Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya menaikkan status kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta ke tahap penyidikan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengungkap bahwa anak berkonflik hukum (ABH) diduga membeli bahan peledak secara daring sebelum beraksi di sekolahnya. Keluarga tidak menaruh curiga karena pelaku berdalih paket-paket tersebut adalah perlengkapan ekstrakurikuler.

Sebelumnya, Densus 88 Polri mengungkap ada 110 anak terpapar radikalisme melalui internet, termasuk media sosial, website, dan game online. Paparan itu tersebar di 23 provinsi, dengan Jakarta dan Jawa Barat memiliki angka tertinggi.

#terorisme #sman72jakarta #polisi

Baca Juga Fakta Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Beli Bahan Bom Online, Kemensos Fokus Rehabilitasi di https://www.kompas.tv/nasional/632769/fakta-ledakan-sman-72-jakarta-pelaku-beli-bahan-bom-online-kemensos-fokus-rehabilitasi



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/632773/keterangan-polisi-ungkap-kasus-ledakan-sma-72-naik-penyidikan-kompas-petang
Transkrip
00:00Saudara polisi membebarkan fakta baru kasus ledakan SMA Negeri 72 Jakarta.
00:06Pelaku atau anak berkonflik hukum membeli bahan untuk membuat bom secara daring atau online.
00:12Orang tua diimbo waspada dan mengawasi aktivitas anak di dunia maya.
00:16Polda Metro Jaya menaikkan status kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta ke tahap penyidikan.
00:30Kabit Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengungkap awal mula anak berkonflik dengan hukum
00:36atau ABH mendapatkan bahan peledak untuk beraksi di sekolahnya sendiri.
00:41Bahan peledak itu diduga dibeli ABH secara daring.
00:44Keluarga tak pernah menaruh curiga lantaran ABH beralasan paket-paket yang datang
00:49merupakan bahan untuk keperluan ekstra kurikuler sekolah.
00:53Dari keterangan awal, orang dekat dari ABH bahwa ini memang diorder menggunakan online.
01:02Nah, pada saat barang tersebut sampai di rumah disimpan oleh keluarga
01:07dengan alasan bahwa barang-barang tersebut untuk ekstra kurikuler sekolah.
01:13Sehingga tidak ada kecurigaan dari orang tua dan ini murni atas inisiatif perbuatan yang bersangkutan.
01:21Tetapi dengan adanya rilis kemarin dari BNPT, Komdiji, dan Densus 88, penyidik juga tidak berhenti.
01:30Penyidik terus melakukan pendalaman.
01:32Sebelumnya Densus 88 Polri mengungkap ada 110 anak terpapar radikalisme melalui internet.
01:39Baik media sosial, website, hingga game online.
01:43Angka itu tersebar di 23 provinsi di Indonesia.
01:46Di mana Jakarta dan Jawa Barat tercatat memiliki angka tertinggi.
01:50Densus 88 juga telah menangkap lima pelaku perekrut paham radikal di internet.
01:55Pada tahun ini Densus 88 melakukan penegakan hukum terhadap kurang lebih lima orang dewasa
02:06yang berusaha melakukan rekrutmen terhadap anak-anak dan pelajar yang kaitannya dengan jaringan terorisme.
02:15Lebih dari 110 yang saat ini sedang teridentifikasi.
02:19Jadi artinya kita bisa sama-sama menyimpulkan bahwa ada proses yang sangat masif sekali
02:25rekrutmen yang dilakukan melalui media daring.
02:31Pakar keamanan siber, Pratama Persada, menilai ABH telah terpapar konten radikalisme.
02:38Polisi harus mendalami situs dan komunitas yang kerap diakses oleh ABH
02:42yang menyebabkan dirinya termotivasi untuk melakukan aksi nekat di sekolahnya.
02:47Aparat keamanan kita, aparat intelijen kita harus memiliki kemampuan teknologi
02:52untuk bisa melakukan monitoring terhadap lingkungan dark web ini.
02:56Sebenarnya harus dicari, anak ini sebenarnya dia afiliasinya kemana nih?
03:00Dia komunitasnya siapa saja? Dia mengakses kemana saja?
03:04Siapa teman-teman yang diajak berkomunikasi?
03:07Dia beli bahannya di mana? Yang ngajarin dia siapa?
03:10Atas temuan perekrutan anak dan pelajar di dunia maya,
03:15penyidik Polda Metro Jaya kembali mendalami apakah ABH benar bertindak atas inisiatif
03:20atau ada jaringan yang terlibat dalam memotivasi ABH
03:24dalam kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.
03:29Tim Liputan, Kompas TV
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan