Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
AGAM, KOMPAS.TV Pasca banjir bandang di Kabupaten Agam, 54 orang masih hilang dan dalam pencarian, Sabtu (6/12/2025).

Basarnas terus melakukan upaya pencarian korban banjir.

Tercatat 117 korban meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan, dan 54 orang hilang.

Baca Juga [FULL] Bencana Sumatera Hari Ke-12, Tim SAR Terkendala Lumpur dan Kayu Saat Cari Korban di https://www.kompas.tv/regional/635732/full-bencana-sumatera-hari-ke-12-tim-sar-terkendala-lumpur-dan-kayu-saat-cari-korban

#korbanbanjir #agam #banjirsumatera

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635734/terbaru-pasca-banjir-di-agam-basarnas-117-korban-meninggal-54-masih-dalam-pencarian
Transkrip
00:00Sekian Breaking News Kompas TV bersama saya di setilara sati sodara dua desa di kecamatan Beton Ateh Bangkala atau Banggala sodara Nagan Raya Aceh hilang usai diterjang banjir bandang.
00:13Dari dua desa yang diterjang banjir bandang hanya beberapa bangunan yang tersisa.
00:21Inilah video yang memperlihatkan hanya beberapa bangunan saja yang tersisa.
00:27Selain merusak bangunan sejumlah infrastruktur salah satunya adalah jembatan Krueng Beton Bangkala.
00:34Akses penghubung Nagan Raya Aceh tengah putus karena diterjang banjir.
00:40Saat ini warga bertahan di sejumlah posko yang didirikan secara swadaya dan berharap bantuan segera datang.
00:46Pasalnya sodara hanya ada pakaian di badan dan beberapa perlengkapan saja yang bisa diselamatkan saat banjir bandang.
00:57Sementara itu sodara BPBD setempat mengungkap satu orang meninggal di mana sekitar 781 kepala keluarga
01:10atau 2.100 selebih jiwa terdampak dan mengakibatkan lebih dari 300 rupa rusak di empat desa di Nagan Raya.
01:19Alhamdulillah kalau untuk rumah saya, saya sendiri sama metua masih aman.
01:39Karena kondisi kami pas di tengah-tengah.
01:42Cuma tetangga semua sebelah udah habis semua tempoh bang.
01:46Apa saja bang selain rumah?
01:50Ada juga Honda sana berserak semua.
01:53Sekolah ada di situ bang?
01:54Sekolah sampai hancur bang.
01:55Sampai?
01:56Sampai hancur.
01:57Masjid?
01:57Masjid alhamdulillah satu lagi babasua.
02:00Pas di lokasi rumah kami juga.
02:01Masih selamat bang?
02:02Masih selamat satu lagi ke masjid pak.
02:04Ini lah tinggal belom buuk pak.
02:09Lain dah nak dah pak.
02:10Bang dengan kondisi seperti ini apa yang sangat diharapkan oleh masyarakat Betung?
02:16Kalau untuk masyarakat Betung ni lah.
02:18Yang pertama hasil jalan pak.
02:20Hasil jalan untuk saya bisa melintasi semua.
02:25Selain itu lah tadi pangan, beras, apa segala macam lagi.
02:34Saudara jurnalis Kompas TV Reza Pratama dan juga juru kamera Abdul Rohim akan melaporkan bagaimana situasi dan juga kondisi pasca bencana banjir dan juga longsor di Kabupaten Agam Sumatera Barat.
02:47Selamat pagi Reza.
02:49Reza kita tahu kemarin masih ada lebih dari 80 korban banjir di Agam yang sampai saat ini masih hilang dan masih dicari.
02:57Bagaimana perkembangan pencarian hingga Sabtu pagi ini Reza?
03:04Ya baik Adisti dan juga Saudara hingga saat ini memang pencarian terus dilakukan.
03:09Begitu ya tadi sekitar pukul setengah 8 pagi dari Basarnas dari beberapa daerah yang sudah pergi begitu ya untuk mencari korban yang hingga saat ini belum ditemukan.
03:18Nah untuk lebih lengkapnya kita akan berbincang langsung bersama dengan Pak Likopa Noptilos selaku kasih operasi dan siaga kantor Sar Bengkulu.
03:27Selamat pagi Pak Likopa.
03:28Ya selamat pagi Bang Reza.
03:30Pak pertanyaan pertama terkait hari ini korban yang masih belum ditemukan ini ada berapa orang sih Pak?
03:37Ya terima kasih. Untuk korban dalam pencarian itu ada 54 orang dan korban yang sudah kita temukan jumlahnya 117 jiwa dalam kondisi meninggal dunia.
03:5054 orang masih belum ditemukan. Nah untuk metode pencarian hari ini apakah sama seperti kemarin atau ada metode yang baru Pak Likopa?
03:57Oh ya untuk metode pencarian hari ini kita membagi 5 seru.
04:03Yang pertama itu ada seru alpa. Itu seru alpa di daerah kampung tengah untuk penyisiran dan hari ini kita didukung dari semen padang.
04:14Ada dua alat berat eskapator. Jadi kita taruh satu sisi di daerah kampung tengah dan titik-titik yang dicurigai kalau korban itu masih ada di titimunan material.
04:30Kemarin disampaikan kekurangan alat berat Pak. Untuk hari ini apakah tambahan dua sudah mencukupi Pak?
04:35Untuk alat berat saat ini memang kita butuh dua sesuai dengan kemarin. Kita posisikan di kampung tengah dan sawah lawe.
04:46Sawah lawe ada seru berapu. Posisinya persis sama terdampak tenggelam dan ketimbunan.
04:54Untuk saat ini kita masih butuh lagi sebenarnya untuk penambahan alat berat Pak.
04:57Kalau memang misalnya perlu lagi alat berat mungkin keperluannya mungkin ada berapa unit Pak yang diperlukan kembali mungkin Pak Liko Pak?
05:06Kalau perlunya kurang lebih otomatis alat berat ini tidak harus terus satu hari dia beroperasi.
05:15Karena mereka juga ada standar mereka. Mungkin untuk alat berat penambahan mungkin 4 unit bisa rollingan.
05:22Mereka bisa bergantian di sawah lawe dan kampung tengah.
05:29Dan ada tiga seru lagi. Itu kita melakukan metode pencarian.
05:34Sisi kiri dan sisi kanan itu di bantaran sungai.
05:39Itu kurang lebih dua kilo arah menuju ke jalan besar.
05:44Hingga saat ini Pak sudah seminggu lebih mungkin dari Basarna sendiri kesulitan apa yang dihadapi ketika melakukan pencarian korban yang masih belum ditemukan gitu Pak?
05:52Untuk saat ini mungkin kami dari Basarna, kami paling untuk salah satunya untuk medis Pak.
06:02Medis juga kami butuh, participant juga kami butuh.
06:05Karena tim juga setelah pulang ini mereka juga kami harus pengecekan kesehatan mereka.
06:13Untuk yang stay di posko Basarna sendiri kita harus menghubungi dulu untuk tim dari seperti PMI atau dari Semen Padang.
06:21Mungkin untuk korban sendiri yang ditemukan ini yang paling banyak ditemukan dalam maksud kami di medan seperti apa mungkin Pak yang banyak ditemukan korban yang sudah meninggal?
06:35Oh iya, untuk korban yang banyak kita temukan itu di timbunan Pak, timbunan dan juga lumpuran.
06:44Makanya kita butuh alat berat itu untuk membongkar, membongkar timbunan-timbunan yang kita curigain dan mulai tercium aroma-aroma yang tidak sedap.
06:56Menggunakan alat berat berarti timbunan ini cukup dalam Pak ya?
06:59Timbunannya cukup dalam, itu kemarin kalau sekarang mungkin sudah sedikit ngeras, tapi aroma sudah mulai tercium.
07:08Kalau kedalaman kemarin kurang lebih 2 meter Pak, 2 meter itu dari awalnya jalan jadi tertimbun rumah sampai dengan atapnya pun tenggelam.
07:18Terkait daerah yang terisolir Pak, kalau tidak salah subarang air Pak ya, ini kalau untuk bantuan ke daerah sana kan warga ini harus menjemput Pak, tapi kalau untuk bantuan apakah mungkin dari Basarna sendiri sudah merata disalurkan ke daerah terisolir Pak?
07:34Oh ya, untuk bantuan daerah-daerah terisolir itu tempatu data dari posko kita sendiri dan kita sampaikan ke SMC dan kita kemarin sudah 2 kali dropping menggunakan heli Pak, heli Basarnas.
07:51Kemudian Pak terkait pencarian, apakah ada batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah daerah, mungkin ada tanggap darurat hingga kapan?
07:59Oh ya, kita dari gubernur sendiri sudah mengeluarkan tanggap darurat itu sampai tangan 8, tapi kita masih menunggu apakah tanggap darurat ini dilanjut.
08:11Baik, terima kasih Pak Likoppa waktunya bersama Kompasivi, terima kasih sekali lagi Pak.
08:15Sama-sama Pak, terima kasih Pak.
08:16Terima kasih Pak.
08:17Baik, itu Adistri dan juga Saudara bahwa disampaikan oleh Pak Likoppa Noptilos bahwa memang masih perlu alat berat, kemudian yang tadi dibutuhkan oleh tim SAR sendiri ini adalah suplemen untuk kesehatan tim SAR yang saat ini terus melakukan pencarian sudah lebih dari seminggu.
08:39Kemudian tadi disampaikan juga bahwa tanggap darurat pertama ini disampaikan hingga tanggal 8 Desember 2025, kemudian informasinya juga diperpanjang hingga tanggal 22 Desember 2025.
08:53Kemudian selain pencarian, Adistri dan juga Saudara, kabar baiknya di Kecamatan Palembayan ini listrik ini sudah bisa dinikmati oleh warga secara normal begitu ya, informasi yang kami dapatkan listrik semalam 100% di Kecamatan Palembayan ini berdasarkan informasi dari PLN Sumber juga ini sudah mulai bisa dirasakan kembali oleh warga yang terdampak oleh banjir bandang hingga tiang listriknya ini terputus pada saat itu.
09:23Kemudian yang memang saat ini belum bisa dirasakan oleh warga sepenuhnya adalah air bersih, karena memang air bersih ini setiap harinya masih dilakukan penyaluran baik oleh Kementerian PU, kemudian dari PT Semen Padang dan juga dari relawan-relawan lainnya.
09:38Sementara demikian Adistri kembali ke Anda.
09:40Oke, 54 korban masih hilang dan proses pencarian masih terus dilakukan, diharapkan akan ada alat berat yang bisa masuk menjangkau wilayah tempat Anda melaporkan saat ini untuk proses pencarian terhadap korban hilang.
09:54Sampai saat ini memang pasukan air bersih masih terus diharapkan bagi warga terdapat.
10:00Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan