JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berpandangan memperlambat ekonomi Indonesia pada Januari-Agustus 2025 bukan dikarenakan global.
Hal ini disampaikan saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta pada Kamis (27/11/2025).
"Jadi kalau dilihat dari sini sih perlambatan ekonomi kita sepanjang mungkin 8 bulan pertama tahun ini bukan karena global saja. Mungkin bukan karena global, mungkin karena salah urus di dalam yang sudah kita perbaiki," kata Purbaya.
Video Editor: Vila Randita
Produser: Theo Reza
#purbaya #dpr #breakingnews
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/633962/menkeu-purbaya-ekonomi-awal-tahun-melambat-bukan-karena-global-mungkin-salah-urus
06:56Untuk inflasi, sampai dengan Oktober 2025 Indonesia tetap stabil inflasinya di 2,9 persen.
07:06Ini angka yang ideal untuk saya.
07:09Jadi kan BI targetnya 3 plus minus 1 ya.
07:14Ini 2,9 itu inflasi yang ideal.
07:17Yang ideal itu biasanya inflasi itu antara 2 sampai 3 persen.
07:20Jadi keadaan inflasi amat ideal.
07:23Ini menunjukkan keberhasilan TPID maupun TP Pusat, Bank Sentral dan seluruh pemerintah daerah dan kementerian pertanian dan perdagangan
07:32untuk menggunakan harga di pasar domestik sehingga daya beli masyarakat tidak tergerus.
07:37Berikutnya, kita lihat kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua tadi
07:47berarti ruang ketiga tumbuh 5,04 persen.
07:52Didorong oleh permintaan domestik dan kinerja ekspor yang kuat.
07:56Investasi yang resilient serta optimalisasi belanja pemerintah.
08:00Dari komponen pengeluaran, kalau kita lihat ya, konsumsi rumah tangga sebagai penyembang besar PDB
08:10tumbuh solid 4,89 persen pada tribulan tiga.
08:15Investasi PMTB tumbuh 5,04 persen mencerminkan optimisme pelaku usaha.
08:20Ekspor meningkat kuat 9,91 persen dan impor tumbuh rendah sehingga memperkuat net ekspor kita
08:29yang memberikan dorongan atau tambahan ke angka pertumbuhan kita.
08:33Konsumsi pemerintah tumbuh 5,49 persen sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah di K3
08:39yang tumbuh tinggi dan akan terus diakselerasi di K4.
08:43Kalau kita lihat di gambar sebelah kiri itu, kiri tengah, ada belanja pemerintah yang nomor 3 dari atas
08:53kelihatan tribulan pertama mengalami kontraksi minus 1,37, tribulan kedua masih minus 0,33,
09:04tribulan ketiga kelima sekarang tumbuh positif 5,5 persen.
09:08Jadi di dua tribulan pertama tahun ini, pemerintah belanjanya lambat sehingga memperlambat pertumbuhan ekonomi kita.
09:17Ini kita perbaiki dan ke depan saya pastikan di tribulan pertama tahun depan kita akan tumbuh terus,
09:23kita akan cegah belanja yang terlambat dari pemerintah sehingga dorongan ke ekonominya akan tetap kuat.
09:28Dari sisi produksi, sebagian besar tumbuh positif, manufaktur tumbuh 5,54 persen,
09:37perdagangan tumbuh 5,49 persen, transportasi 8,62 persen, serta informasi dan komunikasi 9,65 persen.
09:47Sektor konstruksi juga tumbuh stabil, sementara pertambangan sedikit terkoreksi karena moderasi harga komoditas di pasar dunia.
09:55Sementara itu, sektor pertanian yang didukung program prioritas pangan Presiden meningkat drastis dari 1,65 persen pada Ki-2 menjadi 4,93 persen pada Ki-3.
10:10Hal ini dilakukan guna meningkatkan kejahteraan petani, mendukung pengantasan kemiskinan, dan mencapai tujuan ketahanan pangan.
10:19Secara keseluruhan, konsumsi yang kuat, investasi yang terjaga, dan ekspor yang meningkat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
10:29Upaya pemerintah terus mendorong kontribusi industri bernilai tambah juga terlihat pada realisasi pertumbuhan sejumlah wilayah.
10:40Sulawesi tumbuh 5,8 persen next, dan Jawa 5,2 persen.
10:47Dengan mengandalkan terutama dari industri pengolahan, Sumatera tumbuh 4,9 persen, dan Kalimantan 4,7 persen, disumbang oleh sektor pertanian dan penegangan.
10:59Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 4,7 persen dengan industri pariwisatanya.
11:04Kita lihat bagaimana kondisi masalah kita sekarang.
Jadilah yang pertama berkomentar