Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - BNPB mengupdate jumlah korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, total 770 orang meninggal dunia, Kamis (4/12/2025).

Dampak banjir parah yang terjadi di Desa Blang Peuria, Aceh Utara, Aceh, ratusan warga masih bertahan di jalan antar kecamatan, karena perkampungan mereka masih tergenang lumpur.

BNPB mengatakan bahwa seluruh kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor di Sumatera sudah mendapatkan bantuan.

Meskipun ada beberapa daerah yang aksesnya masih sulit, namun petugas mengupayakan pendistribusian bantuan melalui darat dan juga udara.

Baca Juga [LIVE] Update Jumlah Korban Bencana Banjir di Aceh, BNPB: 770 Orang Meninggal di https://www.kompas.tv/regional/635359/live-update-jumlah-korban-bencana-banjir-di-aceh-bnpb-770-orang-meninggal

#bnpb #banjir #sumatera #bencanaalam

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635362/full-bnpb-bantuan-sudah-didistribusikan-ke-seluruh-kabupaten-kota-terdampak-bencana-di-sumatera
Transkrip
00:00Bersama kita?
00:03Masih mas.
00:04Oke, Pak Muhari, seperti yang tadi kita juga ngobrol ataupun mendapatkan laporan dari jurnalis kami di lapangan di wilayah Agam Sumatera Barat.
00:14Mungkin ini juga bisa menjadi keterwakilan dari beberapa wilayah di dua provinsi lainnya, di mana masih ada wilayah terisolasi.
00:22Kalau dari BNPB sendiri hingga saat ini mungkin ada data yang dihimpun oleh BNPB.
00:30Berapa sebenarnya jumlah wilayah terisolasi dan kondisinya seperti apa saat ini?
00:33Apakah memang masih betul terisolir tidak bisa dilalui sama sekali atau bagaimana sebenarnya?
00:40Jadi ada dua hal, Mas Mario.
00:44Pertama, terisolir dari sisi akses darat yang putus.
00:47Nah, ini memang memerlukan waktu.
00:51Saya saat ini standby di Provinsi Aceh setelah satu minggu di Sumatera Utara.
01:00Kami untuk Provinsi Aceh, misalkan sebelum nanti saya masuk ke Matra Barat, itu masih ada tiga kabupaten yang akses daratnya belum tulis.
01:12Yaitu Aceh Tengah, Benar Meriah, dan Gayu Luas.
01:16Tetapi untuk distribusi logistik, itu tidak ada lagi yang namanya daerah terisolir.
01:25Karena kami menggunakan ini kesatuan udara untuk menjatuh seluruh kabupaten kota di tiga provinsi.
01:32Jadi saya ulangi, untuk distribusi logistik, tidak ada satu kabupaten kota pun yang belum tersentuh.
01:40Saya bisa pastikan unit satuan udara kita sudah mendropping logistik ke seluruh kabupaten kota terdampak.
01:48Tetapi permasalahannya, Mas Mario, memang untuk tonase kebutuhan logistik yang bisa kita dropping dari udara,
01:56itu tentu tidak semaksimal jalur darat.
01:58Saya ilustrasikan kalau jalur darat itu satu truk itu bisa 10 hingga 15 ton, sekali sorti, sekali jalan.
02:06Sedangkan dengan jalur udara, itu dengan heli itu rata-rata 800 kilogram.
02:13Dengan karavan, pesawat fixed wing, karavan itu rata-rata 1,5 ton.
02:19Jadi memang tonasenya tidak seoptimal darat.
02:23Tetapi kita punya keuntungan dengan bisa memperbanyak sorti.
02:27Artinya kalau jalur darat itu butuh satu hari perjalanan, misalkan,
02:32maka dengan heli itu butuh cuma misalkan 2 jam perjalanan.
02:36Sehingga sorti bantuan meskipun hanya 1,5 ton, itu kita bisa tingkatkan 2-3 kali.
02:42Nah ini untuk sorti logistik, sekali lagi kami pastikan tidak ada kabupaten kota yang belum tersentuh.
02:51Nah kemudian untuk energi, energi ini ada dua.
02:55Yang paling utama sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat, pertama listrik dan kedua BBM.
03:00Untuk listrik memang ini juga karena akses darat belum pulih di beberapa tempat,
03:10termasuk juga Palembayan itu masih kutus jalur Padang Bukit Tinggi.
03:14Sebenarnya nanti bisa ditempuh dari jalur, dari Bukit Tinggi ke agam, ya jalur alternatif.
03:24Sebenarnya nanti ini akan diupayakan oleh pemerintah daerah.
03:32Tetapi solusinya seperti halnya dilakukan oleh PLN di Aceh-Tamiang, itu dropping genset sementara.
03:40Untuk Aceh-Tamiang, ya jalur darat, itu sudah dilakukan dropping hampir beberapa ratus genset
03:49yang saat ini sedang dalam proses distribusi ke kantong-kantong penduduk yang sedang mengisi.
03:55Kami akan patah lagi, angkanya nanti saya akan sampaikan.
04:00Hal yang sama itu juga akan dilakukan PLN untuk Kabupaten Agam.
04:05Tadi disampaikan bahwa PLN akan mendistribusikan tidaknya 60 genset
04:10yang sementara mungkin bisa dilakukan dan dioptimalkan.
04:14Memang kalau ditanya cukup, pasti belum cukup.
04:16Tetapi bisa kita optimalkan di beberapa tempat, kantong-kantong pengusian,
04:20agar bisa menggunakan listrik ini untuk keperluan-keperluan yang benar penting.
04:26Selain itu, akses komunikasi tadi disampaikan.
04:30Ini juga menjadi prioritas Mas Mario bahwa akses komunikasi dan komdigi
04:38itu disampaikan sudah mulai 80% pilih.
04:42Tetapi, tentu saja di tempat-tempat tertentu, nanti saya akan berkoordinasi dengan tim kita di Sumbar
04:47agar unit Starlink yang masih ada itu segera kita tempatkan di Palin Bayan
04:53agar ini masyarakat juga bisa menggunakan sebagai akses komunikasi.
04:56Mas Mario.
04:57Oke, Pak, jika memang sudah tidak ada lagi wilayah yang terisolir
05:01ataupun maksudnya tadi bisa dimasuki oleh bantuan ya,
05:05baik itu secara darat maupun secara udara.
05:07Tapi bagaimana kita menjelaskan ada kondisi di mana masih ada masyarakat yang
05:13mencoba bertahan hidup dengan barang seadanya tanpa atau belum bisa menerima bantuan.
05:19Misalkan, seperti kemarin kita mencoba mewawancari salah satu jurnalis kami
05:22yang melaporkan di lapangan bahwa ada anak bayi bahkan, Pak,
05:25yang sampai saat ini masih tidak bisa mengkonsumsi air bersih,
05:28malah miris sekali minum dari air banjir itu, Pak.
05:32Pasti akan ada titik-titik yang belum karena titik pengungsian di satu kabupaten itu
05:40bisa 100 hingga 150 titik, Mas Mario.
05:45Jadi dropping heli kita juga selain mendropping bantuan di BPBD Kabupaten Kota
05:54untuk shop distribusi di kota, kita juga mencoba menjangkau titik-titik
06:00kantong pengungsian yang sudah bisa didetikasi titik koordinasinya.
06:04Pasti teman-teman bisa melihat video-video visual yang kita lakukan
06:11ada dropping-dropping logistik biaya udara yang ini memang khusus untuk menjangkau
06:16titik-titik kantong masyarakat yang jauh dari pusat kota yang masih bisa diakses.
06:21Kami sangat paham, ini pasti akan ada, masih akan ada masyarakat-masyarakat
06:27yang saat ini di pengungsian yang belum mendapatkan bantuan
06:30ini akan terus kita update koordinatnya melalui pemerintah daerah
06:34dan kita akan kejar itu Mas Mario karena Uni Satuan Udara kita juga
06:38di tiga provinsi ini sudah bertambah dan pasti akan bertahap
06:43tetapi kita pastikan itu akan setiap kali ada kita menerima koordinat
06:48maka kita akan kejar hari itu juga untuk bisa dropping logistik Mas Mario.
06:52Oke, Pak ini kita juga mengerti bahwa mungkin saja dari seluruh wilayah yang begitu luas
06:58dari BNPB sendiri dibantu oleh TNI Polri maupun juga masyarakat
07:02itu juga bau-membau untuk memberikan sumbangan.
07:04Tapi Pak, ada juga cerita di mana ada daerah yang sampai saat ini
07:09misalkan pasokan logistiknya itu hanya bertahan hingga tiga hari Pak
07:13walaupun sebenarnya pasokan logistiknya itu juga tidak mencukupi sebenarnya.
07:18Nah bagaimana kita melihat karena takutkan begini
07:20bukan hanya mereka yang terkena banjir dan longsor yang mungkin akhirnya
07:25menjadi korban jiwa tapi juga mereka yang bisa menjadi korban jiwa
07:30ataupun sakit karena kekurangan logistik pasokan itu Pak.
07:34Benar Mas Mario, jadi tadi saya sampaikan
07:39satu kabupaten kota itu ada sekitar yang data kita yang sudah ada koordinatnya
07:45itu ada sekitar 100 hingga 150 titik pengungsi.
07:48Nah ini juga kita upayakan setiap hari kita coba kejar titik pengungsian yang berbeda
07:56minimal satu sortie mereka bisa dapatkan.
07:58Nah kemudian di setiap titik yang sudah kita dropping
08:01maka kita akan rencanakan lagi untuk dropping dua hari berikutnya
08:06sesuai dengan estimasi tonase yang kita drop pada hari sebelumnya.
08:11Nah ini sudah masuk dalam rencana operasi harian kita
08:13kemudian kita juga mengejar setelah kebutuhan-kebutuhan
08:17satu, dua, tiga hari ini terpenuhi
08:20kemudian kita akan mengejar lagi titik pengungsian yang belum tersentuh misalkan.
08:24Dan satu hal Mas Mario, bahwa heli kita itu penuh pada saat berangkat.
08:30kosong pada saat pulang.
08:32Nah pada saat pulang ini sudah dua kali kami menggunakan untuk angkutan orang.
08:38Kami sudah memindahkan dua orang ibu hamil yang menutupkan pertolongan
08:46lebih lanjut di rumah sakit yang lebih baik.
08:49Itu dari dua kabupaten ke Banda Aceh.
08:52Jadi ini kita optimalkan Mas Mario, heli kami membawa logistik berangkat
08:57kemudian membawa pengungsi pulang.
09:01Jadi untuk pengungsi-fungsi yang memang membutuhkan perawatan di rumah sakit yang lebih baik.
09:07Pak Muhari masih ada beberapa pertanyaan yang mungkin ingin kita tanyakan ke Pak Muhari
09:23terkait dengan pasokan logistik belum lagi juga soal rentang waktu ini,
09:30perbaikan dan juga evakuasi yang dilakukan, jalur akses daratnya seperti apa,
09:37info telekomunikasinya seperti apa.
09:39Tapi tahan sebentar Pak, kita akan kembali selesai jeda berikut di Breaking News Kompas TV.
09:44Saudara Anda kembali di Breaking News Kompas TV, saya Fidi Batlolone.
09:55Saudara ratusan warga Tapanuli Tengah, Sumatera Utara berjalan kaki selama 4 jam untuk mencari makanan.
10:019 hari setelah bencana longsor, desa mereka masih terisolasi.
10:14Warga kejamatan Sitahuis Tapanuli Tengah yang masih terisolasi akibat bencana longsor
10:19berjalan kaki ke desa terdekat untuk mencari bantuan.
10:26Mereka berjalan kaki selama 4 jam untuk mencapai desa terdekat di Kabupaten Tapanuli Utara.
10:33Berjalan dengan perlengkapan seadanya, sebagian tanpa alas kaki
10:37melewati puluhan kilometer jalan yang tertimbun longsor.
10:42Belum ada dapat bantuan?
10:44Tidak ada, belum ada.
10:45Belum ada?
10:46Yang dari udara yang dijatuhkan seperti apa, Ibu?
10:50Belum dapat.
10:51Belum dapat? Di mana desanya, Ibu?
10:53Kegutim.
10:54Desa Kegutim, Kegutim, kejamatan Sitahuis.
11:00Mereka bertahan dengan sisa bantuan sosial yang masuk sebelum bencana,
11:04mencatah semua warga untuk memperpanjang masa persediaan.
11:08Semakin menipisnya persediaan, warga memutuskan untuk berjalan ke desa Pagaran Lampung I di Tapanuli Utara,
11:17desa terdekat dari pemukiman mereka yang saat ini sudah bisa dilalui mobil untuk menyalurkan bantuan.
11:23Kami dari pagi, jam 7 sampai 11, menelusuri jalan yang rusak,
11:29sampai lah kami ditabut persekaman jam 11.
11:32Jadi sampai sekarang kami belum menerima apa-apa.
11:35Jadi kami minta tolong biar agar semua masyarakat bisa memperhatikan kami dalam kondisi di sana ini.
11:42Kami ini semua belum makan, karena kami bawa dari kampung, gak ada apa-apa.
11:47Soalnya kami ini mengejar inilah sesuap nasi ke sini, sesiapa.
11:53Sembilan hari setelah desanya terisolasi akibat bencana longsor pada Senin pekan lalu,
11:58warga desa Sitahuis belum mendapatkan bantuan.
12:01Logistik yang disalurkan dari udara belum menjangkau sejumlah desa di kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah.
12:09Hingga hari ini, jalan lintas Tarutung Sibolga masih belum bisa dilalui kendaraan.
12:14Puluhan titik longsor masih menutup badan jalan.
12:16Tim gabungan percepatan penanganan bencana terus melakukan pembersihan jalan di kilometer 38.
12:24Roganda Malau, Kopas TV, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
12:32Saudara, kita akan kembali berbincang dengan Abdul Muhari,
12:39Kapus Datin dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB.
12:44Pak Muhari, masih bersama saya?
12:46Terima kasih, Mas.
12:49Oke, masih di Kompas TV saya, Fidi Batlolone, Pak.
12:51Singkat saja, Pak.
12:53Ini tadi, sudah di berita sebelumnya, kita sudah lihat,
12:56masih ada sejumlah warga yang masih belum menerima bantuan.
13:01Ini upaya-upayanya seperti apa, Pak, biar mereka mendapatkan bantuan?
13:04Tadi Bapak bilang, menyebutkan bahwa dari udara bisa dilakukan pengiriman bantuan,
13:09tidak ada lagi daerah-daerah yang terisolasi, tetapi masih ada warga yang mengaku bahwa mereka belum mendapatkan bantuan sama sekali.
13:16Jadi seperti apa, Pak?
13:17Benar, Mas.
13:19Untuk bantuan udara, itu tidak ada kebupaten kota yang belum kita dropping.
13:25Tetapi sekali lagi, di setiap kebupaten kota ini ada titik-titik pengungsi yang scatter itu jumlah titiknya itu ada 100 hingga 150 titik, Mas.
13:37Nah, ini yang kemudian kita sisir satu per satu, dan kemudian sedapat mungkin kita coba sejar melalui jalur udara.
13:45Apakah kami dalam seminggu ini bisa menjangkau yang 100 titik itu?
13:49Saya bilang belum bisa seluruhnya.
13:52Pasti akan ada yang belum dapat.
13:54Nah, informasi-informasi titik-titik ini akan terus kita update.
13:59Sekiranya kita dapat informasi titik baru yang belum kita dropping sebelumnya,
14:04maka di hari itu kita akan langsung dropping dukungan logistik ini.
14:08Pekerjaan kami setiap hari, sorti penerbangan itu hingga 20 hingga 25 sorti.
14:1525 sorti dukungan bantuan.
14:19Nah, ini tentu saja kita mengejar tidak hanya di satu kabupaten.
14:23Ada 16 kabupaten kota di Sumut saja, misalkan ada 19 kabupaten kota,
14:2814 yang titik parah di Aceh saja, misalkan yang harus kita jangkau titik per titik.
14:34Nah, untuk level kabupaten, itu sudah saya pastikan semuanya dapat level kabupaten
14:40yang turun di Dinsos kabupaten masing-masing, di posko utama kabupaten.
14:45Nah, apakah ini nanti bisa tersalurkan ke semua titik pengungsian?
14:49Saya akan bilang itu belum akan.
14:51Tetapi kami dari posko udara, itu akan selalu mencoba menjangkau titik-titik
14:57yang koordinatnya sudah dilaporkan oleh pemerintah daerah ke kami.
15:01Ini setiap hari kita akan coba optimalkan.
15:03Baik, terima kasih Pak Abdul Mohar.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan