Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 bulan yang lalu


JAKARTA KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan bahwa penempatan dana Rp200 triliun pemerintah di bank BUMN (Himbara) bisa lebih dari enam bulan.

Hal tersebut Purbaya sampaikan untuk mengklarifikasi poin keputusan ketujuh dan kedelapan dalam (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 yang jadi dasar kebijakan tersebut.

Bagaimana menurut Sahabat KompasTV terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Baca Juga Pantun Mendikdasmen di DPR: Anggaran Tak Banyak Bertambah, Pendidikan Bermutu Tetap Jadi Komitmen di https://www.kompas.tv/nasional/617659/pantun-mendikdasmen-di-dpr-anggaran-tak-banyak-bertambah-pendidikan-bermutu-tetap-jadi-komitmen



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/617663/menkeu-purbaya-soal-rp200-triliun-ditaruh-di-bank-himbara-6-bulan-anak-buah-salah-tulis
Transkrip
00:00Baik, jadi yang terkait dengan tadi untuk perluasan ke sektor parawisata,
00:07itu memang kita melihat bahwa sektor parawisata, terutama Horeca, juga sedang mengalami tekanan.
00:14Oleh karena itu, yang kemarin kita sudah berikan kepadat karya, kita perluas ke parawisata.
00:19Dan diharapkan 482 ribu orang bisa memanfaatkan dan benefitnya mereka bisa memanfaatkan angka 60 ribu sampai 400 ribu tambahan ke orang per orang,
00:33sehingga kita berharap bahwa ini daya beli bisa terjaga juga.
00:38Dan kemudian tadi terkait dengan dana, memang 16T itu hanya sampai 2025, jadi bukan 2026.
00:48dan itu sebagian program sudah ada di kantongnya kementerian masing-masing,
00:52seperti PU, PERA sudah ada di kantong masing-masing, BPJS ada di BPJS,
00:58kemudian ada beberapa yang sektor lain yang sudah disediakan oleh Pak Menkyu, mungkin silakan.
01:06Hanya menjawab sedikit saja yang tadi, Pak, anggap deficit seperti apa.
01:12Yang paling besar tadi kan yang 2 x 10 kg, itu sekitar 7 triliun,
01:16sudah ada uangnya kami sediakan, bukan berarti deficit yang melebar,
01:20tapi saya bisa perkirakan tuh setiap tahun tuh penyerapannya berapa sih anggaran kita.
01:25Tahun lalu kan ada sisa juga, saya bisa hitung sanya berapa.
01:28Jadi daripada sisa, tinggal-tinggal mulai mungkin nggak kepake, saya pake ke sana.
01:32Jadi ini hanya optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak bagi perekonomian
01:38tanpa merubah deficit terlalu signifikan.
01:42Nanti kalau ekonominya tumbuh lebih bagus kan,
01:45kalau kita asumsikan rasio tax-nya konstan,
01:50kalau PDB-nya tumbuh lebih cepat kan tax-nya lebih cepat juga.
01:53Jadi mungkin dampaknya ke deficit cenderung netral, itu positif.
01:59Nah, tadi kalau apa tadi?
02:03Oh, yang bunga ya.
02:05Nggak, bunganya itu pada dasarnya ya.
02:09Nanti kan 200 triliun sudah masuk ke sistem.
02:12Uang itu bisa dipakai untuk koperasi merah putih kalau sudah siap.
02:15Dan kami ada instruksi ke perbankan,
02:17kalau mereka pake untuk koperasi merah putih,
02:20otomatis bunga yang kami charge ke mereka lebih rendah,
02:24jadi ke 2% dari sebelumnya, sekitar 4%.
02:26Jadi otomatis seperti itu.
02:29Jadi nggak ada lagi kos tambahan bagi Himbara ya.
02:33Jadi harusnya sih akan berjalan mulus.
02:37Cuman nanti kita gebrak-gebrak biar lebih cepat aja.
02:41Baik.
02:43Masih ada?
02:44Dua lagi ya, silakan.
