Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua MPR RI Ahmad Muzani angkat bicara terkait kayu gelondongan yang terseret banjir di Sumatera.

Muzani mengatakan kayu-kayu yang terseret banjir merupakan kayu hasil penebangan bukan roboh akibat terjangan hujan.

Hal itu disampaikan Ahmad Muzani usai rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana, Jakarta, pada Selasa (2/12/2025).

"Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan, entah di Aceh, entah di Sumatera Utara, sepertinya kayu-kayu yang hanyut itu kayu-kayu hasil tebangan itu, yang cukup lama, bukan kayu-kayu yang ditebang baru-baru atau kayu-kayu yang roboh karena terjangan badai," ujar Muzani.

Ia menambahkan jika memang kayu-kayu hanyut itu akibat penebangan maka telah terjadi pembalakan liar yang menyebabkan bencana banjir di Sumatera.

"Jadi, itu artinya kalau itu betul, ya, kalau itu betul, itu berarti ada pembalakan liar yang tidak terkendali yang menyebabkan menjadi salah satu sebab bencana ini bisa memperparah dan diperparah," tambahnya.

Baca Juga Mabes Polri Mulai Turun Tangan, Usut Kayu Gelondongan Terseret Banjir Sumatra: Sedang Penyelidikan di https://www.kompas.tv/nasional/634856/mabes-polri-mulai-turun-tangan-usut-kayu-gelondongan-terseret-banjir-sumatra-sedang-penyelidikan

#mprri #kayugelondongan #ahmadmuzani

Video Editor: Vila Randita

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634936/ketua-mpr-ahmad-muzani-respons-kayu-gelondongan-terseret-banjir-sumatera-kayu-hasil-tebangan
Transkrip
00:00Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan,
00:05entah di Aceh, entah di Sumatera Utara,
00:09sepertinya kayu-kayu yang hanyut itu kayu-kayu hasil kebangan itu.
00:18Memulihkan keadaan di sana, memenuhi kebutuhan-kebutuhan di sana,
00:23termengasuk memulihkan kondisi infrastruktur yang sekarang terputus
00:28jalan desa, jalan kecamatan, jalan kabupaten, jalan provinsi, bahkan jalan nasional,
00:35sehingga arus jasa, arus komunikasi juga terputus.
00:40Beliau hari-hari ini sedang mengerahkan kekuatan
00:42dan segalanya untuk memulihkan kondisi di tiga provinsi tersebut.
00:50Yang agak serius tadi ya Pak Pak Pak.
00:52Untuk yang agak serius.
00:53Ini yang serius.
00:55Tadi membahas.
00:58Boleh terus berkondisi tadi dengan banyak menteri terkait,
01:07baik yang berkaitan dengan bantuan ataupun
01:09perbaikan infrastruktur,
01:12bahkan titut PLN, titut Pertamina.
01:15Pak, terkait bentara ini banyak masyarakat dan desak presiden
01:18untuk menetapkan status darah bentara nasional, Pak.
01:20Ini mungkin kesempatan kebeimbangan pemerintah atau presiden
01:22tidak menetapkan satu situ.
01:24Ya, pemerintah bisa mengendalikan situasi dan keadaan secepatnya
01:31dan sekarang sedang dilakukan.
01:33Bersama dengan pemerintah daerah dan kompetisi di tiga ketat daerah
01:38yang mampu menyerah, Pak, menanggapi atau menanggapi
01:42di tanah itu, Pak.
01:43Ya, itu jadi keberhatinan juga karena situasinya harus dihadapi secara bersama-sama.
01:48Itu kan kewenangan presiden.
01:53Karena keputusannya nanti harus ditetapkan dalam bentuk kepres,
01:57keputusan presiden.
01:59Pak, tadi Bapak laporkan sendiri dari MPR apa, Pak, kira-kira?
02:03Saya menyampaikan laporan lain-lain.
02:07Kapan, Pak, akan ketemu dengan presiden, Pak?
02:09Ya, sedang dicarikan waktunya, karena presiden padat sekali jadwal.
02:12Saya sedang dijadwalkan, sedang dijadwalkan.
02:19Pak, rama itu mengenai peningkat pencari ini adanya
02:22apa, ilegal login ini, apakah MPR mendatangkan askresi
02:26dari masyarakat juga mengenai hal ini?
02:28Kalau dari lihat gambar-gambar dan foto-foto yang kami saksikan,
02:35entah di Aceh, entah di Sumatera Utara,
02:37sepertinya kayu-kayu yang hanyut itu kayu-kayu hasil tebangan itu
02:46yang cukup lama, bukan kayu-kayu yang ditebang baru-baru
02:51atau kayu-kayu yang roboh karena terjangan badai.
02:55Jadi itu artinya yang menjadi salah satu sebab
02:59kebijakan lingkungan harus sangat serius memperhatikan ini
03:04sebagai sebuah faktor di kemudian hari yang bisa menimpa
03:07anak cucu kita kalau kita lalai dan api dalam urusan ini.
03:14Cukup ini menjadi pelajaran terakhir.
03:16Pak, tapi presiden sudah mendapatkan info, Pak,
03:18penyebab banjiri itu apakah emang karena pembalakan liar atau karena...
03:21Sudah, sudah.
03:22Karena apa, Pak?
03:23Sudah, sudah.
03:24Karena pembalakan liar berarti memang, Pak?
03:25Sudah, sudah, sudah, sudah dapat masukan yang komprehensif.
03:28Mungkin ada angkat tegas mungkin mengenai saksi hukum, Pak.
03:39Mungkin ada angkat tegas mungkin mengenai saksi hukum, Pak.
03:41Mungkin ada angkat tegas daripada siri mungkin, Pak, tadi.
03:43Sampai jumpa di video selanjutnya.
04:13Sampai jumpa di video selanjutnya.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan