Mabes, dua ekor dari Polda Sumbar.
06:20Sementara ini, karena cuaca kurang bagus, anjing pelacak ini kami tidak turunkan.
06:27Karena jangan sampai nanti begitu kami turun ke lapangan, ternyata susulan datang.
06:35Baik, terima kasih, Pak AKBP Mwari.
06:38Waktunya bersama Okompaas TV, Kapor Sagap. Terima kasih, Pak.
06:41Terima kasih, Pak.
06:41Terima kasih, Pak.
06:42Renata dan saudara tadi disampaikan bahwa kepolisian atau tim SAR ini sudah berhasil masuk ke daerah terisolir, begitu ya?
06:50Dengan membuat jembatan yang terbuat dari kayu untuk sementara, sehingga warga yang terisolir, begitu.
06:55Ini bisa mendapatkan bantuan berupa makanan, kemudian obat-obatan, dan juga tim kesehatan ini bisa memeriksa langsung ke lokasi yang sebelumnya saat ini sudah terisolir.
07:09Dan hingga saat ini memang bantuan yang paling diperlukan oleh korban banjir di pengungsian adalah air bersih.
07:16Karena air bersih ini sangat sulit didapatkan, sehingga untuk keberluan MCK ini sulit begitu ya.
07:22Di mana warga berharap air bersih yang bisa didatangkan ke lokasi pengungsian ini bisa cepat datang.
07:30Renata, sementara itu yang bisa kami laporkan.
07:32Baik, yang bisa kami rangkum resa sampai saat ini berarti sudah ada dua korban yang baru saja ditemukan oleh kepolisian.
07:38Kemudian masih ada 66 orang yang belum ditemukan berdasarkan informasi dari Kapolres Agam.
07:44Dan selanjutnya untuk alat berat juga ini yang masih kekurangan untuk pencarian korban.
07:49Dan tadi juga Anda sudah sebutkan resa untuk kebutuhan yang paling dibutuhkan adalah air bersih.
07:54Selain air bersih resa, bagaimana? Apa saja lagi yang perlu di sana?
07:58Baik, Renata, dengan saudara, selain air bersih ini yang tentunya yang sangat dibutuhkan adalah komunikasi begitu ya.
08:08Karena ada satu tower dari provider BUMN yang memang saat ini sedang mengalami kerusakan.
08:16Tower tersebut memang tidak bisa digunakan.
08:20Oleh karena itu, warga sekitar ini tidak bisa menggunakan telekomunikasi atau berhubungan langsung dengan saudara yang ada di wilayah Sumatera Barat begitu ya.
08:30Dan juga jaringan listrik ini yang masih cukup terbatas begitu ya.
08:35Namun, PLN sendiri rencananya dalam waktu dekat ini akan kembali membangun ulang atau menerikan tiang listrik yang sempat rubuh karena banjir bandang.
08:45Kemudian akan ada 60 genset yang akan didatangkan begitu.
08:48Tentu ini menjadi perhatian dari pemerintah begitu ya, terutama tadi jaringan telekomunikasi dan jaringan listrik.
08:55Nah, untuk jaringan internet sendiri, jika warga yang ingin memerlukan jaringan internet ataupun berkomunikasi dengan keluarga,
09:00ini bisa datang ke Posko karena pantauan kami hanya di Posko tersedia jaringan internet yang bisa digunakan oleh warga.
09:09Sementara itu, Renata?
09:11Baik, jadi selain air bersih juga jaringan telekomunikasi, tiang listrik juga perlu diperbaiki,
09:17dan juga sedang menunggu kedatangan dari genset begitu ya, Reza.
09:20Dan untuk warga yang ingin mengakses internet bisa datang ke Posko.
09:24Reza, bisa digambarkan kepada kami situasi terkini di sekitar pengungsian seperti apa?
09:29Kalau situasi di sekitar pengungsian ini memang untuk letaknya dari lokasi banjir bandang yang terakhir begitu ya,
09:47yang disapu oleh banjir bandang ini memang letaknya tidak terlalu jauh begitu ya.
09:51Kondisinya di pengungsian sendiri memang cukup, fasilitasnya bisa dikatakan cukup.
09:58Ada Posko kesehatan yang dokternya ini dari Idai Sumatera Barat, kemudian ada dapur umum gitu ya,
10:07sehingga untuk akses untuk mendapatkan makanan ini di pengungsian tidak terlalu sulit,
10:12karena memang ada dapur umum disediakan, kemudian obat-obatan juga ada,
10:17namun yang diimbau begitu dari tim kesehatan adalah warga agar menggunakan masker ketika keluar atau di luar ruangan.
10:28Karena debu dari material banjir bandang yang saat ini mengering begitu ya,
10:34ini cukup-cukup tebal begitu debunya cukup banyak begitu,
10:37sehingga potensi untuk penyakit ispa sendiri ini cukup tinggi.
10:41Oleh karena itu, tadi imbauan dari dokter, diimbau terutama untuk anak-anak dan juga lansia,
10:46ketika keluar dari ruangan ini diharapkan untuk menggunakan masker.
10:51Renata.
10:53Jadi memang ada beberapa concern terkait kesehatan, khususnya untuk debu-debu begitu ya,
11:00dan untuk mencegah penyakit ispa.
11:02Terima kasih banyak, Resa atas laporannya,
11:05Jurnalis Kompas TV, Resa Pratama dan Juru Kamera Abdul Rohim dari Kabupaten Agam Sumbar.
Jadilah yang pertama berkomentar