Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Saat meninjau lokasi dan mengunjungi korban banjir bandang di Sumatera Utara, Presiden Prabowo mengingatkan semua pihak waspada atas dampak perubahan iklim.

Prabowo pun meminta seluruh jajaran pemerintah menjaga lingkungan untuk mengantisipasi perubahan iklim di masa mendatang.

Menanggapi pernyataan itu, Ketua Auriga Nusantara, Timer Manurung menyatakan bahwa ia khawatir Presiden seolah-olah menyalahkan iklim tanpa melakukan langkah prefentif lainnya.

Timer mengungkapkan, Prabowo harusnya membuat Perpres untuk melindungi hutan alam yang tersisa di Indonesia.

Baca Juga Soroti Penyebab Banjir Sumatera: Aktivis Singgung PSN Era Jokowi, DPR Kritik Pembebasan Hutan di https://www.kompas.tv/nasional/634736/soroti-penyebab-banjir-sumatera-aktivis-singgung-psn-era-jokowi-dpr-kritik-pembebasan-hutan

#prabowo #banjir #hutan #aktivis

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634741/banjir-bandang-sumatera-prabowo-soroti-iklim-auriga-desak-langkah-nyata-selamatkan-hutan-alam
Transkrip
00:00Saat meninjau lokasi dan mengunjungi korban banjir bandang di Sumatera Utara,
00:04Presiden Prabowo Subianto mengingatkan semua pihak waspada atas dampak perubahan iklim.
00:08Prabowo pun meminta seluruh jajaran pemerintah menjaga lingkungan
00:11untuk mengantisipasi perubahan iklim di masa mendatang.
00:15Perubahan iklim itu sangat hidup baik.
00:19Pemerintahan harus benar-benar berfungsi menjaga lingkungan,
00:26dan mengantisipasi kondisi di masa depan mungkin yang di daerah-daerah juga
00:34semuanya harus siap menghadapi kondisi yang perubahan iklim yang berpengaruh.
00:42Ya, kalau mencermati pernyataan Pak Presiden tadi,
00:46mengantisipasi krisis iklim di masa mendatang.
00:49Ini warga juga diminta menjaga lingkungan,
00:51dan meminta jajaran pemerintah juga ikut menjaga lingkungan,
00:55menjaga antisipasi dari perubahan iklim.
00:58Saya tahu Anda baru pulang saja dari Brazil, dari Belem, di KTT COP30.
01:03Pernyataan ini apakah memang sudah cukup memberikan pencerahan terkait kebijakan
01:10misalnya kebijakan untuk menghindari deforestasi di wilayah Indonesia termasuk di Sumatera?
01:16Saya malah agak khawatir dengan pernyataan Pak Prabowo ini,
01:20karena seolah-olah akan menyalahkan iklim nih.
01:22Oke.
01:23Padahal yang namanya bencana itu kan tidak hanya soal fenomena alam.
01:27Oke.
01:27Hujan turun banyak itu fenomena alam.
01:29Oke.
01:30Tapi dia menjadi bencana ketika kita meresponnya secara salah.
01:33Merusak hutan itulah respon yang salah,
01:35apalagi di daerah-daerah das gitu, daerah-daerah yang kelerengannya tinggi gitu ya.
01:39Nah, menurut saya harusnya Pak Prabowo menambah bahwa pemerintah akan mengkaji dan mengevaluasi secara menyeluruh.
01:47Misalnya.
01:48Oke.
01:48Jadi tidak semata menyalahkan.
01:50Takutnya saya menyalahkan Tuhan nih karena iklim.
01:52Itu satu.
01:54Nah, yang kedua adalah menurut saya memang ini saatnya Pak Prabowo menunjukkan kepemimpinan dengan memperbaiki.
02:04Karena gini, Bang Nasir juga mungkin, bukan mungkin, punya peran juga karena Bang Nasir turut mengikut Undang-Undang Pemda
02:15yang menarik semua kewenangan ke pusat, hampir semua kewenangan, dan Undang-Undang Omnibus juga yang membuat semua ini kita...
02:22Cipta kerja ya.
02:23Filter lingkungan itu sekarang tidak ada.
02:2530 persen tutupan minimum hutan itu tidak ada sekarang di aturan kita.
02:29Nah, hal-hal seperti ini yang menurut saya perlu kita...