02:48Untuk Pak Purbaya mungkin Pak, saya Herdi dari DTKOM Pak.
02:51Mungkin pertanyaannya mengenai yang program
02:53Gulontoran Dana 200 TK Perbankan Pak.
02:56Mungkin itu sejauh ini progresnya seperti apa Pak?
03:00Apakah semua sudah masuk ke lima bank itu?
03:03Terus mungkin setelah ini gitu Pak,
03:05apakah itu kan cuma 6 bulan ya Pak ya penempatannya?
03:08Apakah nanti bisa diperpanjang atau mungkin diperluas selain lima bank itu Pak?
03:14Iya, artinya 200 TK apakah bakal tambah juga gitu Pak?
03:16Mungkin pertanyaan saya itu aja Pak.
03:17Terima kasih.
03:18Ada lagi?
03:18Cukup, silakan Pak Purbaya.
03:22Jadi 200 TK hari Jumat sudah masuk ke perbankan.
03:27Uangnya udah nongkrong di sana.
03:29Sekarang saya duga Pak Radirut Bank pusing.
03:32Mau nyalurin kemana?
03:33Tapi saya pikir dengan cara itu paling enggak kalau mereka belum bisa nyalurin karena mereka punya uang lebih.
03:41Dia enggak akan perang bunga lagi, bunga akan cenderung turun.
03:44Itu akan berdampak ekonomi dengan itu sendiri ya.
03:47Bisa bunga pinjaman turun, bisa juga bunga deposit turun.
03:51Yang jelas, cost of money turun.
03:54Jadi yang punya uang enggak ragu untuk belanjain.
03:56Yang mau pinjam ke bank enggak ragu untuk pinjam.
03:59Untuk alokasinya sebetulnya niat saya adalah suka-suka banknya.
04:04Tapi kalau banknya agak bingung nanti ada guidance di mana mereka bisa memanfaatkan uang itu untuk membantu program-program unggulan pemerintah.
04:16Jadi win-win solution.
04:17Jadi kalau mereka bisa pakai salurin ya salurin.
04:20Kalau enggak bisa ya ke situ.
04:22Jadi mudah-mudahan, ah saya bukan mudahan, hampir pasti ekonomi akan berjalan lebih cepat.
04:31Setelah 6 bulan.
04:33Saya udah hitung, ini pertanyaan banyak orang apa.
04:35Setelah 6 bulan akan ditarik oleh pemerintah.
04:39Saya biasa hitung tuh.
04:40Bisa hitung bahwa biasanya uang pemerintah yang disimpan di bank sentra itu lebih di atas itu.
04:48Jadi kalau Rp200.000.000 aja tidak akan mengganggu kondisi saya.
04:54Dalam mengerti yang saya tidak harus terpaksa menarik dari perbankan dalam keadaan kepepet.
05:00Jadi harusnya itu jumlah yang cukup sustainable untuk di bank maupun untuk berperata pembiayaan program pembangunan yang lain.
05:08Enggak, taruh aja di situ terus.
05:12Saya enggak perpanjang.
05:14Biar itu seperti itu.
05:15Jadi ini kan enggak ada term ya sebetulnya.
05:17Yang kemarin dia bilang 6 bulan itu salah.
05:18Yang anak buah saya selalu nulis.
05:20Padasanya seperti itu aja.
05:22Seperti saya naruh uang di bank, suka-suka saya sampai kapan.
05:27Muter di situ supaya muter di perekonomian.
05:30Biar banknya mikir.
05:32Tambah nanti kita lihat kondisinya.
05:34Sekarang aja udah pusing, lo minta tambah.
05:38Lo emang ke dirut bank deh.
05:40Dia udah pusing, aduh dia kasih duit banyak deh.
05:42Tahu enggak anda?
05:44Pada waktu saya menyalurin Rp200.000.000.000.000, banknya bilang apa?
05:50Kayaknya saya sanggup menyerap Rp7.000.000.000.000.
05:53Saya bilang enak aja.
05:55Kasih ke sana semua, biar mereka mikir.
05:58Jadi bukan saya lagi yang mikir, mereka yang mikir.
06:03Baik.
06:04Terima kasih, terima kasih Pak Menteri Keuangan.
06:06Terima kasih Bapak, Ibu, teman-teman, media cetak, media elektronik.
06:10Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dianjurkan