00:00Anam Masuki segmen Kompas Bisnis, Saudara bersama saya Mario Sarong.
00:04Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa mengumumkan defisit APBN 2025 sebesar 371,5 triliun rupiah
00:13atau 1,56% dari PDB per 30 September 2025.
00:19Purbaya menekankan kinerja APBN tetap terjaga solid meskipun terjadi defisit.
00:25Realisasi defisit ini jauh lebih rendah dari target atau outlook APBN 2025
00:32yang diproyeksikan mencapai 2,78% dari PDB.
00:38Sementara itu keseimbangan primer mencapai 18 triliun rupiah per 30 September 2025.
00:46Dari sisi pendapatan Purbaya mengatakan capaiannya telah 65% terhadap outlook.
00:52Angka ini lebih rendah jika membandingkan dengan posisi tahun lalu pada periode yang sama
01:00yakni sebesar 2.008,6 triliun rupiah.
01:06Purbaya menuturkan belanja pemerintah pusat tumbuh tipis 1,6% menjadi 1.589,9 triliun rupiah
01:16dan transfer ke daerah 74,6 triliun rupiah.
01:21Sampai dengan akhir tiga bulan ketiga 2025, kinerja APBN tetap terjaga dengan defisit 1,56% PDB
01:33dan keseimbangan primer yang positif.
01:37Pendapatan negara hingga akhir September 2025 tercatat sebesar 1.893,3 triliun rupiah
01:45atau telah mencapai 65,0% dari outlook yang ditetapkan.
01:51Meskipun lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu secara nominal,
01:56tekanan ini terutama bersumber dari penurunan harga komoditas global
02:00yang mempengaruhi penerimaan perpajakan, khususnya di sektor migas dan tambang.
02:05Momentum pertumbuhan ekonomi tetap terjaga yang terjamin dari kinerja positif lintas sektor,
02:11meningkatnya permintaan, serta kontribusi aktif dari daerah.
02:15Ini menjadi landasan kuat bagi optimisme ke depan.