Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
LANGKAT, KOMPAS.TV - Aksi heroik dilakukan Kapolsek Pangkalan Brandan, Langkat, Sumatera Utara, saat mengevakuasi seorang warga lansia yang terjebak banjir.

Evakuasi warga lansia dilakukan Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Amrizal Hasibuan, dengan menggunakan rakit darurat dari batang pisang. Korban pun berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Dan untuk mengetahui cerita aksi heroik Kapolsek yang membantu mengevakuasi warga lansia dengan batang pohon pisang, kita sudah bersama Kapolsek Pangkalan Brandan, AKP Amrizal Hasibuan.

Baca Juga Banjir Bandang Sumatera: Prabowo Soroti Iklim, Auriga Desak Langkah Nyata Selamatkan Hutan Alam di https://www.kompas.tv/nasional/634741/banjir-bandang-sumatera-prabowo-soroti-iklim-auriga-desak-langkah-nyata-selamatkan-hutan-alam

#polisi #kapolseklangkat #banjir

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634749/kapolsek-langkat-evakuasi-lansia-terjebak-dengan-rakit-batang-pisang-banjir-sudah-3-4-meter
Transkrip
00:00Aksi heroik Kapolsek yang membantu mengevakuasi warga Lansia dengan batang pohon pisang.
00:06Kita sudah bersama Kapolsek Pangkalan Berandan, AKP Amrizal Hasibuan.
00:10Selamat malam Pak Amrizal, apa kabar?
00:15Selamat malam Ibu, kabar baik kami kabar baik di sini Ibu.
00:20Iya Pak Amrizal, boleh cerita kepada kami bagaimana waktu itu kondisinya Pak?
00:25Kok bisa terbesit menggunakan batang pohon pisang untuk dijadikan rakit darurat?
00:37Terima kasih Ibu. Jadi perlu kami sampaikan, waktu itu kan kejadiannya kan sudah mulai naik air,
00:46termasuk di kantor kami juga sudah masuk air.
00:49Tiba-tiba datang seorang wanita setengah bahaya ke kantor dengan menangis,
00:56menyatakan bahwasannya ibunya tidak dapat terevakuasi atau belum terselamatkan di tengah kampung,
01:05di daerah yang sangat dalam, di debit airnya.
01:10Jadi saat itu saya lagi kumpul dengan teman-teman saya,
01:12ini kami sudah lelah kali Ibu, dari semalam kami sudah kerja,
01:16namun tetap kami melaksanakan tugas pelayanan terhadap masyarakat,
01:20melihat hal tersebut, melihat wajah anak gadis tersebut,
01:25saya sangat tersentuh karena situasi sudah tidak menentu,
01:28saya coba tetap tekadkan keyakinan saya, mental saya dan mental anggota saya yang sudah sangat lelah,
01:34saya ajak mental anggota-anggota saya yang masih bisa nih,
01:38saya pilih-pilih, jadi belum nggak semua, kami berangkat Ibu,
01:42berangkat kebetulan di tengah jalan, nyusuri air yang sudah setinggi lutut,
01:49dan paha orang dewasa, kami terus berjalan ke daerah,
01:52karena saya orang posisi berantem, saya tahu wilayah,
01:55saya paham maksud si anak perempuan posisinya di mana mamanya,
01:59saya berangkat.
02:01Setengah jalan saya jumpa sama teman saya yang baju hitam itu,
02:04kebetulan itu tetangga saya juga di rumah, tetangga sebelah rumah, Bang Dedek.
02:09Bang Dedek mau kemana? Ayo kita bantu, apanya Om,
02:12kita bantu teman saudara-saudara kita yang di tetangga kita.
02:16Ayo, tapi sebelum ke sana, bantu saya dulu,
02:18ada yang minta tolong ini, gini-gini ke tempat, nyelamatkan emaknya.
02:22Oh gitu, tapi yakin Om, betul janji kita ke tempat tetangga kita.
02:26Iya, kita berangkat dulu, tapi kita ke sini.
02:28Saya berangkat bersama Dedek itu juga,
02:30dengan beberapa anggota saya,
02:31sampai di datarannya agak tinggi, kami naik,
02:34di situ saya sudah paham,
02:36dari situ saya bisa mengarah ke rumah anak gadis tersebut.
02:43Kami melompat sama si Dedek tadi,
02:48anggota saya yang lain kebenarnya sudah sangat lelah
02:50dan kurang pengalaman dengan air.
02:52Jadi kami melompat, sama-sama naik.
02:53Nah, untuk penemuan batang pisang itu sendiri bagaimana Pak?
02:57Dirakit saat itu juga atau memang sudah tersedia di sana?
03:00Enggak, Ibu.
03:04Kami melompat sama-sama naik, ini naik, tutupnya pota ikan itu, Ibu, piber.
03:11Jadi kami berenang berdua,
03:13sampai sekitar 150 meter dari titik lompat.
03:17Kami ketemu sama Gedebok Pisang.
03:20Jadi ketemu Gedebok Pisang,
03:22ada empat Gedebok Pisang yang terapung,
03:24ada juga terlihat tali.
03:26Ya, kebetulan lah, Bu.
03:27Mungkin Tuhan kasih petunjuk.
03:29Ya, kami rakit, Bu.
03:30Rasa itu lebih gampang buat kami juga,
03:33supaya nggak kelelep juga.
03:35Jadi kami pasang, kami rakit dengan tali.
03:38Alat yang kami bawa berenang awalnya,
03:40kami jadikan landasan,
03:41mana tahu bisa nyelamat orang untuk duduk.
03:43Di situ pertama kali kami jumpa sama
03:45sepasang suami istri di atas pelapon di bawah atap,
03:50dengan anak-anaknya yang berumur 3 tahun.
03:53Jadi, sudah minta-minta tolong,
03:55tolong, Pak, tolong, Pak.
03:57Itu sakit.
03:58Saya sangat penyuk,
04:00karena itu warga saya.
04:04Jadi, saya coba, saya naikkan.
04:08Sudah kedinginan kali mereka.
04:11Jatuh, pasti masalah buat saya.
04:14Warga saya kalau jatuh, tenggelam mati.
04:16Pasti masalah buat saya.
04:18Tapi saya tekarkan keyakinan saya,
04:20saya pasti bisa.
04:22Maaf, Ibu.
04:23Saya agak, Tengaruh.
04:24Jadi, setelah bisa pada posisinya,
04:27menaikkan orang di atas gedebo pisang
04:30di saat gelombang air naik pasang itu sangat sulit,
04:33tapi kami berusaha,
04:34niat kami bagus,
04:35ditolong sama Tuhan.
04:37Kami bisa naikkan dua pasang
04:39suami istri dengan anaknya.
04:43Kami dorong balik ke titik pertama kami.
04:45Tapi sebelum saya berlangsung,
04:47ada cerita nenek-nenek.
04:48Itulah nenek yang mungkin ada di video ini.
04:52juri-juri minta tolong.
04:54Sabarnya, Nek.
04:55Saya usah.
04:56Saya usah.
04:56Udah itu, saat saya balik,
04:58mungkin anggota saya sudah kelelahan.
04:59Anggota saya nyalankan,
05:01Nenek, udah, Nenek.
05:02Nanti keunggulan bahaya, Nenek.
05:03Nggak, ada nenek-nenek.
05:04Minta tolong.
05:05Udah, nggak apa-apa.
05:06Yang heran saya,
05:07Dede ini semangat, Ibu.
05:08Kayak mana, Dek?
05:09Udah, Pak.
05:10Kalau Bapak, oke.
05:11Saya juga oke, katanya.
05:13Saya ikut, Bapak.
05:14Wajahnya saya termontifasi.
05:16Saya harus,
05:16kami berenang lagi, Ibu.
05:17Sekitar 300 meter lah, Ibu.
05:19Berenang di situ.
05:20Tapi kami udah punya sampan,
05:22gedebok pisang.
05:24Jadi udah sampai di sana,
05:25kami lihat nenek itu
05:26nggak bisa gerak bawa tongkat.
05:28Saya naikkan.
05:29Itu sangat sulit, Ibu.
05:30Saya sangat takut.
05:31Nenek itu masuk,
05:32terjun ke,
05:33jatuh goyang sikit,
05:34masuk gitu,
05:35kedalaman sudah seputaran
05:373 sampai 4 meter, Ibu,
05:39dari tanah.
05:40Agak sulit saya dibayangkan
05:41kalau nenek itu jatuh,
05:43sulit dengan berat badan.
05:44Itu sulit saya,
05:45kami untuk naikannya lagi.
05:46Ya, kami apresiasi,
05:48tapi saya pasti yakin.
05:48Saya pasti yakin.
05:48Kami apresiasi langkah Bapak
05:51dalam melakukan proses evakuasi tersebut,
05:54proses penyelamatan,
05:55dan keyakinan Bapak terutama.
05:57Sehingga warga tersebut
05:59bisa ke tempat yang lebih aman.
06:01Tapi untuk update kondisi
06:02Ibu-Ibu tersebut,
06:04Ibu Lansia ini,
06:05seperti apa, Pak, sekarang?
06:08Sekarang setelah selamat,
06:09sudah kita bawa,
06:11langsung kita naikkan ke tempat
06:13yang lebih aman,
06:14dibawa sama keluarganya,
06:16sedang sudah dibawa ke posko
06:18pengungsian, Ibu.
06:20Dibawa ke posko pengungsian,
06:22sekarang,
06:22Alhamdulillah,
06:24bila baik-baik saja, Ibu.
06:26Oke.
06:26Pak,
06:27kalau untuk memantau
06:29lokasi di sana,
06:30sampai saat ini,
06:31seperti apa kondisi banjir dilangkat?
06:33Dan apa
06:35bantuan yang paling dibutuhkan warga
06:37hingga saat ini?
06:40Ini sini, Ibu.
06:41Agak terputus-putus, Ibu.
06:44Iya.
06:44Untuk saat ini,
06:45bagaimana kondisi banjir
06:47dilangkat, Pak?
06:48Dan apa kebutuhan
06:49yang paling dibutuhkan oleh warga?
06:51Saya rasa,
06:58untuk saat ini,
06:59setelah pasca banjir,
07:01awalnya,
07:02kami sanggup butuhkan penerangan,
07:05internet,
07:06obat-obatan,
07:07medis,
07:07dan lain sebagainya,
07:08digarenakan kemarin juga agak sulit,
07:10digarenakan banyak
07:11jalan-jalan
07:13untuk menuju
07:14berandang itu yang terputus.
07:15Namun saat ini,
07:19sudah lancar.
07:20Yang dibutuhkan masyarakat itu medis.
07:23Saya rasa,
07:24itu sekiranya juga mungkin
07:25psikiatri,
07:27ya, Bu,
07:27untuk anak-anak,
07:28biar mengembalikan mental
07:30dan
07:30psikologi anak-anak,
07:34mungkin, ya, Ibu.
07:34Itu saya rasa.
07:36Intinya,
07:37warga kami masih kuat, Ibu.
07:38Kami bersama di bawah pimpinan
07:40Pak Kapolres,
07:42Pak Kapolres Angkat,
07:44kami tetap konsisten
07:45untuk selalu melayani
07:47dan melindungi
07:48dan mengayomi masyarakat kami, Ibu.
07:50Baik.
07:51Pak, kami konfirmasi,
07:53tadi Bapak sempat mengatakan
07:54bahwa banjir kemarin
07:55menyentuh angka 3 sampai 4 meter tingginya.
07:58Saat ini berarti sudah surut, ya, Pak, ya?
08:04Alhamdulillah, Ibu.
08:04Alhamdulillah, saat ini sudah sangat surut.
08:06Jadi, untuk di jalan yang awalnya
08:08sudah masih tergenang air,
08:09sekarang sudah tidak, Ibu.
08:11Sudah tidak tergenang air
08:12di kanan-kiri jalan,
08:13di punggungan masyarakat pun,
08:15kalaupun saat ini
08:16sudah juga berangsur turun
08:19dan ada beberapa titik
08:20yang masih tergenang air,
08:22namun diperkirakan
08:24tidak terlalu membahayakan
08:25ketinggiannya paling
08:2630 cm, begitu, Ibu.
08:30Baik.
08:31Pak Amrizal, sebelumnya,
08:32terima kasih sudah berbagi cerita
08:34kepada kami di Kompas Malam.
08:35Semoga kisah inspiratif ini
08:38menginspirasi pihak-pihak
08:40yang tentu saat ini mungkin
08:42sedang melakukan proses evakuasi
08:44dan tentunya harapan
08:45serta keyakinan
08:46dalam proses evakuasi itu
08:48menjadi salah satu kunci
08:49untuk bisa menyelamatkan warga terdampak.
08:52Terima kasih, Kapolsek,
08:53Pangkalan Berandana,
08:54AKP Amrizal Hasibuan.
08:55Salam sehat selalu.
08:57Mau lihat, eh?
08:58Siap, Ibu.
08:59Terima kasih banyak, Ibu,
09:00atas kesempatan diberikan.
09:02Ibu, kami tetap
09:04berbuat yang terbaik
09:05untuk masyarakat.
09:07Salam presisi, Ibu.
09:08Salam presisi.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan