KOMPAS.TV- Saat ini kami sudah terhubung dengan Bapak Suyitno, suami dari Erawati, salah satu Pekerja Migran Indonesia yang meninggal dalam kebakaran besar di Hong Kong, 26 November lalu.
Erawati sempat melakukan video call dengan keluarga di tengah kebakaran yang terjadi.
Baca Juga 9 WNI Tewas di Kebakaran Apartemen Hong Kong, Ada Kemungkinan Tambahan? Begini Kata Kemlu di https://www.kompas.tv/nasional/634555/9-wni-tewas-di-kebakaran-apartemen-hong-kong-ada-kemungkinan-tambahan-begini-kata-kemlu
#erawati #pekerjamigran #hongkong
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634752/pekerja-asal-malang-jadi-korban-meninggal-kebakaran-di-hong-kong-suami-ungkap-permintaan-terakhir
00:00Dan saudara saat ini kami sudah terhubung dengan Bapak Suyitno yang merupakan suami dari Erawati,
00:07salah satu pekerja migran Indonesia yang meninggal dalam kejadian kebakaran besar di Hongkong 26 November lalu.
00:16Saat itu Erawati sempat melakukan video call atau panggilan video terhadap keluarga di tengah kebakaran yang terjadi.
00:25Pak Suyitno, selamat malam.
00:28Selamat malam.
00:30Iya Pak Suyitno, dengan Valen di sini kami turut berduka cita atas kepergian istri Bapak dalam kejadian atau insiden kebakaran apartemen di Hongkong.
00:39Pak, kami boleh mendapatkan cerita saat ini jenazah istri Bapak sudah berada di mana dan kapan rencananya dipulangkan?
00:51Saat ini belum tahu saya, soalnya belum ada rapat dari pihak KJRI.
00:57Iya.
00:58Oke. Pasca video call Bapak yang dilakukan dengan sang istri, setelah itu dihubungi lagi oleh pihak KJRI itu kapan Pak?
01:07Itu dihubungi hari Jumat.
01:12Hari Jumat, tiga hari?
01:15Hari Jumat.
01:15Oh, dua hari pasca kejadian ya Pak. Apa yang disampaikan?
01:18Iya.
01:18Beliau menyampaikan bahwa istri saya sudah tidak tertolong lagi.
01:29Kemudian, kapan Pak rencananya jenazah dari istri bisa sampai ke Indonesia? Diinformasikan enggak?
01:38Belum ada informasi dari pihak KJRI.
01:45Ada upaya yang sudah dilakukan oleh...
01:47Kami berharap sih biar cepat dipulangkan jenazahnya.
01:52Oke. Berarti ini kontak-kontakan terus dilakukan ya Pak ya?
01:58Iya, iya.
01:58Pernah dari pihak Bapak atau dari pihak keluarga mencoba menghubungi otoritas terkait Pak?
02:07Iya. Suruh nunggu dulu katanya. Soalnya masih proses.
02:14Proses identifikasi ya Pak ya. Katanya nunggu berapa hari gitu disampaikan enggak Pak?
02:22Sekitar satu minggu sampai dua minggu katanya gitu. Paling cepat satu minggu.
02:28Oke. Kita berharap satu minggu kalau dihitung dari hari Jumat ketika dihubungin.
02:34Tidak lama lagi Pak, semoga ada kejelasan.
02:37Pak, tapi saya boleh mendapatkan informasi bahwa saat kebakaran terjadi,
02:42ini informasi yang kami dapatkan adalah istri Bapak ini sempat melakukan panggilan video untuk meminta maaf.
02:47Bisa diceritakan Pak ketika itu situasinya seperti apa?
02:51Waktu itu jam tujuh video call kalau benar-benar terjebak api dan enggak bisa lari.
03:06Ada situasi panik, asap terlihat, suara sirine itu Pak?
03:12Katanya sih enggak ada suara sirine itu.
03:16Tahu-tahu asapnya udah naik ke atas.
03:21Oke. Saat itu Pak, apa yang disampaikan oleh istri Bu Erawati?
03:29Ya, hanya minta maaf sama Bapak dan saudara-saudara.
03:38Tidak terus masuk saya dan mencari anaknya untuk minta maaf dan sudah memang sudah enggak buat lagi katanya.
03:50Baik. Memang ada hal yang perlu kita ingat dari Ibu Erawati ya, di tengah situasi kepanikan,
03:59di saat situasi yang terjadi saat itu tetap melakukan panggilan terhadap keluarga,
04:05tetap mengabari bahkan meminta maaf.
04:07Kenangan apa Pak yang paling diingat terhadap sang istri?
04:11Ya, itu mencari anaknya itu, suruh katanya, lihat terakhir katanya gitu.
04:22Itu yang segera keadaan.
04:24Dan sempat ketemu ya Pak ya?
04:27Ya, udah itu sambil memilih hati anaknya itu.
04:32Baik. Pak kami doakan semoga setelah ini jenazah Ibu Erawati segera sampai ke keluarga
04:43dan segala prosesnya dapat dilakukan dengan cepat.
04:46Terima kasih sudah berbagi cerita bersama kami di Kompas Malam Kompas TV.
04:50Salam sehat selalu Pak Suyidno. Salam buat keluarga.
Jadilah yang pertama berkomentar