02:35Karena asalnya ini mas seringkali dari kebijakan yang salah kaprah.
02:39Kalau kita mau minta penegakan hukum, penegakan hukum itu di ujung.
02:43Tidak penegakan hukum duluan.
02:45Ada sesuatu yang berbuat, maka ada penegakan hukum.
02:47Jadi, induknya ini yang harus kita selesaikan dan itu menurut saya peran dari pemerintah pusat.
02:53Oke. Bang Badrul, Anda juga mungkin tadi sama-sama bisa mendengar ya pernyataan Presiden Prabowo Subianto
02:59yang menyatakan waspada dengan perubahan iklim atau krisis iklim yang terjadi ke depan.
03:05Anda sebagai warga Aceh yang sekarang ini terdampak mendengar pernyataan dari Presiden seperti itu,
03:11apa yang bisa Anda respons dari pernyataan Presiden?
03:13Mengingat juga Presiden hari ini datang ke Aceh langsung melihat kondisi pasca bencana di sana.
03:20Bang Badrul.
03:20Ya, kalau waspada ya pasti, waspada ya masyarakat.
03:27Ada yang mau mengalami apa? Jelaka pasti.
03:36Oh, ya. Sepertinya ada kendala komunikasi dengan Bang Badrul.
03:42Ya, saya yakin dari pernyataan singkat Bang Badrul tadi, Bung Timer,
03:47waspada ya tentu saja. Pasti masyarakat akan waspada.
03:49Oke. Oh, baik. Sepertinya akan tersambung kembali. Bang Badrul, mohon maaf tadi sempat terputus.
03:54Silahkan dilanjutkan.
03:55Ya, halo?
03:55Ya, silahkan.
03:58Ya, halo?
03:59Ya, silahkan dilanjutkan Bang Badrul.
04:01Oh, ya. Baik. Kalau itu waspada, saya pikir itu imbauan yang sering ya.
04:06Masyarakat juga pasti sudah otomatis sudah begitu tahu hujan lebar dan ada anomali iklim, pasti waspada.
04:18Tapi ya, memang tapi harus diikuti juga ya untuk mitigasi dampak.
04:24Aceh kan sudah berkali-kali mengalami musibah ekologis ini.
04:29Tapi kita selalu gagap bagaimana merespon pasca setelah bencananya terjadi.
04:38Contoh hingga hari ini kan, masyarakat di Aceh Tengah itu kesulitan bahan pokok, BBM, lampu mati ini.
04:46Lampu hidup karena ada ini ya, ada interview di Mas TV.
04:53Saya ini di ruangan Pak Kadir di Kemimpu Aceh Tengah ini.
04:56Oh, baik.
04:56Kalau hari ini kan jangan lupa sinyal.
04:59Baik.
05:00Ya, berarti kewaspadaan sih setiap hari senantiasa diterapkan begitu ya Bang Badrul.
05:05Tapi ya, kebijakan yang pertama kali dibutuhkan untuk sama-sama bisa memberikan alarm kepada semua pihak gitu.
05:15Termasuk juga pemerintah dan juga aksi korporasi begitu ya.
05:22Di sana banyak sekali aksi korporasi.
05:24Nah, berarti sekarang kalau bicara soal itu, alih-alih kita menegakkan hukum, kita harus bicara kebijakan dulu ya.
05:31Pertama kali.
05:32Saya melihatnya begitu.
05:33Apa yang bisa dikedepankan? Kebijakan seperti apa yang bisa dikedepankan untuk fast response dari kejadian di Aceh ini?
05:39Seperti yang saya bilang tadi, respon pertama Pak Presiden terbikan perpres.
05:43Gak perlu macam-macam.
05:45Perpres melindungi semua hutan alam tersisa.
05:48Sehingga tidak ada lagi deforestasi.
05:50Kalau memang niatnya.
05:52Dan itu kegagalan kita juga di Belen kemarin.
05:54Karena Indonesia tidak turut mendukung forest roadmap.
05:57Jadi forest roadmap itu adalah semacam roadmap untuk menghentikan deforestasi.
06:01Dan kita gak turut mendukung itu.
06:02Yang ada adalah negara-negara lain yang mendorongnya.
06:06Dan kita tidak, lagi-lagi tidak mendorongnya.
06:09Itu forest roadmap, apa namanya, perlindungan hutan alam tersisa.
06:13Yang kedua adalah kewenangan.
06:16Jadi kalau di Sumatera itu, kita ke Auriga pernah bikin ini mas.
06:20Bikin semacam simulasi.
