00:00Saudara Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa mengancam akan mengambil anggaran kementerian yang realisasi belanjanya belum optimal.
00:09Ia memberikan tenggat waktu hingga bulan Oktober.
00:12Purbaya menyebut ia akan ke kementerian-kementerian yang memiliki performa penyerapan anggaran kecil.
00:18Ia memastikan akan membantu agar penyerapan anggaran maksimal.
00:22Jika tetap belum optimal hingga bulan Oktober mendatang, Purbaya menegaskan akan menarik anggaran kementerian tersebut.
00:28Purbaya menekankan anggaran harus ditujukan ke program-program rakyat dan untuk menghindari adanya anggaran nganggur.
00:41Saya izin kepada Presiden bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar yang penyerapan anggarannya belum optimal.
00:50Kita akan coba lihat, kita akan bantu.
00:51Saya akan kasih waktu sampai akhir bulan Oktober.
00:56Kalau mereka kita pergerakan nggak bisa belanja sampai akhir tahun, kita ambil uangnya.
01:01Jadi, kita sebarkan ke program-program yang langsung siap dan bertambah keraka.
01:08Saya nggak mau uang anggur.
01:09Setidaknya, tiga gebrakan Menteri Keuangan Purbaya yang sudah dilakukan maupun baru disampaikan ke publik.
01:17Di antaranya adalah tebar likuiditas 200 triliun rupiah ke Himbara.
01:21Dana tersebut sudah disalurkan pada Jumat lalu.
01:24Dan diakini bisa menggerakkan sektor real.
01:27Kemudian ada Menkyu Purbaya yang akan membentuk tim pantau penyerapan anggaran
01:31untuk memonitor langsung penyerapan anggaran kementerian, lembaga.
01:35Purbaya menyebut penyerapan anggaran yang diakuinya masih lambat ini.
01:39Di antaranya adalah Badan Gizi Nasional yang merupakan pelaksana program makan bergizi gratis.
01:44Gebrakan ketiga, Purbaya berencana menaikkan anggaran transfer ke daerah atau TKD pada RAPBN 2026.
01:53Hal ini untuk membantu para pemerintah daerah agar tidak menaikkan pajak bumi, bangunan, perkotaan, dan pedesaan secara besar-besaran.
02:08Saudara Menteri Keuangan Purbaya memberi batas waktu hingga akhir Oktober 2025 kepada kementerian dan lembaga
02:15untuk memaksimalkan penyerapan anggaran.
02:18Bila tak maksimal, maka anggaran akan ditarik kembali.
02:22Lalu pertanyaannya, tepatkah strategi menyerang ala Purbaya ini untuk mengamankan ruang fiskal?
02:28Kita bahas bersama anggota DPR dari fraksi Gerindra, Wihadi Wianto.
02:31Mal, selamat sore Pak Wihadi.
02:34Sore, sore.
02:35Dan ada juga Direktur Kebijakan Publik Selios, Media Askar Wayudwi.
02:38Mas Media, selamat sore.
02:40Selamat sore, Mbak.
02:41Saya mau nanya dulu ke Mas Media.
02:43Jadi menurut pandangan Mas Media, ini Menteri Keuangan Purbaya mengatakan bahwa saya sudah izin ke Presiden
02:50akan beredar ke kementerian dan juga lembaga untuk mengawasi penyerapan anggaran yang belum maksimal.
02:55Apakah ini langkah tepat seorang Menteri Keuangan Purbaya?
03:00Ini menarik sebetulnya.
03:02Bahkan Pak Menteri sampai memberikan deadline ya, Oktober.
03:06Memberikan tekanan kepada KL.
03:07Jadi supaya harapannya itu KL bisa mempercepat proses tender, kontrak, pencairan belanja.
03:14Di satu sisi memang ini menunjukkan setidaknya ada upaya melakukan disiplin secara fiskal.
03:22Sekaligus juga mungkin shock terapi ya kepada kementerian lembaga agar lebih serius untuk melakukan penyerapan anggaran.
03:28Tapi ada catatan tentu saja ya, bahwa memang kemudian ada masalah penyerapan anggaran
03:34tapi belum tentu bisa menyelesaikan persoalan struktural juga.
03:39Problemnya di banyak KL itu karena memang perencanaan anggarannya yang buruk.
03:44Jadi KL itu menyusun anggaran yang tidak realistis, pagunya sengaja dibikin tinggi,
03:49diajukan lebih tinggi dengan harapan untuk menjaga baseline tahun depan agar tidak dipotong.
03:54Jadi akhirnya kemudian anggaran tidak terserat.
03:58Dan ini belum tentu bisa mengatasi persoalan ini.
04:01Ini belum lagi soal hambatan teknis ya, karena banyak penyerapan anggaran itu karena masalah di e-procurement misalkan.
04:09Lelangnya gagal, sehingga tender nggak bisa dilakukan.
04:12Saya khawatirnya nanti kalau dipercepat, dipercepat, diburu-buru,
04:16maka yang terjadi malah penunjukan langsung atau mungkin rawan nepotisme dan korupsi.
04:21Jadi artinya adalah langkah yang kurang tepatnya di mana?
04:23Apakah tadi tenggat-tengatnya sebentar dari September ke Oktober
04:26atau mungkin ke kementerian lembaganya nih, seorang Menteri Keuangan?
04:31Ya itu satu hal.
04:33Memang Kementerian Keuangan punya ruang secara undang-undang
04:36untuk mengatur arus masuk dan tata kelola belanja ya.
04:39Tapi soal pelaksanaan dan penyerapan anggaran itu ada di Kementerian Teknis begitu.
04:44Dan satu lagi yang paling signifikan adalah tadi Pak Menteri menyampaikan
04:49anggarannya nanti akan digeser ke program untuk masyarakat begitu ya.
04:54Dan ini perlu dilihat lagi kejelasan arah realokasinya gitu ya.
05:00Apakah untuk program populis atau seperti MBG,
05:04kayak Kopdes Merah Putih misalkan.
05:06Dan ini juga perlu dilihat.
05:08Jangan sampai kemudian anggaran digeser,
05:10tapi juga alokasi anggaran yang baru itu juga tidak terserap.
05:14MBG misalkan itu juga baru terserap 13 riliun ya.
05:18Dan ini juga menjadi sorotannya Pak Menkyu ya, Mas Media.
05:22Nah kemudian kalau gitu Pak Wihadi,
05:24dari Badan Gisi Nasional ini yang disorot adalah oleh Pak Menteri Keuangan
05:28adalah soal Badan Gisi Nasional yang lembaganya ini,
05:32penyerapan anggarannya disorot karena masih lambat begitu.
05:35Nah kalau misalnya nanti sampai Oktober serapan anggarannya tidak maksimal,
05:39pertanyaannya apakah mungkin Menteri Keuangan akan menarik anggaran tersebut,
05:42kemudian bisa dialihkan ke tempat lain?
05:47Karena kan ini menjadi proyek andalannya atau program andalannya Pak Prabowo.
05:51Ya begini, kalau terkait dengan masalah BGN,
05:56itu kemudian dengan anggaran yang ada dan penyerapan hingga saat ini,
06:01nah tentunya ini tetap harus disesuaikan dengan proyeksi penggunaan
06:10daripada penyerapan BGN sampai dengan akhir tahun.
06:14Tentunya tidak bisa langsung begitu saja,
06:16kemudian dilakukan pemotongan,
06:19karena bagaimanapun juga penerima penambahan manfaat itu kan
06:24sudah bisa diprediksi sekian banyak penambahannya sampai dengan Desember.
06:31Nah tentunya ini akan selalu diperhitungkan.
06:35Jadi saya kira permasalahan apa yang disampaikan oleh Pak Menteri itu memang patut kita dukung juga,
06:43karena bagaimanapun juga bahwa penyerapan anggaran tentunya justru akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi,
06:49karena bagaimanapun juga ini tentunya belanja negara ini menjadi sesuatu hal yang memang bisa menggerakkan roda perekonomian.
06:58Jadi semua segala sesuatunya pengalokasian di tempat-tempat yang nanti yang memang membutuhkan penambahan anggaran
07:06tentu pada saat nanti bulan Oktober yang disampaikan oleh Pak Menteri tentunya kita lihat program-program mana
07:13yang memang bisa diberikan untuk penambahan-penambahan itu.
07:17Artinya kalau ada kementerian atau lembaga yang ditemukan oleh Pak Menteri ini anggarannya belum terserat dengan baik,
07:23kemudian tidak langsung ditarik begitu ya, artinya kemudian tetap dikonsultasikan dulu ya Pak Wihadi gitu?
07:31Ya tentunya, karena semuanya ada mekanisme, mekanisme itu tentunya ada yang memang dilakukan optimalisasi.
07:38Nah disinilah kita melihat bahwa dengan optimalisasi itu program-program apa yang dilakukan optimalisasi,
07:44terus kemudian program apa yang mungkin perlu adanya suatu pergeseran daripada anggaran tersebut untuk dilakukan optimalisasi.
07:52Jadi ini memang tengah waktu sampai dengan Oktober itu memang sesuatu hal yang lumrah karena dibutuhkan waktu dalam pergeseran itu
08:00atau pemindahan itu dan juga ada optimalisasi yang bisa dilakukan sampai dengan akhir tahun.
08:05Oke, Mas Media ini gercepnya Pak Menki yang baru dilantik kemudian ada beberapa gebrakan.
08:10Sebelum ada gebrakan yang sekarang, ada lagi gebrakan sebelumnya adalah memberikan dana ya 200 triliun rupiah ke 6 bank BUMN.
08:18Nah sebenarnya kalau dilihat dari Mas Media sendiri, Pak Menki ini sedang gercepnya kemana nih?
08:23Iya, Pak Menteri mencoba melakukan syok terapi ya, pendekatan baru begitu.
08:30Tapi kalau saya lihat hari ini kita memang harus menunggu dampaknya,
08:34tapi lagi-lagi kalau bicara soal peran Kementerian Keuangan, fungsinya kan otoritas fiskal, bendahara negara.
08:41Masalahnya Menteri Keuangan ini kan bukan operator teknis.
08:44Jadi Kemenkeo bisa menentukan siapa yang dapat anggaran, besarnya berapa,
08:48tetapi bagaimana anggaran itu dipakai secara efektif dalam bentuk output dan outcome,
08:54itu bukan ranah Kemenkeo.
08:56Itu kenapa efektivitas dari sal yang kemudian digeser ke Bank Himbara ini lagi-lagi,
09:02domennya ada di Kementerian BUMN, pihak perbankan, termasuk juga Kementerian Teknis terkait,
09:08berkaitan dengan misalkan nanti kalau mau dialokasikan ke Kopdes Merah Putih,
09:13makan bergit-git gratis, dan program-program lainnya.
09:15Jadi menurut saya efektivitas ini hanya akan terjadi kalau Kementerian Teknisnya benar,
09:22kalau BGN-nya benar, kalau Kementerian BUMN-nya benar, dan Bank Himbaranya juga kuat.
09:27Ini PR berikutnya, jadi spotlight-nya menurut saya juga harus digeser ke menteri-menteri lain
09:33yang hari ini kinerjannya masih belum cukup baik, dan saya kira kita masih punya ruang untuk mengawasi itu semua.
09:41Nah, tapi kalau Pak Wihadi sendiri, Anda juga berada di Komisi 11,
09:45sebenarnya menyerangnya, gaya koboynya seorang Pak Menkyo Purbaya ini,
09:49apakah pertanyaannya itu memang yang dibutuhkan di situasi ekonomi kita sekarang,
09:54dan bagaimana mengawasi ini?
09:57Ya, saya kira begini ya, Pak Purbaya ini kan sebelum jadi Menkyo kan sudah menjadi ketua LPS ya,
10:03LPS ya, LPS ini kan lembaga penjamin ya, jadi memang sudah sangat paham sekali terhadap permasalahan perbankan.
10:12Jadi, permasalahan likuiditas yang mungkin tentunya Pak Menkyo juga paham bahwa perlu ada suatu dorongan likuiditas
10:19untuk usaha-usaha di luar usaha-usaha yang memang tidak mengandalkan daripada APBN.
10:25Nah, ini tentunya adalah sesuatu hal yang memang gerakan-gerakan daripada Pak Menteri Keuangan,
10:32yang dimana ini adalah merupakan perobosan yang mungkin bisa kita juga dukung,
10:38dan kita juga akan awasi bersama penggunaan-penggunaan daripada anggaran yang diberikan,
10:45ini sebenarnya anggaran SAL ya.
10:47SAL ini kan memang bisa ditempatkan,
10:49selama ini kan bisa ditempatkan di tempat-tempat yang memang bisa mendorong perekonomian.
10:57Saya kira ini adalah merupakan sesuatu dukungan juga yang kita harus berikan kepada Pak Menkyo,
11:02dan pengawasannya, tentunya pengawasan itu nanti DPR juga akan meminta daripada realisasi itu.
11:10Pak Wihidi, terima kasih. Mas Media, terima kasih. Selamat sore, Bapak-Bapak.
11:13Terima kasih.
11:13Terima kasih.