Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mensesneg Prasetyo Hadi menyampaikan jika pemerintah masih mencari jalan keluar untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.

Usai mengikuti ratas di Kertanegara bersama presiden dan wakil presiden, Mensesneg menyampaikan jika tidak ada pembahasan mengenai Whoosh dalam ratas tersebut.

Meski demikian, Mensesneg menyampaikan jika saat ini pemerintah masih mencari skema untuk membayar utang proyek KCIC tanpa menggunakan APBN.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menolak agar APBN ikut menanggung beban utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang dinamai Whoosh.

Menurut Purbaya, seharusnya tanggung jawab keuangan proyek ini bisa dikelola oleh Danantara sebagai holding BUMN yang sudah memiliki kemampuan finansial dengan dividen hingga Rp 80 triliun per tahun.

Merespons Menteri Keuangan, Chief Executive Officer Danantara Rosan Roeslani bilang, Danantara belum ada komunikasi secara resmi dengan Kemenkeu maupun pihak lain.

Saat ini, Danantara tengah fokus melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut.

Proyek Kereta Cepat JakartaBandung atau Whoosh merupakan proyek strategis nasional yang resmi beroperasi pada Oktober 2023.

Nilai investasi proyek ini pun mencapai 7,27 miliar dolar Amerika atau setara Rp 118,37 triliun.

Baca Juga Menkeu Purbaya Umumkan Defisit APBN 2025 Capai Rp371,5 Triliun, 1,56 Persen dari PDB di https://www.kompas.tv/ekonomi/623126/menkeu-purbaya-umumkan-defisit-apbn-2025-capai-rp371-5-triliun-1-56-persen-dari-pdb

#menkeupurbaya #apbn #whoosh #utangwhoosh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/623131/menkeu-purbaya-tolak-bayar-utang-whoosh-pakai-apbn-mensesneg-dicari-skema-jalan-keluarnya
Transkrip
00:00Mensesnek Prasetyo Hadi menyampaikan jika pemerintah masih mencari jalan keluar
00:05untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia Cina, KCIC atau WUS.
00:12Usai mengikuti ratas di Kertanegara bersama Presiden dan Wakil Presiden,
00:17Mensesnek menyampaikan jika tidak ada pembahasan mengenai WUS dalam ratas tersebut.
00:23Meski demikian, Mensesnek menyampaikan jika saat ini pemerintah masih dalam skema
00:30untuk membayar utang proyek KCIC tanpa menggunakan APBN.
00:38Bukan salah satu pembahasan malam ini, tapi beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan
00:44untuk diminta mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar.
00:55Karena pertanyaan juga WUS kemudian menjadi salah satu moda transportasi
01:02yang sekarang sangat membantu aktivitas.
01:07Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menolak agar APBN ikut menanggung beban
01:18utang proyek Kereta Cepat Indonesia Cina, KCIC yang dinamai WUS.
01:22Menurut Purbaya, seharusnya tanggung jawab keuangan proyek ini bisa dikelola oleh
01:26Danantara sebagai holding BUMN yang sudah memiliki kemampuan finansial
01:30dengan dividen hingga 80 triliun rupiah per tahun.
01:33Ini kan kayak ECCI dibawa danantara kan ya.
01:38Kalau dibawa danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri,
01:43sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa 80 triliun atau lebih.
01:50Harusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita lagi.
01:53Karena kalau enggak ya semuanya ke kita lagi, termasuk dividennya.
01:57Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama Gahman.
02:01Jangan kalau enak swasta, kalau enggak enak Gahman.
02:04Saya pikir begitu ya Pak.
02:08Merespon Menteri Keuangan, Chief Executive Officer Danantara,
02:11Inrosan Ruslani bilang Danantara belum ada komunikasi secara resmi
02:15dengan Kementerian Keuangan maupun pihak lain.
02:18Saat ini Danantara tengah fokus melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut.
02:21Saya juga bingung ya, karena kita kan lagi evaluasi dan kita juga belum dari Tantara
02:29berbicara ke pihak lain, apalagi Kementerian Keuangan mengenai hal ini.
02:34Saya disampaikan oleh Pak Doni yang mengerjakan ini.
02:36Jadi kita sedang mengevaluasi, kita lagi mencari opsi-opsi kan selalu ada.
02:40Ada opsi satu, opsi dua, gitu.
02:43Dan memang, dan ini kan melibatkan banyak kementerian lain.
02:47Jadi, yang harapnya kita kan biasanya duduk dulu, kita evaluasi opsi mana yang terbaik.
02:54Kalau kita kan, sisi pekerjaannya seperti itu.
02:56Jadi, semuanya itu terstruktur, terukur.
03:00Kemudian, apa hasilnya baru kita bicara ke publik.
03:05Proyek Reta Cepat Jakarta Bandung atau WUS merupakan proyek strategis nasional
03:09yang resmi beroperasi pada Oktober 2023.
03:11Nilai investasi proyek ini pun mencapai 7,27 miliar dolar Amerika
03:16atau setara 118,37 triliun rupiah.

Dianjurkan