Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV - Politisi PDIP merespons bantahan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo terkait bantahan peresmian Bandara IMIP hanya bentuk cuci tangan.

"Pernyataan itu merupakan bentuk cuci tangan yang menggelikan. Kalau kita baca berita PT IMIP itu kan diresmikan oleh Jokowi 2015 salah satu fasilitas dari PT tersebut adalah bandara jadi ada orang yang meresmikan PT tapi tidak aku meresmikan bandara nya ini barat ada orang yang meresmikan mall tapi bilang saya tidak meresmikan toiletnya padahal itu bagian dari fasilitas di area tersebut," kata Guntur Romli, Senin (1/12/2025).

Menurutnya pemerintah sudah mencabut izin internasional bandara tersebut bisa diapresiasi tapi tindakan tersebut dinilai belum cukup.

"Harus dilakukan investigasi, siapa saja pihak-pihak yang diuntungkan apakah bisa disebut selama 10 tahun pemerintahan Jokowi itu kecolongan. Jadi tidak perlu dengarkan cuci tangan Jokowi yang setiap hari kerjanya klarifikasi," kata Guntur.

Sebelumnya di Solo pada 28 November 2025, Jokowi menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah ikut meresmikan bandara tersebut.

Pada tahun 2018 Jokowi mengaku bandara yang diresmikan adalah Bandara Maleo di Morowali.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Video Editor: Vila

#jokowi #bandaraimip

Baca Juga Pantauan Terkini Kondisi Daerah Terisolasi Akibat Longsor-Banjir di Aceh, Bantuan Mulai Masuk di https://www.kompas.tv/regional/634733/pantauan-terkini-kondisi-daerah-terisolasi-akibat-longsor-banjir-di-aceh-bantuan-mulai-masuk



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/634745/pdip-blak-blakan-respons-bantahan-jokowi-soal-peresmian-bandara-imip-morowali
Transkrip
00:00Ya, pernyataan Pak Joko itu merupakan bentuk cuci tangan yang menggelikan
00:05karena kalau kita baca berita
00:09Ya, pernyataan Pak Joko itu merupakan bentuk cuci tangan yang menggelikan
00:34karena kalau kita baca berita PT IMIP itu kan diresmikan oleh Jokowi tahun 2015
00:42dan salah satu fasilitas dari PT tersebut adalah bandara
00:48jadi ada orang yang meresmikan PT tapi tidak ngaku meresmikan bandaranya
00:53ini ibarat ada orang yang meresmikan mal tapi bilang saya nggak meresmikan toiletnya
00:59padahal itu bagian dari fasilitas di area tersebut
01:03maka cuci tangan itu semakin mencurigakan
01:07karena itu pemerintah yang sudah mencabut izin internasional bandara tersebut
01:14kami apresiasi tapi itu tidak cukup harus dilakukan investigasi
01:18siapa saja yang selama ini pihak-pihak yang diuntungkan
01:22apakah bisa disebut selama 10 tahun pemerintahan Jokowi itu kecolongan
01:27masa iya negara 10 tahun kecolongan terkait PT tersebut
01:31jadi bentuk investigasi dan tidak usah dengarkan cuci tangan dari Jokowi
01:37yang tiap hari kerjanya saya lihat memang hanya mengklarifikasi
01:41berarti kalau memang ada keterlibatan atau ada kesalahan berharap Pak Jokowi juga bertanggung jawab
01:49iya tentu saja informasi yang kami dengar ada dugaan keterlibatan orang-orang sekitar Jokowi
01:55terkait bandara tersebut gitu
01:57kami mendengar informasi itu makanya perlu investigasi agar ada kepastian terkait masalah tersebut
02:04karena ini betul kata Menteri Pertahanan ini bentuk dari pelanggaran terhadap kedaulatan negara
02:11ini seperti Republik dalam Republik dan itu sangat membahayakan gitu
02:15yang kedua ini kan juga lagi ramai soal ada pernyataan dari PSI
02:22yang bilang bahwa posisi Pak Jokowi di partai dipertanyakan
02:28padahal di satu sisi ada nenek-nenek yang masih menjabat sebagai ketua umum partai
02:32kalau dari PDI sendiri melihat ini seperti apa?
02:35karena kan indikasinya ini menyinggung Ibu Megawati
02:37pertama kita melihat bahwa pernyataan tersebut adalah bentuk merendahkan terhadap seorang perempuan
02:44kalau itu benar untuk Ibu Megawati
02:46karena perempuan yang masih kuat, yang masih powerful disebut dengan nenek-nenek
02:52nenek-nenek itu kan dalam arti penghinaan
02:55nenek-nenek dalam arti netral usia ya
02:58tentu saja Ibu Megawati punya cucu dan bisa disebut dengan nenek-nenek benar
03:03Jokowi juga kakek-kakek karena dia juga punya cucu
03:06kalau itu dari sisi netral sih gak masalah
03:08tapi kalau dalam bentuk penghinaan ya
03:11seakan-akan perempuan itu gak berdaya dan sebagainya
03:14itu yang bagi kami bentuk penghinaan
03:16tapi kami yakin Ibu Megawati tidak akan merespon serangan personal
03:21dan sudah kebal terkait serangan-serangan personal tersebut
03:24yang kami tangkap ini kan upaya dari Ahmad Ali
03:29melindungi dirinya ya dengan terus menyerang PDI perjuangan
03:33sepertinya dia ingin menjadikan sebagai tameng agar selamat dari kasus-kasusnya di KPK
03:38yang kita tahu bulan Februari KPK merampas menyita 3,4 triliun uang dari rumahnya
03:48ada juga barang-barang mewah dan sampai saat ini gak ada kabarnya
03:52dan itu bagi kami dengan membela Jokowi
03:55dia merasa akan selamat dari kasus-kasusnya di KPK
03:59itu kalau kami melihat seperti itu
04:01tapi PDI sendiri melihat sindiran dari Ahmad Ali ini
04:06menikapinya santai saja
04:07kami santai saja
04:08dan kami juga hanya ingin ungkap
04:11bahwa disitu memang ada tujuan-tujuan tertentu ya
04:14itu yang saya sebut
04:15semakin keras mereka ngebelain Jokowi
04:17semakin ingin selamat dari kasusnya di KPK
04:20itu kami melihat gitu
04:21ada yang menuding itu diresmikan Pak Jokowi tahun 2011
04:50enggak, enggak pernah
04:51saya enggak pernah meresmikan Bandara IMIP di Morawali
04:58enggak pernah
04:58saya, seingat saya, yang saya resmikan adalah
05:03Bandara Malayo di Morawali
05:06itu yang membangun pemerintah
05:09tahun berapa Pak?
05:10dan udah lupa
05:12kalau yang IMIP itu saya kira miliknya swasta
05:17adanya ini menjawab tudingan bahwa itu diresmikan saat Pak Jokowi
05:22pemerintah ya?
05:22ya, semuanya kan hal yang enggak baik kan ditariknya ke saya
05:26oke, makasih
05:28ya
05:29saya, Triska Klarissa
05:37saksikan program-program Kompas TV
05:39melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya
05:44Kompas TV, independen, terpercaya
05:47selamat menikmati
05:49selamat menikmati
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan