00:00Intro
00:00Presiden Prabowo Subianto bertemu kembali dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo
00:23di kediaman Kartanegara Jakarta Sabtu 4 Oktober 2025.
00:27Pertemuan ini menjadi sorotan di tengah isu politik yang berkembang.
00:31Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan pertemuan kedua toko tersebut merupakan ajang silaturahmi
00:38untuk membahas berbagai isu kebangsaan hingga tantangan masa depan.
00:43Yang pertama kan memang silaturahmi ya di antara dua pemimpin Presiden ke-7 dan Presiden ke-8.
00:52Kalau Bapak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah beliau yang soan atau mampir.
00:58Kebetulan Pak Presiden ke-7 Pak Jokowi ada di Jakarta ya sudah janjian ketemu waktunya makan siang.
01:05Tentu banyak hal yang dibicarakan ya mengenai masalah-masalah kebangsaan termasuk.
01:11Memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal.
01:14Kurang lebih dua jam lah pertemuan yang antara dua pemimpin.
01:23Senada, Wakil Ketua Umum DPP Barajep David Pajung menyebut pertemuan ini adalah kunjungan balasan
01:30setelah sebelumnya Presiden Prabowo mengunjungi kediaman Jokowi di Solo.
01:35Ini silaturahmi dua toko bangsa ya, dua sahabat ya.
01:40Dan ini merupakan kunjungan balasan sebenarnya, balasan secara personal ketika bulan Juli yang lalu
01:45Pak Prabowo berkunjung ke rumah kediaman Pak Jokowi di Solo.
01:49Dan ini giliran Pak Jokowi yang berkunjung karena kebetulan ada agenda-agenda pribadi beliau di Jakarta juga.
01:57Jadi memprioritaskan untuk mampir dulu ke rumah Pak Prabowo.
02:02Nah, kemudian mungkin pesan-pesan politik yang bisa kita tampaikan pagi ini.
02:08Pertama, bahwa pertemuan ini selain silaturahmi dua toko bangsa ya,
02:12sebagai fenomena peradaban lah kearifan politik dan kehidupan berbangsa kita.
02:20Yang berikutnya, pesan politik yang tersirat dari pertemuan ini adalah bahwa pertama,
02:25hubungan kedua toko ini baik-baik saja.
02:26Ya, enggak seperti yang selama ini berkembang di publik bahwa ada sedikit mungkin kekurang harmonisan ya.
02:34Padahal sebenarnya ini juga mau menjawab bahwa mereka sangat harmonis sebagai dua toko bangsa.
02:44Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Panjaitan menyebut,
02:47pertemuan semacam ini menunjukkan kekompakan para pemimpin.
02:51Saya kira bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden ketemu,
02:58saya kira bagus kalau pemimpin guyup, kan rakyat tenang.
03:04Apa?
03:06Apa?
03:07Kalau saya enggak tahu, tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin,
03:12pemimpin dan mantan pemimpin ya, tentu ada yang mereka bicara lah.
03:16Yang penting kita doakan biar semua kompas.
03:20Ya, kabar baik lah, pastilah kabar baik.
03:24Sekarang penting ya Pak ya?
03:25Iya lah.
03:30Di sisi lain, jumlah pengamat politik melihat pertemuan ini sebagai langkah politik yang strategis.
03:36Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya menilai,
03:40pertemuan ini adalah langkah politik Jokowi untuk membantah isu kekuatan politiknya telah habis di Kabinet Presiden Prabowo.
03:47Tujuannya pasti itu mbak ya, yang utama ya.
03:50Masih ingin menunjukkan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.
03:54Bahwa hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kalau dilihat baik-baik saja,
03:58kan juga akan menyelamatkan image dari hubungan Pak Prabowo dengan Mas Gibran.
04:03Dan notabene itu kan seperti membantah lah asumsi-asumsi yang mengatakan bahwa Jokowi sudah habis kekuatan politik.
04:12Jokowi sudah habis di Kabinet dan itu akan membuat posisi Mas Gibran menjadi lemah.
04:18Dan itu sangat mungkin dilakukan.
04:19Dan kita tahu Pak Jokowi dalam konteks berpolitik praktis sangat luas.
04:23Sangat cepat ya mengambil positioning untuk kemudian bisa menetralisasi tisu-tisu seperti ini.
04:29Tapi apakah ini baik dalam konteks demokrasi?
04:31Menurut saya enggak juga.
04:33Saya lebih berharap sebetulnya pertemuan-pertemuan presiden dengan mantan presiden itu levelnya beda.
04:39Berbicara mengenai hal-hal kebangsaan.
04:42Berbicara betul-betul mengenai masukan-masukan terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih besar.
04:48Bukan terkait dengan politik praktis.
04:53Analisis lain datang dari pengamat politik Agung Baskoro.
04:56Ia menilai pertemuan ini memiliki makna preventif.
05:00Ada dua hal yang saya sampaikan ketika ada komunikasi antara presiden Prabowo dengan Pak Jokowi.
05:08Hal itu pertama dilihat secara interpretatif melalui kejadian sesudahnya.
05:13Kita tahu pertemuan dilakukan di hari Sabtu dan setelah pertemuan ada Pak Menhan di sana dipanggil.
05:18Artinya memang kita tahu Pak Jokowi izin tidak bisa hadir dalam KUT-TNI.
05:24Kedua, kejadian sesudahnya Menteri Dik Dasmen Dikti, Menteri Dikti ya dipanggil juga.
05:31Dan tidak menutup kemungkinan tebak-tebakannya ada terkait dengan hal-hal yang berbau ijasa Mas Mario ya.
05:41Apakah ijazah Mas Gibran, apakah ijazahnya Pak Jokowi dan lain-lain semacam itu.
05:50Pertemuan ini menjadi sorotan tajam karena berlangsung di tengah memanasnya sejumlah isu politik yang menyasar lingkaran istana.
05:58Beberapa isu tersebut mencakup wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,
06:05polemik mengenai keabsahan ijazah Gibran yang kembali mengemuka hingga isu dukungan perpanjangan masa jabatan Presiden.
06:13Baik dimaknai sebagai selaturahmi maupun manuver politik,
06:16pertemuan ini membuktikan relasi kedua topor tetap menjadi sentral dalam dinamika politik Indonesia.
06:22Terima kasih telah menonton!