00:01Operasi tangkap tangan OTT Komisi Pemerantasan Korupsi yang turut menyeret Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi sorotan sejumlah pihak.
00:08Abdul Wahid ditangkap bersama dua orang lainnya kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek di lingkungan dinas PUPRPK PP Riau.
00:16Kasus ini turut menyita perhatian penulis terliye dalam akun Facebook pribadinya.
00:21Ia mengunggah tangkapan layar berita online Gubernur Riau Abdul Wahid diduga terima tiga kali setoran fee.
00:26Ini rinciannya seperti dilansir dari jaringan Riau Online.
00:30Sabtu 8 November 2025, terliye menyampaikan pendapatnya dalam unggahan tersebut dalam bahasa sindiran.
00:38Ia bahkan turut menyinggung tiga Gubernur Riau sebelumnya yang juga tersandung korupsi.
00:42Menariknya unggahan terliye itu menjadi sorotan Bupati Siak Afni Zulkifli.
00:47Dalam kolom komentar Afni tampak tidak sepaham dengan sang penulis.
00:51Bang, saya salah satu Bupati di Riau yang suka dengan tulisan terliye yang renyah.
00:55Saya tahu negeri kami menghasilkan banyak pemimpin yang jatuh di lubang sama berkali-kali.
01:00Tapi tolonglah, meski kami bukan saudaranya para Gubernur tersebut,
01:04berilah kami ruang merasa malu yang cukup.
01:06Ruang untuk berduka, karena kesalahan ini bukannya kesalahan kolektif.
01:11Tulis Afni melalui akun Facebook pribadinya.
01:14Janganlah sebut rakyat-rakyat tolol.
01:16Sakit bang bacanya.
01:18Dari negeri kami juga banyak melahirkan ulama-ulama,
01:20sultan kami menyerahkan harta dan tahta untuk Indonesia Merdeka.
01:23Boleh bilang kami berada di negeri penghasil koruptor,
01:26tapi bukankah koruptor itu ada di mana-mana, sambungnya.
01:30Afni menegaskan bahwa sejak Indonesia Merdeka,
01:32Riau telah menjadi salah satu penghasil devisa terbesar negara.
01:35Minyak bumi Akasia, CPO Sawit, DLL lebih banyak pergi ke negara,
01:39sementara imbal bagi hasilnya jadi bancakan dan rakyat,
01:42kami masih banyak hidup dalam garis kemiskinan, sebut Bupatisia.
01:45Jangan sebut kami rakyat-rakyat yang tolol bang.
01:48Kami juga ingin melawan, tapi bisa apa?
01:50Berilah ruang kami rakyat Riau berduka.
01:53Sebelum esok hari rakyat, kami berpikir harus makan dari mana dan masa bodoh
01:57dan semua kemunafikan bangsa, imbuhnya.