Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
SUBANG, KOMPAS.TV - Angka anak putus sekolah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, hingga bulan Oktober 2025 kian serius.

Tercatat sebanyak lebih dari 19 ribu anak berhenti sekolah, didominasi faktor ekonomi dan pernikahan dini.

Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang menyebutkan, sebanyak 19 ribu anak yang putus sekolah mayoritas berada di jenjang SMP dan SMA.

Anak-anak kebanyakan berhenti sekolah disebabkan faktor ekonomi dan pernikahan dini.

Anak-anak ini terpaksa harus membantu orang tua bekerja, terutama di sektor pertanian dan perdagangan.

Disdik Subang akan melakukan verifikasi data faktual untuk menggali akar masalahnya dan akan mendorong anak-anak untuk kembali bersekolah dengan memberikan fasilitas gratis.

Untuk mengetahui lebih jelas apa penyebab dan solusi tingginya angka anak tidak sekolah di Subang, Jawa Barat, kita langsung bergabung dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto.

Baca Juga 5 Fakta Kepsek SMA di Lebak Diduga Tampar Siswa Merokok: Dinonaktifkan-Ratusan Murid Mogok Sekolah di https://www.kompas.tv/regional/623143/5-fakta-kepsek-sma-di-lebak-diduga-tampar-siswa-merokok-dinonaktifkan-ratusan-murid-mogok-sekolah

#subang #putussekolah #dinaspendidikan

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/623158/full-dinas-pendidikan-jabar-buka-suara-soal-19-000-anak-putus-sekolah-di-subang-kompas-siang
Transkrip
00:00Saudara angka anak putus sekolah di Kabupaten Subang, Jawa Barat hingga bulan Oktober 2025 kian serius
00:07tercatat sebanyak lebih dari 19.000 anak yang berhenti sekolah di dominasi faktor ekonomi dan pernikahan dini.
00:15Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, sebanyak 19.000 anak yang putus sekolah, mayoritas di jenjang SMP dan SMA.
00:24Anak-anak kebanyakan berhenti sekolah disebabkan faktor ekonomi dan pernikahan dini.
00:30Anak-anak ini terpaksa harus membantu orang tua bekerja, terutama di sektor pertanian dan perdagangan.
00:36Distrik Subang akan melakukan verifikasi data faktual untuk menggali akar masalahnya
00:41dan akan mendorong anak-anak untuk kembali sekolah dengan memberikan fasilitas gratis.
00:47Kami juga ingin memastikan bahwa data yang 19.800 dari Kementerian Pendidikan ini
00:55ingin melakukan check and recheck ke lapangan.
01:01Apakah masih sejumlah itu sebetulnya, atau tadi karena ada residu dari misalnya data di Dinas Kepenudukan,
01:10atau mungkin ada anak-anak sebetulnya mereka melanjutkan, tapi di mana lagi itu melanjutkan sekolahnya.
01:18Kita ingin memastikan data yang real, yang saat ini anak yang putus sekolah atau tidak sekolah yang harus kita segera tangani tentunya.
01:28Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang,
01:34tercatat ada 9.119 anak yang belum pernah sekolah sama sekali.
01:40Sedangkan yang keluar atau drop out, terdata jenjang SD sebanyak 1.190 anak,
01:46SMP 2.091 anak, dan SMA 2.776 anak.
01:53Sementara saudara yang lulus tetapi tidak melanjutkan, tercatat dari SD ke SMP sebanyak 1.318 anak,
02:05dan yang tidak melanjutkan dari SMP ke jenjang SMA sebanyak 3.335 anak.
02:12Sehingga jumlah total anak tidak sekolah di Subang saat ini berjumlah 19.829 anak.
02:23Untuk mengetahui lebih jelas apa penyebab dan juga solusi tingginya angka anak tidak sekolah di Subang, Jawa Barat,
02:30kita langsung bergabung dengan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto.
02:34Selamat siang Pak Purwanto, ada bela di studio.
02:39Ya, selamat siang Mbak Bela.
02:41Pak Purwanto, bisa dikonfirmasi apakah angka anak yang tidak sekolah di Subang betul mencapai 19.829 anak, Bapak?
02:51Ya, terima kasih dari hasil rapor kemarin kita dengan seluruh Kepala Dinas Pendidikan seprovinsi Jawa Barat
03:01yang menangani pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA
03:07dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan utusan dari Pusdatin, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
03:16bahwa terkonfirmasi angka di Kabupaten Subang sebanyak 19.000,8 begitu
03:25untuk anak-anak di Kabupaten Subang yang tidak sekolah, terdiri dari belum pernah belajar,
03:34kemudian di tingkat SD, di tingkat SMP, dan di tingkat SMA.
03:42Tapi, dari berdasarkan rakor kemarin, data yang didapat dari Pusdatin ini ternyata memang belum di-cleansing.
03:51Artinya, masih banyak residu, masih banyak data-data yang terkonfirmasi
03:58berdasarkan laporan dari Dinas Kabupaten Kota, banyak data-data yang tidak valid.
04:03Artinya, data ini masih bisa berubah, masih bisa berubah karena banyak juga data-data yang setelah diverifikasi
04:11karena setiap Dinas Pendidikan Kabupaten Kota mempunyai data by name by address
04:17setelah diverifikasi ternyata banyak data-data yang double, banyak data-data yang tidak akurat.
04:22Bahkan, saya tadi pagi dari Kabupaten Pangandaran mendapatkan laporan bahwa
04:27tiba-tiba ada migrasi dari Kabupaten Bogor misalnya ke Kabupaten Pangandaran.
04:32Itu yang dikonfirmasi tadi pagi laporan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pangandaran.
04:39Artinya, Mbak Bela, bahwa data ini masih bersifat dinamis, belum valid secara faktual.
04:51Pak Purwanto, memang tadi harus ada pencocokan data kembali ya karena memang ada migrasi sedemikian banyak
04:57terutama tadi ada beberapa daerah di Jawa Barat.
04:59Lalu, terkait untuk memang diketahui anak-anak yang tidak sekolah, terutama di Subang.
05:06Kenapa mereka tidak sekolah, Pak Purwanto?
05:09Ya, faktornya memang ada faktor ekonomi, ada faktor mereka sudah bekerja, dan ada faktor kultural.
05:19Ada faktor yang tidak mau bersekolah.
05:23Jadi, ini yang menjadi faktor yang kemarin menjadi temuan di Provinsi Jawa Barat.
05:33Ada faktor ekonomi, ada faktor mereka sudah bekerja, kemudian ada juga faktor mereka memang tidak mau bersekolah.
05:41Terkait juga dengan beberapa anak-anak yang tadi dikatakan memang misalnya sudah menikah atau memang membantu orang tuanya sambil bekerja.
05:50Apakah sudah diinformasikan juga, diberi pengertian kepada anak-anak tersebut bahwa memang dalam perjalanannya ketika bekerja juga masih bisa sambil sekolah gitu, Pak?
06:00Apakah angka ini tidak semakin tinggi gitu?
06:03Kemarin kita sampai pada upaya rencana tindak lanjut, melakukan aksi bersama seluruh dinas berikan kabupaten kota,
06:15sampai membuat satgas anak tidak sekolah, kemudian memberdayakan kepala desa RT dan RW.
06:21Karena sesungguhnya persoalan anak tidak sekolah ini bisa diselesaikan kalau semua pihak terlibat.
06:29Karena saya yakin saya di dinas pendidikan, kepada kepala sekolah juga itu secara faktual kadangkala tidak mengetahui betul anak-anak yang tidak bersekolah.
06:41Nah, yang sangat mengetahui itu sesungguhnya adalah RT, RW dan kepala desanya secara faktual di lapangan.
06:49Kalau kita kan bisa data bisa ditelusuri lewat data yang tersaji, itu ini juga atas ikhtiar pusdatin sebenarnya.
06:59Karena dulu ATS ini ketika dipublish oleh BPS itu tidak ada nama dan alamatnya, jadi kita susah mengejarnya.
07:07Nah, ini adalah ikhtiar baik dari Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Dasar dan Menengah saat ini sudah mempunyai data yang muncul nama dan alamatnya.
07:18Nah, sehingga ini bisa dikejar oleh pihak sekolah, oleh pihak dinas pendidikan, oleh satgas yang dibentuk sampai ke rumahnya.
07:27Dan ketika diverifikasi memang juga ditemukan data-data yang anaknya kadang sudah meninggal, anaknya sudah pindah ke kabupaten, seperti itu.
07:34Dan ini memudahkan kita sebenarnya.
07:39Dan apabila ini dilakukan secara kolaboratif dengan RT, RW dan kepala desa, sesungguhnya ini akan cepat diselesaikan.
07:45Dan ini kan memerlukan political will dari para pemimpin daerah, kepala desa yang bisa membawa anak-anak ini ke sekolah.
07:56Karena kan sekolahnya sudah ada, kemudian ada yang digratiskan, ada yang dapat beasiswa, kan seperti itu.
08:04Nah, ini memerlukan kerja bersama.
08:07Betul, memang dibutuhkan political will dan kerja sama, terutama untuk semua daerah di Jawa Barat, terutama ya Pak.
08:14Nah, selain memang tadi ada di Subang dan juga masih dilakukan pencocokan data,
08:18Apakah juga terjadi angka anak tidak sekolah yang cukup tinggi di wilayah Jawa Barat lainnya, Bapak?
08:26Ya, ini datanya tersebar ya, dan rata-rata memang ada anak yang tidak sekolah sesuai dengan jumlah penduduknya.
08:35Kenapa sih jumlah penduduk, misalnya Kabupaten Bogor termasuk tinggi, angka putus sekolah, angkat anak tidak sekolahnya?
08:41Karena kan Bogor penduduknya paling tinggi sejawa Barat, gitu.
08:45Kemudian Kabupaten Sukabumi misalnya, kenapa tinggi?
08:49Karena memang jumlah penduduknya juga tinggi seperti itu ya, sehingga kita bisa menemukan rata-rata di setiap Kabupaten itu ya,
08:58berdasarkan semakin jumlah penduduknya, semakin tinggi pula anak tidak sekolahnya.
09:05Baik, Pak Purwanto, kita berharap memang kerja sama yang dilakukan baik dari Dinas Pendidikan Jawa Barat,
09:10dan juga hingga ke RTRW bisa memastikan bahwa anak-anak selayaknya mendapatkan jenjang pendidikan yang sesuai.
09:19Terima kasih atas perbincangannya di siang hari ini, Pak Purwanto, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat.
09:26Terima kasih, Bapak. Selamat beraktifitas kembali.
09:28Terima kasih.

Dianjurkan