Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Distribusi bantuan melalui jalur udara terus dilakukan, seperti bantuan udara oleh TNI Angkatan Darat yang menggunakan helikopter Bell 412 dari Puspenerbad.

Bantuan dibagikan via udara ke sejumlah titik di Tapanuli Tengah yang masih terisolasi.

Lalu bagaimana proses distribusi bantuan via udara ini? Berikut perbincangan KompasTV bersama Kopilot Helikopter Bell 412, Lettu CPN Hanoif Abhirama.

Baca Juga Terbaru! Agenda Presiden Prabowo Tinjau Banjir-Longsor Sumatera, Apa Langkah Pemerintah Pusat? di https://www.kompas.tv/regional/634729/terbaru-agenda-presiden-prabowo-tinjau-banjir-longsor-sumatera-apa-langkah-pemerintah-pusat

#banjir #bencana #sumatera #breakingnews #tni

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/634730/kopilot-helikopter-bell-412-cerita-proses-distribusi-bantuan-korban-bencana-di-sumatera-via-udara
Transkrip
00:00Saudara distribusi bantuan dan evakuasi korban via udara masih terus dilakukan mengingat sejumlah lokasi masih terisolasi dampak dari banjir dan juga longsor yang terjadi.
00:12Lalu bagaimana proses distribusi bantuan lewat udara ini dilakukan?
00:16Kita berbincang dengan kopilot helikopter BL412, Laitu CPN Hanif Abhirama.
00:24Selamat petang, Mas Hanif.
00:26Selamat petang, Mas.
00:27Mas Hanif, kalau kita lihat ini sedang kami tampilkan juga di layar Kompas TV bagaimana proses distribusi bantuan ke lokasi-lokasi yang masih terisolasi.
00:38Bisa diceritakan seperti apa jalannya distribusi ini?
00:42Ya jadi sebelumnya kami dari BL412, kopilot BL412, dalam mendukung kegiatan penanggulangan bencana alam di Sumatera ini,
00:52kami mendapat mendukung di bawah BNPB, di mana logistik itu merupakan bantuan-bantuan dari BNPB, DPR, kemudian Kodam, dan juga Bupati-Bupati yang berada di daerah ini.
01:05Kemudian, setiap harinya kami mendapatkan titik-titik spot berdasarkan dari peninjauan satuan TNI yang berada di daerah,
01:15di mana satuan-satuan itu nantinya yang akan kita berikan untuk logistik tersebut.
01:21Dan juga itu banyak sekali spot-spot yang memang daerah-daerah yang berdasarkan peninjauan dari satuan darat,
01:33yang memang terisolir dan tidak bisa dijangkau oleh melalui jelur darat.
01:40Sehingga kita menggunakan helikopter untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana.
01:45Ini bisa dibayangkan bagaimana sibuknya Mas Hanif dan juga tim mendistribusikan dari satu hari itu beberapa titik yang dijangkau untuk lokasi yang masih terisolasi?
01:58Untuk titik yang bisa didistribusikan, kami sudah mendapat sekitar belasan, kurang lebih 15 titik.
02:08Namun juga yang sudah bisa kita distribusikan itu kurang lebih di 7 titik.
02:15Itu pun juga karena ada kendala-kendala yang memang tidak bisa dilaksanakan dalam pendistribusian.
02:25Daerah mana saja yang menjadi titik tujuan dari Mas Hanif dan juga tim yang membawa helikopter untuk mendistribusikan bantuan ke lokasi-lokasi yang terisolir ini?
02:36Kemarin kami dan juga hari ini juga kami sudah melaksanakan bantuan pendistribusian logistik.
02:42Di antaranya yaitu ada di daerah Harjongan Pamonangan, kemudian ada di Pertengahan, kemudian ada di Purba Dolok, kemudian juga ada di Pagaran Lambung, kemudian di Sibalanga, Aekrisan, dan juga area Sibolga.
03:03Ini helikopter bel 412 ini memang diperuntukkan untuk mendistribusikan, hanya untuk mendistribusikan bantuan atau bisa digunakan juga untuk mengevakuasi korban yang mengalami luka yang mereka benar-benar harus segera dievakuasi dari lokasi yang terisolasi?
03:19Jadi untuk sementara ini, untuk perintah yang tertuju kepada kami, untuk saat ini hanya memberikan dorongan logistik kepada masyarakat-masyarakat yang terisolir.
03:32Karena memang kondisinya seperti yang saya lihat dengan mata saya sendiri, ya memang banyak masyarakat-masyarakat yang tidak dapat mencari makan sehingga membutuhkan bantuan, terutama memang pada bagian logistik.
03:47Sehingga untuk saat ini pun sampai detik ini belum ada yang menggunakan evakuasi dengan bel, namun hanya dorongan logistik saja.
03:54Baik, ini fokusnya helikopter bel 412 ini fokus untuk mendistribusikan bantuan ya.
04:00Kemudian kalau kita lihat visual yang juga kami tayangkan saat ini, ini disalurkan airdrop begitu dilempar dari udara.
04:08Apakah memang ini karena memang kondisi di lokasi tidak memungkinkan untuk helikopter ini mendarat atau ini dilakukan agar lebih cepat sehingga lebih banyak lagi lokasi-lokasi lain yang bisa terjangkau?
04:20Betul sekali mas, jadi kondisi pada saat kita melaksanakan landing atau kita menuju ke spot, sebelumnya kita akan mempelajari medan terlebih dahulu, baik di Google Earth.
04:32Itu kita cek dulu ketinggian-ketinggian yang berada di titik tersebut, di desa tersebut.
04:38Kemudian pada saat kita ke sana, kita juga sudah menentukan di Google Earth, oh titik sini yang akan kita dukung.
04:44Namun pada saat kenyataannya ketika kita di sana, ternyata memang medan maupun bentuk kondisi daerah landing kita itu sudah tidak sesuai dengan apa yang kita saksikan di Google Earth.
04:56Sehingga kita pun pada saat ke spot, ke desa-desa yang tertuju, harus mencari-cari dulu untuk daerah landing zone tersebut untuk menurunkan bahan makanan.
05:07Sehingga ketika kita landing pun, kita juga tidak berani sepenuhnya untuk landing karena juga itu terdapat bangunan-bangunan masyarakat,
05:17kemudian juga tanah-tanah yang cenderung relatif miring dan tidak rata, bukan sebuah lapangan.
05:24Sehingga kami memutuskan untuk hover ataupun hanya menyentuhkan satu skit saja untuk mendorong logistik tersebut.
05:32Oke, selain medan, lokasi, tempat di mana bantuan ini disalurkan begitu, kendala apa lagi yang biasanya dihadapi oleh Mas Sanif dan juga tim?
05:46Mungkin cuaca atau angin yang ada di sana?
05:49Betul, betul sekali Mas. Kalau misalkan kita melaksanakan operasi di pegunungan, otomatis itu angin yang dibentuk itu akan lebih kencang daripada kita di daerah-daerah yang landai.
06:05Namun di sini karena kita melewati daerah-daerah pegunungan juga tentunya cuaca yang di mana tren di si langit area menuju ke si Bolga itu di atas pukul 12 siang itu sudah cenderung mendung dan menutup karena kita melewati pegunungan-pegunungan.
06:23Nah, itu juga merupakan salah satu kendala kami sehingga kita tidak bisa mendistribusikan secara maksimal.
06:29Karena apabila memang cuaca sudah tidak memungkinkan, kita juga tidak bisa memaksakan untuk mendukung distribusi dari logistik tersebut.
06:38Oke, ini mekanismenya berarti tim dari helikopter B412 ini mendapat informasi dulu ya, di mana lokasi yang terisolasi kemudian baru memetakan untuk berangkat ke sana.
06:49Dan pada saat di sana, saya juga ingin mendapatkan gambaran dari Mas Hanif seperti apa kondisi ketika melihat lokasi yang terisolasi, warga yang berharap sekali bantuan disalurkan oleh Mas Hanif dan juga tim dengan helikopter B412 ini.
07:06Ya, betul Mas. Jadi kita mendapatkan informasi dulu karena kita semua ini di bawah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
07:13Sehingga sebelum kita melaksanakan penerbangan, kita akan diberikan terlebih dahulu spot untuk desa-desa yang terisolir.
07:28Kemudian kita juga pada saat ke sana, kita harus mencari landing zone-landing zone di mana terdapat lapangan terbuka.
07:35Dan itu Mas, ketika mungkin masyarakat mendengar suara helikopter datang, itu memang sangat antusias Mas.
07:49Kami pun dari atas melihat masyarakat sekitar ya, memang kasihan, namun tetap kita harus membawa loot yang sesuai dengan kapasitas helikopter.
07:58Karena kita juga punya batas kemampuan dari helikopter itu sendiri, sehingga terbatas dalam pembawaan untuk helikopter sesuatu.
08:13Dalam satu kali mendrop atau mendistribusikan bantuan ke lokasi yang terisolasi ini, kira-kira berapa bantuan logistik yang dibawa?
08:23Kalau untuk bel 412, itu sekitar 500-600 kg.
08:31500-600 kg ya?
08:34Ini berarti proses distribusi melalui udara ini masih terus dilakukan ya, Mas Hanif?
08:39Betul, saat ini juga masih terus dilakukan dan besok juga kami masih terus melakukan dorongan logistik.
08:46Karena di sini juga di Bandara Selangit masih banyak logistik yang memang harus kita distribusikan.
08:53Baik, doa kita bersama Mas Hanif, semoga Mas Hanif dan juga tim yang melakukan distribusi bantuan via udara ini dapat terus melakukan distribusinya dengan lancar dan juga aman.
09:03Terima kasih, Daitu CPN Hanif Abhirama, kopilot dari helikopter Bel 412, telah berbagi ceritanya di Kompas Petang.
09:11Salam sehat.
09:11Selamat menikmati.
09:13Selamat menikmati.
09:14Selamat menikmati.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan