Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Untuk membahas lebih jauh mengenai gangguan pendengaran yang dialami sejumlah siswa korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.

KompasTV akan berbincang dengan Dokter Spesialis THT Rumah Sakit Puri Cinere, dr. Tri Juda Airlangga.

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.

Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

#ledakansman72 #ledakan #korbanledakan

Baca Juga [FULL] Terbaru, Tim SAR Ungkap Harus Modifikasi Cuaca Agar Segera Evakuasi Korban Longsor Cilacap di https://www.kompas.tv/regional/631456/full-terbaru-tim-sar-ungkap-harus-modifikasi-cuaca-agar-segera-evakuasi-korban-longsor-cilacap



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/631462/full-dokter-spesialis-tht-ungkap-efek-penanganan-gangguan-pendengaran-korban-ledakan-di-sman-72
Transkrip
00:00Saudara pasca ledakan yang terjadi di SMA 72 Jakarta pada Senin pagi.
00:05Siswa SMA 72 ini kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran tetap muka.
00:12Siswa dan pihak sekolah mengawali kegiatan dengan upacara bendera dan doa bersama.
00:18Meski sebagian sudah kembali bersekolah, masih ada sebagian siswa SMA 72 Jakarta yang memilih untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
00:26Pihak sekolah memberikan kebebasan kepada siswa yang ingin memilih pembelajaran tetap muka ataupun daring.
00:43Proses belajar mengajar SMA 72 sudah mulai digelar secara tetap muka.
00:49Meski telah digelar tetap muka, namun sebagian siswa masih memilih pembelajaran secara daring karena masih trauma.
00:58Selain trauma, sejumlah siswa masih menjalani perawatan di rumah sakit.
01:03Direktur RSIJ Cempaka Putih bilang, lebih dari 90% korban mengalami gangguan pendengaran akibat suara ledakan.
01:11Saya ingin merevisi ini karena sebelumnya dikatakan masalah gangguan pendengaran itu sekitar 75%,
01:19tapi ternyata lebih dari 90% ada gangguan pada pendengaran.
01:24Adalah karena trauma akustik ya, akibat suara yang dahsyat yang keluar dari sana.
01:30Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebut, pihak sekolah harus cek kesiapan siswa pascapulih dari tragedi.
01:40Pramono juga bilang, banyak murid masih trauma pasca ledakan hingga meminta untuk pindah sekolah.
01:48Mereka akan mengundang murid dan guru-gurunya untuk berdiskusi.
01:53Tetapi prinsipnya, saya sampaikan kepada Ibu Kepala Sekolah,
01:58kalau memang Senin besok sudah siap, silakan dibuka.
02:02Tapi kalau belum siap, jangan dipaksakan.
02:05Memang yang saya kaget, Ibu Kepala Sekolah juga menyampaikan ada beberapa siswa yang trauma.
02:11Karena trauma minta pindah sekolahnya, tetapi kan ini menjadi persoalan tersendiri.
02:16Psikolog Klinis Forensi Kassandra Putranto bilang,
02:19Selain pemulihan mental, harus ada bantuan bagi korban yang mengalami gangguan pendengaran
02:25untuk bisa mengikuti belajar-mengajar secara tatap muka maupun daring.
02:32Yang jelas tentu harus ada bantuan sesuai kebutuhan.
02:35Jadi apabila misalnya memang ada masalah pendengaran,
02:38ya tentu harus ada bantuan dan dukungan terkait kondisi ini.
02:43Nah, tetapkan kembali lagi ada masalah-masalah lain ya.
02:46Misalnya ada luka-luka yang lain, kemudian mungkin juga ada yang pada mata,
02:50atau mungkin pada rasa takut sendiri yang akhirnya bisa panik, cemas, dan lain sebagainya.
02:57Nah, semua itu betul-betul sangat tergantung kepada hasil assessment.
03:01Dan untuk mengetahui setiap anak punya kebutuhan yang berbeda-beda,
03:05dan itu yang harus ditemukan.
03:06Butuh banyak dukungan agar para siswa SMA Negeri 72,
03:12termasuk para korban, pulih secara fisik dan sikis pasca tragedi.
03:18Bantu mereka pulih agar bisa meniti cita-citanya.
03:22Tim Liputan, Kompas TV
03:24Dan saudara, untuk membahas soal gangguan pendengaran
03:33yang dialami sejumlah siswa korban ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta,
03:37kita akan berbincang dengan dokter spesialis THT Rumah Sakit Puri Cineri,
03:42dokter Tri Yuda Air Langga.
03:44Selamat malam, dokter.
03:46Selamat malam, Mbak Palin.
03:47Iya, dokter Angga.
03:49Ini disebut dari Direktur Rumah Sakit Islam Cepaka Putih
03:54bahwa mayoritas atau 90% korban
03:57ini mengalami gangguan pendengaran akibat suara ledakan.
04:00Nah, apa efek yang paling terasa bagi korban?
04:04Ya, pasti kita harus lihat dulu gejalanya
04:05apa yang didapat dari masing-masing pelajar tersebut ya.
04:10Mungkin gejalanya bisa dia telinganya berdenging,
04:13bisa jadi telinganya rasanya penuh,
04:15jadi tidak mendengar.
04:16Nah, kadang-kadang dia kesulitan mendengar suara yang
04:20kita lihat dari derajat gangguan pendengaran ya,
04:23kalau tadi di bawah 90% saya berpikir
04:24pasti ada sesuatu yang gangguan pendengaran
04:27kita bilang berat-sangat berat ya.
04:30Nah, itu bisa juga sampai kesulitan memahami percakapan.
04:35Jadi, kalau pelajar ini ada gangguan pendengaran berat,
04:37dia pasti akan, kalau gurunya berkomunikasi,
04:40dia harus, karena dengarnya jadi berkurang tuh Mbak Palin.
04:44Jadi, juga dia pasti akan, dan juga bisa jadi dia,
04:47ada keluhan-keluhan yang lain, sakit kepala, lelah, segala macam.
04:51Memang harus kita pastikan dulu nih,
04:53seberapa derajat gangguan pendengaran tersebut.
04:56Tadi yang dikatakan di rumah sakit tersebut,
04:58gangguannya udah hampir 90 sekian persen,
05:00nah, kita harus pastikan dulu.
05:02Itu, kita biasanya, kita masih dalam tahap observasi itu,
05:06untuk memastikan ada,
05:08apakah semuanya ada,
05:11karena kemungkinan bisa aja dia terjadi,
05:12macam-macam untuk Mbak Palin,
05:14resiko-resikonya.
05:16Bisa aja,
05:17dia ada,
05:19kendang kelihannya,
05:21pecah gitu ya mungkin ya,
05:22lubang,
05:24gara-gara suaranya sangat keras,
05:26atau bisa juga gara-gara nanti menyebabkan,
05:28rangkaian tulang-tulang pendengaran disitunya mungkin yang terganggu.
05:32Jadi kita bisa membagi antara gangguannya,
05:34bisa gangguan hantar saja,
05:37hantaran saja kayak kita bicara nih Mbak Palin,
05:39atau mungkin ada gangguan sarafnya,
05:43atau campuran dari kedua gangguan tersebut.
05:46Oke, tapi kan kita berharap,
05:48mereka ini masih panjang sekali pendidikannya,
05:51umurnya,
05:52dan masih tergolong muda begitu,
05:55untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
05:58Treatment seperti apa,
05:59yang paling cocok bagi para korban ini?
06:01Tentunya memang treatment secara medis,
06:04ataupun juga support dari orang-orang terdekat,
06:06baik itu dari pihak sekolah,
06:07ataupun keluarga.
06:10Ya, jadi kita lihat tergantung,
06:11memang betul,
06:12tergantung dari gangguan yang terjadi.
06:15Misalnya gangguannya berat,
06:17atau gangguan ringan,
06:17kita bisa menggunakan,
06:19mungkin kalau gangguannya berat,
06:20kita bisa menggunakan alat bantu.
06:27Ya dokter?
06:29Alat bantunya seperti apa gitu,
06:31kebetulannya,
06:32sorry saya pikir putus,
06:33alat bantu dengar,
06:34atau mungkin bisa dengan tindakan operasi,
06:36untuk memulihkan keadaan,
06:38gendang telinga yang berlubang tadi.
06:41Jadi kita akan melihat,
06:43masing-masing kasus per kasus,
06:44nanti gitu Mbak Malin.
06:46Oke, dok berarti artinya,
06:48mereka ini bisa sembuh,
06:49dan kemudian bisa mendengar secara normal lagi ya dok ya?
06:52Harapannya seperti itu,
06:54makanya tergantung dari masing-masing kasus yang didapatkan.
07:00Kalau misalnya,
07:01apakah harapannya bisa membaik,
07:04ada kalanya juga bisa gangguan sangat berat,
07:06nanti harus dipasihkan,
07:08apakah dengan alat-alat bantu tersebut,
07:11bisa memperbaiki secara,
07:13setidaknya mendekati normal lah Mbak Valin.
07:15Iya, oke.
07:17Dok, singkat saja,
07:18adakah efek jangka panjangnya,
07:21terkait dengan peristiwa ini,
07:22kemudian juga dengan pengobatan medis,
07:24yang hingga saat ini masih terus dilakukan pada korban,
07:26karena kan ini pengobatannya dilakukan secara intensif ya?
07:29Betul.
07:30Ya, jangka panjangnya mungkin kita harus lihat nanti,
07:34apakah dia mempunyai efek sisa,
07:36dari gangguan pendengaran tersebut.
07:38Karena kita pasti,
07:40teman-teman dari rumah sakit yang merawat masing tersebut,
07:43dia pasti akan mengobservasi terus secara ketat,
07:45sejauh mana kita bisa mengobservasi,
07:48dan memberikan tata laksana yang terbaik,
07:50untuk para siswa ini,
07:52sehingga proses belajar mengajarnya,
07:55tidak terganggu,
07:56dalam hal masalah pendengaran.
07:59Karena kita tahu,
08:00belajar itu tidak hanya melihat,
08:03tapi juga proses mendengar harus kita optimalkan,
08:05supaya dia bisa mengambil manfaat yang lebih baik.
08:09Oke, dokter singkat saja,
08:11kalau melihat dari sejarah akibat cedera ledakan,
08:13yang dialami korban-korban,
08:15dan kemudian berpengaruh pada pendengarannya,
08:17ini biasanya pengobatannya maksimal dilakukan berapa lama, dok?
08:21Singkat saja.
08:22Jadi kita lihat dari di awal,
08:24dari 2 minggu, 1 bulan, sampai 3 bulan sih.
08:26Kita kan bisa melihat efeknya,
08:29sampai sejauh mana,
08:30karena biasanya kalau lebih dari 3 bulan,
08:32dia bisa,
08:33biasanya disifatnya bisa,
08:35bisa permanen.
08:36Tapi tergantung dari masing-masing.
08:37Bukan juga secara optimal oleh para korban ini.
08:39Terima kasih,
08:40dokter Angga sudah berbagi informasi,
08:42insight-nya, pandangannya terhadap kami di Kompas TV,
08:45Kompas Malam.
08:46Salam sehat selalu, dokter Angga.
08:47Sampai jumpa di video selanjutnya.

Dianjurkan