Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) yang turut menyeret Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi sorotan sejumlah pihak.

Abdul Wahid ditangkap bersama dua orang lainnya, kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek di lingkungan Dinas PUPRPKPP Riau.

Tonton juga RiauOnline “
(RiauOnline)

#Riauonline #Riauonlinecoid #gubriabdulwahid #OTTKPKRiau #Bupatisiak #Tereliye

Jangan lupa subscribe, tinggalkan komentar dan share.

Tonton konten lainnya juga di YouTube Channel:
- Sisi Lain https://youtu.be/_TYOe2wDBl8
- Wamoi dan Riau https://youtu.be/roXyLa8aFLU

Jangan lupa subscribe yaa..

Follow Juga akun Sosial Media kami

https://www.facebook.com/RiauOnlin

https://twitter.com/red_riauonline

https://www.instagram.com/riauonline.co.id/?hl=id

https://www.tiktok.com/@riauonline1

https://s.helo-app.com/al/xvYZYpjbvR

https://sck.io/u/j3hlxrGg

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:01Operasi tangkap tangan OTT Komisi Pemerantasan Korupsi yang turut menyeret Gubernur Riau Abdul Wahid menjadi sorotan sejumlah pihak.
00:08Abdul Wahid ditangkap bersama dua orang lainnya kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi proyek di lingkungan dinas PUPRPK PP Riau.
00:16Kasus ini turut menyita perhatian penulis terliye dalam akun Facebook pribadinya.
00:21Ia mengunggah tangkapan layar berita online Gubernur Riau Abdul Wahid diduga terima tiga kali setoran fee.
00:26Ini rinciannya seperti dilansir dari jaringan Riau Online.
00:30Sabtu 8 November 2025, terliye menyampaikan pendapatnya dalam unggahan tersebut dalam bahasa sindiran.
00:38Ia bahkan turut menyinggung tiga Gubernur Riau sebelumnya yang juga tersandung korupsi.
00:42Menariknya unggahan terliye itu menjadi sorotan Bupati Siak Afni Zulkifli.
00:47Dalam kolom komentar Afni tampak tidak sepaham dengan sang penulis.
00:51Bang, saya salah satu Bupati di Riau yang suka dengan tulisan terliye yang renyah.
00:55Saya tahu negeri kami menghasilkan banyak pemimpin yang jatuh di lubang sama berkali-kali.
01:00Tapi tolonglah, meski kami bukan saudaranya para Gubernur tersebut,
01:04berilah kami ruang merasa malu yang cukup.
01:06Ruang untuk berduka, karena kesalahan ini bukannya kesalahan kolektif.
01:11Tulis Afni melalui akun Facebook pribadinya.
01:14Janganlah sebut rakyat-rakyat tolol.
01:16Sakit bang bacanya.
01:18Dari negeri kami juga banyak melahirkan ulama-ulama,
01:20sultan kami menyerahkan harta dan tahta untuk Indonesia Merdeka.
01:23Boleh bilang kami berada di negeri penghasil koruptor,
01:26tapi bukankah koruptor itu ada di mana-mana, sambungnya.
01:30Afni menegaskan bahwa sejak Indonesia Merdeka,
01:32Riau telah menjadi salah satu penghasil devisa terbesar negara.
01:35Minyak bumi Akasia, CPO Sawit, DLL lebih banyak pergi ke negara,
01:39sementara imbal bagi hasilnya jadi bancakan dan rakyat,
01:42kami masih banyak hidup dalam garis kemiskinan, sebut Bupatisia.
01:45Jangan sebut kami rakyat-rakyat yang tolol bang.
01:48Kami juga ingin melawan, tapi bisa apa?
01:50Berilah ruang kami rakyat Riau berduka.
01:53Sebelum esok hari rakyat, kami berpikir harus makan dari mana dan masa bodoh
01:57dan semua kemunafikan bangsa, imbuhnya.

Dianjurkan