KOMPAS.TV - Saat meninjau lokasi bencana di Aceh, Presiden Prabowo Subianto meninjau Jembatan Pantai Dona di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, yang terputus akibat banjir bandang. Jembatan ini menjadi lokasi pertama yang dikunjungi Prabowo dalam rangkaian peninjauan di Aceh.
Prabowo langsung mengecek situasi jembatan yang sudah rusak dan dibatasi garis polisi. Di bawah jembatan, tampak sungai masih berarus deras.
Lalu seperti apa penanganan bencana yang dilakukanserta jumlah korban yang dievakuasi hingga Senin (1/12/2025) sore? Berikut laporan dari Kepala Kantor SAR (Kakansar) Aceh, Haris Husen.
Baca Juga Kopilot Helikopter Bell 412 Cerita Proses Distribusi Bantuan Korban Bencana di Sumatera via Udara di https://www.kompas.tv/regional/634730/kopilot-helikopter-bell-412-cerita-proses-distribusi-bantuan-korban-bencana-di-sumatera-via-udara
#banjir #banjiraceh #bencana #breakingnews #aceh
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/634731/update-kakansar-aceh-ungkap-jumlah-korban-bencana-132-orang-meninggal-dunia-13-masih-dicari
00:30Untuk korban yang berhasil kita evakuasi itu berjumlah 1.310 orang, diantaranya 1.178 itu selamat, kemudian 132 meninggal dunia, dan masih dalam pencarian 13 orang. Begitu Mbak.
00:49Oke, lalu untuk korban yang selamat dan juga bertahan saat ini posisinya ada di mana Pak?
00:56Ya, jadi untuk korban yang kita evakuasi dalam kondisi selamat itu tempatkan di posko-posko yang dibentuk oleh pemerintah daerah.
01:09Dan juga ada juga yang kita evakuasi mungkin ke tempat-tempat yang lebih tinggi, dan juga ada juga yang di evakuasi itu ke rumah-rumah keluarganya.
01:19Untuk mereka yang masih dinyatakan hilang, saat ini fokus titik pencarian berlokasi di mana Pak Haris?
01:25Ya, jadi untuk korban-korban yang masih di, apa kita cari ya, dalam pencarian, itu kita fokus, yaitu yang pertama di daerah Diren,
01:37yaitu sepatnya di desa Belangberuru dan Perdada, kemudian juga di Aceh Utara, kemudian juga di Aceh Tenggara.
01:46Itu yang fokus-fokus kita saat ini, yang dilaporkan korban hilang.
01:50Untuk wilayah-wilayah yang menjadi fokus, seperti apa alat yang diterjunkan di sini?
02:01Ya, jadi untuk peralatan-peralatan yang kita terjunkan dalam pelaksanaan pencarian, pencarian itu di daerah-daerah seperti Diren,
02:11kemudian juga di Aceh Tenggara dan juga di Aceh Utara, yaitu yang pertama adalah seperti rescue car,
02:22kemudian juga perahu, perahu rafting, dan juga rubber boot, dan juga peralatan-peralatan air.
02:30Karena masih ada daerah-daerah ini yang masih tergenang oleh air.
02:36Pak Haris, ini data dari BNPB 181 orang masih dinyatakan hilang untuk di wilayah Aceh sendiri.
02:44Apakah data ini sejalan ataupun sama dengan data yang dimiliki oleh tim evakuasi atau tim pencarian?
02:52Ya, jadi untuk data dari BNPB itu adalah data seluruh, data keseluruhan.
02:58Sementara untuk data yang kita miliki itu tetap sejalan dengan data dari BNPB karena data keseluruhan.
03:06Namun yang kita data pada saat ini adalah data yang kita terima.
03:10Yang kita terima dalam pelaksanaan proses evakuasi.
03:15Untuk lokasi tersulit ada di titik mana Pak untuk evakuasi korban?
03:20Ya, jadi untuk beberapa titik yang memang sulit ya.
03:24Tapi untuk tidak bisa diaksesnya daerah Tamiang ini, apakah sudah bisa melakukan komunikasi untuk warga di daerah Tamiang?
03:33Untuk mengetahui kondisi mereka di sana?
03:36Ya, jadi untuk saat ini memang untuk saluran telepon biasa atau mungkin seluler itu saat ini masih blackout ya.
03:43Belum bisa kita hubungi.
03:45Namun kita sudah memiliki posar yang berada di Langsa, itu sudah saat ini sedang mencoba untuk mengakses daerah Tamiang.
03:57Seperti apa kondisi warga di sana? Apakah bantuan sudah diterima oleh warga di Tamiang, Pak Haris?
04:03Ya, mungkin untuk bantuan ya.
04:05Untuk bantuan mungkin bisa ditanyakan di posko ya.
04:08Karena untuk Basarnas itu berfokus pada evakuasi serta pencarian dan pertolongan.
04:15Kalau kita bicara apa saja yang saat ini dibutuhkan oleh tim gabungan pencarian dan juga evakuasi warga?
04:23Apa yang paling bisa dikatakan sangat urgent?
04:26Pak Haris?
04:44Untuk audionya, mohon maaf termute, Pak Haris.
04:52Apa bisa dengar suara saya?
04:55Ya, silakan.
04:56Ya, jadi peralatan-peralatan yang kita butuhkan pada saat ini adalah peralatan-peralatan evakuasi.
05:03Peralatan-peralatan seperti, seperti saya tebutkan tadi, diantaranya adalah...
05:09Baik, kami ada kendala audio yang sepertinya tidak terdengar di studio.
05:19Tapi hingga saat ini memang terdata dari Haris Hussein Kakansar Aceh, 1310 warga sudah dievakuasi, 1178 selamat.
05:32Sementara 132 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sisanya masih dalam pencarian.
05:39Ya, Pak Haris, apakah bisa mendengar suara saya?
05:45Ya, cukup jelas, Pak.
05:46Ya, Pak Haris, sehingga saat ini apa yang dibutuhkan oleh tim gabungan untuk melakukan pencarian ataupun evakuasi warga yang mungkin belum bisa dipenuhi dan sangat dibutuhkan segera?
05:56Ya, jadi untuk perlengkapan-perlengkapan yang mungkin kita butuhkan, peralatan-peralatan yang kita butuhkan di lapangan pada saat ini,
06:04ada seperti daerah-daerah yang belum masih terosori, itu yang belum kita butuhkan, kita tembus.
06:10Yang kita butuhkan adalah mungkin seperti raukaret, kemudian juga alat berat.
06:14Karena ada juga di daerah tengah, di daerah tengah itu seperti Bermeriah dan juga Takingon, itu belum bisa kita akses.
06:23Belum bisa kita akses, namun memang personil sudah ada di sana dan kita bisa berkomunikasi.
06:28Namun untuk jalan untuk menuju ke sana itu masih belum ditembus karena ada beberapa longsoran.
06:33Sehingga kita mungkin membutuhkan peralatan-peralatan berat, begitu.
06:37Baik, terima kasih Pak Haris Hussen, Kakansar Aceh, selamat bertugas kembali, jaga kesehatan Anda,
06:45dan memang saat ini yang dibutuhkan adalah perahu karet dan juga sejumlah alat berat
06:49untuk membantu proses evakuasi dan pencarian warga yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
Jadilah yang pertama berkomentar