Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berpandangan memperlambat ekonomi Indonesia pada Januari-Agustus 2025 bukan dikarenakan global.

Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta pada Kamis (27/11/2025).

"Jadi kalau dilihat dari sini sih perlambatan ekonomi kita sepanjang mungkin 8 bulan pertama tahun ini bukan karena global saja. Mungkin bukan karena global, mungkin karena salah urus di dalam yang sudah kita perbaiki," kata Purbaya.

Video Editor: Vila Randita

Produser: Theo Reza

#purbaya #dpr #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633962/menkeu-purbaya-ekonomi-awal-tahun-melambat-bukan-karena-global-mungkin-salah-urus
Transkrip
00:00Anggota Dewan yang terhormat, kami akan mulai presentasi dengan melihat dinamika perekonomian global.
00:10Kalau kita lihat, sampai saat ini prospek perekonomian global mulai membaik,
00:16walaupun ada sempat ribut sana-sini, kalau silat sih lebih bagus daripada sebelumnya.
00:23Tensi di Amerika Serikat dan Tiongkok mulai meredah.
00:25The Fed juga sudah menurunkan federal funds rate untuk kedua kalinya tahun ini.
00:30Jadi, ada harapan juga The Fed masih akan menurunkan federal funds rate-nya di bulan Desember.
00:38Hal ini memberikan sinyal positif bagi stabilitas dan prospek ekonomi serta sektor keuangan global ke depan,
00:44terutama dampaknya bagi emerging market termasuk Indonesia.
00:49Jadi, kalau kita lihat gambar di depan itu, proyeksi pertumbuhan global yang tengah itu direvisi ke atas.
01:00Kalau kita lihat, OECD tahun 2025 tumbuhnya 3,2 persen, mengalami koreksi 0,3 persen daripada sebelumnya.
01:12Yang IMF tahun 2025 diprediksi dunia tumbuh 3,2 persen, ini dikoreksi ke atas lagi 0,2 persen dari sebelumnya.
01:25Jadi, kelihatannya ini sudah balik ke prediksi awal IMF di awal tahun sebelum ada trade war,
01:31bahwa global akan tumbuh dengan pertumbuhan 3,2 persen.
01:37Ketika trade war terjadi, IMF langsung menurunkan ke 2,8 yang diikuti oleh pesimisme di perekonomian dunia termasuk Indonesia.
01:46Tapi, ternyata kelihatannya dampak perang dagang itu sudah mulai diperkirakan tidak sebesar yang sebelumnya,
01:54sehingga mereka merevisi lagi ke atas ke 3,2 sesuai dengan prediksi semula.
01:59Level pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih lambat di triwulan ketiga akibat perang tarif dengan AS,
02:07walaupun bukan itu utamanya ya.
02:09Memasuki triwulan keempat, TNC kedua negara mulai meredah.
02:13Diharapkan ekonomi Tiongkok ke depan semakin pulih dan mendukung kinerja perekonomian Indonesia.
02:19Kinerja ekonomi Indonesia dan sebagian negara Asia Tenggara tetap resilien pada triwulan ketiga tahun 2025
02:25Dengan berbagai perkembangan positif di global, ekonomi diharapkan semakin membaik ke depannya.
02:33Kalau kita lihat harga komoditas masih bergelak fluktu aktif.
02:39Batu bara, minyak, dan nikel, dan melemahnya harga nikel secara yen on year.
02:46Ini mempengaruhi kondisi pendapatan kita.
02:49Secara man-on-man, batu bara menguat menjadi sekitar Rp109,5 per ton,
02:55seiring tingginya permintaan negara importer utama.
02:58Minyak brand naik tipis secara man-on-man, namun masih melemah secara year on year.
03:04Saat ini harga minyak berada di sekitar Rp63,6 per barel
03:08akibat risiko geopolitik dan surplus produksi OPEC+.
03:12Menurut, penurunan kinerja batu bara dan nikel menjadi tantangan bagi sisi penerimaan fiskal.
03:19Sementara, penurunan harga minyak merendam tekanan belanja PBN untuk subsidi dan kompensasi.
03:27Sementara itu, tembaga dan CPO dalam tren menguat secara year on year.
03:32Penguatan harga tembaga didorong kekhawatiran pengetatan supply dan berakhirnya government shutdown di Amerika Serikat.
03:38Ini memberikan dampak positif bagi penerimaan negara.
03:42Pergerakan komoditas ini juga berpengaruh pada kinerja ekspor Indonesia.
03:49Pada periode Januari hingga September 2025,
03:54surplus neraca perdagangan Indonesia masih terjaga dengan nilai kumulatif Rp33,48 miliar dolar.
04:01Amerika Serikat tumbuh sekitar 50,9 persen year on year dengan surplus bulanan Rp4,34 miliar dolar AS.
04:13Jadi kalau dilihat dari sini, walaupun perekonomian dunia mengalami gejolak yang tidak menentu,
04:21kelihatannya pengaruh ke ekspor kita dan trade balance kita tidak signifikan, malah cenderung positif.
04:28Ini terlihat dari pertumbuhan trade balance yang 50,09 persen tadi.
04:36Cara year on year ekspor tumbuh 11,4 persen dan import naik 7,2 persen.
04:42Dan ini menunjukkan aktivitas industri dalam negeri makin aktif di tengah permintaan global yang masih kuat.
04:49Jadi kalau dilihat dari sini sih, perlambatan ekonomi kita sepanjang mungkin 8 bulan pertama tahun ini
04:56bukan karena global saja.
04:59Mungkin bukan karena global, mungkin karena salah urus di dalam yang sudah kita berbaiki ya.
05:04Keren ekon mencatatkan surplus pada tribulan ketiga 2021 sebesar Rp4 miliar dolar atau setara dengan 1,1 persen PDB.
05:14Surplus terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang,
05:17sementara pendapatan primer konsisten negatif sebagai konsekuensi investasi langsung global di Indonesia
05:24melalui repatriasi keuntungan atau dividen.
05:28Rasa jasa tumbuh terbatas seiring tingginya perjalanan wisata WNI ke luar negeri
05:35dan implikasi jasa freight yang sejalan dengan aktivitas perdagangan Indonesia dengan pasar global.
05:41Kita lihat ke pasar keuangan domestik.
05:47Pasar keuangan domestik stabil dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia,
05:53didukung juga dengan koordinasi fiskal moneter yang solid.
05:56Risiko kurs menurun dan optimisme investor global membaik.
06:01Walaupun secara agregat terjadi outflow sebesar Rp180,92 triliun sejak Januari hingga 21 November 2025,
06:10kita juga melihat pembalikan di pasar saham dengan inflow signifikan selama November hingga Rp11,21 triliun.
06:22Pembalikan flow di pasar saham menunjukkan bahwa investor asing mulai melihat prospek ekonomi kita
06:31kelihatannya lebih baik dibanding sebelumnya.
06:34Mungkin mereka lebih optimis terhadap prospek kita dibanding sebelumnya.
06:37Di tengah tekanan outflow portfolio, stabilitas rupiah tetap dijaga hingga berada di kisaran Rp16.700 per dolar.
06:46Pergerakan nilai tukar yang stabil ini menandakan respons positif meredahnya tensi global
06:51dan ekspektasi perlonggaran kebijakan moneter AS.
06:56Untuk inflasi, sampai dengan Oktober 2025 Indonesia tetap stabil inflasinya di 2,9 persen.
07:06Ini angka yang ideal untuk saya.
07:09Jadi kan BI targetnya 3 plus minus 1 ya.
07:14Ini 2,9 itu inflasi yang ideal.
07:17Yang ideal itu biasanya inflasi itu antara 2 sampai 3 persen.
07:20Jadi keadaan inflasi amat ideal.
07:23Ini menunjukkan keberhasilan TPID maupun TP Pusat, Bank Sentral dan seluruh pemerintah daerah dan kementerian pertanian dan perdagangan
07:32untuk menggunakan harga di pasar domestik sehingga daya beli masyarakat tidak tergerus.
07:37Berikutnya, kita lihat kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua tadi
07:47berarti ruang ketiga tumbuh 5,04 persen.
07:52Didorong oleh permintaan domestik dan kinerja ekspor yang kuat.
07:56Investasi yang resilient serta optimalisasi belanja pemerintah.
08:00Dari komponen pengeluaran, kalau kita lihat ya, konsumsi rumah tangga sebagai penyembang besar PDB
08:10tumbuh solid 4,89 persen pada tribulan tiga.
08:15Investasi PMTB tumbuh 5,04 persen mencerminkan optimisme pelaku usaha.
08:20Ekspor meningkat kuat 9,91 persen dan impor tumbuh rendah sehingga memperkuat net ekspor kita
08:29yang memberikan dorongan atau tambahan ke angka pertumbuhan kita.
08:33Konsumsi pemerintah tumbuh 5,49 persen sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah di K3
08:39yang tumbuh tinggi dan akan terus diakselerasi di K4.
08:43Kalau kita lihat di gambar sebelah kiri itu, kiri tengah, ada belanja pemerintah yang nomor 3 dari atas
08:53kelihatan tribulan pertama mengalami kontraksi minus 1,37, tribulan kedua masih minus 0,33,
09:04tribulan ketiga kelima sekarang tumbuh positif 5,5 persen.
09:08Jadi di dua tribulan pertama tahun ini, pemerintah belanjanya lambat sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.
09:17Ini kita perbaiki dan ke depan saya pastikan di tribulan pertama tahun depan kita akan tumbuh terus,
09:23kita akan cegah belanja yang terlambat dari pemerintah sehingga dorongan ke ekonominya akan tetap kuat.
09:28Dari sisi produksi, sebagian besar tumbuh positif, manufaktur tumbuh 5,54 persen,
09:37perdagangan tumbuh 5,49 persen, transportasi 8,62 persen, serta informasi dan komunikasi 9,65 persen.
09:47Sektor konstruksi juga tumbuh stabil, sementara pertambangan sedikit terkoreksi karena moderasi harga komoditas di pasar dunia.
09:55Sementara itu, sektor pertanian yang didukung program prioritas pangan Presiden meningkat drastis dari 1,65 persen pada Ki-2 menjadi 4,93 persen pada Ki-3.
10:10Hal ini dilakukan guna meningkatkan kejahteraan petani, mendukung pengantasan kemiskinan, dan mencapai tujuan ketahanan pangan.
10:19Secara keseluruhan, konsumsi yang kuat, investasi yang terjaga, dan ekspor yang meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
10:29Upaya pemerintah terus mendorong kontribusi industri bernilai tambah juga terlihat pada realisasi pertumbuhan sejumlah wilayah.
10:40Sulawesi tumbuh 5,8 persen next, dan Jawa 5,2 persen.
10:47Dengan mengandalkan terutama dari industri pengolahan, Sumatera tumbuh 4,9 persen, dan Kalimantan 4,7 persen, disumbang oleh sektor pertanian dan penegangan.
10:59Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,7 persen dengan industri pariwisatanya.
11:04Kita lihat bagaimana kondisi masalah kita sekarang.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan