Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-7 Joko Widodo di kediaman Kertanegara, Jakarta.

Pemerintah menyebut pertemuan ini sebagai ajang silaturahmi dua tokoh bangsa untuk membahas isu kebangsaan.

Baca Juga Hoax Menteri Pariwisata Mandi Air Galon di https://www.kompas.tv/regional/621817/hoax-menteri-pariwisata-mandi-air-galon

Namun, sejumlah pengamat menilai langkah tersebut memiliki pesan politik, di tengah isu wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran, polemik ijazah dan dinamika di lingkar istana.

Pertemuan ini memperlihatkan bahwa relasi Prabowo dan Jokowi tetap menjadi poros penting dalam politik nasional.

#jokowi #prabowo #kodepolitik

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/623161/jokowi-temui-presiden-prabowo-kode-politik
Transkrip
00:00Intro
00:00Presiden Prabowo Subianto bertemu kembali dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo
00:23di kediaman Kartanegara Jakarta Sabtu 4 Oktober 2025.
00:27Pertemuan ini menjadi sorotan di tengah isu politik yang berkembang.
00:31Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan pertemuan kedua toko tersebut merupakan ajang silaturahmi
00:38untuk membahas berbagai isu kebangsaan hingga tantangan masa depan.
00:43Yang pertama kan memang silaturahmi ya di antara dua pemimpin Presiden ke-7 dan Presiden ke-8.
00:52Kalau Bapak Prabowo berkesempatan ke Jawa Tengah beliau yang soan atau mampir.
00:58Kebetulan Pak Presiden ke-7 Pak Jokowi ada di Jakarta ya sudah janjian ketemu waktunya makan siang.
01:05Tentu banyak hal yang dibicarakan ya mengenai masalah-masalah kebangsaan termasuk.
01:11Memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal.
01:14Kurang lebih dua jam lah pertemuan yang antara dua pemimpin.
01:23Senada, Wakil Ketua Umum DPP Barajep David Pajung menyebut pertemuan ini adalah kunjungan balasan
01:30setelah sebelumnya Presiden Prabowo mengunjungi kediaman Jokowi di Solo.
01:35Ini silaturahmi dua toko bangsa ya, dua sahabat ya.
01:40Dan ini merupakan kunjungan balasan sebenarnya, balasan secara personal ketika bulan Juli yang lalu
01:45Pak Prabowo berkunjung ke rumah kediaman Pak Jokowi di Solo.
01:49Dan ini giliran Pak Jokowi yang berkunjung karena kebetulan ada agenda-agenda pribadi beliau di Jakarta juga.
01:57Jadi memprioritaskan untuk mampir dulu ke rumah Pak Prabowo.
02:02Nah, kemudian mungkin pesan-pesan politik yang bisa kita tampaikan pagi ini.
02:08Pertama, bahwa pertemuan ini selain silaturahmi dua toko bangsa ya,
02:12sebagai fenomena peradaban lah kearifan politik dan kehidupan berbangsa kita.
02:20Yang berikutnya, pesan politik yang tersirat dari pertemuan ini adalah bahwa pertama,
02:25hubungan kedua toko ini baik-baik saja.
02:26Ya, enggak seperti yang selama ini berkembang di publik bahwa ada sedikit mungkin kekurang harmonisan ya.
02:34Padahal sebenarnya ini juga mau menjawab bahwa mereka sangat harmonis sebagai dua toko bangsa.
02:44Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Panjaitan menyebut,
02:47pertemuan semacam ini menunjukkan kekompakan para pemimpin.
02:51Saya kira bagus kan kalau presiden dengan mantan presiden ketemu,
02:58saya kira bagus kalau pemimpin guyup, kan rakyat tenang.
03:04Apa?
03:06Apa?
03:07Kalau saya enggak tahu, tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin,
03:12pemimpin dan mantan pemimpin ya, tentu ada yang mereka bicara lah.
03:16Yang penting kita doakan biar semua kompas.
03:20Ya, kabar baik lah, pastilah kabar baik.
03:24Sekarang penting ya Pak ya?
03:25Iya lah.
03:30Di sisi lain, jumlah pengamat politik melihat pertemuan ini sebagai langkah politik yang strategis.
03:36Direktur Eksekutif Carta Politika Yunarto Wijaya menilai,
03:40pertemuan ini adalah langkah politik Jokowi untuk membantah isu kekuatan politiknya telah habis di Kabinet Presiden Prabowo.
03:47Tujuannya pasti itu mbak ya, yang utama ya.
03:50Masih ingin menunjukkan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.
03:54Bahwa hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kalau dilihat baik-baik saja,
03:58kan juga akan menyelamatkan image dari hubungan Pak Prabowo dengan Mas Gibran.
04:03Dan notabene itu kan seperti membantah lah asumsi-asumsi yang mengatakan bahwa Jokowi sudah habis kekuatan politik.
04:12Jokowi sudah habis di Kabinet dan itu akan membuat posisi Mas Gibran menjadi lemah.
04:18Dan itu sangat mungkin dilakukan.
04:19Dan kita tahu Pak Jokowi dalam konteks berpolitik praktis sangat luas.
04:23Sangat cepat ya mengambil positioning untuk kemudian bisa menetralisasi tisu-tisu seperti ini.
04:29Tapi apakah ini baik dalam konteks demokrasi?
04:31Menurut saya enggak juga.
04:33Saya lebih berharap sebetulnya pertemuan-pertemuan presiden dengan mantan presiden itu levelnya beda.
04:39Berbicara mengenai hal-hal kebangsaan.
04:42Berbicara betul-betul mengenai masukan-masukan terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih besar.
04:48Bukan terkait dengan politik praktis.
04:53Analisis lain datang dari pengamat politik Agung Baskoro.
04:56Ia menilai pertemuan ini memiliki makna preventif.
05:00Ada dua hal yang saya sampaikan ketika ada komunikasi antara presiden Prabowo dengan Pak Jokowi.
05:08Hal itu pertama dilihat secara interpretatif melalui kejadian sesudahnya.
05:13Kita tahu pertemuan dilakukan di hari Sabtu dan setelah pertemuan ada Pak Menhan di sana dipanggil.
05:18Artinya memang kita tahu Pak Jokowi izin tidak bisa hadir dalam KUT-TNI.
05:24Kedua, kejadian sesudahnya Menteri Dik Dasmen Dikti, Menteri Dikti ya dipanggil juga.
05:31Dan tidak menutup kemungkinan tebak-tebakannya ada terkait dengan hal-hal yang berbau ijasa Mas Mario ya.
05:41Apakah ijazah Mas Gibran, apakah ijazahnya Pak Jokowi dan lain-lain semacam itu.
05:50Pertemuan ini menjadi sorotan tajam karena berlangsung di tengah memanasnya sejumlah isu politik yang menyasar lingkaran istana.
05:58Beberapa isu tersebut mencakup wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,
06:05polemik mengenai keabsahan ijazah Gibran yang kembali mengemuka hingga isu dukungan perpanjangan masa jabatan Presiden.
06:13Baik dimaknai sebagai selaturahmi maupun manuver politik,
06:16pertemuan ini membuktikan relasi kedua topor tetap menjadi sentral dalam dinamika politik Indonesia.
06:22Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan