- 2 bulan yang lalu
- #reshufflekabinet
- #erickthohir
- #menpora
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto kembali melantik menteri dan sejumlah pejabat negara Rabu (17/9/2025) siang, termasuk jabatan Menko Polkam dan Menpora yang sempat kosong selama seminggu.
Presiden Prabowo akhirnya melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Sebelum dilantik, Presiden Prabowo memberi kenaikan pangkat istimewa, Jenderal Kehormatan.
Pasca demo rusuh akhir Agustus lalu, Presiden Prabowo merombak jajaran kabinetnya.
Budi Gunawan dicopot dari jabatan Menko Polkam dan digantikan sementara oleh Menhan Sjafrie Samsuddin.
Selain Menko Polkam, Prabowo juga melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menggantikan Dito Ariotedjo. Erick sebelumnya menjabat Menteri BUMN sejak 2019.
Usai reshuffle, kursi Menpora kini tak lagi dijabat kader Golkar. Apakah penggantian ini murni perbaikan kinerja atau ada unsur politis?
Kita bahas bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dan Analis Politik Yunarto Wijaya.
Baca Juga Penjelasan Erick Thohir soal Kabar BUMN akan Dilebur dengan Danantara di https://www.kompas.tv/nasional/618044/penjelasan-erick-thohir-soal-kabar-bumn-akan-dilebur-dengan-danantara
#reshufflekabinet #erickthohir #menpora
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618098/ahmad-doli-dan-yunarto-wijaya-soroti-pelantikan-erick-thohir-jadi-menpora-ada-unsur-politis
Presiden Prabowo akhirnya melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan.
Sebelum dilantik, Presiden Prabowo memberi kenaikan pangkat istimewa, Jenderal Kehormatan.
Pasca demo rusuh akhir Agustus lalu, Presiden Prabowo merombak jajaran kabinetnya.
Budi Gunawan dicopot dari jabatan Menko Polkam dan digantikan sementara oleh Menhan Sjafrie Samsuddin.
Selain Menko Polkam, Prabowo juga melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, menggantikan Dito Ariotedjo. Erick sebelumnya menjabat Menteri BUMN sejak 2019.
Usai reshuffle, kursi Menpora kini tak lagi dijabat kader Golkar. Apakah penggantian ini murni perbaikan kinerja atau ada unsur politis?
Kita bahas bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dan Analis Politik Yunarto Wijaya.
Baca Juga Penjelasan Erick Thohir soal Kabar BUMN akan Dilebur dengan Danantara di https://www.kompas.tv/nasional/618044/penjelasan-erick-thohir-soal-kabar-bumn-akan-dilebur-dengan-danantara
#reshufflekabinet #erickthohir #menpora
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/618098/ahmad-doli-dan-yunarto-wijaya-soroti-pelantikan-erick-thohir-jadi-menpora-ada-unsur-politis
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara, usai risafel kursi Menpora kini tak lagi dijabat oleh kader Partai Golkar.
00:06Apakah penggantian ini murni perbaikan kinerja atau ada unsur politis lainnya?
00:12Kita akan bahas bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar,
00:15sudah ada Bang Ahmad Doli Kurnia melalui sambungan Zoom,
00:18dan juga analis politik dari Carta Politika,
00:21Mas Yunarto Wijaya yang bergabung bersama saya di studio.
00:25Mas Toto, selamat malam, terima kasih sudah bergabung bersama kami,
00:27dan juga Bang Doli melalui sambungan Zoom.
00:30Terima kasih Bang Doli.
00:31Bang Doli, saya langsung saja nih.
00:33Kalau sebelumnya sudah beredar info kader Partai Golkar,
00:37Putri Kamarudin akan diusulkan jadi Menpora,
00:40tapi ternyata namanya tidak keluar dan ternyata tidak diduga-duga nama dari Erick Thohir.
00:46Bagaimana Partai Golkar melihat hal ini?
00:51Ya, saya kira dari awal, sejak beberapa waktu lalu ya Pak Prabowo melakukan risafel kabinet ini,
00:58kami sudah menyampaikan bahwa salah satu pertimbangan utamanya adalah
01:03untuk bagaimana meningkatkan kinerja atau performa dari kabinet yang dikirimkan oleh Pak Prabowo ini.
01:10Jadi, pasti selama ini Pak Prabowo sudah punya rapor, punya penilaian terhadap semua jajaran-jajaran menterinya,
01:18mana yang perlu, mana yang kemudian perlu dipertahankan, mana yang perlu dievaluasi dan kemudian diganti,
01:25itu pasti sudah ada dalam pertimbangan Pak Prabowo.
01:29Nah, memang di dalam pemerintahan politik di Indonesia,
01:34tidak kita bisa juga mengabaikan tentang pertimbangan kekuatan atau perimbangan politik ya,
01:41karena memang pada saat Pilpres selalu tidak pernah ada seorang presiden yang didukung oleh satu partai politik,
01:49tapi didukung oleh beberapa partai politik, memang koalisi.
01:52Nah, dan itu memang sudah ditunjukkan dalam wajah kabinet dalam perode ini,
01:56di awal ada beberapa jabatan atau posisi menteri yang diisi oleh partai-partai politik.
02:03Nah, kami di Partai Golkar selama ini sudah diberi kepercayaan kepada Pak Prabowo sebagai presiden,
02:09ada delapan pos kementerian yang diisi oleh kader-kader yang berasal dari Partai Golkar.
02:16Nah, tentu itu juga tetap pada pertimbangan kinerja yang paling utama.
02:22Nah, kemarin pada resawal sebelum ini, itu ada satu pos kementerian yang selama ini di,
02:29yaitu di Menpora ya, dijabat oleh Saudara Adi Redito,
02:33itu kemudian diganti, dan kalau kita bicara tentang komposisi jumlah perimbangan,
02:42nah, kader Partai Golkar ada Pak Mukhtarudin yang kemudian diberi kepercayaan sebagai menteri.
02:48Jadi artinya Partai Golkar tidak masalah karena sudah terakomodir seperti itu dengan lapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih?
02:55Ya, tentu tidak ada masalah karena sekali lagi semua kita sama-sama paham bahwa penyusunan kabinet atau pergantian kabinet,
03:06segala macam itu adalah prerogatifnya soal presiden.
03:08Tentu kita harus hormati dan terima keputusan dari presiden itu.
03:12Oke, Mas Toto, ini kan kursi Menpora biasa dijabat oleh kader Golkar.
03:19Dengan pergantian ini tidak lagi dijabat oleh kader Golkar, tapi tadi di sisi lain P2MI juga sudah kader Golkar.
03:25Ini menurut Anda apakah memang sudah ada tukar guling? Seperti apa?
03:29Saya malah bingung kalau ada yang menyatakan bahwa biasanya dipegang oleh Partai Golkar.
03:34Karena sebetulnya baru pada saat itu sempat ada Zainuddin Amali, lalu kemudian oleh Dito.
03:40Tapi sepanjang masa reformasi tidak pernah ada Resuryo.
03:44Kalau ditanya pada masa Orba, ya bahwa hampir pasti Menpora atau menteri-menteri yang lain isinya Partai Golkar.
03:51Dari Bang Akbar Tanjung, Hayono Isman.
03:54Tapi sebenarnya salah kaprah kalau ada yang menatakan bahwa ini jatahnya Partai Golkar.
03:58Yang tidak bisa dibantah malah hampir selalu pasca reformasi itu menterinya berkumis.
04:04Dari yang namanya Adi Aksa Daud, Roy Suryo, sampai Imam Nahrowi, sampai Dito itu katanya juga mempertahankan kumis gitu ya.
04:12Jadi sebetulnya tidak, tidak, tidak apa memang jatahnya Partai Golkar zaman Orba ya.
04:19Dan sebetulnya tidak mengagetkan kalau hampir pasti bahwa Menpora tidak akan ditempati oleh kader Golkar lagi.
04:28Karena sudah terdapat jawaban pada saat reshuffle tanggal 8 September kemarin bahwa Golkar sudah mendapatkan jatah pengganti.
04:37Kalau sampai Menpora-nya dikasih ke Golkar juga, disitu pro dan kontra malah mungkin terjadi.
04:44Gak aneh dong kalau partai lain mendapatkan protes.
04:48Ini dong ya, tukar guling dari posisi, jatah.
04:52Loh kabinet ini memang tukar guling, kalau tidak tukar guling gak akan ada jumlah wamen sebanyak ini.
04:59Gak akan segemuk ini.
05:01Kritik utama dari pemerintahan Pak Prabowo ini kan dalam konteks kabinet gemuk.
05:05Apakah masih terjadi?
05:07Iya, tadi kalau kita lihat selain dua menteri yang diisi posisi jabatannya, wamen-wamen juga kemudian tadi kan menempatkan kader-kader partai.
05:16PKB nambah satu, PBB nambah satu.
05:18Artinya memang harus diakui unsur kompromi, mungkin untuk kepentingan menambah kekuatan politik, itu masih menjadi faktor utama.
05:25Oke, kalau dari partai Golkar sendiri Bang Doli, apakah reshuffle yang sudah dilakukan, ini kan artinya reshuffle ketiga yang dilakukan Pak Prabowo ya.
05:35Apakah lebih ke antara kebutuhan dari kursi-kursi menteri diposisikan dengan orang-orang yang memang dipilih Pak Prabowo,
05:42dianggap mumpuni untuk menjabat di kementerian tersebut, atau memang ada unsur politiknya?
05:50Ya, saya kira, saya pernah juga menyampaikan reshuffle kali ini ketemu tiga hal dalam satu momentum ya.
05:57Yang pertama adalah, apa namanya, tentu saya katakan tadi, ini tidak ujuk-ujuk ya, sudah dipersiapkan.
06:07Saya kira dalam 10-11 bulan terakhir ini, pasti Pak Prabowo juga sudah punya penilaian terhadap menterinya masing-masing gitu.
06:14Nah, yang kedua adalah, tidak bisa juga dipungkiri.
06:19Saya kira peristiwa kemarin adanya dinamika ya, adanya penyampaian aspirasi oleh masyarakat dan ada di mahasiswa,
06:28yang kemudian banyak menuntut, apa, menyampaikan tuntutan ya, 17 per 8, eh 17 per 8 itu.
06:35Nah, itu saya kira juga menjadi pertimbangan.
06:39Nah, yang ketiga adalah bahwa seperti janjinya atau pernah yang disampaikan oleh Pak Presiden,
06:46sebetulnya kan tahun kedua tentu harus ada peningkatan kualitas kerja atau kinerja yang harus disiapkan oleh pemerintahan ini
06:54di bawah kemimpinan Pak Presiden.
06:56Itu kan tinggal satu bulan lagi.
06:57Jadi, sebetulnya ini persiapan untuk memasuki tahun kedua.
07:00Setelah satu tahun pertama ini tentu ada capaian-capaian yang sudah diraih,
07:07tetapi juga mungkin ada juga PR-PR yang harus diselesaikan dengan peningkatan kinerja itu.
07:12Nah, apalagi kemarin kan juga sekaligus ada juga ketemu momentum,
07:17lahirnya undang-undang tentang haji ya,
07:21yang merekomendasikan adanya Kementerian Haji dan Umroh sebagai pendidikan baru.
07:26Nah, itu juga saya kira menjadi salah satu momentum kenapa ini diambil.
07:30Mas Toto, kalau menurut Anda sendiri, ada tidak sih pertimbangan Presiden?
07:37Kalau tadi kan memang disebutkan dengan Bang Doli bahwa ini memang pilihan Presiden
07:42karena dianggap posisinya cocok dengan figur tersebut.
07:46Kalau dari Mas Toto sendiri, apa benar seperti itu?
07:48Ada dua pendekatan yang berbeda kalau saya lihat.
07:50Dalam konteks Menteri harus diakui ini lebih nuansa Prabowo-nya terasa ya.
07:57Kalau kita lihat misalnya pilihan terhadap Menko Polkam,
07:59ini mengembalikan pada tradisi lama Indonesia menempatkan biasanya Menko Polkam atau dulu Polukam,
08:05itu pada yang latar belakangnya militer.
08:08Dan kita tahu juga seperti Pak Jamari, ini katanya ya, itu sudah menjadi bagian dari Kirindra juga.
08:16Artinya secara kemistri, latar belakang, termasuk mindset.
08:19Ini Prabowo sekali.
08:22Artinya maksud Anda Pak Prabowo memilih orang-orang yang dekat dan sesuai visi misinya dengan Pak Prabowo?
08:27Betul, dalam mindset.
08:28Maksudnya bahasa saya adalah mindset.
08:30Mindset seorang Prabowo saya meyakini lebih cocok ketika berbicara Menko Polkam,
08:34ya seperti yang tradisi ada, bahwa latar belakangnya militer.
08:38Dan orang yang dekat dengan saya misalnya.
08:41Yang kedua ketika berbicara Erick Thohir jadi Menpora, ini kan sebenarnya hanya turunan saja.
08:45Dari mindset Pak Prabowo juga, utamanya terkait dengan yang namanya Kementerian BUMN,
08:51seharusnya tidak seperti yang dijalankan pada masa-masa sebelum,
08:55tapi dijalankan oleh sejenis Sovereign Wealth Fund yang kemudian menjadi dana antara.
09:00Dan kita tahu efeknya adalah Kementerian BUMN, ini seperti nggak ada gunanya lagi.
09:05Itu yang menyebabkan kemudian pertanyaannya apakah akan diubarkan begitu saja?
09:09Nah tapi bertemu dengan sosok Erick yang kita harus akui dalam konteks portfolio,
09:14nggak bisa dibantah untuk olahraga, dia akan sangat bagus sekali.
09:18Ya oke, Mas Soto tapi apa?
09:19Nah tapi dalam konteks tadi WAMEN berbeda.
09:22WAMEN menurut saya ini bukan tentang mindset Prabowo.
09:24Ini sekedar masalah menambah kepastian, stabilitas politik, menambah kekuatan politik.
09:31Makanya seperti PKB, yang orang katakan setengah-setengah.
09:34Karena dulunya kan sebenarnya tidak mendukung Prabowo.
09:36Mendapatkan jabatan satu menteri, satu wakil menteri, sekarang ditambah satu wakil menteri.
09:42PBB ditambah satu atau berpindah wakil menteri juga misalnya dalam posisi yang lebih tanda kutip mentereng.
09:49Menurut saya hitung-hitungnya itu hanya, bukan hanya ya, lebih berorientasi pada hitung-hitungan kompromi politik untuk WAMEN.
09:56Oke, berarti kalau posisi menteri itu adalah orang yang dipercaya Pak Prabowo, tapi kalau mau WAMEN itu hal yang berbeda.
10:03Begitu Mas Soto ya?
10:04Saya tidak mengatakan Erick Thohir juga dipercaya ya.
10:07Sebenarnya Erick Thohir kalau kita bicara afiliasi politik lebih kepada orang Jokowi.
10:11Mindset.
10:12Maka Erick Thohir itu kan turunan dari danantara kementerian BUMN yang tidak diperlukan lagi.
10:17Tapi kebetulan Erick Thohir memiliki portfolio yang bisa mengisi kekosongan.
10:21Kita akan masih membahasnya usai kumandang azan maghrib untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
10:28Saya cuma ditelepon Setkap untuk hadir hari ini seperti itu.
10:35Pak, menjabat sebagai Menfora sama PSSI ini sebenarnya gimana sih Pak?
10:38Nanti kan itu ada prosesnya di FIFA.
10:41Ya, FIFA sebagai badan olahraga tertinggi di dunia nanti mereka yang akan menentukan.
10:46Tapi ada orang yang tidak boleh ada kecampur pemerintah Pak?
10:49Tidak ada aturan untuk tidak ada itu kecampur dari FIFA yang atur nanti semuanya.
10:54Tapi akan mundur dari ketumpai sesi Pak?
10:56FIFA saya nggak tahu.
10:57FIFA bersurat.
10:58Tapi kalau dari Pak Ericknya sendiri ada etiket untuk mundur dari...
11:00Semua aturan dari FIFA.
11:02Pak Erick, bagaimana bagaimana Pak?
11:05Kalau BUMN sendiri sudah pastikan nanti...
11:10...presiden Pamen Sesnek nanti.
11:13Di bawah danantara bagaimana Pak?
11:14Ini masih ada di bapak-bapak yang datang menurut kementeri ya Pak?
11:19Dilebur Pak ya?
11:19Dilebur ke darantara Pak?
11:21Saya tidak tahu.
11:22Pak, sebagai Menfora fokusnya gimana Pak?
11:23Ada si GEM sama Tujib kita berdekat?
11:25Jadi nomor satu, yang pasti saya mendapat penugasan oleh Bapak Presiden.
11:30Ya tentu saya sebagai profesional dan tentu sebagai pembantu presiden saya tegak lurus.
11:35Di mana ini kadang-kadang orang lupa antara olahraga dan pemuda.
11:42Beradal Menteri Pemuda dan Olahraga.
11:44Artinya kalau kita bicara pemuda itu ada 131 juta pemuda.
11:49Yang ke depan ini merupakan basis dari bangsa, bangsa kita itu sendiri.
11:54Artinya pemuda ini ke depan harus kita bangun secara kapabilitas untuk bisa bersaing secara global.
12:01Ya dan cinta tanah air dan harus menjadi bagian untuk membangun bangsa kita ke depan.
12:07Itu yang pemuda.
12:08Untuk olahraga sendiri tentu nomor satu, olahraga harus menjadi alat pemersatu bangsa.
12:16Olahraga adalah duta bangsa di dunia.
12:20Artinya kita harus menaikkan marwah dan martabat kita dan kedikdayaan kita sebagai bangsa.
12:26Dan juga olahraga ke depan harus kita dorong banyaknya kompetisi di daerah dan pusat sebagai apa?
12:34Juga pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapan pekerjaan.
12:37Karena tadi ini basis yang penting kenapa yang namanya manusia itu perlu apa?
12:42Tidak hanya badan, juga pikiran yang sehat untuk membangun itu.
12:45Itu kira-kira tugasnya.
12:46Tungguan pro, Pak, Pak, kanan tim BUMN akan dilabur ke Perdana Tara atau?
12:50Tadi saya sudah jawab, nanti ada PLT-nya tentu daripada Pak Mensesek akan menyampaikan.
12:55Oh, olahraga yang akan jadi prioritas apa aja, Pak?
12:57Tadi PLT-nya sendiri bagaimana? Apakah dari internal?
13:00Saya belum tahu, saya belum ditugaskan sampai situ.
13:03Kenapa?
13:05Itu hak progres presiden.
13:06Apakah cukup dari uang mennya saja atau mungkin tokoh baru?
13:09Itu hak progres presiden.
13:10Pak, untuk olahraga yang jadi prioritas apa, Pak?
13:14Belum, itu nanti ada prosesnya sendiri, kan?
13:19Di DPR semua, kita ikutin saja.
13:21Pak, untuk target jangka pendek, Pak, bagaimana sekarang?
13:23Baru besok sertijab, baru review, tunggu dulu.
13:26Udah lama, nggak jadi ketua koi, udah lupa.
13:29Apa program prioritasnya, Pak?
13:31Tadi saya bilang, tadi saya sudah sebutkan,
13:34pemuda dan olahraga itu prioritasnya.
13:36Baru besok sertijab, ya kan?
13:39Nanti baru kita review seperti apa, gitu.
13:42Ya kan? Itu yang kita harus lakukan.
13:43Kalau jangka pendek, urusin badan.
13:47Karena udah mesti bulu tangkis lagi, renang lagi, ya.
13:50Oke.
13:54Bang Doli, dengan adanya nama Erick Thohir di kursi Menpora,
14:00bukan lagi kader Partai Golkar.
14:02Tapi di sisi lain, sudah ada nama Pak Karding di P2MI.
14:05Apakah sebelumnya sudah ada diskusi-diskusi khusus
14:08antara Partai Golkar dengan Presiden Prabowo?
14:10Bang Doli, mohon maaf, masih di mute.
14:16Suaranya belum.
14:22Ya, silahkan.
14:28Ya, kita akan coba memperbaiki.
14:30Bang Doli, mohon maaf, mungkin bisa diperbaiki
14:32untuk audionya,
14:34karena tidak terdengar di studio.
14:38Baik, saya akan ke Mas Toto dulu, kalau gitu.
14:40Mas Toto, bagaimana sih Anda membaca strategi
14:42dari Pak Prabowo sendiri?
14:44Belum ada satu tahun, sudah tiga kali.
14:46Resuffle ya.
14:47Apakah memang ini bagian dari strategi Pak Prabowo?
14:51Karena kalau dibaca-baca,
14:54sangat membutuhkan orang yang dekat dengan beliau
14:57dan juga orang yang dipercaya.
14:59Kata kuncinya, Sintia udah kasih telunya tadi.
15:02Jadi gini, ketika ada Presiden
15:05yang menampung lebih banyak orang,
15:07bahkan dengan pos yang lebih banyak
15:09dibanding dengan masa-masa sebelumnya,
15:12kalau personal lebih banyak,
15:13masalahnya juga pasti lebih banyak.
15:15Masalahnya lebih banyak, potensi pergantian juga lebih besar.
15:18Artinya begini,
15:19saya melihat ada dua karakter Pak Prabowo
15:22yang kemudian ini bisa bertabrakan satu sama lain.
15:26Dengan?
15:26Di satu sisi, ya antar dua keinginan itu gitu ya,
15:29antar dua kendaknya.
15:30Di satu sisi, kita tahu Pak Prabowo terlihat sekali
15:33tidak mudah untuk percaya orang.
15:35Makanya kan ada yang kemudian berspekulasi,
15:37lingkaran dalam Pak Prabowo siapa,
15:39lingkaran setengahnya Pak Prabowo siapa,
15:41dia yang bisa menjadi juru bisiknya misalnya.
15:43Yang kedua, kita tahu juga adalah sebuah fakta politik,
15:47bahwa Pak Prabowo ternyata di awal kemimpinannya
15:50itu membangun atau menampung siapapun.
15:52Ingin merangkul siapapun.
15:54Makanya kabinetnya gemuk ya.
15:55Dalam konteks itulah,
15:58personilnya banyak,
15:59tapi beliau akan gampang kecewa juga.
16:01Otomatis outputnya atau outcome-nya adalah,
16:05kita akan, bukan tidak mungkin,
16:06akan sering melihat proses reshuffle tadi.
16:09Oke, artinya reshuffle ketiga ini
16:11bagian dari kekecewaan Pak Prabowo?
16:13Ya sudah pasti.
16:14Nah pertanyaannya adalah,
16:16jangan-jangan ini belum reshuffle terakhir,
16:18menjelang satu tahun kemimpinannya.
16:20Dan saya berharap seperti itu dalam tanda kutip,
16:22harusnya menutup evaluasi satuan pemerintahan,
16:26betul-betul nanti akan sebelum 20 Oktober,
16:28itu ditutup dengan rangkaian reshuffle
16:30yang basisnya adalah keseluruhan kinerja.
16:33Yang terjadi hari ini kan masih dalam konteks
16:34menutupi kekurangan dari reshuffle 8 September.
16:38Karena masih ada dua kursi menteri yang kosong.
16:41Tapi dikasih bumbu nih,
16:42ada wamen-wamen juga yang diganti gitu misalnya ya.
16:46Saya berharap bahwa kemudian ada evaluasi seutuhnya
16:48ketika berbicara mengenai evaluasi sebelum 20 Oktober,
16:52evaluasi satu tahun,
16:53kenapa?
16:54Sintia ini presiden dengan ambisi terbesar
16:56sepanjang setelah reformasi.
16:58Nggak ada yang berani target ekonomi,
17:00pertumbuhan ekonomi 8%.
17:02Berani membuat program bombastis
17:04dengan ratusan triliun anggaran
17:06dalam kondisi yang lagi tersendat-sendat loh,
17:10penerimaan negara.
17:11Kalau itu tidak diimbangi oleh eksekusi yang baik,
17:15tentu saja dari personal yang baik,
17:17yang jujur tidak mudah didapatkan
17:19dari kabinet yang terlalu akomodatif.
17:21Ini realistis tidak ya?
17:23Ya, pada akhirnya mau tidak mau,
17:26pembentukan kabinetnya kompromistis.
17:28Evaluasinya jangan kompromistis dong.
17:30Jangan lagi didasarkan pada keterwakilan,
17:32harus tanpa beban,
17:34Pak Prabowo bicara mengenai evaluasi dari kinerja.
17:37Nah itu yang kita tunggu,
17:38ujungnya akan seperti apa.
17:40Oke, saya akan coba ke Bang Doli.
17:42Bang Doli, menyambung pertanyaan saya yang sempat terjeda,
17:45apakah dari Partai Golkar sendiri sempat berdiskusi
17:49dengan mungkin orang dekat Pak Prabowo,
17:51mungkin dengan Pak Prabowo langsung,
17:53terkait dengan kursi,
17:55ataupun bagian dari Golkar di Kabinet Merah Putih?
17:59Ya, pasti bahwa seperti yang saya katakan tadi,
18:05penyusunan kabinet ini kan tentu dari awal
18:07itu melibatkan unsur partai politik.
18:10Dan tentu komunikasi yang dilakukan itu
18:13melalui Ketua Mukundang Partai Politiknya.
18:15Dan kami di Partai Golkar juga sudah memberikan
18:17kepercayaan ya bahwa representasi dari Partai Golkar
18:21untuk bicara tentang kabinet kepada Presiden,
18:24itu adalah Ketua Umum.
18:25Dan tentu saya kira munculnya nama Pak Mukhtarudin,
18:29terus kemudian diberhentikannya Pak Dito sebagai Menpora,
18:37dan kemudian Pak Mukhtarudin tempatkan sebagai kementeri P2M itu,
18:41pasti sudah melalui komunikasi antara Pak Presiden
18:43dengan Ketua Partai Golkar.
18:46Apa saja sebenarnya yang dibahas
18:48ataupun diskusi Partai Golkar,
18:50seperti apa dengan Pak Presiden?
18:51Waduh, saya, detailnya saya tidak bisa,
18:56karena saya tidak tahu ya,
18:57karena yang diskusi antara Pak Prabowo dengan Pak Bahlil
19:00sebagai Ketua Umum gitu.
19:01Dan, apa namanya,
19:03pembicaraan-pembicaraan detailnya seperti apa,
19:05kami tidak diberikan informasi,
19:07tetapi hasilnya yang kemudian kita sudah lihat,
19:10bahwa Pak Mukhtarudin menjadi Menteri P2MRI,
19:14dan Pak Dito berhenti sebagai Menteri Pemudahan Olahraga.
19:19Oke, artinya apakah ini bagian dari kompromi dalam tanda kutip,
19:24Golkar mengisi posisi P2MRI,
19:27sementara kursi Menpora yang sebelumnya diisi oleh Golkar
19:31tidak lagi diisi oleh Partai Golkar?
19:34Ya, tadi seperti yang saya katakan,
19:36tentu saya kira kan itu berbasis pada penilaian terhadap kinerja
19:40dari masing-masing pos menteri.
19:42Ketika misalnya ada evaluasi pada kementerian tertentu
19:46yang diisi oleh kader partai tertentu,
19:48saya kira itu pasti akan dikomunikasikan.
19:51Nah, ketika kemarin misalnya Pak Dito,
19:54termasuk yang di dalam penilaian harus kemudian diganti,
19:58dan Pak Dito adalah kader Golkar,
20:01pasti Pak Prabowo sebagai Presiden,
20:04sebagai juga pimpinan koalisi,
20:06pasti akan menyampaikan kepada Pak Bahlil sebagai Ketua Umum,
20:11dan kemudian ada pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut
20:14ketika dalam mengisi pada posisi-posisi lainnya
20:17di dalam pergantian kabinan ini.
20:19Oke, Mas Soto,
20:20kalau Anda menganalisa orang-orang yang dipilih Pak Prabowo ini
20:24seperti apa sih?
20:25Yang hari ini?
20:26Yang hari ini dan juga yang tanggal 8 September?
20:29Yang hari ini tadi saya sudah sebenarnya memberikan clue
20:32kalau bicara di level menteri
20:33atau misalnya pengganti PCO ya,
20:36Badan Komunikasi Pemerintah nama barunya,
20:37itu, sorry, di luar,
20:40kalau kita bicara ada Pak Jamari dan Anggaraka,
20:43itu orangnya Pak Prabowo.
20:45Orang yang tadi,
20:46turunan dari mindset dan Pak Prabowo merasa dekat gitu ya.
20:50Dan kalau berbicara wamen,
20:51saya nggak yakin Pak Prabowo kenal.
20:53Oh gitu?
20:53Nama-nama yang kemudian.
20:54Artinya ada yang membisikkan Pak Prabowo,
20:57orang-orangnya ini aja atau yang menunjukkan?
20:59Kalau partai, ya tentu saja partai.
21:01Dan terlihat sekali dari pembentukan kabinet
21:03yang jumlah wamennya terbanyak sepanjang sejarah,
21:06Pak Prabowo kan terkesan memberikan cek kosong.
21:09Artinya jatah dong ya?
21:11Memang jatah.
21:12Kalau tidak jatah, tidak akan sebesar ini,
21:14tidak akan segemuk ini.
21:15Pertanyaannya nanti apakah
21:16kalau patokannya adalah tetap penjatahan dalam konteks kuantitatif,
21:20misalnya Golkar 8 plus 3,
21:23lalu kemudian Girindra kan 7 plus 3,
21:25dan lain-lain, dan lain-lain.
21:27Resuffle ke depan itu kan jangan sampai seorang presiden
21:29ketika resuffle itu kan berbicara kualitatif,
21:32evaluasi kinerja.
21:33Lalu terpatok,
21:34aduh saya pengen ganti Golkar nih misalnya.
21:36Tapi bagaimana caranya supaya dia tetap 8 plus 3?
21:38Oke, jadi komposisinya yang diutakati?
21:40Itu yang akhirnya membuat kabinet ini kabinet kuantitatif,
21:44bukan kabinet kualitatif.
21:45Padahal basis kinerja,
21:47itu kan kita bicara kualitatif.
21:48Kerjanya bagus atau tidak?
21:50KPI-nya tercapai atau tidak?
21:52Ini problem yang tidak hanya terjadi pada Presiden Prabowo Semata.
21:55Presiden sepanjang masa reformasi,
21:58semuanya terikat dengan jatah-penjatahan ini.
22:00Tapi sayangnya Pak Prabowo yang menang dengan 58 persen,
22:05transisi rezimnya sangat mulus,
22:07kenapa melakukan ini dengan skala lebih ekstrim?
22:10Itu yang saya harapkan perlahan bisa dikikis.
22:13Oke.
22:14Bang Doli gimana menurut Anda?
22:16Perspektif Mas Toto sesuai tidak dengan apa yang terjadi sebenarnya?
22:20Karena kita tahu kan Pak Golkar merupakan bagian dari koalisi,
22:24tapi dijawabnya usai jeda,
22:25tetap bersama kami di Sapa Indonesia malam.
22:46Arahan dari beliau,
22:50gunakan susah umur untuk kepentingan bangsa dan negara.
22:52Pak Melihat kemarin...
22:55Berapa umur saya siapa yang tahu?
22:5676 tahun.
22:5777 tahun.
22:59Ya, sebentar lagi.
23:0177 tahun.
23:02Gunakan sisa umur itu untuk tetap mengabdi kepada bangsa dan negara.
23:06Tidak ada istilah-istilah.
23:09Tantangan terpunikasi awalnya, Pak.
23:11Kemakin?
23:11Kenapa?
23:12Kemakin?
23:13Kenapa?
23:14Kemunikasi awalnya dengan Presiden,
23:16tidak perlu menunjukkan apa pesan-pesannya dan lain sebagainya mungkin Pak?
23:18Pesannya itu tadi.
23:20Tahan tadi.
23:21Ayo, kita sama-sama.
23:24Baiki, walaupun saya tahu,
23:25kita sudah usia sekian,
23:28sisa umur itu kita manfaatkan sebaik-baiknya
23:31untuk kepentingan bangsa dan negara.
23:33Itu yang disepangkan kepada saya.
23:34Pak, tapi melihat keberapa kali ada keusuhan gitu.
23:37Pak melihat ini seperti apa, Pak?
23:38Agar tetap aman.
23:39Ya, itu nantilah.
23:40Saya kan belum ke kantor.
23:42Tapi ada tantangan gak sih, Pak?
23:43Kalau Pak melihat menkopokan apa yang harus jadi prioritas, Pak?
23:46Makanya saya kan belum ke kantor.
23:48Ini kantor saya kan dapat laporan.
23:50Akan sudah ada komunikasi dengan Pak Syafri, Pak?
23:54Dengan Pak Syafri itu,
23:55kooperasi dengan Pak Syafri ya komunikasi sebagai kawan?
24:00Banyak.
24:01Kalau sebagai menkopokan,
24:02Sementara beliau mengatakan seperti itu,
24:13nanti tinggal saya menjabarkannya
24:14setelah saya melihat,
24:16mendapatkan informasi yang lengkap
24:18dari kantor Menko Polkam.
24:21Ini langsung, langsung setiap ya, Pak?
24:25Saya nanti ke sana.
24:26Hari ini ya, Pak?
24:27Iya, langsung ke sana.
24:28Bukan setiap lah,
24:29beliau kan at in dream ya.
24:30Jadi ya, tadi udah bicara dengan...
24:33Ada prioritas untuk mencari orang?
24:35Koordinasi polisi dan TNI sendiri nanti
24:37apakah memang harus diperbaiki ke depannya, Pak?
24:41Itu yang saya bilang, saya lihat tuh.
24:42Kalau perbaikan terus menerus lah ya.
24:45Masa hanya satu event, enggak.
24:48Samit yang jelas,
24:50memerlukan dukungan semua.
24:52Terutama dari kalian,
24:53untuk kepentingan ke depan kita.
24:56Kita harus bersatu.
24:58Enggak ada lagi cerita lain.
24:59Dan kalau kita ingin menjadi bangsa yang baik,
25:01mari kita bersatu.
25:03Bersama-sama untuk menghadapi
25:04bangsa ke depan.
25:06Oh, terkait reformasi Polri, Pak,
25:07ini apakah arahnya akan
25:08pergantian ke Polri atau seperti apa, Pak?
25:10Wah, belum tahu.
25:11Kok tanya saya, tanya presiden lah itu.
25:13Tapi ada komunikasi mungkin, Pak?
25:15Ah, enggak.
25:16Ya, saya kira itu ya.
25:17Nanti lain kali lagi kita tambah
25:19setelah saya konsolidasi di kantor.
25:20Oke, Pak.
25:21Terima kasih.
25:22Terima kasih, Pak.
25:22Terima kasih.
25:23Terima kasih.
25:23Terima kasih.
25:24Terima kasih.
25:24Terima kasih.
25:24Bang Doli sudah hampir satu tahun
25:30Kabinet Merah Putih
25:32memimpin bangsa Indonesia
25:33tapi sudah tiga kali dilakukan reshuffle.
25:37Menurut Anda, nih Bang Doli,
25:38apakah ada pergeseran
25:40keseimbangan kekuasaan
25:42mungkin dari Partai Golkar sendiri
25:43justru merasa lebih kuat
25:46atau tidak jauh beda?
25:48Karena kursi P2MI ini?
25:52Ya, saya kira kalau
25:53dilihat dari perspektif
25:55susudan kabinet ya,
25:57komposisi kabinet
25:58tentu sekali lagi
26:00apapun itu kan semua
26:02tergantung dari Pak Presiden ya.
26:05Bagaimana supaya
26:06semua program-program yang sudah disusun
26:08sebagai turunan dari visi
26:10yang sudah ditetapkan itu
26:11bisa bekerja atau berjalan dengan baik.
26:14Nah, tentu penampatan orang-orang itu
26:16saya kira dengan pertimbangan itu
26:18walaupun sekali lagi memang
26:20pertimbangan, kesimbangan politik
26:22terutama perwakilan
26:23perwakilan perwakilan politik
26:24itu juga menjadi salah satu yang
26:26menjadi, apa namanya
26:29pertimbangan Pak Presiden gitu.
26:32Nah, kalau dari perspektif kami
26:33saya kira sejauh ini
26:34apa namanya
26:36konsolidasi politik ya
26:38yang dilakukan oleh Pak Presiden
26:40baik yang ada di DPR
26:43maupun kemudian di kabinet
26:45ya itu sejauh ini
26:47menunjukkan adanya
26:49ya stabilitas politik
26:51yang cukup kuat ya
26:53untuk menjalankan program-program itu.
26:55Oke, Mas Soto
26:56kalau Anda melihat
26:59nama Jamari Shaniago
27:02seperti apa figurnya?
27:03Apakah cukup
27:04mumpuni
27:06untuk menjadi Menko Polka?
27:09Ya, Pangkostrat, Kasum
27:11pada masa pergantian
27:12dari Orde Baru ke Orde Reformasi
27:14namanya cukup dikenal
27:15karena apalagi saat itu kan
27:16terjadi pergolakan politik
27:18dan menarik ya
27:19Pak Jamari ini
27:20salah satu dari tujuh
27:21anggota Dewan Kehormatan Perwira
27:23yang memutuskan juga
27:25kesalahan dari Pak Prabowo
27:27ya, sisi positifnya kita bisa lihat
27:29rekonsiliasi terjadi
27:30di antara para elit
27:31tidak baper gitu ya
27:32tapi diselain kan ada pertanyaan
27:35ini generasi yang terbentuk
27:37lebih lama pada masa Orbah
27:38apakah punya sens yang sama
27:40ketika melihat
27:41apa tuntutan-tuntutan yang ada
27:43dalam situasi belakangan
27:45karena kalau saya lihat
27:47ada kecenderungan
27:48pertanyaan nih
27:50kok berhenti
27:51seakan-akan reformasi
27:52hanya pada kepolisian
27:53kan tadi ada juga
27:55bantahan atau penjelasan
27:57dari Pak Yusril
27:57tim investigasi
27:59yang setau kita tadinya
28:01sudah disetujui juga oleh Presiden
28:03kok berhenti pada level
28:04reformasi kepolisian
28:06padahal kalau kita baca 17.8
28:08suara teman-teman aktivis juga
28:09ingin ada kepastian
28:12TNI menempatkan dirinya
28:14sebagaimana mestinya
28:15ada di barak
28:16itu yang harus disesuaikan
28:18sesuai dengan fungsinya masing-masing
28:20nah ini yang kita harapkan
28:22tidak masuk pada perdebatan
28:24kalau kemudian yang jadi
28:25Menko Polkam adalah militer
28:27lalu militer akan
28:28bisa off-site
28:29kalau polisi
28:31polisi yang bisa
28:32off-site
28:33atau kalau sipil
28:34kemudian
28:35kedua-duanya akan
28:36tergeser
28:37enggak
28:37kita bicara by rule
28:39nah catatan yang
28:40saya pikir perlu di highlight
28:41adalah
28:42ke depan ya
28:43supaya kemudian reshuffle
28:44tidak jadi pertanyaan
28:45yang pertama adalah
28:46dalam konteks
28:47banyak pertanyaan
28:48kok kayaknya ada
28:50masalah sistem
28:51atau aturan yang belum clear
28:52contoh
28:53kementerian BUMN
28:55kan sampai tadi
28:56belum ada jawaban pasti ya
28:58apakah
28:59nanti akan ada pengganti
29:00definitifnya
29:01apakah kementeriannya
29:02akan dibubarkan
29:03karena sudah ada
29:04danantara
29:04kalau iapun
29:06harusnya kan ada
29:07penyesuaian aturan
29:08nah kenapa orangnya
29:10terlebih dahulu
29:10bukan aturan dan sistemnya
29:12terlebih dahulu
29:13dan juga
29:13dan juga saya pikir
29:15jangan dilupakan loh
29:16ada hal yang substantif juga
29:17dalam konteks kabinet ya
29:19kemarin itu ada
29:21pengangkatan
29:22tiga wamen
29:22menjadi komisaris
29:24masih terjadi
29:26padahal
29:27sudah ada
29:28keputusan MK
29:29tidak boleh
29:29itu yang menurut saya
29:30siapapun yang namanya
29:32menteri terpilih
29:34wakil menteri terpilih
29:36tapi pastikan dong
29:37Pak Prabowo
29:37bahwa
29:38kabinet ini
29:39berlandaskan pada
29:40sistem
29:40dan hukum yang berlaku
29:42jangan didasarkan pada
29:43yang penting
29:44menunjukkan orang siapa
29:44yang saya suka
29:45kira-kira seperti itu
29:45oke baik
29:46terima kasih
29:47untuk perspektifnya
29:48Mas Toto
29:48Mas Yunarto Wijaya
29:49dan juga terima kasih
29:50Bang Ahmad Doli Kurnia
29:51sudah memberikan perspektif
29:53di Kompon Sapa Indonesia
29:54malam hari ini
29:55terima kasih
29:55soal malam
29:56Bang Doli
29:56siap
Dianjurkan
1:29
|
Selanjutnya
1:24
1:28
2:32
3:33
2:52
2:26
1:58
11:28
1:54
4:06
1:07