Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Banyaknya gelondongan kayu yang terbawa banjir bandang memperkuat dugaan adanya eksploitasi berlebihan di kawasan hulu sungai.

Pertanyaan mengenai bagaimana evaluasi tata kelola hutan pascabencana ekologis yang terjadi di Sumatera pun kembali mencuat.

Simak pembahasan KompasTV bersama Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Sekar Banjaran Aji.

Baca Juga Blak-Blakan! Kisah Tim SAR Bersihkan Material Longsor Sumatera: Kami Kerja 24 Jam! di https://www.kompas.tv/regional/634946/blak-blakan-kisah-tim-sar-bersihkan-material-longsor-sumatera-kami-kerja-24-jam

#banjir #banjirsumatera #kayu #greenpeace #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634947/bahas-gelondongan-kayu-banjir-sumatera-greenpeace-singgung-eksploitasi-perusahaan-ilegal
Transkrip
00:00Banyaknya gelondongan kayu yang terbawa banjir bandang memperkuat dugaan eksploitasi berlebihan di kawasan hulu sungai.
00:08Bagaimana evaluasi tata kelola hutan pasca bencan ekologis yang terjadi di Sumatera?
00:13Kita bahas bersama Juru Kampanye Hutan Greenpeace, Sekar Banjaran Aji. Selamat petang, Mbak Sekar.
00:19Selamat petang, Mbak.
00:21Mbak Sekar, kalau dari temuan Greenpeace sejauh ini, asal-muasal dari kayu gelondongan ini dari mana?
00:26Ya, jadi kalau dari temuan Greenpeace, ini kita fokus ke batang toru ya, karena tadi visualnya dan informasinya terkait dengan batang toru.
00:37Ada hal yang mendasar, yakni kami menemukan setidaknya dari tahun 90 sampai 2022, ada deforestasi yang lumayan besar.
00:49Jumlahnya sekitar 70 ribu hektare atau sekitar 21 persen dari seluruh luas dasnya batang toru.
00:57Kini, kalau kita bicara hutan di wilayah tersebut, hutan alam yang tersisa itu tinggal 167 ribu hektare atau sekitar 49 persen dari das.
01:09Itu lokasinya pun di tengah.
01:10Dan kita bisa lihat, dibandingkan dengan areal perizinan berhasisrahan dan ekstraktif secara keseluruhan, luasnya sekarang ada sekitar 94 ribu hektare atau 28 persen.
01:25Sebagian besar adalah perizinan berusaha pemanfaatan kawasan hutan dan juga pertambangan serta perkebunan kelapa sawit.
01:34Tadi sudah disebutkan salah satunya perkebunan kelapa sawit.
01:37Nah, dalam cerita tersebut, kita bisa lihat bagaimana bagian hulu itu sebenarnya sudah beralih fungsi gitu ya, menjadi pertanian kering.
01:48Sedangkan bagian hilirnya beralih fungsi menjadi perkebunan sawit dan juga industri bubur kertas.
01:55Jadi, benar-benar hutan alamnya itu tinggal tersisa di tengah di bagian das tersebut.
02:00Masa kan, tapi untuk deforestasi yang terjadi di bagian hulu itu seluruhnya sebenarnya dari perusahaan yang berizin atau ada juga yang ilegal?
02:09Nah, ini yang sebenarnya kita pertanyakan ke pemerintah.
02:12Karena data ini harusnya diketahui pemerintah ya, Mbak ya.
02:15Karena yang berhak melakukan monitoring dan evaluasi secara resmi itu pemerintah.
02:20Nah, kalau dari apa yang kita lihat visual, tentu saja kita sudah bisa melihat bahwa itu ada deforestasi dan ada sebuah upaya untuk menghancurkan hutan.
02:32Nah, kita sudah punya data nih perusahaan yang resmi.
02:36Nah, sekarang kita lihat perusahaan yang tidak resmi.
02:38Kalau data kami zoom in sedikit ya misalnya, Mbak, di sawit.
02:43Sawit itu kalau data dari izinnya itu cuma 19.500 hektare.
02:51Tapi visual sawitnya, Mbak, itu sekarang sudah 25.000 hektare.
02:57Berarti bisa kita lihat tuh, ada yang anomali di situ.
03:02Nah, kelebihan sawit itu dari mana?
03:04Itu ilegal atau legal?
03:06Nah, sebenarnya ini yang menjadi pertanyaan sekarang dan jadi ruang buat pemerintah menjawab itu.
03:13Mbak Sekar, untuk ekspansi, untuk deforestasi itu mulai masif di tahun berapa sampai berapa?
03:20Kami mencatat sebenarnya mulai dari 90-an sudah mulai, Mbak.
03:24Jadi, tadi ya 70.000 hektare tuh sebenarnya kita catatnya mulai masif tuh sejak tahun 90-an.
03:31Jadi, sebenarnya ini pelan tapi pasti gitu ya, hilangnya hutan di area das Batang Toru itu.
03:38Nah, ketika sudah terjadi dari tahun 90-an, Greenpeace melihat penegakan hukum dari pemerintah sudah cukup serius kah?
03:46Belum.
03:47Kita selama ini selalu minta sama pemerintah untuk melakukan evaluasi perizinan besar-besaran.
03:55Dan sampai hari ini itu juga yang kami pagih ke pemerintah.
03:59Karena hingga hari ini sampai terjadinya bencana yang luar biasa dasyat yang sebenarnya kita semua nggak mau kan, Mbak.
04:07Ini sebenarnya akarnya kenapa sih?
04:09Karena tata kelola hutan kita yang kurang baik.
04:12Dan dalam konteks kurang baik itu yang harus dilakukan seharusnya ya stop dulu, evaluasi dulu.
04:18Dan yang paling penting di sini, pemerintah pun tahu ini, yang bagian rusak harus segera dipulihkan.
04:25Karena dampaknya jelas akan menjadi bencana kalau nggak segera dipulihkan.
04:30Kalau kondisinya sudah seperti ini, untuk reboisasinya lagi akan butuh waktu berapa lama sebenarnya, Mbak Sekar?
04:37Wah, butuh puluhan tahun sepertinya, Mbak.
04:40Dan bahkan nggak ada catatan yang bisa menjamin bahwa seluruh ekosistem akan kembali seperti semula.
04:49Kan ini sebenarnya nggak cuma sekedar hutan yang hilang, tapi juga ada kondisi lanskap tanah, karena ini berkurang juga karena erosi.
04:58Habis itu ada ekosistem di sana, ada flora fauna yang sebenarnya mungkin nggak bisa kita temui lagi.
05:06Dan ini belum juga dikalkulasi sebagai kerugian di situ.
05:10Kalau untuk di wilayah utara Sumatera, kerusakannya terkonsentrasi di wilayah mana yang paling luar biasa?
05:17Sebenarnya kalau kita lihat di pulau Sumatera, hampir semua das gitu ya, tutupan alam di masing-masing das itu berkurang, kurang lebih sekitar 25%.
05:32Nah, ini sebenarnya menunjukkan bahwa di daerah area sungai gitu ya, di pulau Sumatera, itu sebenarnya posisinya sekarang sedang kritis.
05:43Nah, kalau kita cek hutan alamnya berapa, sekarang tinggal ada 10 sampai 14 juta hektare, atau sebenarnya kurang dari 30%.
05:54Padahal sebenarnya kita harapannya itu ya setiap das minimal ada 30% hutan yang tersisa.
06:02Tapi sekarang kondisinya di Sumatera udah kurang dari itu.
06:04Tapi kalau dari catatan Greenpeace, banjir bandang di wilayah Sumatera yang disertai dengan gelondongan kayu dengan jumlah yang banyak sekali seperti ini, ini pertama kali atau sudah pernah?
06:13Benarnya kalau kita lihat dari rek rekordnya banjir, itu kan bukan pertama ya mbak, di Sumatera sendiri pernah ada banjir besar gitu, beberapa tahun yang lalu.
06:25Dan dulu sebenarnya juga ada gelondongannya, walaupun mungkin visualnya nggak seheboh sekarang gitu.
06:31Jadi ini sebenarnya bukan pertama kali.
06:34Dan yang kita sesalkan adalah kenapa ini bisa terjadi gitu, kenapa kita harus menunggu sampai ada bencana berikutnya,
06:42sampai kita harus berpikir untuk menjaga hutan kita.
06:46Padahal kan harusnya nggak perlu ada bencana sampai kita punya inisiatif untuk menjaga hutan kita.
06:53Oke, investigasi dan penegakan hukum yang jelas dari pemerintah itu yang dinanti sama-sama.
06:57Mbak Sekar Banjaran Aji, Juru Kampanye Hutan Greenpeace, terima kasih sudah berbagi bersama kami.
07:01Selalu mbak Sekar.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan