Polemik ijazah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka kembali menyeruak dalam beberapa minggu terakhir. Salah satu tokoh yang bersuara keras meragukan ijazah Gibran adalah Roy Suryo.
Pakar telematika sekaligus mantan Menpora RI tersebut meyakini bila Gibran tak pernah lulus SMA.
Hal ini hampir mirip dengan analisa dari Prof. Sulfikar Amir, pengajar Nanyang Technological University.
Melalui kanal YouTube 'Abraham Samad SPEAK UP', profesor kampus Singapura tersebut berpendapat bahwa ijazah Gibran hanya setara SMP plus kelas 1 SMA, bukan SMA penuh.
Di sisi lain, Roy Suryo sangat yakin jika ijazah Gibran palsu dan sangat diragukan keasliannya.
Dalam laman resmi KPU, Gibran disebut menempuh SMA di Orchid Park Secondary School Singapore 2002-2004 dan UTS Insearch Sydney 2004-2007.
Roy Suryo pernah mengungkap keraguan tentang pendidikan Gibran saat hadir di kanal YouTube Refly Harun.
Ia menyinggung aturan UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 yang menyebut bila seorang capres atau cawapres, harus ada ijazah SMA, SMK, atau sederajat.
00:00Polemik Ijazah, Wakil Presiden RI, Gibran Draka Buming Raka kembali menyeruak dalam beberapa minggu terakhir.
00:08Salah satu tokoh yang bersuara keras meragukan Ijazah Gibran adalah Roy Suryo.
00:14Pakar telematika sekaligus mantan Menpora RI tersebut meyakini bila Gibran tak pernah lulus SMA.
00:22Hal ini hampir mirip dengan analisa dari Profesor Sulfikar Amir, pengajar Nanyang, Teknologikal University.
00:30Melalui kanal Youtube Abraham Samad Speak Up, Profesor Kampus Singapura tersebut berpendapat bahwa Ijazah Gibran hanya setara SMP+, kelas satu SMA, bukan SMA penuh.
00:44Di sisi lain, Roy Suryo sangat yakin jika Ijazah Gibran palsu dan sangat diragukan keasliannya.
00:51Dalam laman resmi KPU, Gibran disebut menempuh SMA di Orchid Park Skandary School Singapore tahun 2002 hingga 2004 dan UTS Insurse Sydney 2004 hingga 2007.
01:05Roy Suryo pernah mengungkap keraguan tentang pendidikan Gibran saat hadir di kanal Youtube Refli Haru.
01:14Ia menyinggung aturan Undang-Undang Pemilu No. 7 tahun 2017 yang menyebut bila seorang capres atau cowapres harus ada Ijazah SMA, SMK, atau sederajat.
01:25Menurutnya, Gibran dapat dimakzulkan karena Ijazahnya diragukan bahkan dicurigai palsu.
01:33Perkataan belum tentu lulus SMA hampir mirip dengan analisa Profesor Kampus Top Singapura, Sulfikar Amir.
01:40Menurut pemaparan dari Profesor Sulfikar Amir, PhD, sistem pendidikan di Singapura mengadopsi kurikulum Inggris dimulai dengan 6 tahun primary school atau setara SD, dilanjutkan dengan 4 tahun skandary school.
01:56Setelah itu, murid akan mengikuti ujian O-Level yang hasilnya menentukan dua jalur.
02:00Junior College atau A-Level yang setara SMA dan merupakan jalur utama menuju universitas seperti NTU atau Politeknik yang berorientasi pada keterampilan kerja.
02:14Prosesor Sulfikar Amir menjelaskan bahwa lulus O-Level tidak setara dengan tamat SMA dan untuk masuk universitas seperti NTU dibutuhkan kelulusan A-Level.
02:24Berdasarkan riwayatnya, Gibran menyelesaikan pendidikan SD dan 2 tahun SMP di Solo, kemudian melanjutkan ke Orchid Park Skandary School di Singapura yang berarti ia hanya mencapai jenjang O-Level.
02:37Dengan demikian, status pendidikan Gibran saat itu dinilai setara dengan SMP ditambah kelas 1 SMA dan bukan SMA penuh.
02:47Terkait hal ini, akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung memberikan analisis tajamnya.
02:52Menurut Rocky, langkah pakar telematika Roy Suryo meminta salinan ijazah Jokowi dari KPU justru menjadi bumerang yang semakin memperkuat indikasi pemalsuan.
03:04Alih-alih meredam isu, bukti yang diserahkan KPU tersebut kini menjadi bahan analisis baru yang memberatkan.
03:11Rocky Gerung menilai temuan ini memberikan amunisi metodologis bagi pihak yang meragukan keabsahan ijazah tersebut.
03:18Rocky menegaskan bahwa Roy Suryo memiliki hak dan kapasitas akademis untuk terus meneliti kejanggalan pada ijazah tersebut.
03:28Rocky membandingkan pendekatan metodologis yang digunakan KPU Roy Suryo dengan klaim para pendukung Jokowi yang hanya berbasis keyakinan tanpa pembuktian ilmiah.
03:39Menurut Rocky, pertarungan pembuktian ini seharusnya tidak lagi terjadi di ruang publik yang sensasional,
03:47melainkan di pengadilan, tempat di mana argumen dan bukti diuji secara formal.
Jadilah yang pertama berkomentar