Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV - Bonjowi atau kelompok bongkar ijazah Jokowi mengkritik UGM dan lembaga lain usai sidang sengketa Ijazah Jokowi, Senin (17/11/2025).

Kelompok Bongkar Ijazah Jokowi (Bonjowi) menilai UGM, KPU, dan Kepolisian belum siap dan belum menyediakan dokumen yang dibutuhkan untuk persidangan.

"Dari sidang yang berlangsung 2 jam tadi, kelihatan sekali ya secara umum bahwa teman-teman dan pejabat pengelola informasi dan dokumentasi sepertinya tidak siap dan tidak bekerja dengan bagus. Terutama yang agak mengherankan adalah UGM. Catatan pada kinerja UGM sungguh sangat mengecewakan ya," kata Anggota Bonjowi, Lukas Luwarso.

Ia juga menyorot beberapa dokumen yang oleh UGM dinyatakan tidak ada dalam penguasaan kami.

"Tadi juga ditegur oleh Majelis hakim. Yang mengeluarkan UGM, UGM tidak punya dokumen itu dan berbagai sop-sop yang lain, termasuk salinan ijazah," katanya.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Video Editor: Frashiva Rizaldi

#ugm #bonjowi #ijazahjokowi

Baca Juga Blak-Blakan! Bahas Problematika Revisi KUHAP Jelang Sah, Ini Beda Pendapat Peneliti ICJR dan DPR di https://www.kompas.tv/nasional/631422/blak-blakan-bahas-problematika-revisi-kuhap-jelang-sah-ini-beda-pendapat-peneliti-icjr-dan-dpr



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/631429/bonjowi-blak-blakan-usai-sidang-sengketa-ijazah-jokowi-kecewa-dengan-ugm
Transkrip
00:00Terutama yang agak menghirankan adalah UGM.
00:03Catatan pada kinerja UGM sungguh sangat mengecewakan ya.
00:08Menjalani sidang pertama dan alhamdulillah di luar dugaan termohon semua hadir ya.
00:15Dari perwakilan dari UGM, Polda Metro Jaya, KPU Pusat, KPU Jakarta, KPU Solo.
00:21Dan sebagai jurnalis ini saya juga tadi sambil memohon juga membuat catatan ya.
00:27Catatan dan ini sedikit penilaian ya.
00:32Dari sidang yang berlangsung 2 jam tadi, kelihatan sekali secara umum bahwa teman-teman pejabat pengelola informasi dan dokumentasi
00:42sepertinya tidak siap dan tidak bekerja dengan bagus.
00:48Terutama yang agak menghirankan adalah UGM.
00:51Catatan pada kinerja UGM sungguh sangat mengecewakan ya.
00:56Misalnya tadi dibuka, terbuka oleh hakim dari majelis bahwa UGM menjawab surat kami tanpa tanda tangan dan tanpa kop surat.
01:10Itu menjadi catatan pertama dari majelis.
01:13Kemudian beberapa dokumen yang oleh UGM dinyatakan tidak ada dalam penguasaan kami,
01:20tadi juga ditegur oleh majelis hakim.
01:22Loh, yang mengeluarkan UGM kok UGM tidak punya dokumen itu seperti KHS, KRS, dan berbagai sop-sop yang lain, termasuk salinan ijasa.
01:35Kemudian yang ketiga,
01:36Konsep-konsep substansi tentang penyimpanan dan pengelolaan dokumen tidak dikuasai oleh teman-teman PPIJ UGM.
01:50Misalnya soal konsep dokumen yang dikecualikan,
01:54tadi di persidangan kelihatan sekali tergagap-gagap untuk merespon pertanyaan-pertanyaan aman majelis,
02:00tentang uji konsekuensi dan lain-lain.
02:02Jadi menunjukkan tidak siap, bahkan tadi ada pertanyaan lho, apakah sudah pernah mengikuti sosialisasi?
02:09Nah, itu kan pertanyaan yang sangat mendasar.
02:11Kemudian yang keempat, yang sudah sangat fenomenal,
02:15kami tadi tunjukkan bahwa UGM telah mem-blackout
02:19berapa belas halaman berita acara dari kepolisian yang diberikan ke UGM,
02:29yang diserahkan ke kami.
02:31Jadi bukannya membuka informasi, tapi malah menutup.
02:33Jadi hampir semua isi berita acara dari kepolisian itu di-blackout, dihitamkan, belasan halaman.
02:40Nah, untuk KPU Pusat, tadi menurut kami relatif siap, relatif ya,
02:46dan juga kooperatif, satu pengecualian bahwa mereka mengakui
02:51banyak dokumen-dokumen yang kami minta itu masih terserak,
02:57di mana penyimpanannya masih agak kacau,
02:59jadi mereka janji akan mencari.
03:02Di mana? Apakah di banker di mana? Itu yang menarik.
03:05Nah, untuk KPU Jakarta juga kooperatif,
03:10dia menyampaikan bahwa mereka harus konsolidasi dengan KPU Pusat,
03:14menyangkut bagaimana pembagian tugas dalam penyediaan informasi ini,
03:20koordinasi antara KPU-KPU di daerah.
03:23Nah, itu yang menjadi, bagusnya mereka menjadi lesson learn ya,
03:26mereka harus belajar lagi bagaimana mengkoordinasikan pengelolaan
03:30dan pengolahan dan penyediaan dokumentasi dan informasi.
03:33Nah, untuk KPU Solo ini 11.12 dan UGM,
03:38banyak sekali catatan kekacauan-kekacauan.
03:42Misalnya yang paling fatal adalah mereka baru merespon surat kami sebulan setelah kami ajukan.
03:47Itu ditegur tadi oleh Majelis Hakim,
03:50karena kok bisa merespon surat sampai perlu waktu sebulan.
03:54Kemudian yang paling fatal, dan ini menjadi catatan penting bagi seluruh pengelola PPID,
04:00adalah KPU Solo telah memusnahkan,
04:04menghancurkan sejumlah dokumen,
04:06dan ini termasuk dokumen salinan Ijazah Jokowi,
04:11sudah dihancurkan.
04:12Tadi dipertanyakan lho.
04:15Dan pengusnahan itu tidak ada berita acaranya.
04:17Juga tidak jelas,
04:21aturan resistensi minimal 5 tahun,
04:26tapi di sana baru setahun sudah dimusnahkan.
04:28Nah, pertanyaannya,
04:29kita tidak tahu sejauh ini,
04:31kapan itu dimusnahkan.
04:32Apakah baru-baru ini,
04:34apakah dalam rangka untuk cover up,
04:36menutup,
04:36atau dimusnahkan sudah belasan tahun lalu.
04:39Nah, ini yang menarik dari KPU Solo sendiri,
04:43tidak bisa menjawab itu.
04:44Karena yang bersangkutan,
04:46yang datang tadi,
04:48bahkan yang paling lucu bilang gini,
04:50saya tahu informasinya itu dimusnahkan,
04:55tapi kami tidak tahu detailnya,
04:57berita acaranya, dan sebagainya.
04:59Jadi menunjukkan betapa kekacauan ini.
05:01Nah, yang terakhir,
05:02Polda Metro Jaya,
05:04ini juga koordinasi antara Mabes Polri,
05:08dan Polda Metro Jaya tidak terjadi.
05:10Jadi kami sudah mengirim surat sebulan lalu,
05:13sejak Juli malah,
05:15tapi baru di,
05:17sejak Oktober,
05:18tapi kami kirim surat ke Humas Mabes Polri,
05:22tapi baru di,
05:24apa, CCK apa,
05:25disampaikan ke Polda Metro Jaya,
05:2714 November.
05:30Jadi lebih dari sebulan,
05:32Polda Metro Jaya tidak pernah tahu,
05:33bahwa kami meminta dokumen-dokumen itu.
05:36Dan itu menunjukkan juga sekali lagi koordinasi buruk
05:40antar PPID di kepolisian.
05:43Dan sayang sekali tadi,
05:45walaupun kooperatif dari kepolisian,
05:48dari seringkali menyampaikan
05:50semua, hampir semua pertanyaan kita,
05:53pertanyaan kami itu dokumen dikecualikan.
05:56Ya, itu yang,
05:57tapi yang paling menarik,
05:58yang perlu dicatat adalah,
06:00yang kita tanyakan tadi oleh kuasa kami,
06:03bahwa sebenarnya,
06:06ijazah Jokowi itu ada di mana?
06:09Karena di pengantar,
06:10disebutkan ijazah Jokowi ada di kami,
06:13kami segel,
06:15karena untuk bukti penyidikan.
06:17Tetapi kita tahu bersama,
06:19seminggu atau dua minggu lalu,
06:20ijazah itu ditunjukkan Jokowi
06:21kepada relawan Projo.
06:24Nah, ada ketidak konsistenan
06:26penyataan dari kepolisian tadi,
06:29apakah betul di segel,
06:30dan di tangan polda metro,
06:32atau ada di tangan Jokowi?
06:34Nah, ini sangat fatal saya kira.
06:36Saya kira itu dari saya,
06:38mungkin ada tambahan.
06:40Pak, ada pertanyaan satu nih, Pak.
06:42Ini kan kalau bisa lihat,
06:44kasus ijazah palsu Jokowi ini ya, Pak ya,
06:48itu kan sudah memakan waktu,
06:50hampir bertahun-tahun.
06:51Apakah ini ada indikasi
06:53bahwa sebenarnya ijazah Jokowi itu,
06:57sebenarnya ada permainan sindikat ijazah palsu
07:00di kasus Jokowi ini?
07:02Wah, ini tunggu nanti jawabannya.
07:05Ini terlalu sumir ya,
07:06artinya ini sedikit bernuansa teori konspirasi.
07:10Saya kira tidak sekarang jawabnya.
07:12Nanti akan terungkap itu.
07:21Terima kasih telah menonton!
07:51Saya Rahmat Ibrahim,
07:52saksikan program-program Kompas TV
07:54melalui siaran digital,
07:56PTV,
07:57dan media streaming lainnya.
07:59Kompas TV,
08:00independen,
08:01terpercaya.

Dianjurkan