Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Di sebuah bengkel di SMK Negeri 5 Banjarmasin, guru dan siswa berkolaborasi merakit mesin yang mampu mengolah sampah plastik menjadi paving block.

Meskipun siswa yang terlibat saat ini tengah menjalani magang, proyek pembuatan mesin ini membuktikan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.

Proses perakitan membutuhkan waktu lima hari empat malam, menggunakan peralatan bekas yang tersedia di sekolah.

Mesin yang dinamakan Extruder Plastik ini memanaskan limbah plastik pada suhu 180 hingga 200 derajat Celsius.

Setelah meleleh, plastik diubah menjadi pasta yang kemudian dicetak dan dipress secara manual menjadi paving block.

Berbagai jenis plastik mulai dari botol bekas, styrofoam, hingga sampah makanan berbungkus plastik dapat diolah dengan mesin ini.

Saat ini, paving block hasil olahan tersebut dimanfaatkan untuk menata lingkungan sekolah.

Mesin dengan kapasitas listrik 7.500 watt ini baru saja diikutsertakan dalam Kompetisi Inovasi Daerah Tingkat Kota Banjarmasin.

Melalui lomba tersebut, para siswa dan guru berharap inovasi ini dapat diadopsi lebih luas untuk menangani masalah sampah plastik.

Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa solusi lingkungan tidak selalu perlu modal besar.
Dengan kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian, sampah plastik pun dapat disulap menjadi sesuatu yang berguna.

Sementara itu, di Banjarbaru, tradisi Baayun Maulud sebuah budaya turun-temurun khas Suku Banjar kembali diselenggarakan.

Tradisi ini tetap dilestarikan warga untuk mensyukuri keberkahan di bulan kelahiran Nabi Muhammad.

#pavingblock #plastik #khasbanjar

Baca Juga Keseruan Warga Lihat Pameran Alutsista TNI Fair 2025 di Monas | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/618687/keseruan-warga-lihat-pameran-alutsista-tni-fair-2025-di-monas-kompas-siang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/618689/ubah-limbah-plastik-jadi-paving-block-hingga-tradisi-khas-suku-banjar-yang-lestari-kompas-siang
Transkrip
00:00Sampai jumpa di video selanjutnya.
00:30Kita ke informasi yang pertama, Saudara.
00:33Siswa dan guru SMK di Banjarmasin mengubah limbah plastik yang selama ini jadi masalah di perkotaan menjadi barang bernilai, menjadi puffing block.
00:43Langkah ini diharapkan bisa jadi solusi mengurangi timbunan sampah plastik di perkotaan.
00:48Di sebuah bengkel di SMK Negeri 5 Banjarmasin, guru dan siswa berkolaborasi merakit mesin yang mampu mengolah sampah plastik jadi puffing block.
01:04Meskipun siswa yang terlibat saat ini tengah menjalani magang, proyek pembuatan mesin ini membuktikan kreativitas.
01:12Proses perakitan membutuhkan 5 hari 4 malam menggunakan peralatan bekas yang ada di sekolah.
01:18Mesin dinamakan ekstruder plastik ini memanaskan limbah plastik pada suhu 180 derajat Celcius hingga 200 derajat Celcius.
01:29Setelah meleleh, plastik diubah jadi pasta yang kemudian dicetak dan dipres manual jadi puffing block.
01:36Berbagai jenis plastik mulai dari botol bekas, sterofoam, hingga sampah makanan berbungkus plastik bisa diolah dengan mesin ini.
01:47Saat ini, puffing block hasil olahan tersebut dimanfaatkan menata lingkungan sekolah.
01:52Untuk cara kerjanya mesin ekstruder ini kita pakai yang namanya elemen pemanas.
01:59Satu elemen pemanas itu dayanya 1.500 watt.
02:02Jadi kita memakai 5 elemen pemanas, totalnya 7.500 watt.
02:08Jadi kita nggak konvensional lagi yang pakai tumpu arang, yang pakai kumpur gas.
02:14Nggak gitu, tinggal colok listrik aja.
02:16Soalnya kita bikin mesin ini udah skala PPA.
02:20Mesin dengan kapasitas listrik 7.500 watt ini,
02:24baru saja diikut sertakan dalam kompetisi inovasi daerah tingkat kota Banjarmasin.
02:29Melalui lomba tersebut, para siswa dan guru berharap inovasi ini diadopsi lebih luas untuk tangani masalah sampah plastik.
02:39Karena kapasitas kita, sampah berludak di wilayah kota Banjarmasin,
02:45kita bikin alat supaya sampah itu menghasilkan yang lebih baik.
02:50Misalkan, ya itu pakai blok, semacam-macamnya itu,
02:53ada beberapa kursi nanti, aspak roko, dan lain-lain.
02:58Jadi kami terus itu membikir karena ide-ide dan konsultasi kami antara siswa-siswa sebelum berangkat makan.
03:05Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa solusi lingkungan tidak selalu perlu modal yang besar.
03:11Dengan kreativitas, kolaborasi, dan kepedulian,
03:15sampah plastik pun dapat disulap menjadi berguna.
03:19Arpawi, Kompas TV Banjarmasin, Kalimantan Selatan
03:22Kita beralih ke informasi selanjutnya, Saudara.
03:28Bayun Maulud, sebuah tradisi turun-temurun khas suku Banjar kembali diselenggarakan di kota Banjarbaru.
03:35Tradisi ini tetap dilestarikan warga untuk mencukuri keberkahan di bulan kelahiran Nabi Muhammad.
03:41Diiringi lantunan salawat Nabi, peserta mulai mengayunkan diri atau anak-anak di atas ayunan dari kain.
03:54Tradisi ini telah resmi ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dan terus dilestarikan setiap tahunnya,
04:01bertepatan dengan bulan maulid.
04:03Acara ini menarik partisipasi dari berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
04:10Di Museum Lampung Mangkurat, peserta termuda adalah Alena, yang baru berusia 1 bulan 23 hari.
04:18Sang ibu berharap anaknya bisa meneladani sifat-sifat luhur Rasulullah.
04:23Siapa nama adingnya, Bu?
04:24Alena.
04:26Pengen menyamarakan aja.
04:28Memang budayanya kan?
04:29Iya, budayanya.
04:30Oh, ini anak pian yang nomor berapa, Bu?
04:33Nomor 2. Kakaknya dulu ikut juga 2013.
04:35Oh, jadi memang apa, Bu, yang diharapkan dengan ikut Mbak Ayun?
04:40Semoga menjadi anak yang solehan.
04:44Sementara peserta tertua berusia 63 tahun, Hamalia.
04:49Ia ingin merasakan langsung prosesi Mbak Ayun, serta berharap dapat berkah di bulan kelahiran Nabi.
04:55Ya, senang aja, karena melihat kebanyakan orang yang inginat kan.
05:02Nah, makanya kita juga sebagai orang tua, mau ikut-ikutan juga.
05:05Mau ambil berkah di bulan kelahiran Nabi juga.
05:11Kegiatan tahunan ini merupakan bentuk pelestarian budaya khas Kalimantan Selatan
05:16yang difasilitasi Museum Lampung Mangkurat secara gratis.
05:20Budaya ini diharapkan semakin dikenal luas dan dipromosikan ke luar daerah.
05:25Karena mana ini memang harus disetarikan, karena ini budaya kita.
05:32Budaya khas Kalimantan Selatan yang harus ditingkatkan dan kita promosikan kepada daerah-daerah
05:36dan khususnya masyarakat kita, khususnya millennial sekarang.
05:41Banyak yang haus dengan khusus dengan adanya budaya, dengan sejarah kita yang ada di Kalimantan Selatan.
05:46Tahun ini, sedikitnya 165 warga meramaikan peringatan maulid Nabi dan beayun maulud di halaman Humsium.
05:59Kehadiran publik ini menunjukkan tingginya antusias dalam menjaga kelangsungan tradisi lokal.
06:04Nabila Ceva, Kampas TV Banjarbaru, Kalimantan Selatan
06:08Demikian dua informasi untuk cerita Nusantara dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Imron.

Dianjurkan

1:35
Selanjutnya