00:00Anda masih menyaksikan Kompas Malang sepekan, saya Nadifa Rahma.
00:04Saudara, seorang perajin batik di kota Malang membuat motif batik baru khas Malang
00:09sebagai upaya melestarikan budaya tradisional.
00:12Motif yang dimunculkan diadopsi dari relief candi yang ada di Malang.
00:20Motif batik tumpal candi berusaha dihadirkan oleh Yuharsita,
00:24pemilik bengkel batik yang berada di kawasan Sawojajar, kota Malang.
00:28Motif tumpal ini muncul berawal dari upaya untuk melestarikan sejarah yang ada di Malang.
00:35Motif tumpal berbentuk segitiga dengan isian motif di dalam
00:38diambil dari motif yang ada di Candi Jago dan Candi Kidal.
00:42Dalam membuat motif tumpal ini, menurut Yuharsita,
00:46ada sedikit kerumitan karena pembuatan motif harus sesuai pakem.
00:51Motif tumpal candi ini oleh perajin diaplikasikan dalam sebuah selendang
00:55atau sampur untuk penari beskalan.
00:58Kebetulan motif yang kita angkat untuk saat ini adalah sampur, motif sampur ya.
01:06Motif sampur yang digunakan untuk tari yang ada di Malang.
01:09Kebetulan kita akan mengadakan tari beskalan masal.
01:12Nah yang kita angkat adalah motif tumpal yang ada di Candi-Candi Malang.
01:19Di sini motifnya itu lebih ke tumpal yang di dalamnya ada motif ternatainya.
01:28Dan tumpal sendiri filosofinya adalah tolak balak.
01:32Untuk satu lembar selendang batik motif tumpal dibanderol Rp150 hingga Rp200.000.
01:38Perajin batik motif tumpal candi Malang ini berharap batik ini tidak hanya digunakan sebagai selendang,
01:45namun bisa diaplikasikan pada busana.