Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Israel dan Hamas mencapai kesepakatan mengenai rencana perdamaian setelah negosiasi intensif yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Turki di Sharm el-Sheikh, Mesir.

Kesepakatan ini menandakan bahwa seluruh sandera akan dibebaskan, dan Israel akan menarik pasukannya dari Gaza.

Sebelumnya, pada 29 September, Presiden AS Donald Trump meluncurkan rencana 20 poin untuk Gaza bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hamas akhirnya menerima rencana tersebut dengan syarat adanya perdamaian abadi dan penarikan penuh pasukan Israel dari tanah Palestina.

Negosiasi kesepakatan damai antara Israel dan Hamas diharapkan tidak kehilangan momentum, demi menghentikan penderitaan warga Palestina di Gaza.

Untuk mengulas lebih jauh perkembangan ini, kita akan tersambung dengan pengamat Timur Tengah, Mustofa Abdul Rahman.

Baca Juga Warga Gaza Rayakan Kesepakatan Damai IsraelHamas, Gema Takbir Bergemuruh di Deir al-Balah di https://www.kompas.tv/internasional/622210/warga-gaza-rayakan-kesepakatan-damai-israel-hamas-gema-takbir-bergemuruh-di-deir-al-balah

#gaza #hamas #israel #palestina

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/internasional/622212/full-pengamat-timur-tengah-soal-kesepakatan-damai-israel-hamas-perang-di-gaza-usai
Transkrip
00:00Negosiasi kesepakatan damai antara Israel dan Hamas jangan sampai kehilangan momentum
00:06demi menghentikan penderitaan warga Palestina di Gaza.
00:09Untuk mengulasnya kita telah terhubung melalui sambungan Zoom dengan pengamat Timur Tengah
00:13ada Mustafa Abdul Rahman. Selamat malam Pak Mustafa.
00:18Selamat malam Pak Valen.
00:20Iya ini Israel Hamas sepakat damai. Kira-kira bisa tidak mereka menjaga konsistensinya?
00:25Karena baru salaman istilahnya, baru sepakat saja serangan Israel masih terjadi di Gaza Pak.
00:31Apakah kemudian kesepakatan damai ini juga menguntungkan bagi warga Gaza?
00:35Karena beberapa warga ada juga yang senang tapi juga mereka sedikit skeptis begitu nampaknya.
00:42Ya kalau dilihat dari apa yang baru ditayangkan oleh Kompas TV tentang situasi di Gaza
00:49kan terlihat tuh betapa gembiranya, betapa bahagianya warga Gaza mendengar tercapainya kesepakatan senjata
00:58yang mengakhiri perang Gaza selama dua tahun yang membuat mereka sangat-sangat menderita ya.
01:06Itu jelas kan?
01:07Kemudian apakah bagaimana masa depan gejatan senjata ini kan?
01:13Gejatan senjata ini kan baru diumumkan hari Kamis, hari Kamis, pagi hari ini ya.
01:20Tapi pelaksanaannya kan dimulai pukul 12 waktu setempat.
01:28Antara Jakarta sama Gaza itu selisihnya 4 jam ya saat ini ya.
01:35Kalau secara resmi dimulai jam 12 siang berarti di sini jam 4.
01:41Tapi versi Israel baru mau melaksanakan gejatan senjata tersebut
01:47setelah sidang kabinit Israel mengecahkan kesepakatan gejatan senjata tersebut.
01:55Maaf, gejatan senjata tersebut.
01:57Nah sidang kabinit Israel baru digelar pukul 5 waktu setempat.
02:03Kalau selisih 4 jam dengan Jakarta sini, itu kan jam 5 tambah 4, jam 9 malam waktu sini.
02:11Baru saja maka yang perlu kita lihat apakah gejatan senjata ini dipatuhi oleh Israel
02:18adalah malam ini sampai besok pagi.
02:21Kita lihat besok pagi apakah malam ini masih ada serangan Israel terhadap
02:27target-target di Jalan Gaza.
02:29Kalau memang malam ini tidak sepi dari serangan Israel,
02:33maka berarti gejatan senjata ini dipatuhi oleh Israel.
02:39Oke, konsistensi dan komitmen Israel bisa dilihat daripada
02:42apa, gejatan senjata yang nantinya dilakukan pada malam hari begitu ya.
02:48Tapi kalau melihat, kalau melihat daripada perjanjian kesepakatan damai,
02:53itu sebenarnya fase pertama baru akan berlangsung pada hari Senin
02:57dengan ditandai pertukaran Sandra.
03:00Nah, lalu what's next-nya?
03:02Agar perang di Gaza ini benar-benar usai dan tidak ditumpangi dengan kepentingan
03:06seperti apa Pak?
03:07Karena ya kita balik lagi ya, melihat bahwa sebenarnya komitmen untuk gejatan senjata itu
03:12sebenarnya sudah pernah terjadi di Januari 2025.
03:16Oke, fase pertama gejatan senjata kali itu terlaksana.
03:19Tapi di bulan Maret setelahnya, Tel Afif justru melanggar dan kembali melakukan serangan.
03:25Nah, ini gimana untuk mengawal ini begitu supaya hal serupa benar-benar tidak terulang?
03:30Jadi benar-benar mulus untuk kedamaian itu benar-benar ada antara Israel dan juga Palestina di Gaza?
03:36Ya, dari penjelasan Mbak Falin ini, ini ada dua jawabannya.
03:39Yang pertama adalah masalah fase pertama
03:43yang disepakkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
03:56Kepentingan semua pihak, khususnya Israel dan Palestina,
04:00adalah bagaimana fase pertama pelaksanaan dari butir-butir proposal Damai Trump tersebut
04:06adalah berjalan dengan sukses.
04:09Ini kepentingan bersama, khususnya Israel dan Palestina.
04:14Dan tentu adalah masyarakat regional,
04:17yaitu negara-negara Arab dan masyarakat internasional.
04:23Pelaksanaan dari tahap pertama ini akan berlangsung selama lima hari.
04:28Seperti disampaikan oleh stasiun televisi Kompas TV,
04:34ada empat, ada empat butir.
04:37Empat butir ini yang akan dilaksanakan selama lima hari ke depan,
04:43sampai hari Senin.
04:44Tapi pelaksanaan, mulainya pelaksanaan gejatan senjata tersebut,
04:48mulai malam ini, waktu Indonesia Bagian Barat,
04:52atau jam lima sore waktu Israel.
04:57Dan makanya, saya sampaikan,
04:59harus dilihat malam ini.
05:01Kalau memang malam ini adalah sepi dari gempuran Israel,
05:07maka berarti Israel komitmen dan menghormati gejatan senjata tersebut.
05:13Ini yang pertama.
05:14Yang kedua, masalah tadi kan disinggung.
05:16Bahwa sebelumnya sudah pernah tercapai gejatan senjata pada bulan Januari,
05:22tapi pada bulan Maret,
05:24Israel melanggar kesempatan gejatan senjata tersebut.
05:27Apakah kesempatan gejatan saat ini akan dihormati oleh Israel,
05:33atau sebaliknya,
05:35seperti nasibnya gejatan senjata yang lalu?
05:37Kan begitu, Pak?
05:38Nah, ini situasinya sudah berubah, Pak.
05:41Oke.
05:41Sudah berubah.
05:43Ya, Pak Musto.
05:45Saat ini, ya.
05:47Ya, kami paham.
05:48Kami juga itu menjadi doa bersama bahwa
05:50semoga dengan kesepakatan ini
05:52dan dengan perundingan yang terjadi saat ini,
05:54itu memang tidak seperti yang sebelumnya terjadi.
05:57Tapi, Pak, yang kami tanyakan selanjutnya adalah
05:59dengan kesepakatan damai ini,
06:00apakah bisa membawa pengakuan negara Palestina?
06:05Nah, kalau memang semua pihak,
06:09khususnya Israel komitmen
06:10terhadap semua butir
06:14yang disampai, yang termaktub
06:17atau tertulis dalam proposal damai Trump
06:20yang terdiri dari 20 butir tersebut,
06:24itu saya optimis akan berakhir
06:27dengan berdirinya negara Palestina.
06:30Kenapa?
06:31Butir, ada butir nomor 19
06:34dan butir nomor 20.
06:36Butir nomor 19 itu berbunyi,
06:39apakah seiring dengan kemajuan
06:42pembangunan jalur Gaza
06:43dan seiring dengan kemajuan
06:46proses reformasi pemerintah
06:48otonomi Palestina,
06:49maka akan terbuka
06:53situasi yang kondusif
06:56menuju berdirinya negara Palestina.
06:58Ini butir nomor 19, ini jelas.
07:00Sudah menyebutkan secara tegas
07:02apa yang namanya negara Palestina.
07:04Ini luar biasa.
07:06Luar biasa di masa pemerintah
07:08Trump dan Netanyahu
07:10yang nutabene
07:11berasal dari ideologi ultra kanan.
07:14Tapi tiba-tiba
07:15mereka menyebut negara Palestina.
07:17Ini butir nomor 19.
07:19Butir nomor 20
07:20berbunyi adalah
07:21Amerika Serikat akan menggelar
07:24dialog antara Israel dan Palestina
07:28untuk mencapai horizon politik
07:31yang akan menciptakan hidup berdampingan
07:34antara Israel dan Palestina.
07:36Ini luar biasa.
07:38Dan ujung-ujungnya akan
07:39apa namanya
07:40ke arah wujudnya negara Palestina.
07:44Ini kalau memang komitmen
07:46semua pihak jelas
07:47akan terwujud nomor 19
07:50dan nomor 20 tersebut.
07:52Makanya
07:52proposal damai Trump
07:55yang terdiri dari 20 butir itu
07:57harus dilaksanakan secara utuh
07:59dan harus dilihat sebagai
08:01satu kesatuan.
08:03Jangan pisah-pisah
08:05antara satu dan lainnya.
08:06Kalau satu dan lainnya
08:07maka akan gagal lagi
08:09proses perdamaian di Timur Tengah ini.
08:11Ya, sepemikiran.
08:12Berarti memang hingga saat ini
08:13yang paling dinantikan
08:15seluruh masyarakat di dunia ini
08:17adalah bagaimana
08:18komitmen Israel Hamas
08:19terutama dalam mencapai
08:21kesepakatan
08:22rencana perdamaian ini.
08:23Terima kasih atas analisis Anda
08:26Mustafa Abdul Rahman
08:28pengamat Timur Tengah
08:29yang sudah dibagi.

Dianjurkan