Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Seorang siswa kelas 7 SMP yang baru menginjak usia remaja, 13 tahun, diduga menjadi korban bullying atau perundungan pada Oktober lalu. Masa depannya yang masih panjang terenggut sia-sia.

M.H. mengembuskan napas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025).

Lalu, apa sebenarnya yang dialami korban M.H. hingga membuatnya hilang nyawa? Berikut liputan selengkapnya.

Baca Juga Trauma Longsor di Cilacap, Ini Cerita Warga Pilih Tinggal di Pengungsian | BERUT di https://www.kompas.tv/regional/631416/trauma-longsor-di-cilacap-ini-cerita-warga-pilih-tinggal-di-pengungsian-berut

#bullying #perundungan #siswasmp #breakingnews

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/631434/full-deret-fakta-insiden-siswa-smp-di-tangsel-meninggal-gara-gara-bullying-berut
Transkrip
00:00Kembali di berita utama, seorang siswa kelas 7 SMP yang baru menginjak usia remaja 13 tahun
00:07diduga menjadi korban bullying atau perundungan pada Oktober lalu.
00:14Masa depannya yang masih panjang terenggut sia-sia.
00:17MH mengembuskan napas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan pada minggu 16 November 2025.
00:26Lalu apa sebenarnya yang dialami korban MH hingga membuatnya hilang nyawa?
00:35Korban MH diduga mengalami perundungan fisik yang membuat kesehatannya menurun setiap hari.
00:43Kondisi tubuh yang kian lemas membuat MH sulit beraktifitas hingga harus dibawa ke rumah sakit.
00:49Setelah sepekan dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan,
00:54korban pun mengembuskan napas terakhir.
00:58MH meninggal setelah mengalami koma karena gangguan syaraf di kepalanya yang berimbas pada fungsi penglihatannya.
01:16MH lalu dimakamkan di pemakaman keluarga di Cater Maruga, Serpong pada minggu 16 November.
01:23Isak tangis keluarga pun pecah di hadapan pusara korban.
01:28Suasana harus sudah terasa sejak jenazah tiba di pemakaman hingga prosesi penguburan selesai.
01:35Pilu keluarga mereka terpukul meratapi kepergian anak yang mereka kasihi.
01:41Lalu bagaimana awal mula diketahuinya kasus dugaan bullying yang menimpa seorang siswa SMP ini?
01:54Keluarga bilang korban diduga dirundung teman sekolahnya pada 20 Oktober lalu.
02:00Namun korban baru mengadu ke keluarga sehari setelah peristiwa perundungan.
02:05Saat itu kakak sepupu korban bilang kondisi kesehatan korban sudah bermasalah.
02:10Terutama pada bagian penglihatan dan keseimbangan tubuh.
02:14Kepada keluarga korban juga mengaku telah dibully temannya sejak masa pengenalan lingkungan sekolah.
02:20Perundungan pun terus berlangsung setiap hari hingga puncaknya terjadi pada 20 Oktober.
02:27Kepala korban dipukul menggunakan bangku besi.
02:30Pada tanggal 20 Oktober itu adik saya, adik sepupu saya, kepalanya kena korban buli waktu jam istirahat sekolah.
02:43Dia baru ada pengaduan ke pihak keluarga pada tanggal 21 Oktober itu baru ada pengaduan.
02:51Pengakuan korban itu dari masa MPLS ternyata.
02:53Udah dipukul, ditusuk-tusuk pulpen tangannya.
02:57Oleh orang yang sama?
02:57Orang yang sama juga.
03:00Usai mengalami perundungan fisik, korban MH tidak langsung bercerita kepada orang tua.
03:07Keluarga Birang, MH, sungkan bercerita ke keluarga karena kondisi ibunya saat itu baru keluar dari rumah sakit dan sedang masa pemulihan.
03:16Namun setelah ibu korban mendesak karena melihat pergerakan yang tak biasa dari korban,
03:22seperti jalan yang linglung dan gerakan mata yang janggal,
03:25Barulah korban mengaku kalau ia telah dipukul oleh teman sekolahnya.
03:31Ibu MH pun kaget dan langsung melapor ke sekolah.
03:35Usai keluarga korban melapor ke sekolah, upaya mediasi pun dilakukan.
03:41Sepupu korban bilang keluarga pelaku awalnya berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan.
03:49Namun janji itu terhenti di tengah jalan saat kondisi korban makin memburuk dan mesti dirujuk ke rumah sakit hingga perlu dirawat intensif di ICU.
03:58Keluarga terduga pelaku tiba-tiba lepas tangan.
04:04Kita sebagai pihak keluarga tanggal 22 Oktober itu baru ke pihak sekolah, ke mediasi gitu ke si pelaku juga sama guru-guru.
04:15Sudah gitu selesai, pihak si pelaku mau bertanggung jawab sampai sepenuhnya untuk biaya pengobatan.
04:25Dan pada kemarin biaya pengobatan kita ke Pak Muwati dan ternyata si pihak pelaku sudah kayak lepas tangan gitu.
04:34Malah dari pihak keluarga kami disuruh cari pinjaman uang.
04:37Kuasa hukum keluarga MH bilang pihaknya bersama KPAI dan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan
04:46telah melaporkan kasus dugaan bullying yang dialami MH ke polisi.
04:51Keluarga berharap pelaku dapat segera diproses hukum.
04:57Sampai saat ini kemarin kita nanya ke pihak PPA Ores,
05:01bahwa sana ini laporan itu dari KPAI bang.
05:04KPAI sendiri yang bikin laporan.
05:05Dari UPTDPPA juga bilang dindik pun juga bilang laporan karena sirau.
05:13Sementara itu Komisi Perlindungan Anak Indonesia mendorong polisi cepat menangani kasus dugaan bullying
05:19di salah satu sekolah yang menyebabkan seorang siswa meninggal.
05:24Menurut KPAI, proses hukum bertujuan agar keluarga korban mendapat kejelasan
05:29soal penyebab kematian korban dan sesuai dengan amanat undang-undang
05:34soal kekerasan yang melibatkan anak.
05:37KPAI juga menyayangkan sikap pihak sekolah yang mestinya langsung merespon
05:42sejak pertama kali ada laporan tindakan bullying.
05:46Kita akan meminta, kalau bisa ya di proses hukum saja.
05:54Karena sudah ada kejadian tersebut, kalau di proses hukum kan kita bisa tahu
05:59dulu perkara yang sebenarnya bagaimana dan penyelesaiannya juga seperti apa.
06:04Kita hormati proses hukum karena sesuai amanat undang-undang mas.
06:07Kepolisian Tangerang Selatan menegaskan telah memulai proses penyelidikan
06:28meski tidak ada laporan polisi dari pihak keluarga.
06:31Polisi bilang sebanyak enam orang saksi telah diperiksa
06:34termasuk seorang guru di salah satu sekolah mendengah pertama.
06:38Kami sudah melakukan rangkaian penyelidikan.
06:49Sudah ada pemeriksaan saksi-saksi?
06:52Ya, saat ini yang kami sudah periksa sudah total ada enam orang saksi.
06:58Ya, dari pihak sekolah juga tentunya ada yang kita lakukan pemeriksaan.
07:02Wakil wali kota Tangerang Selatan yang juga ikut melayat ke pemakaman siswa MH
07:10yang diduga jadi korban buliing, bilang pemerintah daerah telah berkoordinasi
07:16dengan sekolah dan komite agar tak ada lagi kasus pembulian di sekolah.
07:21Sampai saat ini kami dari dinas pendidikan ya.
07:33Dinas pendidikan selalu melakukan sosialisasi, melakukan koordinasi dengan kepala sekolah,
07:40dengan komite dan lain sebagainya.
07:42Dan Dewan Sekolah juga, Dewan Pendidikan, maaf, terkait bagaimana di sekolah-sekolah
07:48supaya tidak ada terjadinya perlakuan buliing terhadap siswa-siswi di sekolah.
07:58Sementara itu merespons kasus meninggalnya siswa SMP diduga karena buliing,
08:03Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendik Dasmen Abdul Muti
08:07akan membentuk tim khusus di sejumlah sekolah.
08:11Abdul Muti bakal membentuk tim pendekatan yang lebih humanis, komprehensif, dan partisipatif.
08:18Berbagai lapisan akan dilibatkan mulai dari orang tua, murid, dan juga masyarakat.
08:24Dengan dibentuknya tim khusus, diharapkan berbagai kekerasan yang terjadi tidak terulang lagi.
08:29Nanti kita akan bentuk tim yang ada di sekolah-sekolah dengan pendekatan yang lebih humanis, komprehensif, dan partisipatif.
08:44Nanti melibatkan orang tua, melibatkan murid, dan juga masyarakat,
08:50sehingga berbagai kekerasan yang selama ini terjadi mudah-mudahan tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang.
08:55Kasus dugaan perundungan di salah satu SMP di Tangsel menambah maraknya kasus buling di lingkungan sekolah.
09:04Polisi dan seluruh pihak harus cepat tanggap berespons dugaan kasus kekerasan yang terjadi di sekolah,
09:10apalagi sampai mengakibatkan meninggalnya siswa.
09:13Jangan sampai sekolah yang mestinya jadi tempat anak-anak kita belajar menimba ilmu,
09:19berubah jadi arena tinju untuk adu kekerasan.

Dianjurkan