Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Motif pelaku penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN akhirnya terungkap. 15 tersangka sudah ditangkap, termasuk 2 anggota TNI AD, yakni Serka N dan Kopda F.

Polisi bilang motif pembunuhan berkaitan dengan pemindahan uang dari rekening dormant atau rekening yang tidak memiliki aktivitas transaksi perbankan ke rekening penampungan.

Untuk melancarkan aksinya, para pelaku harus mendekati salah satu kacab BUMN. Namun upaya mendekati kacab tidak berhasil, sehingga para pelaku akhirnya merencanakan untuk melakukan pemaksaan dengan kekerasan. Apabila berhasil, korban akan dihilangkan atau korban akan dibunuh.

Tak hanya itu, Danpomdam Jaya, Kolonel (CPM) Donny Agus Priyanto, bilang Kopda F sempat meminta uang operasional sebanyak 5 juta rupiah dan disanggupi oleh Serka N. Uang tersebut berasal dari tersangka JP.

Kemudian Serka N bertemu tersangka JP yang memberikan uang 95 juta rupiah yang digunakan untuk kejahatan mereka.

Mohammad Ilham Pradipta, kepala cabang bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta, menjadi korban penculikan pada 20 Agustus 2025 lalu. Aksi ini sempat terekam CCTV halaman parkir sebuah pusat perbelanjaan.

Satu hari kemudian, jasad Mohamad Ilham Pradipta ditemukan di Kabupaten Bekasi dengan kondisi tangan dan kaki terikat lakban.

Pencurian rekening dormant alias rekening menganggur jadi penyebab pembunuhan kepala cabang bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta.

Yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa data rekening dormant jatuh ke pihak di luar bank? Dan bagaimana mengurangi risiko bahaya pegawai bank yang bertanggung jawab atas data nasabah?

Kita bahas soal ini bersama Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSREC), Pratama Persadha.

Baca Juga Peran 2 Anggota TNI AD dalam Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Terima Uang Rp95 Juta? | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/617915/peran-2-anggota-tni-ad-dalam-pembunuhan-kacab-bank-bumn-terima-uang-rp95-juta-kompas-petang

#pembunuhan #kacabbankbumn #kacabbank #penculikan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/617992/full-usut-motif-penculikan-pembunuhan-kacab-bank-bagaimana-rekening-dormant-diketahui-pihak-luar
Transkrip
00:00Dan pembunuhan kepala cabang bank BUMN akhirnya terungkap
00:0415 tersangka sudah ditangkap termasuk 2 anggota TNI Angkatan Darat
00:09yakni Serka N dan Kopda F
00:11Polisi bilang motif pembunuhan berkaitan dengan pembindahan uang dari rekening dorman
00:17atau rekening yang tidak memiliki aktivitas transaksi perbankan ke rekening penampungan
00:22Untuk melancarkan aksinya para pelaku harus mendekati salah satu kepala cabang bank BUMN
00:28Namun upaya mendekati kepala cabang tidak berhasil
00:31sehingga para pelaku akhirnya merencanakan untuk melakukan pemaksaan dengan kekerasan
00:36Apabila berhasil korban akan dihilangkan atau dibunuh
00:41Daripada para pelaku melakukan perbuatannya
00:47Yaitu para pelaku ataupun para tersangka
00:56berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening dorman
01:03ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan
01:08Atau selama C alias K bertemu dengan saudara pelaku D.H.
01:20Dimana pada saat itu C alias K memiliki data rekening dorman di beberapa tab
01:28Tak hanya itu dan Pemdam Jaya Kolonel CPM Doni Agus Pianto bilang
01:36Kopda F sempat meminta uang operasional sebanyak 5 juta rupiah
01:41dan disanggupi oleh Serka N
01:43Uang tersebut berasal dari tersangka JP
01:46Kemudian Serka N bertemu tersangka JP
01:49yang memberikan uang 95 juta rupiah
01:51yang digunakan untuk kejahatan mereka
01:54Topda F meminta uang operasional
01:58sejumlah 5 juta rupiah
02:01dan pada saat itu disanggupi oleh Serka N
02:07dan uang tersebut
02:09dari pemberian saudara JP
02:14Selanjutnya pada hari Rabu
02:20tanggal 20 Agustus
02:23Serka N bertemu dengan saudara JP
02:27di salah satu bank swasta di wilayah Jakarta Timur
02:31Saat itu
02:33saudara JP
02:35menyerahkan
02:37sejumlah uang tunai
02:40sebanyak 95 juta rupiah
02:44yang akan digunakan
02:46untuk kegiatan tersebut
02:48Muhammad Ilham Pradipta
02:52kepala cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta
02:55menjadi korban penculikan pada 20 Agustus 2025 lalu
03:00aksi ini sempat rekam CCTV halaman parkir
03:03sebuah pusat perbelanjaan
03:05satu hari kemudian
03:06jasad Muhammad Ilham ditemukan di Kabupaten Bekasi
03:09dengan kondisi tangan dan kaki terikat wakban
03:12Tim Liputan
03:14Kompas TV
03:15Saudara pencurian rekening doorman alias
03:21rekening menganggur jadi penyebab
03:22pembunuhan kepala cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta
03:26yang jadi pertanyaan adalah
03:27bagaimana bisa data rekening doorman
03:30jatuh ke pihak di luar bank
03:32dan bagaimana mengurangi resiko
03:34bahaya pegawai bank
03:35yang bertanggung jawab
03:36atas data nasabah
03:38kita akan bahas soal ini
03:39bersama Chairman Lembaga Riset
03:41Keamanan Siber dan Komunikasi Cisrek
03:43Pratama Persadal
03:44Selamat pagi Pak Pratama
03:45Selamat pagi Pak
03:46Pak Pratama
03:47pembunuhan kacap Bank BUMN ini kan
03:49melibatkan dua anggota TNI
03:51motifnya pencurian rekening doorman
03:53alias menganggur
03:54yang jadi pertanyaan Pak
03:55gimana bisa data rekening doorman
03:56ini jatuh ke pihak di luar bank
03:58apa yang salah dari sistem keamanan data bank
04:01iya sebenarnya bank itu gak salah gitu
04:04data rekening doorman itu
04:06tetap data rekening yang terlindungi
04:08dan aman sebenarnya
04:09tetapi ada beberapa kemungkinan
04:11sumber kebocoran gitu
04:12yang pertama adalah
04:13ada insider atau orang dalam bank
04:15pegawai bank itu
04:16baik yang aktif
04:17ataupun yang mantan gitu
04:19tapi dia pernah memiliki akses ke core banking
04:22dia bisa menyalahgunakan kewenangannya
04:24untuk mencari daftar rekening doorman
04:26itu yang pertama
04:26yang kedua
04:27jaringan kriminal dengan akses data
04:29biasanya rekening doorman ini
04:31ketika hacker berhasil masuk
04:34kemudian mencuri datanya
04:35itu diperjual belikan tuh
04:36di forum dark web gitu
04:38nah disitu
04:39orang bisa membeli
04:41kalau misalkan dia tahu
04:42bahwa itu rekening bank
04:43bank tertentu gitu ya
04:45rekening doorman di bank tertentu gitu
04:46yang ketiga adalah
04:47dengan menggunakan social engineering
04:49jadi pelaku ini
04:51bisa memanfaatkan
04:52misalkan kenalan sama outsourcing
04:54kenalan sama cleaning service
04:55atau kenalan sama orang
04:57yang sering keluar masuk bank gitu
04:58untuk mengidentifikasi
05:00rekening-rekening yang tidak aktif
05:01kemudian yang keempat adalah
05:03biasanya ada dokumen fisik mbak
05:05jadi rekening doorman itu
05:07adalah rekening yang selalu
05:08diaudit setiap tahun gitu
05:09dalam beberapa kasus
05:11itu laporan internal itu
05:13biasanya diceta gitu
05:14nah ketika diceta
05:15hasil auditnya itu
05:16kemudian ada yang melihat
05:18bisa dikopi
05:19sehingga bisa
05:19diperjual belikan
05:21sehingga
05:22mau gak mau
05:23pasti rekening doorman itu
05:25ketika bocor
05:26ada hubungannya
05:27dengan orang dalam gitu
05:29kalau tidak
05:30hacker yang sangat jago
05:31yang berhasil masuk
05:32dalam sistem
05:33kemudian mencurinya
05:34dan menjualnya
05:35di dark web gitu mbak
05:36oke
05:37bank punya sistem keamanan
05:39tadi dikatakan
05:40sebetulnya yang bisa
05:41mengakses tentu
05:42lagi-lagi
05:42soal orang dalam
05:43ataupun juga hacker
05:44Pak pertama
05:45tapi biasanya seperti apa sih
05:46sistem keamanan data
05:47yang dipakai oleh bank
05:48ada sistem berlapis kah
05:50atau seperti apa
05:51dan apakah sistem tersebut
05:52ini bisa menjamin bahwa
05:53datanya termasuk
05:54rekening doorman ini
05:55bisa aman gitu
05:56iya jadi bank itu
05:58sebenarnya sudah memiliki
05:59sistem keamanan
06:00yang cukup handal
06:01karena kan memang
06:02mereka harus laporan
06:03ke OJK
06:03ke Bank Indonesia gitu
06:04mereka melakukan
06:05assessment secara rutin
06:06dan lain-lain
06:07mereka punya sistem security
06:09yang cukup kuat gitu
06:10walaupun beberapa bank
06:11beberapa kali kita dengar
06:12sering kena retas gitu ya
06:14tetapi
06:15gini mbak
06:16sekuat-kuatnya
06:17sistem keamanan gitu
06:19tetapi ketika yang melakukan itu
06:21mereka punya akses
06:22ya susah untuk melawannya
06:23misalkan
06:24teller gitu
06:25atau unit operasional
06:26mereka bisa ngerti nih
06:28karena mereka bisa mengakses
06:29apa namanya
06:30data dan sistemnya gitu
06:31jadi mereka tahu
06:32apa namanya
06:33ada rekening doorman
06:35misalkan ketika
06:35ada nasabah yang datang
06:37dan lain-lain
06:37kemudian pejabat cabang
06:39terutama kepala cabang
06:41wakil kepala cabang
06:42manajer operasional
06:43mereka itu
06:45menerima laporan
06:46rekening doorman
06:47biasanya untuk kepentingan audit
06:48atau monitoring cabang gitu
06:50kemudian orang divisi IT
06:51karena mereka yang
06:53ngurusi masalah IT
06:54ya kan
06:55mereka biasanya juga
06:56apa
06:57menjadi auditor
06:59terutama dari kantor pusat
07:00mereka memiliki akses
07:02ke daftar rekening doorman
07:04secara
07:05bahkan secara nasional ya gitu
07:07dan mungkin
07:08ada juga nih
07:09institusi yang melakukan
07:10apa
07:11audit gitu
07:13misalkan BPK
07:14BPK itu juga
07:15melakukan audit
07:16ke bank Indonesia
07:17gitu ya kan
07:18ke bank-bank BUMN
07:19gitu
07:20nah mereka juga
07:21antara lain yang diperiksa
07:22itu adalah rekening
07:23rekening doorman
07:24jadi sebenarnya
07:25rekening doorman ini
07:26memang aksesnya
07:27sangat susah gitu
07:28kenapa sangat susah
07:30karena memang
07:31ini bukan informasi publik
07:32gak bisa orang sembarangan
07:34tanya
07:34eh apa
07:35rekening doorman
07:36di bank kamu ada berapa sih
07:37gak akan bisa
07:38gitu
07:39karena apa
07:39karena itu juga terlindungi
07:41nah kalau sampai bocor
07:43kalau menurut saya
07:44pasti ada
07:45keterlibatan orang dalam
07:46gitu
07:47atau ada kebocoran sistem
07:49hanya dua itu aja
07:49yang menyebabkan gitu
07:50karena kalau enggak
07:51ini akan susah
07:53gitu mbak
07:53oke
07:54artinya kata kuncinya adalah
07:55bagaimana soal
07:56akses itu tadi
07:57nah kalau dalam sistem
07:58keamanan data bank
07:59pak biasanya
08:00akses yang dimiliki
08:02seorang kepala cabang bank
08:03itu sebesar apa sih
08:05ya mereka punya
08:07otorisasi yang maksimal
08:09mbak
08:09kalau pejabat bank
08:11apalagi kepala cabang
08:13ya gitu
08:13makanya yang dikejar penjahat ini
08:15adalah kepala cabang
08:15karena kepala cabang
08:17dia punya
08:18otorisasi gitu
08:20yang bisa digunakan
08:21untuk membuka
08:22rekening doorman itu
08:24dan digunakan
08:25untuk misalkan
08:26ditransfer
08:27atau dikembalikan
08:28kepada
08:28pewarisnya
08:30yang sah gitu
08:31karena kadang-kadang
08:31rekening doorman ini
08:33sudah gak ada pemiliknya
08:34sudah meninggal
08:35dan lain-lain gitu
08:36dan isinya
08:37memang luar biasa
08:38besarnya
08:38ada apa namanya
08:40yang sampai triliunan
08:41ada yang sampai ratusan miliar
08:43begitu
08:43itu yang
08:44sebenarnya rekening
08:45antah-berantah
08:46yang pemiliknya juga
08:48gak tahu
08:48gak jelas siapa gitu
08:49nah si penjahat ini
08:50dia ngerti bahwa
08:51ini rekening
08:52yang gak banyak mengawasi gitu
08:54yang punya orang yang gak ada
08:55karena gak aktif
08:57lebih dari 12 bulan gitu
08:58sehingga
08:59kalau ngambil duit itu
09:00mungkin tidak menjadi perhatian
09:01mungkin mikirnya kayak gitu ya gitu
09:03sehingga
09:03yang dikejar itu
09:04adalah si
09:05rekening doorman ini
09:06mbak gitu
09:07oke pak
09:08berarti kan rekening doorman ini
09:09bukan hanya
09:101-2
09:10ibaratnya gitu banyak
09:11di berbagai cabang bank
09:12ada ribuan
09:14bahkan
09:14PPATK itu
09:16ada
09:17lebih dari puluhan ribu
09:19artinya gini
09:20Pak Pratama
09:21berarti
09:21potensi
09:23amit-amit
09:24terjadi kasus serupa
09:25ini seberapa besar
09:26kemudian juga ini kan berarti
09:27apakah ini bukan
09:28kasus pertama kali pak
09:29atau seperti apa
09:30dari catatan
09:31Cisrek itu sendiri
09:32kalau kita
09:35masih gak ada
09:36catatan rekening doorman ini kan
09:37ini kan data yang sangat rahasia ya gitu
09:40tetapi kalau kita lihat sebenarnya
09:41ini rekening yang memang
09:44ngendap gitu
09:45apa namanya
09:46tidak ada yang punya gitu
09:48bahkan biasanya ini bisa diwariskan
09:50sebenarnya
09:50tetapi terkadang
09:52apa
09:53pewarisnya juga tidak bisa dicari gitu
09:55sehingga rekening ini memang
09:56tidak ada yang
09:57apa namanya
09:58memiliki gitu
09:59nah Bank Indonesia itu
10:00sebenarnya punya data nih
10:01rekening-rekening doorman
10:03berapa isinya
10:03dan lain-lain gitu
10:04nah
10:05pemanfaatannya
10:06saya kurang tahu tuh
10:07kira-kira digunakan untuk apa
10:08tapi ini uang yang mengendap
10:09yang sangat besar
10:10yang ada di bank-bank
10:12yang ada di Indonesia
10:13begitu
10:13yang memang
10:14tidak termanfaatkan
10:15dengan baik gitu
10:16nah oleh karena itu mungkin
10:18perlu ada kebijakan ya
10:19gitu
10:20untuk pengaksesan
10:21rekening-rekening doorman ini
10:23mungkin butuh akses yang
10:24lebih tinggi lagi gitu
10:25tidak hanya
10:26bisa diakses oleh
10:27kepala cabang gitu
10:29atau
10:29apa namanya
10:30level-level
10:31manager yang di bawahnya
10:33manager pusat dan lain-lain gitu
10:34sehingga
10:35bisa diamankan gitu
10:36atau misalkan
10:37di-lock gitu
10:38akan hanya akan bisa dibuka
10:39kalau misalkan
10:40Bank Indonesia mengizinkan
10:41untuk membuka gitu
10:42nah itu
10:43perlu dapat mekanisme
10:44sehingga rekening-rekening doorman ini
10:46tidak jadikan bancaan
10:47karena kalau
10:48rekening doorman ini diambil
10:50gak ada yang kehilangan mbak
10:51memang gak ada yang kehilangan gitu
10:53apa namanya
10:53uang yang
10:54jumlahnya triliunan
10:55ratusan miliar ini
10:56ketika diambil
10:57gak ada yang kehilangan
10:58karena yang punya
10:59udah gak ada gitu
11:00ya Pak Pratama
11:02artinya gini
11:02kalau misalnya
11:02rekening itu menganggur
11:03dan lain sebagainya
11:04treatment dari bank
11:05itu seperti apa
11:06seharusnya ke rekening doorman
11:07apakah langsung
11:08menghubungi pihak keluarga
11:09kan misalnya
11:09pemilik rekening itu
11:10meninggal dunia
11:11atau seperti apa
11:12pengawasannya Pak
11:12memang sudah ada
11:14prosedurnya ya
11:15gitu
11:16saya sudah
11:16apa namanya
11:17bertanya pada teman-teman
11:19begitu
11:19memang sudah prosedurnya
11:21jadi
11:21rekening doorman itu
11:23itu apa
11:24bank itu memiliki
11:26kewajiban untuk mencari
11:27ahli warisnya itu siapa
11:28yang bertanggung jawab itu
11:30siapa gitu
11:31sebenarnya
11:31kalau misalnya yang punya
11:32orang tua gitu
11:33anaknya itu siapa gitu
11:35itu harus dicari
11:36tapi
11:36kadang-kadang ya
11:38apa
11:39si pemilik rekening itu
11:41ketika mendaftarkan
11:42dia
11:43tidak menggunakan
11:44identitas yang
11:45benar
11:46begitu
11:46atau dia tidak
11:47meletakkan
11:50atau
11:50menulis
11:51ahli warisnya siapa
11:52dan lain-lain
11:53begitu
11:53sehingga
11:54bank kadang-kadang
11:55kesulitan gitu
11:56selain mungkin juga
11:57ada oknum-oknum
11:58di bank juga gitu
11:59yang mungkin
12:00dia sengaja gitu
12:01supaya
12:02rekening doorman ini
12:04ya sudah lah
12:04gak ada yang ngeklaim gitu
12:05mungkin suatu saat
12:06bisa dimanfaatkan gitu
12:07mungkin ada oknum-oknum
12:08yang seperti itu juga gitu
12:09karena memang ini
12:10sangat banyak sekali
12:11gitu
12:12dan
12:12apa
12:14mungkin ya gitu
12:15kalau memang
12:16tidak ada pewarisnya gitu
12:17atau tidak ada
12:18orang bisa dihubungi
12:19supaya tidak disalahgunakan
12:21mungkin bisa diambil oleh negara
12:22bisa digunakan
12:23untuk support
12:25apa
12:25makan berisi gratis
12:26dan lain-lain gitu
12:27atau untuk pembangunan
12:28untuk bantu rakyat kecil gitu ya
12:30daripada dimanfaatkan oleh oknum-oknum
12:32tidak bertanggung jawab
12:33nah si penjahat ini
12:34dia sangat tahu sekali
12:35bahwa
12:36di satu bank itu
12:38ada beberapa rekening doorman
12:39yang mungkin bisa dia manfaatkan gitu
12:41nah karena si kepala cabangnya ini
12:43yang punya otoritas
12:44dia gak mau bukain
12:45gak mau transferin gitu
12:47makanya yaudah
12:48dibunuh aja gitu
12:49oke
12:50ini tentu menjadi perhatian
12:52soalnya tadi
12:52beberapa ya pak ya
12:53terkait dengan
12:55bagaimana akses yang dimiliki
12:56seorang kepala cabang
12:57bank begitu
12:58tentu menjadi catatan
13:00bagi bank
13:00tidak hanya soal pengamanannya
13:01tapi juga bagaimana
13:02kredibilitas seorang kepala cabang
13:03bank jangan sampai
13:04kejadian ini bisa
13:05terjadi kembali
13:06terima kasih
13:07jadi target kriminal itu mbak
13:08saya tambahin dikit lagi ya
13:09target kriminal itu adalah
13:10data-data yang bocor gitu
13:12sumber data ini
13:13nanti harus dicari oleh polisi
13:14kemudian ada orang dalam gitu
13:16plus tekanan pada pejabat bank
13:18nah kalau ini tiga-tiganya bisa dilakukan
13:20orang bisa ngambil
13:20rakyat ke indorman
13:21ya tentu bagaimana pengawasannya
13:23nanti kita tunggu dari bank
13:24kayak dengan kalus ini
13:25terima kasih
13:25chairman lembaga riset
13:26keamanan si bedan komunikasi
13:28Cisrek
13:28Pak Pratama Persada
13:29sudah bersama

Dianjurkan