06:22Begitu ada pabrik, itu deforestasi akan luar biasa meningkat.
06:26Semakin dekat ke pabrik, pabrik sawit atau pabrik pulp and paper.
06:30Semakin dekat ke pabrik, semakin tinggi deforestasi.
06:32Nah bagaimana agar izin penerbitan pabrik ke depan, jangan juga diobral.
06:39Jadi seolah-olah atas nampak pembangunan yang terjadi adalah sekarang kita mengalami seperti ini.
06:43Jadi lagi-lagi, menurut saya ketegasan di sana, lalu kemudian baru penegak hukum.
06:52Karena persoalannya adalah sekarang ini penegak hukum juga kesulitan mas.
06:55Karena yang salah pada zaman dulu, sekarang seolah-olah udah gak salah lagi.
06:58Sama dengan korupsi kan, yang dulu masuk korupsi dengan adanya banyak dipreteli dengan undang-undang sekarang.
07:04Terutama termasuk omnibus.
07:06Itu menjadi tidak salah lagi sekarang.
07:08Baik.
07:09Terakhir saya ke Bang Badrul.
07:11Dari kondisi saat ini, apa ekspektasi Anda terhadap pemerintah?
07:16Selain memang kalau sekarang yang urgent sekali bantuan yang cepat disampaikan ke warga terdampak di sana.
07:22Tapi di samping itu, di lain itu, apa ekspektasi Anda terhadap pemerintah dari bencana alam yang begitu masif menimpa wilayah Aceh sekarang?
07:31Ya, untuk respon kondisi sekarang itu perlu ya.
07:35Terutama seperti yang disampaikan tadi, bagaimana bisa melayani masyarakat yang saat ini butuh bahan pokok, butuh penerangan,
07:45dan terutama akses untuk kembali ke kampungnya ya.
07:52Tapi yang paling penting juga bagaimana bisa belajar dari berbagai situasi yang ada.
08:00Kita tahu Aceh sering sekali menghadapi bencana ekologis, tapi selalu juga seperti tadi saya sampaikan,
08:08kita agak gagap dengan bagaimana merespon ini gitu.
08:12Pak Presiden sudah bilang, mungkin sudah ada, ada hal yang lebih maju, sudah ada,
08:18sekarang imbawan itu waspada, sudah bisa mendeteksi secara dini kemungkinan munculnya bencana ya.
08:26Tapi itu ketika bencana-bencana muncul, ya lagi-lagi kita nggak siap, kita cuma bilang bencana akan muncul.
08:32Tapi ketika itu terjadi, masyarakat, seperti yang saya sampaikan tadi,
08:36ibu-ibu hamil, sepenuh-penuh jalan yang, saya sampai sekarang Bang nggak bisa membayangkan dari mana mereka mendapat tenaga yang luar biasa seperti itu.
08:45Saya sampai ke tujuan, saya, wah itu di luar.
08:50Emang benar-benar di luar, nalar rasanya kalau lihat situasi saat itu.
08:54Oke, saya turut sangat prihatin dengan apa yang Anda alami dan juga warga Aceh Tengah alami.
09:00Dan ya alam memang tidak bisa ditantang, tapi manusialah yang harus menyesuaikan dengan apa yang terjadi,
09:07perubahan apapun yang terjadi dari alam.
09:10Terima kasih Bang Badrul telah berkomunikasi dengan kami dan sampaikan juga terima kasih dari kami untuk pemerintah Aceh Tengah
09:17yang sudah memfasilitasi komunikasi kita dengan lancar, sehingga kita bisa mengetahui kondisi paling aktual masyarakat yang terdampak di sana
09:24dan diwakili oleh Bang Badrul.
09:26Terima kasih Bang Badrul dan juga Bang Timer yang sudah hadir di studio.
09:28Dan sebelumnya tadi ada anggota DPR RI dari DAPIL Aceh,
09:32Bung Nasir Jamil yang sudah lost contact.
09:36Sepertinya memang ada kesulitan komunikasi di Aceh, jadi Bung Nasir Jamil tidak bisa melanjutkan komunikasi.
09:40Terima kasih sekali lagi Bang Timer, Bang Badrul.
09:42Selamat malam dan sehat selalu, sampaikan salam saya dan sehat selalu untuk keluarga Anda di sana Bang Badrul.
09:48Selamat malam.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan