Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menegaskan bahwa wilayah pedalaman Aceh Tamiang, Aceh Utara, Gayo Lues, Bener Meriah dan Aceh Tengah masih terisolasi hingga Kamis (4/12/2025).

Untuk mengetahui perkembangan penanganan bencana di Tapanuli Tengah, kita terhubung dengan Jurnalis KompasTV, Jonah Hamonangan dan juru kamera Vebry Jams, di Kelurahan Lopian, Tapanuli Tengah.

#aceh #tapanulitengah #banjir #longsor

Baca Juga Lumpur Setinggi 30 Cm, TNI Kerahkan Personel Bersihkan RSUD Aceh Tamiang | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/635387/lumpur-setinggi-30-cm-tni-kerahkan-personel-bersihkan-rsud-aceh-tamiang-sapa-malam



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635394/full-update-bencana-sumatera-aceh-tamiang-hingga-gayo-lues-masih-terisolasi-sapa-malam
Transkrip
00:00Di Aceh, kita juga akan pantau bagaimana penanganan bencana di Tapanuli Tengah.
00:04Kita bergabung dengan jurnalis Kompasivi, Jona Hamonangan dan juru kamera Febri James.
00:09Tepatnya di Kelurahan Lopian, Tapanuli Tengah.
00:12Jona, bisa disampaikan sore hari ini bagaimana kondisi paling baru di sana?
00:16Apakah mulai ada perbaikan rumah-rumah warga atau sejumlah fasilitas yang rusak?
00:22Jona?
00:22Ya, dari kondisi sekarang di Tapanuli Tengah, kalau saya lihat dan saya perhatikan kami sudah berkeliling,
00:32ini sebenarnya mayoritas masih belum bisa terbangun, dikarenakan memang akses,
00:38tidak hanya akses komunikasi, tapi juga akses jalan transportasi ini masih lumpuh.
00:43Jadi, kalau kita lihat di Tapanuli Tengah, di salah satu pusat ekonomi ada di Gor Pandan pun,
00:49ini listrik juga tidak bisa hidup 24 jam, mereka itu hanya ada waktu-waktu tertentu untuk bisa hidupkan.
00:56Begitu juga dengan telekomunikasi, jadi masyarakat pun sangat sulit untuk bisa menghubungi saudara atau kawan-kawannya.
01:03Kami pun, selama pergerakan di Tapanuli, baik di Tapanuli Tara, Tengah Bersatan,
01:08kami pun dibantu oleh Kodam Satu Bukit Barisan, lebih tepatnya Komlek Dam,
01:13dalam rangka untuk pemberian Starlink sendiri.
01:15Itu pun Starlink juga kami terbatas, khususnya di bahan bakar minyaknya.
01:18Jadi, untuk kondisi sekarang, terkait dengan bagaimana pembangunan,
01:23pembangunan pun ini baru ada di akses tertentu.
01:26Seperti misalkan dari Tapanuli Utara, itu baru bisa dibangun, khususnya akses di adian coating,
01:30itu pun baru pembersihan ataupun pembongkaran, khususnya dari jalan tertutup.
01:35Nah, itu nanti akan terhubung ke arah Sibulga.
01:37Jadi, inilah salah satu alasan mengapa di tempat kami sangat sulit akses,
01:41dikarenakan ke Tapanuli Selatan pun aksesnya pun terputus oleh jembatan,
01:46ke arah Tapanuli Utara pun aksesnya satu-satunya di jalan utama, di jalan adian coating pun juga terputus atau tidak terkoneksi.
01:54Dan kami pun sudah berkeling ke tiga tempat ini,
01:56listrik sama sekali belum terdistribusi dengan baik,
01:59begitu juga dengan telekomunikasi.
02:01Jadi, memang adanya distribusi Starlink, ini memang sangat bermanfaat, sangat berguna.
02:06Minimal di posko-posko yang ada, baik di posko TNI, ataupun posko PORI, ataupun dari BNPB.
02:13Dengan adanya Starlink, masyarakat diberikan asis sedikit untuk bisa berkomunikasi,
02:17minimal memberitahu kepada keluarganya bagaimana kondisinya saat ini.
02:20Jadi, memang untuk pembangunan, ini fokusnya lebih kepada pembayaran
02:24pada daerah-daerah terkoneksi yang tertutup.
02:30Nah, untuk distribusi pun, untuk logistik, bisa dikatakan ini belum bisa penuh sepenuhnya,
02:37dikarenakan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan distribusi logistik.
02:41Ada pun ini sesekali seperti sembako.
02:43Seperti di tempat saya jelupian ini, saya sudah ngobrol dengan masyarakat,
02:47mereka mengatakan belum ada bantuan dari Pemprov sama sekali,
02:50kalaupun ada bantuan itu dari pemerintah kebupaten,
02:52berupa distribusi adanya beras atau sembako.
02:55Jadi, untuk yang lain, mereka masih mengharapkan.
02:58Mengapa mereka kesulitan, dikarenakan untuk berkomunikasi pun mereka sulit.
03:02Jadi, bisa dibayangkan, sangat susah untuk bergerak,
03:06BBM pun sangat langka, bahkan untuk mendapatkan BBM pun harus mengantri sampai 4 jam.
03:10Jadi, bisa dibayangkan untuk bisa bergerak, untuk bisa ke satu titik pun,
03:14BBM juga terbatas, untuk bisa berkomunikasi tidak ada,
03:17bahkan untuk makan pun mereka harus mengirit.
03:19Tambah lagi, kondisi rumah mereka, properti mereka itu hancur,
03:23ada yang tersapu, banjir bandang.
03:24Kalaupun ada, itu ada yang rusak di depan rumahnya, ataupun di sampingnya.
03:28Jadi, bisa dibayangkan, ketika malam, kota ini sangat sulit untuk diakses,
03:33sangat sulit untuk berkomunikasi, dan diharapkan adanya penanganan secepatnya
03:36dari pemerintah pusat, ataupun pemerintah provinsi, khususnya.
03:40Bisa, Pak.
03:44Aldrich?
03:45Ya, Jonya, kalau tadi dilaporkan bahwa listrik masih sulit,
03:48bantuan makanan juga susah di sana, internet jaringannya juga masih terputus-putus,
03:53seperti Anda melaporkan ini juga kurang baik, begitu ya, jaringannya.
03:56Tetapi, bagaimana caranya warga di sana bisa bertahan hidup?
04:01Mungkin bekerja saja sudah sangat sulit mereka lakukan.
04:03Ya, ini merupakan ya, Aldrich.
04:07Jadi, saya sempat bertanya kepada salah satu warga,
04:10ini kan sudah masuk ke hari ke-10.
04:12Bagaimana bisa bertanya?
04:15Mereka sendiri mengatakan omaka yang seadanya.
04:17Jadi, mereka masih punya beras.
04:19Mereka masih punya beras, misalkan 2 liter,
04:22itu yang mereka akhirnya pakai hanya makan sekali sehari.
04:25Begitu juga dengan tetangga-tangga lain.
04:28Dan memang terkait dengan adanya dampak kejadian ini,
04:30akhirnya memang dari masyarakat warga,
04:32mereka akhirnya membuka seperti pos komandiri
04:35atau meminta mungkin kepada warga yang melewat
04:37untuk bisa beri kemantuan.
04:38Jadi, kalau Anda melihat di belakang sini ada jalan atau akses,
04:41ini sebenarnya di tempat saya berdiri,
04:42ini terhubung dengan kampung lainnya.
04:44Itulah mengapa jalannya terlihat seperti ramai.
04:47Namun, ketika masuk ke kampung atau masuk ke daerah lebih dalam,
04:50ini sebenarnya banyak dari mereka yang keluar rumah,
04:52dikarenakan di dalam rumah pun mereka juga bingung harus berbuat apa.
04:56Untuk berkomunikasi sulit,
04:58dan untuk bisa keluar pun tidak gampang.
05:00Itu sebabnya banyak dari mereka yang bahkan datang ke kami,
05:03karena kami membawa Genset,
05:05dan kami juga membawa Starlink,
05:06kami juga memberikan asis ke mereka untuk bisa berkomunikasi,
05:09meskipun tidak bisa terlalu lama,
05:11minimal untuk memberitahuan kepada keluarga mereka bagaimana kondisinya.
05:14Jadi, sepertilah kondisinya,
05:16memang untuk pembangunan infrastruktur atau rumah ini butuh waktu.
05:20Dikarenakan hari-hari ke-10 ini pun,
05:22bahkan untuk distribusi logistik atau sembako pun mister batas.
05:25Ini butuh cepat,
05:26warga pun makanan di rumah juga tidak banyak,
05:30seadanya mereka hanya bisa makan nasi,
05:32itu pun dengan kecap, air pun seadanya.
05:35Jadi, saya bayangkan sepertilah kondisi yang saya lihat real,
05:38di daerah Lopianta,
05:39Tidak bisa menunggu lagi terlalu lama,
05:42untuk keluarga di sana bisa mendapatkan setidaknya bahan makanan,
05:46untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
05:48Terima kasih laporannya.
05:49Tetap sehat di sana,
05:50Jodhah Monangan dan juga Febri James,
05:52Jurnalis Kompas TV di Itapunuli Tengah.
05:54Kita akan...
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan